Manusia : Badan Hukum sebagai Subjek Hukum

57

BAB V HUKUM PERORANGAN

Hukum adat mengenal dua subyek hukum yaitu :

1. Manusia :

Pada prinsipnya semua orang dalam hukum adat diakui mempunyai wewenang hukum yang sama, yang oleh Djojodigoeno memakai istilah “kecakapan berhak” tetapi dalam kenyataannya di beberapa daerah terdapat pengecualian- pengecualian seperti : - Di Minangkabau orang perempuan tidah berhak menjadi Penghulu Andiko atau Mamak kepala waris. - Di daerah-daerah Jawa Tengah yang berhak menjadi kepala desa anak- anak laki-laki. Lain halnya dengan cakap hukum atau cakap untuk melakukan perbuatan hukum Djojo Digoeno menggunakan istilah “kecakapan bertindak” Menurt hukum adat cakap melakukan perbuatan hukum adalah orang-orang yang sudah dewasa. Ukuran dewasa dalam hukum adat bukanlah umur tetapi kenyataan-kenyataan tertentu. Soepomo memberikan cirri-ciri seseorang dianggap dewasa yaitu : a. kuat gawe dapat mampu bekerja sendiri, cakap untuk melakukan segala pergaulan dalam kehidupan kemasyarakatan serta dapat mempertanggungjawabkan sendiri segala perbuatannya. 58 b. Cakap mengurus harta bendanya dan keperluannya sendiri. c. Tidak menjadi tanggungan orang tua dan tidak serumah lagi dengan orang tuanya. Di Jawa seseorang dianggap cakap melakukan perbuatan hukum apabila sudah hidup mandiri dan berkeluarga sendiri sudah mentas atau Mencar. Raad van Justitie Pengadilan Tinggi Jakarta dalam Keputusannya tertanggal 16 Oktober 1998 menetapkan khusus bagi wanita untuk dapat dianggap cakap menyatakan kehendaknya sendiri sebagai berikut : a. Umur 15 tahun b. Masak untuk hidup sebagai isteri c. Cakap untuk melakukan perbuatan-perbuatannya. Keputusan Raad van Justitie tersebut menunjukkan adanya pemakaian dua macam criteria yaitu criteria barat dengan criteria adat, yang memberikan perkembangan baru bagi hukum adat khususnya mengenai criteria dewasa.

2. Badan Hukum sebagai Subjek Hukum

Badan Hukum sebagai subjek Hukum dikenal ada dua macam yaitu : a. Badan Hukum Publik b. Badan Hukum Privat

1. Badan hukum publik merupakan subjek hukum ciptaan hukum untuk :