Prinsip Reaksi Kolorimetri dengan Folin Ciocalteau

Fraksi etil asetat dikumpulkan. Florotanin didapatkan dengan menguapkan fraksi etil asetat diatas waterbath. Setelah pelarut menguap, fraksi disimpan didalam oven bersuhu 50 °C agar tidak menjadi lembab dan rusak karena terpapar udara bebas yang mengandung uap air. Florotanin yang diperoleh menjadi analit untuk ditetapkan kadar polifenol totalnya dengan menggunakan reagen Folin Ciocalteau.

D. Prinsip Reaksi Kolorimetri dengan Folin Ciocalteau

Estimasi konsentrasi polifenol dalam florotanin hasil fraksinasi dilakukan secara kolorimetri menggunakan pereaksi Folin Ciocalteau. Metode Folin Ciocalteau berdasarkan atas reaksi oksidasi-reduksi secara kolorimetri yang mengukur kandungan senyawa fenolik total. Reagen Folin Ciocalteau merupakan reagen pengoksidasi yang berupa larutan asam berwarna kuning. Reagen ini mengandung kompleks ion polimerik yang dibentuk dari asam fosfomolibdat dan asam heteropolifosfotungstat. Prinsip reaksi antara senyawa fenolik dengan pereaksi Folin Ciocalteau melibatkan reaksi antara ion fenolat dengan kompleks ion polimerik dari asam fosfomolibdat dan asam heteropolifosfotungstat. Reaksi yang terjadi meliputi ionisasi fenol oleh alkali membentuk ion fenolat, reduksi reagen oleh ion fenolat untuk menghasilkan produk berwarna biru dan perusakan produk berwarna biru oleh alkali. Untuk mendapatkan reaksi perusakan yang cepat, pH dinaikkan sampai level dimana semua fenol telah berubah jadi ion fenolat. Suasana basa saat reaksi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI diberikan oleh natrium karbonat Na 2 CO 3 1,9 M. Dalam suasana basa senyawa fenol akan mudah teroksidasi menjadi ion fenolat dan lebih mudah bereaksi dengan pereaksi Folin Ciocalteau. Jika bagian yang telah terionisasi bereaksi dengan reagen folin maka akan terjadi pergeseran kesetimbangan sehingga akan terbentuk fenolat lebih banyak lagi. OH HO OH Na 2 CO 3 Phloroglucinol O HO OH 3,5-Dihydroxy-phenol anion Gambar 7. Kesetimbangan reaksi floroglusinol dalam suasana basa Reagen Folin Ciocalteau berfungsi sebagai agen pengoksidasi yang akan mengoksidasi ion fenolat. Ion fenolat disini berfungsi sebagai reduktor yang akan mereduksi kompleks asam fosfomolibdat dan asam heteropolifosfotungstat dari reagen Folin Ciocalteau. Saat reaksi terjadi, pereaksi Folin Ciocalteau mendapatkan proton H + dari gugus fenol sampel dan air terreduksi, sedangkan gugus fenol akan mendapatkan tambahan oksigen dari air dan pereaksi Folin Ciocalteau teroksidasi. Terjadi kesetimbangan reduksi-oksidasi antara reagen Folin Ciocalteau dan senyawa fenol sebagai analit. Reaksi Reduksi asam fosfomolibdat: H 3 PO 4 MoO 3 12 + 2e - + 2H + H 5 PMo 12 O 40 H 3 PO 4 MoO 3 12 + 2e - + 4H + H 7 PMo 12 O 40 Auterhoff dan knabe,1978 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Reaksi Oksidasi fenol: OH HO OH H 2 O O HO OH O 4H 4e Phloroglucinol 2,6-Dihydroxy-[1,4]benzoquinone Kesetimbangan reaksi Reduksi-oksidasi antara senyawa fenol dan reaksi Folin Ciocalteau: OH HO OH H 3 PM O 12 O 40 O HO OH O H 7 PM O 12 O 40 Phloroglucinol Molybdenum blue 2,6-Dihydroxy-[1,4]benzoquinone Gambar 8. Reaksi reduksi-oksidasi antara floroglusinol dan reagen Folin Ciocalteau Kompleks asam dari reagen Folin Ciocalteau ini akan tereduksi membentuk kompleks yang berwarna biru. Bagian aktif dari reagen ini adalah molibdat MoO 3 sehingga kompleks warna yang terbentuk disebut molybdenum blue. Kompleks yang terbentuk memiliki bentukan umum dengan pusat berupa unit tetrahedral fosfat PO 4 3- dikelilingi oleh beberapa unit oktahedral asam-oksi molybdenum. Berikut adalah gambar kompleks Mo-P dengan fosfat sebagai pusat yang mengikat oktahedral MoO 3 . PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI MoO 3 MoO 3 Mo O 3 O 3 Mo O 3 Mo O 3 Mo P O HO OH OH Gambar 9. Kompleks oktahedral-tetrahedral fosfomolibdat Kompleks molybdenum-blue yang terbentuk sukar larut dan membentuk koloidal. Hal ini akan mengganggu pengukuran absorbansi dengan spektrofotometer. Pada pereaksi Folin Ciocalteau, asam molibdat dicampur dalam bentuk garam NaMolibdat dan ditambah dengan asam fosfat H 3 PO 4 , sehingga membentuk kompleks asam fosfomolibdat NH 4 3 [PMo 3 O 10 4 ].6H2O. Penambahan ini akan mengubah molybdenum-blue bentuk koloidal menjadi lebih larut, sehingga dapat dibaca absorbansinya dengan spektrofotometer visibel. Molybdenum-blue bentuk koloidal merupakan larutan yang keruh. Kekeruhan tersebut dapat menyerap dan menghamburkan cahaya. Warna biru yang dihasilkan setara dengan konsentrasi fenolat yang terbentuk. Semakin besar konsentrasi senyawa fenolik maka semakin banyak pula ion fenolat yang terbentuk dan reagen Folin Ciocalteau semakin rusak oleh reduktor dan warna biru yang dihasilkan semakin pekat sehingga dapat dianalisis dengan spektrofotometer. Kondisi basa diperlukan untuk mengoksidasi fenol sehingga menghasilkan ion fenolat, tapi reagen pengoksidasi dan kompleks warna biru yang terbentuk tidak stabil dalam larutan basa. Reagen Folin Ciocalteau harus tetap bertahan dalam suasana basa agar dapat bereaksi dengan semua fenolat, maka dibutuhkan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI kondisi optimum berupa reagen fosfo-molibdo-tungstat kadar tinggi dan alkalinitas kadar sedang Singleton dan Rossi, 1965. Standart yang digunakan dalam penelitian ini adalah floroglusinol yang merupakan salah satu monomer florotanin. Dari hasil penelitian Zhang et al. 2006, ada kesamaan karakteristik antara florotanin dengan baku floroglusinol saat direaksikan dengan reagen Folin Ciocalteau yaitu dari hasil pembacaan panjang gelombang maksimum produk berwarna biru dari metode Folin Ciocalteau pada sampel alga A. nodosum dan baku floroglusinol, sama-sama berada pada 750 nm. Larutan floroglusinol digunakan sebagai standar dalam penetapan kadar florotanin, dan kadar florotanin dihitung ekivalen terhadap floroglusinol.

E. Optimasi Metode Kolorimetri dengan Folin Ciocalteau

Dokumen yang terkait

Penetapan kadar florotanin dalam fraksi etil asetat alga merah Laurencia papillosa [Forskal] Graville] dengan metode kolorimetri folin ciocalteau.

0 7 95

Penetapan kadar phlorotannin dalam fraksi etil asetat alga coklat sargassum cymosum C. Agardh dengan metode kolorimetri folin ciocalteau.

0 3 83

Penetapan kadar phlorotannin dalam fraksi etil asetat alga coklat sargasum polyceratium montagne dengan metode folin-ciocalteau.

0 6 90

Penetapan kadar phlorotannin dalam fraksi etil asetat alga coklat [Sargassum polycystum C. Agardh] dengan metode folin-ciocaltea.

1 3 89

Penetapan kadar florotanin dalam fraksi etil asetat alga coklat Sargassum hystrix v. buxifolium (Chauvin) J. Agardh secara spektrofotometri metode flolin-ciocalteau - USD Repository

0 0 88

PENETAPAN KADAR PHLOROTANNIN DALAM FRAKSI ETIL ASETAT ALGA COKLAT Sargassum polyceratium Montagne DENGAN METODE FOLIN-CIOCALTEAU SKRIPSI

0 0 88

Penetapan kadar phlorotannin dalam fraksi etil asetat alga coklat sargassum cymosum C. Agardh dengan metode kolorimetri folin ciocalteau - USD Repository

0 0 81

Penetapan kadar florotanin dalam fraksi etil asetat alga merah Laurencia papillosa [Forskal] Graville] dengan metode kolorimetri folin ciocalteau - USD Repository

0 0 93

Penetapan kadar phlorotannin dalam fraksi etil asetat alga coklat [Padina vickersiae Hoyt.] dengan metode folin-ciocalteau - USD Repository

0 2 97

Penetapan kadar florotanin dalam fraksi etil asetat alga hijau ulva sp. dengan metode kolorimetri folin ciocalteau - USD Repository

0 1 102