Erodibilitas Tanah TINJAUAN PUSTAKA

menghitung erosivitas hujan dengan menggunakan jumlah hujan dan besarnya hujan maksimum, yaitu : Rb = 6,119 Hb 1,21 HH -0,47 H24 0,53 Keterangan : Rb = erosivitas bulanan Hb = jumlah hujan bulanan cm HH = jumlah hari hujan bulanan H24 = hujan maksimum selama 24 jam dalam bulan tersebut

2.5. Erodibilitas Tanah

Erodibilitas didefinisikan sebagai kepekaan tanah terhadap erosi, dan merupakan fungsi dari sifat-sifat fisik tanah dan pengelolaannya Hudson, 1981. Menurut Arsyad 1989, kepekaan erosi tanah adalah fungsi beberapa interaksi sifat fisik dan kimia tanah. Sedangkan Utomo 1994 berpendapat bahwa erodibilitas adalah kemudahan tanah untuk tererosi, yang ditentukan oleh : a ketahanan tanah terhadap daya rusak dari luar, baik air hujan maupun run-off b kemampuan tanah untuk menyerap air infiltrasi dan perkolasi. Kemudahan tanah untuk dihancurkan ditentukan oleh tekstur tanah, kemantapan agregat, bahan organik dan bahan pengikat yang lain. Sedangkan kemampuan menyerap dan meneruskan air dipengaruhi oleh kapasitas infiltrasi, permeabilitas tanah, tekstur tanah, kemantapan agregat dan ruang pori. Ukuran partikel berpengaruh terhadap indeks erodibilitas karena ukuran partikel menentukan kemampuan tanah bertahan terhadap energi limpasan permukaan. Limpasan permukaan akan mampu mengerosi tanah jika energi limpasan yang berasal dari kecepatan dan tebal aliran lebih besar daripada ketahanan tanah. Pada tanah dengan partikel berukuran besar akan tahan terhadap erosi karena sukar diangkut, sedangkan tanah yang didominasi oleh partikel halus tahan terhadap erosi karena adanya daya kohesi dari partikel tanah dan pengikatan oleh bahan semen. Tanah yang mudah tererosi adalah tanah yang didominasi oleh partikel berukuran sedang, yaitu debu dan pasir halus. Kemantapan agregat mempengaruhi ketahanan tanah terhadap pukulan dan daya urai air. Tanah dengan agregat yang mantap, karena adanya pengikatan oleh bahan organik atau bahan semen yang lain, mempunyai kemampuan untuk bertahan terhadap erosi. Kapasitas infiltrasi dipengaruhi oleh distribusi ukuran dan kemantapan pori, serta kedalaman efektif tanah. Adanya mineral liat tipe 2:1 yang mempunyai kemampuan mengembang dan mengkerut akan menurunkan kapasitas infiltrasi. Indeks erodibilitas dapat dihitung melalui percobaan langsung dilapangan dengan menggunakan petak baku, yaitu petak pada keadaan tanah terbuka yang memungkinkan kejadian erosi maksimum, pada lereng 9 dan panjang lereng 22 meter. Dengan mengetahui besarnya kehilangan tanah A, tonha dan erosivitas hujan R, maka indeks erodibilitas K dapat dihitung dengan rumus : K = A R Perhitungan nilai K dengan percobaan lapangan memang merupakan cara yang tepat, namun karena memerlukan biaya dan waktu yang besar maka Wischmeier, Johnson dan Cross 1971 menggunakan cara estimasi dengan menghubungkan berbagai sifat fisik tanah untuk menghitung indeks erodibilitas tanah. Persamaan yang didapat adalah : 100 K = 2,1 M 1,14 10 -4 12-a + 3,25 b-2 + 2,5 c-3 Keterangan : M = ukuran partikel debu + pasir halus a = kandungan bahan organik b = kelas struktur tanah c = kelas permeabilitas

2.5. Pengaruh Rorak terhadap Erosi dan Simpanan Air dalam Tanah