13
Teori keagenan dilandasi oleh tiga buah asumsi Eisenhardt, 1989 yaitu. 1
Asumsi tentang sifat manusia Manusia pada dasarnya memiliki karakteristik mementingkan diri sendiri
self interest, memiliki keterbatasan rasionalitas bounded rationality, dan tidak menyukai risiko risk aversion.
2 Asumsi tentang keorganisasian
Asumsi keorganisasian adalah adanya konflik antar anggota organisasi, efisiensi sebagai kriteria produktivitas, dan adanya asumsi asimetris antara
prinsipal dan agen. 3
Asumsi tentang informasi Sebuah informasi memiliki nilai yang dianggap dapat diperjualbelikan
sehingga para pihak yang membutuhkan informasi perlu melakukan pengorbanan untuk memeroleh informasi tersebut.
Teori keagenan memberikan landasan utama dalam kaitannya dengan penyediaan informasi mengenai aktivitas yang telah terjadi. Informasi merupakan
salah satu cara untuk mengurangi ketidakpastian, sehingga sangat dibutuhkan pihak yang kompeten dalam menyediakan informasi berkaitan dengan risiko dan
kemungkinan mengendalikan sifat opportunistic manajemen.
2.1.2 Mekanisme Untuk Mengurangi Masalah Agensi
Jensen dan Meckling 1976 mengidentifikasikan ada dua cara untuk mengurangi kesempatan manajemen melakukan tindakan yang merugikan
pemegang saham, yaitu pemegang saham luar melakukan pengawasan monitoring dan manajemen sendiri melakukan pembatasan atas tindakan-tindakannya
14
bonding. Pada satu sisi, kedua kegiatan tersebut akan mengurangi kesempatan penyimpangan oleh manajer sehingga nilai perusahaan akan meningkat sedangkan
pada sisi yang lain keduanya akan memunculkan biaya sehingga akan mengurangi nilai perusahaan. Jensen dan Meckling juga menyatakan bahwa calon investor akan
mengantisipasi adanya kedua biaya tersebut ditambah dengan kerugian yang masih muncul meskipun sudah ada monitoring dan bonding, yang disebut dengan residual
loss. Beberapa mekanisme kontrol yang dapat digunakan untuk mengurangi masalah agensi, meliputi.
1 Mekanisme kontrol dengan monitoring
Ada beberapa mekanisme untuk mengurangi kos keagenan. Berikut mekanisme-mekanisme kontrol dengan monitoring yang dapat dipakai untuk
mengurangi masalah agensi. 1
Pembentukan dewan komisaris Pembentukan dewan komisaris adalah salah satu mekanisme yang
banyak dipakai untuk memonitor manajer. Namun penelitian Mace 1986 menemukan bahwa pengawasan dewan komisaris terhadap
manajemen pada umumnya tidak efektif. Ini terjadi karena proses pemilihan dewan komisaris yang kurang demokratis dengan mana
kandidat dewan komisaris sering dipilih oleh manajemen sehingga setelah terpilih tidak berani mengkritik manajemen. Namun jika
dewan didominasi oleh anggota dari luar independent board of director maka monitoring dewan komisaris terhadap manajer
menjadi lebih efektif.
15
2 Pasar corporate control
Manne 1965 menyatakan bahwa adanya pasar untuk corporate control dimana perusahaan yang menurun nilainya akibat adanya
masalah agensi akan diambilalih oleh perusahaan lain, merupakan mekanisme yang lebih bagus sehingga masalah agensi dapat
dikurangi. 3
Pemegang saham besar Model pengurangan masalah agensi yang dibuat Jensen dan
Meckling 1976 mengasumsikan bahwa pemegang saham terdiri dari investor-investor kecil. Oleh karena itu biaya monitoring
terhadap manajemen oleh para investor tersebut akan sangat besar sehingga mereka akan cenderung tidak melakukan monitoring.
4 Kepemilikan terkonsentrasi
Mekanisme pengurangan kos keagenan yang agak mirip dengan mekanisme pemegang saham besar adalah mekanisme lewat
kepemilikan yang lebih terkonsentrasi. Kepemilikan dikatakan lebih terkonsentrasi jika untuk mencapai kontrol dominasi atau mayoritas
dibutuhkan penggabungan lebih sedikit investor. Dibandingkan dengan
mekanisme pemegang
saham besar,
kepemilikan terkosentrasi memiliki kekuatan kontrol yang lebih rendah karena
mereka tetap harus melakukan koordinasi untuk menjalankan hak kontrolnya. Namun pada sisi yang lain mekanisme kepemilikan
terkosentrasi juga memiliki kemungkinan yang lebih kecil untuk
16
munculnya peluang bagi kelompok investor yang terkosentrasi untuk mengambil tindakan yang merugikan investor lain.
5 Pasar manajer
Fama 1980 menyatakan bahwa masalah agensi akan berkurang dengan sendirinya karena manajer akan dicatat kinerjanya oleh pasar
manajer, baik yang ada dalam perusahaan sendiri maupun yang berasal dari luar perusahaan. Persaingan di pasar manajer ini akan
memaksa manajer bertindak sebaik mungkin untuk kemajuan perusahaan.
2 Mekanisme kontrol dengan peningkatan kepemilikan manajer
Ketika kepemilikan saham oleh manajer perusahaan meningkat, maka mereka berinsentif untuk menginvestasikannya pada proyek-proyek yang
memiliki net present value yang positif dan mengurangi konsumsi untuk kepentingan pribadinya. Insentif kepemilikan dapat memberikan manajer dan
pemegang saham untung maupun rugi secara bersama-sama. 3
Mekanisme kontrol dengan bonding Jensen 1986 melihat masalah keagenan dari sudut keterbatasan uang
yang dapat digunakan manajer untuk kegiatan konsumtif. Jika agency cost ingin dikurangi maka free cash flow harus dikurangi terlebih dahulu. Dengan
kata lain manajer harus menunjukkan kepada pemegang saham bahwa dia telah melakukan upaya menahan diri bonding dengan tindakan-tindakannya.
17
2.1.3 Kos Keagenan Agency Cost