Pengujian Asumsi Klasik Analisis Regresi Linier Berganda

63

D. Pengujian Asumsi Klasik

1. Uji Multikolinieritas Pengujian asumsi klasik bertujuan untuk menguji apakah persamaan regresi itu sudah baik atau belum. Salah satu alat ujinya adalah uji multikolinieritas yang menguji apakah dari model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas. Dengan cara mengetahui nilai Variance Inflation Factor VIF tidak lebih dari 10 maka dapat dikatakan terbebas dari multikolinier. model collinearity statistics tolerance VIF pengelolaan lingkungan konservasi X1 0,521 1,918 SDM pengelola konservasi X2 0,521 1,918 Dari tabel diatas dengan menggunakan alpha tolerance =10 maka VIF=10. Dari hasil diatas dapat kita simpulkan bahwa VIF pengelolaan lingkungan konservasi X1 adalah 1,918 dan untuk SDM pengelolaan konservasi X2 sebesar 1,918 maka VIF keduanya kurang dari 10. Sehingga dapat disimpulkan antara variabel bebas tidak terjadi multikolinier, regresi dianggap sah. 2. Uji Heterokedastisitas Pengujian asumsi klasik lain adalah uji heterokedastisitas, alat ini digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varian dan residual dari suatu pengamatan ke pengamatan lain. Menggunakan pola gambar scatterplot yang memperlihatkan penyebaran titik-titik secara acak baik diatas maupun dibawah angka 0 pada 64 sumbu Y. Hal tersebut menunjukkan bahwa tidak terjadi heterokedastitas pada model regresi. 3. Uji Asumsi Normalitas Bertujuan untuk menguji apakah variabel penggangu atau residual memiliki distribusi normal. Uji asumsi normalitas dapat dibaca melalu grafik gambar dibawah ini. Dikatakan memenuhi normalitas apabila data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal dan jika menyebar jauh dari garis diagonal atau tidak mengikuti arah diagonal maka regresi dikatakan tidak memenuhi asumsi normalitas. 65

E. Analisis Regresi Linier Berganda

Metode regresi linier berganda digunakan untuk menguji hipotesis bahwa pengelolaan lingkungan konservasi dan SDM pengelola konservasi berpengaruh terhadap kesejahteraan masyarakat di kawasan konservasi tersebut. Dari penyataan diatas diperoleh hasil dari analisis regresi linier berganda sebagai berikut : variabel koefisie n regresi koefisien beta t hitung konstanta 25,275 9,575 pengelolaan lingkungan konservasi X1 -0,272 -0,419 -2,894 SDM pengelola konservasi X2 0,504 0,500 3,450 standar error 1,784 adjusted R square 0,114 R square 0,136 multiple R 0,368 F hitung 6,199 signifikan F 0,003 66 1. Uji F Uji statistik uji F digunakan untuk menguji pengaruh secara simultan variabel pengelolaan lingkungan konservasi X1, SDM pengelola konservasi X2 terhadap kesejahteraan masyarakat di sekitar konservasi Y. ANOVA b Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 39.463 2 19.731 6.199 .003 a Residual 251.476 79 3.183 Total 290.939 81 a. Predictors: Constant, X2, X1 b. Dependent Variable: Y Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa pada tabel nilai F sebesar 6,199 dengan signifikansi sebesar 0,003 yang artinya dari 0,05 sehingga model regresi ini layak digunakan untuk memprediksi kesejahteraan masyarakat sekitar konservasi. Dengan menggunakan Ms excel F tabel dapat ditemukan dengan cara mengetikkan pada cell kosong lalu masukkan fungsi = FINVprobability;deg_freedom1;deg_freedom2 lalu enter maka akan diperoleh angka 3,112. Setelah F tabel ditemukan bandingkan dengan F hitung. Jika F hitung ≤ F tabel maka H0 diterima sedangkan jika F hitung F tabel maka H0 ditolak. 67 2. Uji t Uji t digunakan untuk menguji pengaruh secara parsial dari masing- masing variabel independen terhadap variabel dependen dengan menggunakan alpha 5. Dengan menggunakan Ms excel t tabel dapat ditemukan dengan cara mengetikkan pada cell kosong lalu masukkan fungsi = TINV probability;deg_freedom lalu enter maka akan diperoleh angka 1,99 Setelah t tabel ditemukan bandingkan dengan t hitung. a. Nilai t hitung ≥ nilai t tabel pada α = 0,05, atau t hitung pada p-value ≤ 0,05, maka H ditolak, H 1 diterima. b. Nilai t hitung nilai t tabel pada α = 0,05, atau t hitung pada p-value 0,05, maka H diterima, H 1 ditolak. Dari tabel dan data tersebut dapat diperoleh persamaan sebagai berikut : Y = 25,275 - 0,272X 1 + 0,504X 2 + e Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1Constant 25.275 2.640 9.575 .000 X1 -.272 .094 -.419 -2.894 .005 .521 1.918 X2 .504 .146 .500 3.450 .001 .521 1.918 a. Dependent Variable: Y 68 1. Variabel X1 pengelolaan lingkungan konservasi Dari hasil analisis regresi linier berganda menunjukkan bahwa X1 secara parsial tidak signifikan berpengaruh pada kesejahteraan masyarakat dikawasan konservasi. Hal tersebut ditunjukkan dari besarnya t hitung t tabel yaitu -2,894 1,99. Untuk pengaruh dari variabel X1 yang ditunjukkan dengan koefisien b 1 sebesar -0,272 yang artinya setiap penambahan 1 poin pada variabel ini akan menurunkan nilai Y sebesar 0,272 dengan anggapan variabel lain tetap. 2. Variabel X2 SDM pengelola konservasi Sedangkan untuk variabel X2, hasil analisis regresi linier berganda menunjukkan bahwa X2 memiliki pengaruh terhadap Y yang ditunjukkan dengan besarnya t hitung dari t tabel yaitu 3,450 1,99. Pengaruh variabel X2 yang ditunjukkan dengan koefisien b 2 sebesar 0,504 yang artinya setiap penambahan 1 poin pada variabel ini meningkatkan nilai Y sebesar 0,504 dengan anggapan variabel lain tetap.

F. Pembahasan