Tinjauan Atas Pengelolaan Kas Daerah Dengan Menggunakan Software Aplikasi Kasdapro Pada Biro Keuangan Provinsi Jawa Barat

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Kuliah Kerja Praktek

Satu diantara beberapa aspek penting dalam manajemen keuangan adalah pengelolaan kas keuangan. Kas merupakan bentuk aktiva yang paling liquid, yang bisa dipergunakan segera untuk memenuhi kewajiban finansial perusahaan. Investasi pada kas memberikan keuntungan yang paling rendah. Masalah utama bagi pengelolaan kas adalah menyediakan kas yang memadai , tidak terlalu banyak yang dapat mengurangi keuntungan dan tidak terlalu sedikit yang dapat mengganggu liquiditasnya.

Faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya kas minimal (safety cash balance) adalah Perimbangan antara aliran kas masuk dan aliran kas keluar jika ada perimbangan antara cash out flow dan cash in flow (keseimbangan antara syarat pembelian dan syarat penjualan ) baik kuantitas maupun timing maka tidak perlu mempunyai persediaan besi kas yang besar, Penyeimbangan terhadap aliran kas yang diperkirakan, dan hubungan yang baik dengan bank-bank. Dari data keuangan itu, seorang manajer atau pimpinan perusahaan dapat mengambil keputusan yang tepat berkaitan dengan kegiatan bisnis dan berpengaruh terhadap perusahaan secara keseluruhan.

Pengelolaan Keuangan Daerah adalah keseluruhan kegiatan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan, pertanggungjawaban, dan pengawasan keuangan daerah.


(2)

Biro Keuangan mempunyi peranan penting dalam menetapkan target perolehan pendapatan dalam menunjang pembangunan di Jawa Barat. Unsur dari Biro Keuangan tersebut yaitu Bagian Kas Daerah yang mengelola Pendapatan Asli Daerah baik penerimaan maupun pengeluaran anggaran, sesuai dengan tugas, pokok, dan fungsinya Bagian Kas Daerah menyelenggarakan tugas pelayanan, pelaporan dan pengendalian administrasi keuangan daerah baik penerimaan mupun pengeluaran kepada 36 Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) serta kerjasama dengan 48 Cabang PT. Bank Jabar Banten, Tbk, selain itu Bagian Kas Daerah juga melayani Badan/Lembaga di luar lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Yayasan, Perguruan Tinggi serta Bank Pemerintah maupun swasta lainnya, yang berhubungan di bidang penerimaan maupun pengeluaran dengan memberikan pelayanan informasi tentang Bagian Kas Daerah dan memberikan pelayanan Pencairan Surat Pencairan Dana (SP2D) secara cepat, tepat, akurat dan utuh. Sub Bagian Kas Daerah hanya membatasi pengujian mengenai syarat – syarat tentang hak yang diperoleh (rechmatigheid) ialah mengenai kebenaran /keabsahan besarnya jumlah pengeluaran yang tertera dengan huruf dan angka, kesesuaian antara jumlah pada Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) dengan jumlah pada daftar penguji.

Untuk memudahkan pengelolaan kas, perusahaan dapat menggunakan software aplikasi salah satu caranya dengan membangun sistem informasi pengelolaan kas. Software aplikasi pengelolaan kas ini di sebut aplikasi KASDAPRO yang akan menghasilkan output B.IX ( buku Sembilan ). Buku B.IX adalah hasil gabungan inputan dan pemrosesan dari Sub Bagian pengeluaran


(3)

dan penerimaan yang di gunakan oleh SubBagian Pengelolaan Kas di Kas Daerah. KASDAPRO adalah program software yang digunakan oleh bagian kas daerah. Dengan adanya software aplikasi ini membantu pengelolaan keuangan di Pemerintahan dan diharapkan pengelolaan kas dapat dikelola dengan baik dan mendukung kegiatan perusahaan. Dokumen Penerimaan Kas yang masuk ke Bagian Kas Daerah berupa, Dokumen Fisik (Bend. 17, RTGS, Nota Debet, dan Rekening Koran, Dari Dokumen Fisik tersebut kemudian dilakukan registrasi dari masing-masing sumber dokumen yang dipilah berdasarkan 3 kategori yaitu :

• Penerimaan dari Advis Cabang – cabang Bank JABAR Banten • Penerimaan dari Proses Kliring (berupa RTGS)

• Dan Penerimaan yang bersumber dari setoran langsung ke Cabang Utama Bandung (STS Tunai).

Setelah data register terkumpul, maka dilakukan peng-inputan secara elektronik dengan menggunakan Aplikasi Database Penerimaan Kas yang ada pada software KASDAPRO.

Sedangkan dokumen/produk SubBag Pengeluaran adalah SP2D/ADVIST dilampiri tanda bukti potongan PPN, PPh, Jamsostek dari bagian Pembendaharaan. Setelah data register terkumpul, maka dilakukan peng-inputan secara elektronik dengan menggunakan Aplikasi Database pengeluaran Kas yang ada pada software KASDAPRO. Dengan adanya penginputan tersebut mempermudah bagian pengelolaan kas untuk memeriksa kembali dan masuk kedalam pengklasifikasian data pada format model B.IX, di dalam aplikasi ini kita


(4)

tidak perlu menginput kembali dokumen –dokumen dari bagian penerimaan atau pengeluaran karena dalam proses penginputan di sub – sub bagian sudah masuk kedalam software aplikasi KASDAPRO. Dan B.IX (buku Sembilan) adalah suatu format model yang akan menghasilkan Laporan Penerimaan dan Laporan Pengeluaran Kas.

Dengan adanya Software Aplikasi ini membantu pengelolaan Keuangan di Pemerintahan dan diharapkan pengelolaan kas dapat di kelola dengan baik dan mendukung kegiatan perusahaan.

Dengan sistem yang ada sebelumnya manual, sekarang pengguna harus menggunakan komputer untuk dapat mengakses data yang ada. Selanjutnya, manajemen yang terorganisir itu akan membantu pencapaian visi perusahaan,

”Lembaga Pengelola Kas Daerah yang Profesional dan Amanah” dan dengan misi :

1. Meningkatkan Profesionalisme Aparatur Kas Daerah 2. Mewujudkan Manajemen Kas yang Akurat

3. Memberikan Pelayanan kepada unit-unit kerja dilingkungan Pemda dalam Pengelolaan Keuangan Daerah dan Surat-surat berharga milik daerah.

Pengerjaan sistem informasi pengelolaan kas di KAS DAERAH BIRO KEUANGAN PROVINSI JAWA BARAT diberikan kepada peserta kerja praktek dengan bantuan dari karyawan.

Dengan beberapa alasan tersebut, penulis tertarik untuk membuat laporan kerja praktek dengan judul “Tinjauan Atas Pengelolaan Kas Daerah Dengan


(5)

Menggunakan Software Aplikasi KASDAPRO Pada Biro Keuangan Provinsi Jawa Barat“.

1.2Maksud dan Tujuan Kerja Praktek

Maksud dan tujuan kerja praktek di Kas Daerah Biro Keuangan Provinsi Jawa Barat adalah Secara umum untuk menguji kemampuan yang telah dimiliki sebelumnya pada saat perkuliahan, sehingga dapat mengaplikasikan kedalam kegiatan yang nyata. Khususnya pada bagian Pengelolaan Kas di Kas Daerah.

Adapun tujuan kegiatan praktek kerja lapangan ini yaitu:

1. Aktifitas – aktifitas apa saja yang dapat diproses dengan Software aplikasi KASDAPRO di Biro Keuangan Kas Daerah bagian pengelolaan kas?

2. Data – data apa yang dapat di inputkan ke dalam software aplikasi KASDAPRO di Biro Keuangan Kas Daerah?

3. Bagaimana cara pemrosesan data yang ada di dalam Software aplikasi KASDAPRO di Biro Keuangan Kas Daerah bagian pengelolaan kas?

4. Data – data yang di hasilkan atau output dari Software aplikasi KASDAPRO di Biro Keuangan Kas Daerah?

1.3 Metode Kerja Praktek

Metode kerja praktek yang penulis gunakan adalah metode Block Release, yaitu suatu metode yang dilakukan pada waktu tertentu dalam waktu satu bulan.


(6)

Beberapa teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penulisan laporan kerja praktek ini adalah sebagai berikut:

1. Studi Lapangan (Field Research)

Dengan mengadakan penelitian langsung ke perusahaan dimana penulis melaksanakan kerja praktek, adapun bentuk-bentuk studi lapangan yang dilakukan antara lain :

a. Pengamatan (Observation)

Teknik pengumpulan data dengan cara terjun langsung pada kegiatan atau pekerjaan melalui pengamatan dan pencatatan sehingga diperoleh kebenaran data.

b. Wawancara (Interview)

Teknik pengumpulan data dengan mengadakan komunikasi langsung dengan pimpinan maupun karyawan perusahaan yang berhubungan dengan kajian yang diteliti.

c. Dokumentasi

Pengumpulan, pemilihan dan pengolahan bukti-bukti serta data-data yang berhubungan dengan bidang kajian laporan Kerja Praktek yang diteliti.

2. Studi Kepustakaan (Library Research)

Yaitu bentuk penelitian dengan cara pengumpulan data dengan membaca buku-buku dan diktat-diktat yang berhubungan dengan objek penelitian.


(7)

1.4 Kegunaan Kerja Praktek

Kerja praktek yang dilakukan penulis ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi banyak pihak yang terkait. Adapun kegunaan dari kerja praktek ini adalah :

1. Bagi Penulis

Menambah pengetahuan dan wawasan agar bias mengimplementasikan teori – teori yang di dapat pada dunia kerja nyata setelah masa kuliah usai atau selesai mengikuti perkuliahan di Universitas Komputer Indonesia. Selain itu dapat mengetahui tentang cara pengoperasian dan bisa meninjau system informasi Pengelolaan Kas di Biro Keuangan SETDA Provinsi Jawa Barat (Kas Daerah) .

2. Bagi perusahaan

Adanya bantuan tenaga dan pikiran dalam memecahkan masalah untuk menunjang pertumbuhan dan dapat dijadikan masukan bahan untuk mengevaluasi bagi pengembangan perusahaan dan sumbangan bagi manajemen perusahaan dalam menetapkan kebijakan dalam mengelola kas.

3. Bagi Pihak Lain

Diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat memberikan informasi yang bermanfaat serta dapat dijadikan sebagai referensi dalam penyusunan laporan kerja praktek dengan tema yang sama.


(8)

1.5 Lokasi dan Waktu Kerja Praktek

Tempat pelaksanaan Kuliah Kerja Praktek adalah di Kas Daerah Biro Keuangan Provinsi Jawa Barat, Jalan Braga No. 12 Bandung telepon (022) – 4235044 faks. (022) 4235044 pada SubBagian Pengelolaan Kas.

Waktu yang ditempuh penulis dalam melaksanakan kerja praktek pada Kas Daerah Biro Keuangan Provinsi Jawa Barat Bandung yaitu selama 1 (satu) bulan terhitung mulai dari tanggal 5 Juli 2010 sampai dengan tanggal 6 Agustus 2010, hari senin s.d jumat jam 0.8 s.d 16.00.


(9)

No. Bulan Juni Juli Agustus September Oktober Desember

1

Kegiatan / minggu ke- 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

2 Memperoleh surat ijin Kerja Praktek dari kampus 3 mencari tempat untuk

melaksanakan Kerja Praktek

4 Mengajukan surat permohonan Kerja Praktek ke perusahaan

5 Menentukan tempat Kerja Praktek

6 Meminta surat pengantar kepada perusahaan 7 Melaksanakan Kerja

Paktek di perusahaan 8 Pengambilan dan

pengumpulan data dari perusahaan

9 Menyiapkan laporan Kerja Praktek

10 Bimbingan di perusahaan 11 Penyusunan laporan Kerja

Praktek

12 Bimbingan di kampus 13 Penyempurnaan laporan

Kerja Praktek 14 Penggandaan laporan


(10)

10 2.1 Sejarah Singkat perusahaan

2.1.1Sejarah Kas Daerah Biro Keuangan Provinsi Jawa Barat

Sejarah singkat mengenai pendirian Kantor Kas Daerah Provinsi Jawa Barat tidak dapat di pisahkan dengan masalah anggaran daerah atau hal yang berkaitan dengan keuangan daerah. Bagian Kas Daerah (BKD) adalah Lembaga Teknis Daerah yang merupakan unsure penunjang Pemerintah daerah. Keberadaan, kedudukan, tugas pokok dan fungsi, susunan organisasi dan tata kerja Kantor Kas Daerah didasarkan kepada : Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahuun 1999 tentang Pelaksanaan Tugas Pemegang Kas Daerah Dalam Pengurusan Keuangan Daerah,dan Perda No.16 Tahun 2000 tanggal 12 Desember 2000 tentang Lembaga teknis Daerah Propinsi Jawa Barat. Berdasarkan dua peraturan perundangan tersebut maka terbentuklah Struktur Kantor Kas Daerah Propinsi Jawa Barat, yang merupakan lembaga baru di lingkungan Pemerintah Daerah. Keberadaan Kantor Kas Daerah harus mampu mendayagunakan dan memberdayagunakan secara optimal fungsi dan tugasnya dengan tetap mengacu pada kebijakan-kebijakan yang ditetapkan untuk menunjang pelaksanaan Rencana Strategis dan rencana-rencana lainnya dari Pemerintah Propinsi Jawa Barat secara efektif, efesien, terbuka, transparan dan akuntabel, mengingat peran Kantor Kas Daerah cukup strategis dalam pelayanan pencairan dana, penatausahaan, penghimpunan, dan pelayanan dana.


(11)

Tugas pokok dan fungsi Kantor Kas Daerah terkait dengan dokumentasi penerimaan dan pengeluaran yang erat kaitannya dengan volume APBD yang dikuasai oleh Pemerintah Propinsi Jawa Barat. Rincian dana APBD tersebut terdiri dari dokumen penerimaan dan pengeluaran. Dari dokumen pengeluaran dan penerimaan tersebut diolah dalam bentuk : Daftar Penyaluran SPMU, Model Nota Keuangan, Bukti Potongan Pajak, Bukti Potongan Astek, Bukti Potongan Taperum, Bukti Potongan Iuran Wajib Pajak, Buku Bantu Pajak, Buku Bantu U K P , Buku Bantu Rutin, Buku Bantu Pembangunan, Buku Bantu DPD / Inpres, Buku Bantu Gaji, Buku Bantu B IX, Buku Bantu Penerimaan Per Jenis (Pendapatan Asli Daerah, Bagi Hasil Pajak Bukan Pajak), dan Tanda Bukti Setoran lainnya seperti Surat Perintah Kiriman Uang (SPKU).

Meskipun secara struktural keberadaan Kantor Kas Daerah relatif masih sangat muda, namun volume pekerjaannya sangat deras dan padat baik bidang penerimaan maupun bidang pengeluaran. Di sisi lain Kantor Kas Daerah ingin meningkatkan pelayanan yang prima dan dapat memberikan informasi data paling up to date kepada pihak-pihak yang memerlukan. Oleh karena itu, sarana dan prasarana operasional harus memadai. Namun dalam kenyataan, sarana dan prasarana yang dimiliki masih dirasakan kurang. Di bidang penerimaan diperlukan perangkat lunak maupun perangkat keras untuk mengolah data penerimaan oleh karena itu diperlukan Local Area Network (LAN). Di bidang pengeluaran, untuk dapat memberikan pelayanan pencairan SPMU yang prima, perlu dilaksanakan perubahan sarana pembayaran yaitu merubah SPMU menjadi SPMU Giro. Dalam rangka pengamanan dokumen-dokumen yang menjadi


(12)

tanggung jawab Kas Daerah diperlukan tempat yang representatif (Roll Opack) sehingga dokumen tersebut dijamin keutuhan serta keamanannya.

Kantor Kas Daerah sebagai Lembaga Teknis Daerah yang dikoordinasikan oleh Sekretaris Daerah, mempunyai tugas umum sebagai berikut :

a. Mengkoordinasikan seluruh sumber daya yang ada di lingkungan Kantor Kas Daerah;

b. Menerima, menyimpan, membayar atau menyerahkan uang serta surat berharga milik Daerah Pemerintah Propinsi Jawa Barat;

c. Dalam melaksanakan tugasnya Kantor Kas Daerah bertanggung jawab kepada Gubernur Propinsi Jawa Barat yang dalam hal ini kepada Sekretaris Daerah dan secara teknis fungsional Kantor Kas Daerah mempunyai tugas sebagai berikut :

Menerima setoran, meneliti berkas – berkas bukti penerimaan dan membukukan semua jenis penerimaan Daerah maupun surat berharga; Menyusun rekapitulasi penerimaan;

Melaksanakan penyetoran uang atau surat berharga milik Daerah kepada Bank yang ditunjuk atas rekening Kantor Kas Daerah, berdasarkan Surat Perintah Membayar Uang (SPMU);

Melaksanakan pembayaran kepada Bendaharwan atau pihak ketiga berdasarkan SPMU setelah dicocokan dengan daftar penguji;

Mengendalikan peyimpanan, pemgeluaran dan pembayaran uang dan surat berharga milik Daerah yang ada di Bank;


(13)

Menerima pengembalian penyetoran SPMU yang dibayarkan oleh satuan kerja perangkat daerah di lingkungan Pemerintahan Propinsi Jawa Barat;

Mnyetorkan Pajak Negara sesuai dengan ketentuan yang berlaku Melaksanakan pencatatan setiap pembayaran atas SPMU yang dicairkan.

d. Uang Daerah disimpan di Bank yang ditunjuk dan penunjukkannya ditetapkan dengan Keputusan Gubernunr Propinsi Jawa Barat, dalam bentuk Rekening giro.

e. Penerimaan jasa giro dari akibat penyimpanan Uang Daerah di Bank merupakan penerimaan Daerah.

f. Kas Daerah wajib membukukan penerimaan jasa giro atas rekening Kas Daerah.

g. Besarnya jasa giro yang berlaku diberitahukan kepada Gubernur Propinsi Jawa Barat.

h. Kas Daerah dengan persetujuan Gubernur Propinsi Jawa Barat dapat menyimpan uang yang tidak digunakan sebagai Dana Cadangan Daerah. i. Kas Daerah mengerjakan 1 ( satu ) Buku Kas Umum ( model B IX ) dan

Buku Pembantu lainnya yang dianggap penting.

j. Untuk validasi data Kas Daerah membuat Buku Pembantu Belanja Rutin, Belanja Pembangunan, Setoran Pajak Negara (PPN dan PPh) maupun Buku Pembantu untuk SPMU Nihil.


(14)

2.1.2 Visi dan Misi

Dalam rangka menunjang Visi Pemerintah Propinsi Jawa Barat yaitu “Jawa Barat Dengan Iman dan Taqwa Sebagai Propinsi Termaju di Indonesia, dan Mitra Terdepan Ibu Kota Negara Tahun 2010”, yang terkandung makna bahwa keimanan dan ketaqwaan merupakan dasar pengabdian termasuk bagi pada pelaksana Kantor Kas Daerah, sehingga dengan sadar akan meningkatkan kemauan dan pelaksanaan tugas merupakan kebutuhan yang wajib dilaksanakan dan bernilai ibadah. Sehingga keberadaan Kantor Kas Daerah sebagai Lembaga Teknis Daerah harus dapat menunjang terhadap Visi dan Misi Propinsi Jawa Barat yang disesuaikan dengan tugas pokok dan fungsinya mempunyai visi sebagai berikut:

VISI :

”Lembaga Pengelola Kas Daerah yang Profesional dan Amanah”

Dari Visi tersebut mengandung maksud bahwa Kantor Kas Daerah merupakan lembaga yang profesional da tidak sebatas pernyataan atau slogan saja akan tetapi melaksanakan kegiatan yang nyata sehingga dapat membentuk citra pelayanan yang paripurna dalam kegiatan pengeluaran/pembayaran, penerimaan maupun pelaporan.

Untuk mencapai Visi Kantor Kas Daerah maka dirumuskan beberapa Misi, dengan rincian sebagai berikut :


(15)

MISI:

1. Meningkatkan Profesionalisme Aparatur Kas Daerah 2. Mewujudkan Manajemen Kas yang Akurat

3. Memberikan Pelayanan kepada unit-unit kerja dilingkungan Pemda dalam Pengelolaan Keuangan Daerah dan Surat-surat berharga milik daerah

2.2 Struktur Organisasi dan uraian tugas

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI BAGIAN KAS DAERAH PROVINSI JAWA BARAT

KEPALA BAGIAN

KEPALA SUBBAG PENERIMAAN

KEPALA SUBBAG PENGELUARAN KEPALA SUBBAG

PENGELOLAAN KAS

STAF STAF STAF

URAIAN TUGAS

Kepala bagian Kas Daerah mempunyai tugas :

1. Kepala bagian mempunyai tugas pokok memimpin.

2. Mengkoordinasikan dan mengendalikan kantor dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi kantor.


(16)

3. Memimpin dan mengkoordinasikan seluruh sumber daya yang ada dilingkungan bagian Kas Daerah Provinsi Jawa Barat.

4. Pengaturan dan koordinasi pelaksanaan kebijakan teknis pengelolaan uang daerah.

5. Pembinaan dan pengendalian pelaksanaan tugas – tugas pengelolaan uang daerah lingkup provinsi yang meliputi penerimaan, penyimpanan dan pembayaran atau penmyerahan uang atau surat berharga untuk kepentingan daerah.

6. Mengendalikan penyimpanan, pengeluaran/pembayaran uang dan surat surat berharga milik Pemerintah Daerah yang ada di Bank.

7. Menetapkan kebijakan teknis operasional di bidang pengelolaan keuangan daerah sesuai kebijakan umum pemerintah provinsi jawa barat.

8. Menetapkan program kerja dan rencana pengembangan system pengelolaan keuangan daerah memimpin, mengatur, membina dan mengendalikan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi kantor di wilayah provinsi.

9. Menyelenggarakan fasilitas pengembangan pengelolaan Keuangan daerah Di kabupaten/kota.

10.Memberikan saran pertimbangan dan rekomendasi kepada Gubernur mengenal kebijakan pengelolaan Kas Daerah sebagai bahan penetapan kebijakan umum provinsi Jawa Barat.

11.Melaksanakan koordinasi dengan instansi Pemerintah, swasta dan Lembaga yang terkait lainnya untuk kelancaran pelaksanaan tugas kantor.


(17)

12.Melaksanakan tugas lain yang di berikan oleh gubernur.

Kepala Sub Bag Penerimaan mempunyai tugas :

1. Membantu Kepala Kas Daerah dalam bidang pemerintahan. Menyusun bahan perumusan kebijakan teknis di bidang penerimaan dokumen dokumen yang berhubungan dengan penerimaan uang daerah maupun pusat.

2. Pemilahan dokumen penerimaan sesuai dengan cabang bank jabar dan peruntukannya.

3. Meneliti berkas- berkas semua jenis penerimaan.

4. Melaksanakan pembukuan dalam buku pembantu penerimaan per Kabupaten/Kota.

5. Pembuatan nota keuangan penerimaan untuk dokumen penerimaan yang belum mengirimkan tanda bukti penerimaan yang asli dan atau yang berasal dari telepon dan faximile.

6. Penghimpunan tanda bukti penerimaan salinan sebagai bahan lampiran buku pembantu penerimaan.

7. Penyusunan laporan penerimaan sebagai bahan laporan.

8. Melaksanakan fasilitas dalam menyelenggarakan pengelolaan uang daerah. 9. Melaksanakan koordinasi dengan unit organisasi terkait.

10.Menerima dokumen – dokumen yang berhubungan dengan penerimaan berupa STS dan Tanda bukti penerimaan yang sah lainnya.


(18)

12.Menggandakan setiap tanda bukti penerimaan untuk keperluan lampiran, tanda bukti penerimaan asli beserta 3 (tiga) lembar foto copyan diserahkan pada petugas pembukuan.

13.Menyusun laporan penerimaan sebagai bahan laporan kepada Gubernur dan Dinas Pendapatan Daerah sesuai dengan peraturan yang berlaku

Kepala Sub Bag Pengeluaran mempunyai tugas :

1. Membantu kepala Kas Daerah dalam bidang pengeluaran.

2. Menyusun bahan perumusan kebijakan teknis di bidang pengeluaran dokumen-dokumen yang berhubungan dengan penegeluaran uang daerah.

3. Melaksanakan pembukuan dalam buku pembantu pengeluaran. 4. Pembuatan tanda bukti untuk setiap pengeluaran uang daerah. 5. Memilih SP2D sesuai peruntukannya.

6. Menerima Surat Perintah Pencairan Dana atau tanda bukti yang sah lainnya dari Biro Keuangan.

7. Memilih SP2D sesuai dengan peruntukannya yang antara lain membayar kegiatan belanja langsung dan belanja tidak langsung. 8. Menguji SP2D dengan daftar penguji.

9. Membuat Nota Pengembalian (retur) SP2D yang tidak sesuai dengan daftar penguji.

10.Membuat Daftar penyaluran SP2D sesuai dengan sumber dana yang menjadi beban SP2D yang dimaksud.


(19)

11.Membuat Surat Perintah Pengiriman Uang ( SKPU) untuk SP2D yang dibayarkan melalui cabang Bank Jabar selain cabang utama atau Bank lainnya.

12.Membuat tanda bukti Potongan –potongan yang tercantum dalam SP2D antara lain :

a. Kelebihan potongan gaji b. Potongan PPN,PPh dan Astek

c. Potongan lainnya yang sah yang tercantum dalam SP2D.

13.Menerbitkan cek sebagai bahan pembayaran atas daftar penyaluran dan mengirimkannya ke Bank Jabar Cabang utama.

14.Menerima kembali SP2D yang telah di cairkan oleh Bank Jabar Cabang utama untuk dip roses lebih lanjut.

15.Menerima tanda bukti yang telah di tandatangani oleh Kepala Seksi Giro Bank Jabar Cabang Utama.

16.Menginvestarisir bukti-bukti potongan yang akan disampaikan kepada yang berhak.

17.Menghimpun daftar penyaluran dan tembusan daftar penguji yang dilampiri tembusan SP2D.

18.Penghimpunan tanda bukti pengeluaran salinan sebagai bahan lampiran buku pembantu pengeluaran.

19.Penyusunan laporan pengeluaran sebagai bahan laporan.

20.Melaksanakan fasilitas dalam menyelenggarakan pengelolaan uang daerah.


(20)

21.Melaksanakan koordinasi dengan unit organisasi terkait.

22.Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bagian Kas Daerah.

2.3 Aktifitas Perusahaan

Kantor Kas Daerah Propinsi Jawa Barat adalah Kantor Pemerintah yang bergerak dalam pengendalian keuangan daerah yang melaksanakan penerimaan, pengeluaran, penyimpanan dan pembayaran atau penyerahan uang atau surat berharga untuk kepentingan.

Kegiatan Kantor Kas Daerah didukung oleh tenaga kerja yang melakukan kegiatan atau aktivitas di Kantor Kas Daerah Propinsi Jawa Barat yang mana karyawannya terdiri dari PNS sebanyak 20 orang dan tenaga kerja honorer 3 orang. Dimana 20 orang tersebut terdiri 4 pejabat struktur dan 4 fungsi. Hari kerja untuk staf adalah 5 hari dalam seminggu dan lamanya kerja dari pukul 08.00-16.00 WIB sesuai dengan jam kantor pegawai negeri, sedangkan pada hari sabtu kantor libur. Prosedur penggajian yang diterapkan Kantor Kas Daerah Propinsi Jawa Barat, yaitu pembayaran yang dilakukan sebulan sekali yang mana telah disesuaikan dengan masa kerja dan berdasarakan golongan. Kantor Kas Daerah (KKD) dalam melaksanakannya kegiatan operasional, didasarkan kepada tugas dan masing-masing wewenang yang disesuaikan dengan susunan struktur organisasi. Bagian Kas Daerah mempunyai tugas pokok menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan umum dan koordinasi, fasilitasi, pelaporan serta


(21)

evaluasi pengelolaan kas, penerimaan dan pengeluaran. Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Kas Daerah mempunyai fungsi:

a. Penyelenggaraan pengkajian bahan kebijakan umum pengelolaan kas, penerimaan dan pengeliuaran

b. Penyelenggraan koordinasi dan fasilitasi pengelolaan kas, penerimaan dan pengeluaran

c. Penyelenggaraan pelaporan dan evaluasi pengelolaan kas penerimaan dan pengeluaran

Rincian tugas bagian Kas Daerah :

a. Menyelenggarakan pengkajian program kerja Bagian Kas Daerah

b. Menyelenggarakan pengkajian bagahn kebijakan umum pengelolaan Kas Daerah meliputi penerimaan, pengeluaran, pemanfaatan dan pengendalian kas

c. Menyelenggarakan koordinsi dan fasilitasi pengelolaan kas d. Menyelenggarakan koordinasi dan fasilitasi pengeluaran e. Menyelenggarakan koordinasi dan fasilitsi penerimaan

f. Menyelenggarakan pencatatan penerimaan dan pengeluaran kas g. Menyelenggarakan pemanfaatan kas

h. Menyelenggarakan pengendalian pelaksanaan pengelolaan kas

i. Menyelenggarakan pengendalian dan penyimpanan surat berharga meliputi giro bilyet, eposito, obligasi dan saham


(22)

k. Menyelnggarakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambil kebijakan

l. Menyelenggarakan bahan pelaporan dan evaluasi kegiatan bagian kas daerah

m. Menyelenggarakan koordinasi dengan Badan koordinasi Pemerintahan dan

n. Pembangunan Wilayah, dalam pelaksanaan kegiatan di kabupaten/kota o. Menyelenggrakan koordinasi dengan unit kerja terkait

p. Menyelenggarakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

Bagian Kas Daerah membawahkan :

a. Subbagian Pengelolaan Kas b. Subbagian Penerimaan c. Subbagian Pengeluaran

Subbagian Pengelolaan kas mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan bahan kebijakan umum dan koordinasi, rasilitasi, pelaporan serta evaluasi pengelolaan kas. Dalam melaksanakan tugas pokok Subbagian Pengelolaan Kas mempunyai fungsi:

a. Pelaksanaan penyusunan bahan kebijkan umum pengelolaan kas b. Pelaksanaan koordinasi dan fasilitasi pengelolaan kas


(23)

Rincian tugas Subbagian Pengelolaan Kas :

a. Melaksanakan penyusunan program kerja Subbag Pengelolaan Kas b. Melaksanakan penyusunan bahan kebijakan umum pemanfaatan kas c. Melaksanakan pemanfaatan kas

d. Melaksanakan pengelolaan surat berharga meliputi bilyet giro, deposito, obligasi dan saham

e. Melaksanakan penyajian informasi posisi kas

f. Melaksanakan prnyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan

g. Melaksanakan pelaporan dan evaluasi kegiatan Subbagian Pengelolaan Kas

h. Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait

i. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

SubBagian Penerimaan

Subbagian penerimaan mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan bahan kebijakan umum dan koordinasi, fasilitasi,pelaporan serta evaluasi penerimaan kas. Untuk menylenggarakan tugas pokok Subbagian Pemnerimaan mempunyai fungsi:

a. Pelaksanaan penyusunan bahan kebijakan umum penerimaan kas b. Pelaksanaan koordinasi fasilitasi penerimaan kas


(24)

Rincian tugas Subbagian Penerimaan :

a. Melaksanakan penyusunan program kerja Subbagian Penerimaan b. Melaksanakan penyusunann bahan kebijakan umum penerimaan kas c. Melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan

pertimbangan pengambilan kebijakan d. Melaksanakan pencatatan penerimaan kas

e. Melaksanakan pengendalian pengelolaan penerimaan kas f. Melaksanakan pengendalian pengelolaan penerimaan kas

g. Melaksanakan pelaporan dan evaluasi kegiatan Subbagian Penerimaan h. Melaksnakan koordinasi dengan unit kerja terkait

i. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya

Subbagian Pengeluaran

Subbagian pengeluaran mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan bahan kebijakan umum dan koordinasi, fasilitasi, pelaporan serta evaluasi pengeluaran kas. Untuk menyelenggarakan tugas pokok Subbagian Pengeluaran mempunyai fungsi:

a. Pelaksanaan penyusunan bahan kebijakan umum pengeluaran kas b. Pelaksanaan koordinasi dan fasilitasi pengeluaran kas


(25)

Rincian tugas Subbagian Pengeluaran :

a. Melaksanakan penyusunan program kerja Subbagian Pengeluaran b. Melaksanakan penyusunan bahan kebijakan umum pengeluaran kas

c. Melaksanakan penyusunan bahan dan fsilitasi pengelolaan pengeluaran kas

d. Melaksanakan pencatatan pengelurana kas

e. Melaksanakan pengendalian pengelolaan pengeluaran kas

f. Melaksanakan penyusunan bahan telahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan

g. Melaksanakan pelaporan dan evaluasi kegiatan Subbagian pengeluaran h. Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait


(26)

26 BAB III

PEMBAHASAN HASIL PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK

3.1Bidang Pelaksanaan Kuliah Kerja Praktek

Bidang pelaksanaan kuliah kerja praktek ini penulis ditempatkan di bagian pengelolaan kas, dalam pelaksanaan tersebut penulis diberikan pengarahan dan bimbingan mengenai kegiatan perusahaan. Struktur Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) terdiri dari Pendapatan, Belanja, dan Pembiayaan. Pendapatan diantaranya berasal dari Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Perimbangan, dan Pendapatan Lain-lain yang Sah.

Dalam hal ini belanja daerah merupakan pengeluaran untuk kebutuhan dalam rangka penyelenggaraan pemerintah dan kepentingan pelaksanaan pembangunan daerah. Belanja tersebut diklasifikasikan menurut organisasi, fungsi, program dan kegiatan, serta jensi belanja. Sedangkan pembiayaan dimaksudkan untuk menutupi defisit anggaran, yaitu seleisih antara pendapatan dan belanja, yang terdiri dari penerimaan dan pengeluaran.

Salah satu cara untuk memudahkan pengelolaan kas, perusahaan dapat menggunakan software aplikasi salah satu caranya dengan membangun sistem informasi pengelolaan kas. Software aplikasi pengelolaan kas ini di sebut KASDAPRO.

Aktifitas utama Sub Bag Pengelolaan Kas adalah Membukukan/Mencatat Jumlah Penerimaan/Pengeluaran yang tercantum dalam


(27)

Rekening koran (RC) Kas Umum Daerah (KUD), Membuat Laporan Posisi Kas/Saldo Kas Harian yang bersumber dari RC KUD, Memantau dan menghitung jumlah penerimaan yang bersumber dari Jasa Giro dan Deposito yang masuk ke KUD, Membukukan Laporan Harian, Bulanan pada kegiatan yang telah diproses oleh Sub Bagian Penerimaan dan Sub Bagian Pengeluaran dalam Buku Kas Umum Daerah Model B.IX, Melakukan Koordinasi antar Sub Bagian dan Koordinasi dengan Instansi terkait dalam hal pengelolaan keuangan daerah.

3.2Teknis Pelaksanaan Kerja Praktek

Dalam melaksanakan kerja praktek di Kas Daerah Biro Keuangan Provinsi Jawa Barat Bandung pada Sub bagian pengelolaan kas , penulis langsung melakukan observasi dan wawancara langsung pada para karyawan.

Kegiatan yang penulis lakukan pada saat berlangsung kerja praktek adalah sebagai berikut :

1. Melakukan kegiatan rutin yang dilakukan di Sub bagian pengelolaan kas, seperti memeriksa kembali dan Membukukan Laporan Harian, Bulanan pada kegiatan yang telah penginputan dokumen –dokumen dari bagian penerimaan atau pengeluaran karena dalam proses penginputan di sub – sub bagian sudah masuk kedalam software aplikasi KASDAPRO dan masuk kedalam pengklasifikasian data pada format model B.IX.

2. Melakukan pengamatan langsung bagaimana pengelolaan kas tersebut dilakukan. Dan Melakukan Koordinasi antar Sub Bagian dan Koordinasi dengan Instansi terkait dalam hal pengelolaan keuangan daerah.


(28)

3.3 Pembahasan Hasil Pelaksanaan Kerja Praktek

3.3.1 Aktifitas – aktifitas yang diproses dengan software Aplikasi.

Aktifitas yang di proses adalah Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) terdiri dari Pendapatan, Belanja, dan Pembiayaan.

a. Penerimaan (pendapatan)

Penerimaan/Pendapatan antara lain bersumber dari Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Perimbangan, dan Pendapatan Lain-lain yang Sah. Pendapatan Asli Daerah berasal dari hasil pajak daerah, retribusi daerah, hasil perusahaan daerah dan hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan dan lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah.

Pendapatan Asli Daerah sebagai sumber penerimaan pendapatan berbasis pada potensi daerah, sehingga dijadikan barometer kemandirian otonomi suatu daerah dalam aspek kemampuan keuangan daerahnya. Peningkatan PAD pada asarnya merupakan upaya internal suatu daerah untuk memperkecil celah fiscal (fiscal gap).

Kemudian mengenai dana perimbangan berasal dari Dana Alokasi Umum (DAU) dan Bagi Hasil Pajak/Bukan Pajak. Dana dari Dana Alokasi Umum yang dikucurkan dari Pemerintah Pusat ke Daerah bertujuan untuk menghindari kesenjangan fiskal antar daerah yang ditetapkan berdasarkan kriteria tertentu yang menekankan pada aspek urusan pemerataan dan keadilan yang selaras dengan penyelenggaraan urusan pemerintahan, yang formula dan perhitungannya ditetapkan sesuai Undang-undang, yang diharapkan apabila


(29)

dari tahun ke tahun suatu Daerah alokasi DAU nya menurun, maka Daerah tersebut dapat dikategorikan sudah mandiri dalam kemampuan fiskalnya.

Di Sub Bagian Penerimaan aktifitasnya adalah :

1. Penerimaan berupa setoran dan pihak ketiga ( Dinas, Bendahara Pengeluaran, Wajib Bayar dan lain – lain ) kepada rekening KKD pada bank yang ditunjuk dilakukan dengan mempergunakan Surat Tanda Setoran ( STS ) menurut model Bend. 17 dan surat setoran yang sah lainnya.

2. Pada STS tersebut angka 1 (satu) diatas dinyatakan dengan jelas, bahwa setoran itu adalah penerimaan bagi daerah yang harus dibubuhkan pula uraian yang singkat tetapi jelas perihal jenis/sifat uang setoran, kodering dan uraian target anggaran yang diterima (ayat) dalam APBD.

3. STS dibuat dalam :

a. Rangkap 4 (empat) sepanjang penyetorannya dilakukan langsung pada Rekening Kas Daerah di Bank yaitu :

1. Lembar asli dan kedua, yang ditandatangani dan dibubuhi tanggal beserta cap oleh Bank tersebut diatas (sebagai penerimaan uangnya ) yang harus di kembalikan kepada penyetor.

2. Lembar ketiga, yang ditandatangani dan dibubuhi tanggal beserta cap oleh Bank sebagai lampiaran Nota Kredit dan disampaikan ke Kas Daerah sebagai lampiran dari buku kas daerah Aplikasi Model B.IX selambat- lambatnya 1 (satu) hari kerja.

3. Lembar keempat, yang ditandatangani dan dibubuhi tanggal beserta cap oleh Bank sebagai pertanggal Bank yang besangkutan.


(30)

b. Rangkap 5 ( lima), apabila penyetoran dilakukan pada cabang Bank yaitu:

1. Lembar asli dan kedua, yang ditandatangani dan dibubuhi tanggal beserta cap cabang Bank yang bersangkutan dan harus di kembalikan penyetor.

2. Lembar ketiga dan keempat, yang di tandatangani dan diberi tanggal beserta cap oleh cabang Bank yang bersangkutan kemudian disajikan lampiran Nota Kredit dan disampaikan kepada Kantor Kas Daerah, sebagai lampiran dari Buku Kas Daerah Aplikasi Model B.IX selambat-lambatnya 1 (satu) hari kerja.

3. Lembar kelima, yang juga ditandatangani dan dibubuhi tanggal beserta cap oleh cabang Bank yang bersangkutan dan yang dipergunakan guna keperluan Bank yang berada di Ibu Kota Provinsi. Nota Kredit yang disampaikan oleh cabang bank agar lampirkan juga STS yang penyampaiannya selambat-lambatnya 6 (enam) hari kerja.

4. Selain dari pada STS dimaksud di atas terdapat juga setoran – setoran oleh perorangan dengan mempergunakan ”Surat Penagihan”.

5. Surat Penagihan (SPN) diterbitkan oleh Biro/Bagian Keuangan, untuk melakukan penagihan menurut peraturan yang berlaku diluar pajak/retribusi, akan tetapi merupakan penerimaan daerah utuk penertiban surat penagihan harus dinyatakan dengan jelas latar belakang/dasar pertimbangan pihak ketiga mempunyai hutang / kewajiban kepada Pemda (misalnya SK KDH).


(31)

Selanjutnya pada surat penagihan harus jelas di cantumkan tempat penyetoran yaitu pada rekening Kas Daerah di Bank, sehingga memudahkan bagi pihak ketiga untuk menyeleseikan kewajiban penyetornya.

6. Dalam hal terjadi penyetoran dengan mempergunakan surat Penagihan dimaksud, maka Bank harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut :

a. 1 (satu) lembar asli dikembalikan kepada penyetor. b. 3 (tiga ) lembar diperuntukkan bagi :

1) 1 (satu) lembar kedua diperuntukkan bagi Bank.

2) 1(satu) lemabar ketiga dijadikan tanda bukti dari Buku Kas Daerah aplikasi model B.IX yang disampaikan oleh Kas Daerah kepada Biro/bagian Keuangan.

3) 1 (satu) lemabar keempat diperuntukkan bagi Kantor kas Daerah.

b. Belanja (Pengeluaran)

Belanja daerah merupakan pengeluaran untuk kebutuhan dalam rangka penyelenggaraan pemerintah dan kepentingan pelaksanaan pembangunan daerah. Belanja tersebut diklasifikasikan menurut organisasi, fungsi, program dan kegiatan, serta jensi belanja. Sedangkan pembiayaan dimaksudkan untuk menutupi defisit anggaran.

Dalam kontelasi penyelenggaraan pemerintahan daerah dan peningkatan pelayanan publik, pengaturan alokasi belanja diupayakan secara efektif, efisien, dan proporsional. Adapun perkembangan alokasi belanja (pengeluaran) selama kurun waktu 3 tahun (2006-2008) menunjukan kenaikan.


(32)

Belanja Daerah pada umumnya mengalami kenaikan, yang dibagi ke dalam jenis belanja sebagai berikut :

- Belanja SKPD

- Belanja bagi hasil dan bantuan keuangan, dan

- Belanja tidak tersangka.

Ada beberapa hal kegiatan yang dilakukan oleh subbagian pengeluaran kas adalah sebagai berikut.

1. Memilah –milah SP2D 2. Menginput data SP2D 3. Membuat SPKU

Membuat Daftar Realisasi Penyaluran SP2D Belanja Langsung dan Belanja Tidak Langsung yang dikelompokan per Jenis lokasi. Lokasi Bandung dan Lokasi diluar Bandung atau Cabang. Khusus SP2D yang akan dikirimkan ke Kota Bandung dan Kab. Bandung seperti ke Bank JABAR melalui Bank Jabar Taman Sari, Suci, Soreang dan Cimahi masuk ke lokasi Cabang Bank JABAR (disesuaikan dengan peraturan dari Bank JABR).

Di Sub Bagian Pengeluaran aktifitasnya adalah :

1. Menyusun bahan perumusan kebijakan teknis di bidang pengeluaran dokumen – dokumen yang berhubungan dengan pengeluaran daerah. 2. Melaksanakan pembukuan dalam buku pembantu pengeluaran. 3. Pembuatan tanda bukti untuk setiap pengeluaran uang daerah.


(33)

4. Memilah SP2D sesuai dengan peruntukkannya.

5. Menerima Surat Perintah Pencairan Dana atau bukti yang sah lainnya dari Biro keuangan.

6. Memilih SP2d sesuai dengan peruntukkannya yang antara lain membayar kegiatan belanja tidak langsung.

7. Menguji SP2D dengan daftar penguji.

8. Membuat Nota Pengembalian (retur) SP2D yang tidak sesuai dengan daftar penguji.

9. Membuat daftar Penyalur SP2d sesuai dengan sumber dana yang menjadi beban SP2D yang di maksud.

10.Membuat Surat Perintah Pengiriman Uang (SKPU) untuk SP2D yang di bayarkan melalui cabang Bank Jabar selain cabang utama atau Bank lainnya.

11.Membuat tanda bukti potongan – potongan yang tercantum dalam SP2D antara lain :

a. Kelebihan potongan gaji b. Potongan PPN, PPh dan Astek.

c. Potongan lainnya yang sah yang tercantum dalam SP2D.

12.Menerbitkan cek sebagai bahan pembayaran atas daftar penyaluran dan mengirimkannya ke Bank Jabar Cabang Utama.

13.Menerima kembali SP2D yang telah dicairkan oleh Bank Jabar cabang utama untuk diproses lebih lanjut.


(34)

14.Menerima tanda bukti yang telah di tandatangani oleh kepala seksi Biro Bank Jabar cabang utama.

15.Menginvestarisir bukti- bukti potongan yang disampaikan kepada yang berhak.

16.Menghimpun daftar penyaluran dan tembusan daftar penguji yang dilampiri tembusan SP2D.

17.Penghimpunan tanda bukti pengeluaran salinan sebagai bahan lamppiran buku pembantu pengeluaran.

18.Penyusunan laporan pengeluaran sebagai bahan laporan.

19.Melaksanakan fasilitas dalam menyelenggarakan pengelolaan uang daerah.

3.3.2 Data – data yang di inputkan ke dalam software aplikasi.

Dokumen Penerimaan Kas yang masuk ke Bagian Kas Daerah yaitu berupa, Dokumen Fisik (Bend. 17, RTGS, Nota Debet, dan Rekening Koran) yang merupakan Pendapatan Asli Daerah berasal dari hasil pajak daerah, retribusi daerah, hasil perusahaan daerah dan hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan dan lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah, sedangkan mengenai dana perimbangan berasal dari Dana Alokasi Umum (DAU) dan Bagi Hasil Pajak/Bukan Pajak.

Dari Dokumen Fisik tersebut kemudian dilakukan registrasi dari masing-masing sumber dokumen yang dipilah berdasarkan 3 kategori yaitu :

• Penerimaan dari Advis Cabang – cabang Bank JABAR Banten • Penerimaan dari Proses Kliring (berupa RTGS)


(35)

• Dan Penerimaan yang bersumber dari setoran langsung ke Cabang Utama Bandung (STS Tunai).

Setelah data register terkumpul, maka dilakukan peng-inputan secara elektronik dengan menggunakan Aplikasi Database Penerimaan Kas yang ada pada Software aplikasi KASDAPRO. Sedangkan dokumen/produk SubBag Penerimaan adalah SP2D/ADVIST dilampiri tanda bukti potongan PPN, PPh, Jamsostek dari bagian Pembendaharaan.

3.3.3 Cara pemprosesan data yang ada di dalam Software Aplikasi KASDAPRO.

Aktifitas utama yang dilakukan oleh SubBag pengelolaan Kas adalah Membukukan/Mencatat Jumlah Penerimaan/Pengeluaran yang tercantum dalam Rekening koran (RC) Kas Umum Daerah (KUD), Membuat Laporan Posisi Kas/Saldo Kas Harian yang bersumber dari RC KUD, Memantau dan menghitung jumlah penerimaan yang bersumber dari Jasa Giro dan Deposito yang masuk ke KUD, Membukukan Laporan Harian, Bulanan pada kegiatan yang telah diproses oleh Sub Bagian Penerimaan dan Sub Bagian Pengeluaran dalam Buku Kas Umum Daerah Model B.IX, Melakukan Koordinasi antar Sub Bagian dan Koordinasi dengan Instansi terkait dalam hal pengelolaan keuangan daerah.

Sistem keamanan data pada pembuatan aplikasi program ini dibuat suatu proteksi (password) yang memungkinkan hanya orang-orang berkepentingan saja yang menggunakan program ini, sehingga keamanan data dapat terjamin, selain itu dibuat suatu penggandaan data (backup data) untuk file utama, dan diharapkan


(36)

file ini sesering mungkin digandakan (copy) baik dalam media CD maupun media yang lainnya.

Dalam menginput data bagian Kas Daearah Provinsi Jawa Barat melakukannya dengan menggunakan sistem komputerisasi yaitu dengan menggunakan aplikasi software KASDA PRO.

Semua data yang di inputkan akan disesuaikan dengan semua data- data yang masuk kedalam Bagian Kas Daerah, dari mulai tanggal, nomor hingga alamat,nama dan sebagainya. Tampilan dari software aplikasi KASDAPRO:


(37)

Keterangan : Gambar di atas merupakan tampilan utama dari program yang akan di buka

1. Username : di isi 2. Passwordnya : di isi 3. Kemudian klik Ok

Tampilan menu utama KASDAPRO. yang terdiri dari toolbar – toolbars ADPIS, nota kredit, tunai, kiriman uang, kliring, penyaluran SP2D, gaji, keluar.


(38)

Di sub bagian pengelolaan kas menggunakan menu Laporan untuk mencetak hasil dari inputan sub bagian pengeluaran dan penerimaan kas. Di cetak dengan format model B.IX.( buku Sembilan ). B. IX yang terdiri dari Laporan B.IX Belanja tdk langsung, B.IX belanja langsung, B.IX DAU/gaji, B.IX Gabungan.

Keterangan :

1. Klik menu Laporan, pilih B.IX gabungan

2. Untuk mencetaknya dan menampilkan B.IX tersebut kita hanya isi tanggal, nomor halaman dan nomor urut yang kita butuhkan.

3. Klik print

4. Menu button exel adalah pilihan jika kita mau mentransfer data kedalam bentuk format exel.


(39)

Tampilan untuk mencetak Laporan B.IX Belanja Tidak langsung

Keterangan :

1. Klik menu Laporan, pilih B.IX Belanja Tidak langsung

2. Untuk mencetaknya dan menampilkan B.IX tersebut kita hanya isi tanggal, nomor halaman dan nomor urut yang kita butuhkan.

3. Klik print

4. Menu button exel adalah pilihan jika kita mau mentransfer data kedalam bentuk format exel.


(40)

Tampilan untuk mencetak Laporan B.IX Belanja langsung

Keterangan :

1. Klik menu Laporan, pilih B.IX Belanja langsung

2. Untuk mencetaknya dan menampilkan B.IX tersebut kita hanya isi tanggal, nomor halaman dan nomor urut yang kita butuhkan.

3. Klik print

4. Menu button exel adalah pilihan jika kita mau mentransfer data kedalam bentuk format exel.


(41)

Tampilan untuk mencetak Laporan B.IX Dana Alokasi Umum.

Keterangan :

1. Klik menu Laporan, pilih B.IX DAU/ Gaji

2. Untuk mencetaknya dan menampilkan B.IX tersebut kita hanya isi tanggal, nomor halaman dan nomor urut yang kita butuhkan.

3. Klik print

4. Menu button exel adalah pilihan jika kita mau mentransfer data kedalam bentuk format exel.


(42)

3.3.4 Data – data apa yang di hasilkan atau output dari software aplikasi. Data yang dihasilkan oleh KASDAPRO ini menghasilkan buku kas Laporan Penerimaan dan Laporan Pengeluaran Kas Berbentuk format model B.IX yang terdiri dari :

 Laporan B.IX Gabungan

 Laporan B.IX Belanja Tidak Langsung  Laporan B.IX Belanja Langsung

 Laporan B.IX DAU( dana alokasi umum)

Buku kas format model B.IX ini adalah hasil dari inputan sub bagian Pengeluaran dan Penerimaan. Di Sub Bag pengelolaan kas bertugas untuk memeriksa, mengedit jika terdapat kesalahan dan mencetak hasilnya. Didalam Buku Kas format model B.IX ini terdapat kolom– kolom nomor urut, uraian, kode ring, saldo penerimaan dan saldo pengeluaran. Dengan software aplikasi ini semuanya akan otomatis terurut. B.IX gabungan adalah gabungan dari Laporan B.IX Belanja Tidak Langsung, Laporan B.IX Belanja Langsung, Laporan B.IX DAU/gaji( dana alokasi umum). Buku kas format B.IX ini terinci dalam satuan hari. Sub bagian pengeluaran menginput menu toolbars Form SP2D, dan Penyaluran SP2D, sedangkan Sub Bag Penerimaan menginput ADPIS, Nota Kredit, Setoran Tunai, Kiriman Uang, Kliring dan Gaji semuanya itu di input sesuai dengan data-data yang masuk ke Bagian Kas Daerah lalu di masukkan ke dalam KASDAPRO.


(43)

Didalam Buku Kas format model B.IX ini terdapat kolom– kolom nomor urut, uraian, kode ring, saldo penerimaan dan saldo pengeluaran. Dengan software aplikasi ini semuanya akan otomatis terurut. B.IX gabungan adalah gabungan dari Laporan B.IX Belanja Tidak Langsung, Laporan B.IX Belanja Langsung, Laporan B.IX DAU/gaji( dana alokasi umum). Buku kas format B.IX ini terinci dalam satuan hari.


(44)

44 BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN 4.1Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Aktifitas yang di proses Software Aplikasi KASDAPRO adalah Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) terdiri dari

Pendapatan, Belanja, dan Pembiayaan. Penerimaan/Pendapatan antara lain bersumber dari Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana

Perimbangan, dan Pendapatan Lain-lain yang Sah. Sedangkan Belanja daerah merupakan pengeluaran untuk kebutuhan dalam rangka

penyelenggaraan pemerintah dan kepentingan pelaksanaan pembangunan daerah.

2. Data yang di inputkan Ke Software Aplikasi adalah Dokumen Penerimaan Kas yang masuk ke Bagian Kas Daerah yaitu berupa, Dokumen Fisik (Bend. 17, RTGS, Nota Debet, dan Rekening Koran), yang merupakan Pendapatan Asli Daerah berasal dari hasil pajak daerah, retribusi daerah, hasil perusahaan daerah dan hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan dan lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah, sedangkan mengenai dana perimbangan berasal dari Dana Alokasi Umum (DAU) dan Bagi Hasil Pajak/Bukan Pajak. Dari Dokumen Fisik tersebut kemudian dilakukan registrasi. Sedangkan dokumen/produk SubBag Penerimaan adalah SP2D/ADVIST dilampiri


(45)

tanda bukti potongan PPN, PPh, Jamsostek dari bagian Pembendaharaan.

3. Semua data yang di inputkan akan disesuaikan dengan semua data- data yang masuk kedalam Bagian Kas Daerah, dari mulai tanggal, nomor hingga alamat,nama dan sebagainya. Di sub bagian pengelolaan kas menggunakan menu Laporan untuk mencetak hasil dari inputan sub bagian pengeluaran dan penerimaan kas. Di cetak dengan format model B.IX.( buku Sembilan ). B. IX yang terdiri dari Laporan B.IX Belanja tdk langsung, B.IX belanja langsung, B.IX DAU/gaji, B.IX Gabungan.

4. Dengan adanya Perangkat Lunak Sistem Aplikasi Database pengelolaan Kas Daerah ini data-data yang tersebar dapat digabung dalam suatu bank data sehingga tidak terjadi proses pekerjaan yang sifatnya pengulangan atau redudancy dan mempermudah dalam pengaksesan data yang diperlukan. Data yang dihasilkan oleh KASDAPRO ini menghasilkan buku kas Laporan Penerimaan dan Laporan Pengeluaran Kas Berbentuk format model B.IX yang terdiri dari :

 Laporan B.IX Gabungan

 Laporan B.IX Belanja Tidak Langsung  Laporan B.IX Belanja Langsung


(46)

4.2Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan, maka dapat ada beberapa saran yang perlu untuk dijelaskan, yaitu sebagai berikut :

1. Untuk mendapatkan data yang selalu up to date dan terstruktur, disarankan agar pihak-pihak tententu yang menggunakan dan mengoperasikan program Aplikasi Database Pengelolaan kas ini mengambil struktur data seperti yang ada pada program ini, sehingga pemrosesan data bisa lebih cepat dan terarah, selain itu perlu dukungan dari berbagai pihak terkait dalam hal penyediaan datanya.

2. Diharapkan dalam penggunaan Program Aplikasi Database pengelolaan Kas Daerah ini mengikuti prosedur yang telah ditetapkan dalam manual pedoman penggunaan program Aplikasi Database Penerimaan dan penerimaan Kas Daerah, sehingga alur kerja pemasukan, perubahan, dan keluaran data berjalan lancar sesuai petunjuk yang ada. Dan sehingga akan mempermudah Sub Bag Pengelolaan Kas dalam melakukan pekerjaannya


(47)

TINJAUAN ATAS PENGELOLAAN KAS DAERAH DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE APLIKASI KASDAPRO PADA BIRO

KEUANGAN PROVINSI JAWA BARAT

LAPORAN KERJA PRAKTEK Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Dalam Menempuh Mata Kuliah Kerja Praktek

Jenjang Studi Strata 1 Program Studi Akuntansi

Oleh Dini Nur Endah

21107034

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG


(48)

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK

TINJAUAN ATAS PENGELOLAAN KAS DAERAH DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE APLIKASI KASDAPRO PADA BIRO

KEUANGAN PROVINSI JAWA BARAT

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Dalam Menempuh Mata Kuliah Kerja Praktek

Jenjang Studi Strata 1 Program Studi Akuntansi

Oleh : Dini Nur Endah

21107034

Telah diperiksa dan disetujui sebagai laporan kerja praktek Bandung, 2010

Menyetujui,

Dosen Pembimbing, Pembimbing Perusahaan,

Lilis Puspitawati, SE., M.Si Rina Mutmainah, SE NIP : 4127.34.03.008 NIP. 196105181986082001

Mengetahui,

Ketua Program Studi Akuntansi

Sri Dewi Anggadini, S.E., M.Si., NIP. 4127.34.03.003


(49)

DAFTAR PUSTAKA

Ikatan Akuntansi Indonesia. 1994. SAK. Jakarta : Salemba Empat. Kantor Kas Daerah Biro KeuanganProvinsiJawa Barat, 2010 Mulyadi. 2001. Sistem Akuntansi. Jakarta : Salemba Empat.

PeraturanPemerintahRepublik Indonesia Nomor 24Tahun 2005 Tanggal 13 Juni 2005 StandarAkuntansiPemerintahan No.02

S. Hendriksen, Eldison. 1991. Teori Akuntansi Diterjemaahkan oleh Nugroho Widjajanto. Jakarta : Gramedia


(50)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

DATA PRIBADI

Nama : Dini Nur Endah

Nim : 21107034

Tempat, Tanggal Lahir : Cianjur, 6 Juli 1989

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Alamat : JL. Mig Raya No.11A.

Kompleks MelongGreen Garden, Bandung 40534

PENDIDIKAN

Tahun 1995-2001 : SD Negeri Karya Bhakti 1 Cimahi Tahun 2001-2004 : SLTP Negeri 25 Bandung

Tahun 2004-2007 : SMA Negeri 13 BAndung Tahun 2007 sampai sekarang : Terdaftar Sebagai Mahasiswa

Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) Bandung, Fakultas Ekonomi, Program Studi Akuntansi, Program S-1.


(51)

i

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas nikmat, karunia dan ridho-Nya, penulis dapat melaksanakan dan menyelesaikan laporan kerja praktek yang merupakan salah satu syarat untuk menempuh jenjang pendidikan Strata-I (S-I) di Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) 2010. Adapun judul laporan kerja praktek yang penulis pilih adalah “TINJAUAN ATAS PENGELOLAAN KAS DAERAH DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE APLIKASI KASDAPRO PADA BIRO KEUANGAN PROVINSI JAWA BARAT ” yang dilaksanakan di Biro Keuangan SETDA Provinsi Jawa Barat ( Kas Daerah). Dan tak lupa pula shalawat serta salam selalu penulis panjatkan pada junjungan kita Nabi Muhammad SAW.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan kerja praktek ini masih jauh dari sempurna dan masih banyak kekurangan yang dikarenakan keterbatasan pengetahuan dan pengalaman penulis dalam melakukan penelitian, pengumpulan dan pengolahan data yang tersedia. Namun penulis telah berusaha semaksimal mungkin, oleh karena itu saran dan kritik yang membangun akan sangat diterima dengan senang hati.

Kesuksesan dalam melakukan kerja praktek dan penulisan laporan kerja praktek ini berjalan dengan baik karena adanya dukungan dan dorongan dari beberapa pihak yang telah memberikan bantuan serta bimbingan, sehingga


(52)

ii

1. Bapak Dr. Ir. Eddy Suryanto Soegoto, M.Sc. selaku pimpinan Rektorat Universitas Komputer Indonesia.

2. Prof. Dr. Umi Narimawati, Dra., SE M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

3. Sri Dewi Anggadini, S.E.,M.Si., selaku Ketua Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi.

4. Ely Suhayati selaku Dosen wali AK 1.

5. Ibu Lilis Puspitawati, SE,. M.Si selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu guna membimbing, mengarahkan, dan memberikan petunjuk yang sangat berharga demi selesainya penyusunan laporan Kerja Praktek.

6. Seluruh dosen serta staf Universitas Komputer Indonesia, terima kasih atas ilmu yang telah diberikan.

7. Orang tuaku Bapak Drs.H.M.Beddy Sukmana dan Ibu Hj. Neneng Solihah yang tak henti memberikan do’a dan dukungan baik secara moril maupun materil serta perhatian dan curahan kasih sayang yang dapat memberikan semangat kepada penulis.

8. Bapak Drs. H. Dadang Surtiwa, M.M , selaku pemimpin perusahaan, yang telah memberikan kesempatan bagi penulis untuk melaksanakan Kerja Praktek.


(53)

iii penelitian.

10.Untuk Maharastri Puritasari (Kakak Sepupuku), Dara Nur Solihat (adikku), Nova Marliana (Kakakku), Yuli Yuliani (Kakakku) yang tersayang terima kasih atas doa, dorongan, semangat yang telah memberikan untuk menyelesaikan laporan Kerja Praktek ini.

11.Terima kasih untuk Rita Amelia sahabatku dan untuk iubyku Iulian Pantiru yang juga telah memberikan semangat dan doanya.

12.Untuk sahabat seperjuanganku Deby Etika Jawiati (Deboy), Rika Lesmawati (nin), Vita Noviani (Betok), Silvia Rahmania, Revi Septhian (ahong), Yudi Kristianto (Babeh), Alfin Permana (apin), Irvan Permana(si badag),I Gusti Ketut Wisnu Wardana (ketut), Dadan Hermawan (Kermid) yang selalu direpotkan terima kasih atas semangat, doa dan dorongan yang tak henti- hentinya.

13.Teman-teman seperjuangan di Ak-1 semoga selalu kompak dan semangat. 14.Seluruh pihak yang telah membantu penyelesaian laporan ini yang tidak

dapat penulis sebutkan satu per satu.

Penulis menyadari bahwa laporan kerja praktek ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati penulis bersedia menerima segala kritik dan saran dari semua pihak untuk peningkatan mutu laporan kerja praktek ini.


(54)

iv

dorongan, perhatian dan pengertian yang diberikan kepada penulis mendapat balasan pahala yang berlipat dari Allah SWT. Amin Ya Robbal Alamin.

Terima Kasih.

Wassalamua’laikum Wr. Wb.

Bandung , Desember 2010 Penulis


(55)

v LEMBAR PENGESAHAN

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kuliah Kerja Praktek ... 1

1.2 Maksud dan Tujuan Kerja Praktek ... 5

1.3 Metode Kerja Praktek ... 5

1.4 Kegunaan Kerja Praktek ... 7

1.5 Lokasi dan Waktu Kerja Praktek... 8

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat Perusahaan... 10

2.1.1 Sejarah Kas Daerah Biro Keuangan Provinsi Jabar ... 10

2.1.2 Visi dan Misi ... 14

2.2 Struktur Organisasi dan Uraian Tugas ... 15

2.3 Aktifitas Perusahaan ... 20

BAB III PEMBAHASAN HASIL PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK 3.1 Bidang Pelaksanaan Kuliah Kerja Praktek ... 26


(56)

vi

3.3.2 Data- data yang Di inputkan ke dalam Software Aplikasi ... 34

3.3.3 Cara Pemprosesan data yang ada di dalam Software Aplikasi KASDAPRO ... 35

3.3.4 Data – data apa yang di hasilkan atau output dari Software Aplikasi ... 42

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan... 44

4.2 Saran ... 46

DAFTAR PUSTAKA ... 47

RIWAYAT HIDUP ... 48


(57)

vii


(58)

viii 2. Ijin Kuliah Kerja Praktek

3. Surat Keterangan Hasil KKP dari Perusahaan 4. Daftar Kehadiran Mahasiswa

5. Berita acara Bimbingan

6. Surat Keterangan Hasil KKP dari Dosen Pembimbing 7. Struktur Organisasi Biro Keuangan

8. Diagram Alur Proses Pengelolaan Kas

9. Flow chart dokumen pada sub bagian penerimaan 10.Flow chart dokumen pada sub bagian pengeluaran

11.Buku Kas Format Model B.IX Gabungan ( Laporan Pengeluaran dan Penerimaan )


(1)

iii

9. Ibu Hj. Rina Mutmainah, SE, M.Si, selaku pembimbing perusahaan dan seluruh staf Biro Keuangan SETDA Provinsi Jawa Barat (Kas Daerah) yang telah memberikan pengarahan, bimbingan selama penulis melakukan penelitian.

10.Untuk Maharastri Puritasari (Kakak Sepupuku), Dara Nur Solihat (adikku), Nova Marliana (Kakakku), Yuli Yuliani (Kakakku) yang tersayang terima kasih atas doa, dorongan, semangat yang telah memberikan untuk menyelesaikan laporan Kerja Praktek ini.

11.Terima kasih untuk Rita Amelia sahabatku dan untuk iubyku Iulian Pantiru yang juga telah memberikan semangat dan doanya.

12.Untuk sahabat seperjuanganku Deby Etika Jawiati (Deboy), Rika Lesmawati (nin), Vita Noviani (Betok), Silvia Rahmania, Revi Septhian (ahong), Yudi Kristianto (Babeh), Alfin Permana (apin), Irvan Permana(si badag),I Gusti Ketut Wisnu Wardana (ketut), Dadan Hermawan (Kermid) yang selalu direpotkan terima kasih atas semangat, doa dan dorongan yang tak henti- hentinya.

13.Teman-teman seperjuangan di Ak-1 semoga selalu kompak dan semangat. 14.Seluruh pihak yang telah membantu penyelesaian laporan ini yang tidak

dapat penulis sebutkan satu per satu.

Penulis menyadari bahwa laporan kerja praktek ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati penulis bersedia menerima segala kritik dan saran dari semua pihak untuk peningkatan mutu laporan kerja praktek ini.


(2)

iv

Akhirnya penulis mengharapkan semoga laporan Kerja Praktek ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan bagi kita semua, dan semoga do’a, dorongan, perhatian dan pengertian yang diberikan kepada penulis mendapat balasan pahala yang berlipat dari Allah SWT. Amin Ya Robbal Alamin.

Terima Kasih.

Wassalamua’laikum Wr. Wb.

Bandung , Desember 2010 Penulis


(3)

v DAFTAR ISI

Hal LEMBAR PENGESAHAN

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kuliah Kerja Praktek ... 1

1.2 Maksud dan Tujuan Kerja Praktek ... 5

1.3 Metode Kerja Praktek ... 5

1.4 Kegunaan Kerja Praktek ... 7

1.5 Lokasi dan Waktu Kerja Praktek... 8

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat Perusahaan... 10

2.1.1 Sejarah Kas Daerah Biro Keuangan Provinsi Jabar ... 10

2.1.2 Visi dan Misi ... 14

2.2 Struktur Organisasi dan Uraian Tugas ... 15

2.3 Aktifitas Perusahaan ... 20

BAB III PEMBAHASAN HASIL PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK 3.1 Bidang Pelaksanaan Kuliah Kerja Praktek ... 26


(4)

vi

3.3 Pembahasan hasil Pelaksanaan Kerja Praktek ... 28

3.3.1 Aktifitas –aktifitas yang di Proses dengan Menggunakan Software Aplikasi ... 28

3.3.2 Data- data yang Di inputkan ke dalam Software Aplikasi ... 34

3.3.3 Cara Pemprosesan data yang ada di dalam Software Aplikasi KASDAPRO ... 35

3.3.4 Data – data apa yang di hasilkan atau output dari Software Aplikasi ... 42

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan... 44

4.2 Saran ... 46

DAFTAR PUSTAKA ... 47

RIWAYAT HIDUP ... 48


(5)

vii

DAFTAR TABEL


(6)

viii

DAFTAR LAMPIRAN

1. Permohonan Kuliah Kerja Praktek 2. Ijin Kuliah Kerja Praktek

3. Surat Keterangan Hasil KKP dari Perusahaan 4. Daftar Kehadiran Mahasiswa

5. Berita acara Bimbingan

6. Surat Keterangan Hasil KKP dari Dosen Pembimbing 7. Struktur Organisasi Biro Keuangan

8. Diagram Alur Proses Pengelolaan Kas

9. Flow chart dokumen pada sub bagian penerimaan 10.Flow chart dokumen pada sub bagian pengeluaran

11.Buku Kas Format Model B.IX Gabungan ( Laporan Pengeluaran dan Penerimaan )