Tinjauan Pustaka
TEKNIK KIMIA UPN “VETERAN” JAW A TIMUR
11
Sifat-sifat kimia aquadest sebagai berikut :
1.
Bersifat polar dan pelarut yang baik untuk berbagai senyawaan polar.
2.
Pelarut yang baik bagi senyawa organik.
3.
Tidak mengalami oksidasi yang kuat.
4.
Oksidasi glukosa menghasilkan karbondioksida, air dan energi.
5.
Tidak larut dalam berbagai senyawa non polar, seperti minyak.
6. Merupakan elektrolit lemah., mengionisasi menjadi H
3
O
+
dan OH
-
.
7. Membentuk ikatan hidrogen antara atom hidrogen pada suatu molekul
dengan atom oksigen pada molekul lain.
Darwis, 2009
II.1.5. PEMISAHAN ETHANOL - AIR
Macam – macam pemisahan ethanol – air
Distilasi
Distilasi atau penyulingan adalah suatu proses penguapan yang diikuti pengembunan. Distilasi dilakukan untuk memisahkan suatu cairan dari
campurannya sehingga komponen lain tidak ikut menguap titk didih lain jauh lebih tinggi. Misalnya adalah pengolahan air tawar dari air laut.
Untuk memisahkan dua jenis cairan yang sama-sama mudah menguap da- pat dilakukan dengan distilasi bertingkat. Distilasi bertingkat sebenarnya
adalah suatu proses distilasi berulang. Proses berulang ini terjadi pada ko-
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
Tinjauan Pustaka
TEKNIK KIMIA UPN “VETERAN” JAW A TIMUR
12
lom fraksional. Kolom fraksional terdiri atas beberapa plat dimana pada setiap plat terjadi pengembunan. Uap yang naik menuju plat yang lebih
tinggi lebih banyak mengandung cairan yang lebih atsiri mudah menguap sedangkan cairan yang yang kurang atsiri lebih banyak dalam kondensat.
Contoh distilasi bertingkat adalah pemisahan campuran alkohol-air, titik didih alkohol adalah 78
C dan titik didih air adalah 100 C. Contoh lain
dari Distilasi bertingkat adalah pemurnian minyak bumi,yaitu memisahkan gas,bensin,minyak tanah, dan sebagainya dari minyak mentah. Sari,2007
Macam - macam distilasi :
1. Distilasi Sederhana
Pada distilasi sederhana, dasar pemisahannya adalah perbedaan titik didih yang jauh atau dengan salah satu komponen bersifat volatil. Jika campuran
dipanaskan maka komponen yang titik didihnya lebih rendah akan menguap lebih dulu. Selain perbedaan titik didih, juga perbedaan
kevolatilan
nya
, yaitu kecenderungan sebuah substansi untuk menjadi gas. Distilasi ini dilakukan pada tekanan atmosfer. Aplikasi distilasi sederhana
digunakan untuk memisahkan campuran air dan alkohol. 2.
Distilasi Fraksionisasi Fungsi distilasi fraksionasi adalah memisahkan komponen-komponen cair
yang terdiri dari dua atau lebih larutan, berdasarkan perbedaan titik didihnya. Distilasi ini juga dapat digunakan untuk campuran dengan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
Tinjauan Pustaka
TEKNIK KIMIA UPN “VETERAN” JAW A TIMUR
13
perbedaan titik didih kurang dari 20 °C, dan bekerja pada tekanan atmosfer atau dengan tekanan rendah. Aplikasi dari distilasi jenis ini digunakan
pada industri minyak mentah, untuk memisahkan komponen-komponen dalam minyak mentah
Perbedaan distilasi fraksionasi dan distilasi sederhana adalah adanya kolom fraksionasi. Di kolom ini terjadi pemanasan secara bertahap dengan
suhu yang berbeda-beda pada setiap platnya. Pemanasan yang berbeda- beda ini bertujuan untuk pemurnian distilat yang lebih volatile dari plat-
plat di bawahnya, karena semakin ke atas, semakin tidak volatil cairannya. 3.
Distilasi Uap Distilasi uap digunakan pada campuran senyawa-senyawa yang memiliki
titik didih mencapai 200 °C atau lebih. Distilasi uap dapat menguapkan senyawa dengan suhu mendekati 100 °C dalam tekanan atmosfer dengan
menggunakan uap atau air mendidih. Sifat yang mendasar dari distilasi uap adalah dapat memisahkan campuran senyawa di bawah titik didih dari
masing-masing senyawa campurannya. Selain itu distilasi uap dapat digunakan untuk campuran yang tidak larut dalam air pada semua
temperatur. Aplikasi dari distilasi uap adalah untuk mengekstrak beberapa produk alam seperti minyak eucalyptus dari eucalyptus, minyak sitrus dari
lemon atau jeruk, dan untuk ekstraksi minyak parfum dari tumbuhan. 4.
Distilasi Vakum Distilasi vakum biasanya digunakan jika senyawa yang ingin didistilasi
tidak stabil, atau dapat terdekomposisi sebelum mendekati titik didihnya
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
Tinjauan Pustaka
TEKNIK KIMIA UPN “VETERAN” JAW A TIMUR
14
atau campuran yang memiliki titik didih di atas 150 °C. Metode distilasi ini tidak dapat digunakan pada pelarut dengan titik didih yang rendah jika
kondensornya menggunakan air dingin, karena komponen yang menguap tidak dapat dikondensasi oleh air. Untuk mengurangi tekanan digunakan
pompa vakum atau aspirator. Aspirator berfungsi sebagai penurun tekanan pada sistem distilasi.
http:id.wikipedia.orgwikiDistilasi .
Ekstraksi
Ekstraksi adalah proses pemisahan suatu zat berdasarkan perbedaan kela- rutannya terhadap dua cairan tidak saling larut yang berbeda, biasanya air
dan yang lainnya pelarut organik.
Absorbsi
Absorbsi adalah proses pemisahan bahan dari suatu campuran gas dengan cara pengikatan bahan tersebut pada permukaan absorben cair yang diikuti
dengan pelarutan.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
Tinjauan Pustaka
TEKNIK KIMIA UPN “VETERAN” JAW A TIMUR
15
II.2. SECARA KHUSUS II.2.1. KESETIMBANGAN UAP CAIR