Profil IKOHI Sumatera Utara 1. Sejarah Terbentuknya IKOHI Sumatera Utara

BAB II PROFIL ORGANISASI IKATAN KELUARGA ORANG HILANG INDONESIA IKOHI SUMATERA UTARA A. Profil IKOHI Sumatera Utara A.1. Sejarah Terbentuknya IKOHI Sumatera Utara Ikatan Keluarga Orang Hilang Indonesia IKOHI Sumatera Utara adalah sebuah lembaga korban yang ada pada tingkat Provinsi di Sumatera Utara. Organisasi ini didirikan di Medan pada tanggal 4-5 Mei 2010 melalui sebuah mekanisme konferda yang dihadiri oleh tidak kurang dari 200 peserta meliputi korban dan lembaga yang ada di Sumatera Utara. Dihari pertama kegitan konferda pembentukan IKOHI Sumut, dilaksanakan juga kegiatan diskusi Publik dengan narasumber Ifdhal Kasim Ketua Komnas HAM RI, Wanmayeti IKOHI Indonesia, Kakanwil Dephum dan HAM Sumatera Utara. Selain semangat korban untuk membangun lembaga ini, peran beberapa lembaga di Sumut seperti Kontas Sumut, LBH Medan, Bakumsu, PBHI juga menjadi bagian sejarah berdirinya lembaga ini. Semangat korban pelanggaran HAM di Sumatera Utara untuk membangun organisasi korban tersebut terafiliasi juga pada kepengurusan di IKOHI Sumut sendiri yang mayoritas adalah para Korban dan keturunan korban. Salah satu resolusi dari konferda IKOHI Sumut yakni bertekad membangun persatuan, persaudaraan Universitas Sumatera Utara dan solidaritas yang kuat diantara keluarga korban dan masyarakat yang dengan penegakan Hak Asasi Manusia di Indonesia dan Sumatera Utara khususnya. A.2. Keanggotaan IKOHI Sumatera Utara Melalui konferda, keanggotaan IKOHI Sumatera Utara adalah Organisasi korban. Dalam konferda yang dilaksanakan ada 9 organisasi yang menyatakan bergabung dan menjadi anggota IKOHI Sumatera Utara, baik korban Sipol maupun Ekosob. Pernyataan bergabung menjadi anggota IKOHI Sumut selain disampaikan dalam Konferda, kesembilan organisasi tersebut melalui perwakilannya juga menyampaikan pernyataannya bergabung secara tertulis. A.3. Sturktur dan Mekanisme Organisasi IKOHI Sumatera Utara Kepengurusan IKOHI Sumur sebagaimana dituangkan dalam Anggaran Dasar yang dibuar melalui Konferda IKOHI Sumut yaitu proses pemilihan pengurus dilakukan secara demokrastis melalui konferensi daerah yang dilaksanakan 3 tahun sekali. Pasca terpilihnya perngurus IKOHI Sumatera Utara Ketua dan Sekretaris, selanjutnya IKOHI Sumatera Utara melalui rapat internal bersama presidium Perwakilan 9 anggota IKOHI membentuk divisidepartemen yang diperuntukan untuk memudahkan arah Universitas Sumatera Utara kerja IKOHI Sumatera Utara 3 tahun kedepan. Divisi yang terbentuk yaitu divisi Penguatan dan Kampanye. A.4. Keuangan IKOHI Harus diakui keuangan yang diatur dalam anggaran dasar IKOHI Sumut yakni melalui iuran tidak berjalan secara efektif mengingat hal teknis jangkauan wilayah anggota IKOHI Sumut terletak diwilayah yang tidak dekat. A.5. Hubungan IKOHI Sumatera Utara dengan Pihak Lain Sebagai lembaga korban Pelanggaran HAM, tidak mudah untuk secara sendiri melakukan upaya mendesak Negara bertanggung jawab terhadap pemenuhan hak korban. Untuk itu IKOHI Sumut membangun hubunganjaringan dengan berbagai lembaga baik di Sumatera Utara, maupun di nasional. Selain membangun kerjasama beberapa progtam bersama lembaga di nasional Elsam, LKK, aktif dalam beberapa aliansi di Sumatera Utara juga dilakukan oleh IKOHI Sumatera Utara baik menyikapi momen tertentu maupun advokasi kebijakan yang kaitannya terhadap korban. Usaha yang dilakukan oleh IKOHI Sumatera Utara untuk membangun hubungan baik dengan jaringan adalah tetap membangun komunikasi. Universitas Sumatera Utara A.6. Program Kerja Aktivitas IKOHI Sumatera Utara Sebagaimana arah dan langkah kerja IKOHI Sumut yakni penguatan korban dan kampanye, dengan keterbatasan sumber daya yang ada, IKOHI Sumut mencoba sebisa mungkin untuk bisa membangun solidaritas dan penguatan terhadap korban serta melakukan kampanye. Beberapa kegiatan penguatan yang pernah dilakukan antara lain diskusi publik bersama IKOHI Indonesia terkait hak korban Pelanggaran HAM, diskusi IKOHI Sumut di Medan dengan mengundang salah satu Komisioner LPSK Ibu Lili Pintauli, serta diskusi internal di IKOHI Sumut sendiri menyangkut hak-hak korban dan tanggung jawab Negara dalam pemenuhan hak korban. Sasaran dari penguatan ini adalah korban Pelanggaran HAM. Pendokumentasian korban yang pernah dilakukan bersama Lembaga Kreatifitas Kemanusiaan LKK juga sebagai salah satu bentuk kampanye korban yang dilakukan, karena hasil dari pendokumentasian tersebut dapat menadi sebuah buku “memecah pembisuan” dimana harapannya buku tersebut dapat sebagai “kran” informasi kepada masyarakat luas. Dalam keterbatasan lemabaga korban ini advokasi kebijakan dan kampanye juga dilakukan melalui media cetak dan beberapa kali melalui media elektronik seperti radio dan televisi TVRI Sumut. IKOHI Sumatera Utara bersama korban sulit mencapai keberhasilan dan kesuksesan. Mengingat sejati keberhasilan korban adalah jika telah mencapat haknyna sebagai korban. Harapan tersebut tidak sejalan dengan Universitas Sumatera Utara belum adanya niat baik Negara dimana sampai dengan saat ini masih belum “tulus” dalam menuntaskan kasus Pelanggaran HAM yang terjadi di Indonesia umumnya dan di Sumatera Utara khususnya baik pelanggaran dibidang sipil politik maupun bidang ekonomi sosial dan budaya. Pembiaran omission terus menerus dalam proses peralihan dari kekuasaan yang satu ke yang lalin juga belum memberikan kepastian korban atas haknya. Universitas Sumatera Utara

B. Bagan Struktur Organisasi IKOHI Sumatera Utara Bagan 2.1