Persekutuan Hukum Geneologis dan Territorial

33 Yaitu apabila beberapa persekutuan hukum yang berdekatan mengadakan kesepakatan untuk memelihara kepentingan bersama, seperti saluran air, pengairan, membentuk pengurus bersama. Misalnya : Perserikatan huta-huta di Batak.

3. Persekutuan Hukum Geneologis dan Territorial

Yaitu gabungan antara persekutuan geneologis dan territorial, misalnya di Sumba, Seram. Buru, Minangkabau dan Renjang. Setiap persekutuan hukum dipmpin oleh kepala persektuan, oleh karena itu kepala persekutuan mempunyai tugas antara lain : 1. Tindakan-tindakan mengeani tanah, seperti mengatur penggunaan tanah, menjual, gadai, perjanjian-perjanjian mengenai tanah, agar sesuai dengan hukum adat. 2. Penyelenggaraan hukum yaitu pengawasan dan pembinaan hukum. 3. Sebagai hakim perdamaian desa. 4. Memelihara keseimbangan lahir dan batin 5. Campur tangan dalam bidang perkawinan 6. Menjalankan tugasnya pemerintahannya secara demokrasi dan kekeluargaan 7. dan lain-lain Pada dasarnya orang luar tidak diperkenankan masuk dalam persekutuan. Masuknya orang luar dalam persekutuan ada beberapa macam, yaitu : 1. Atas izin atau persetujuan kepala persekutuan 2. Masuknya sebagai hamba 34 3. Karena pertalian perkawinan 4. Karena pengambilan anak Istilah adat dalam persekutuan : - Negeri = Persekutuan daerah Tapanuli - Kuria = Persekutuan daerah Tapanuli Selatan - Huta = Persekutuan kampong - Nagari Minangkabau dikepalai oleh seorang yang disebut “Penghulu Andiko” laki-laki tertua, bagian dari Nagari disebut Jurai yang diketuai oleh mamak kepala adat atau Tungganai. - Urusan Pamongpraja disebut Manti - Urusan Polisi disebut Dubalang - Urusan Agama disebut Malim. Di Sumatera Selatan : - Persekutuan daerah disebut Marga, yang dikepalai oleh “Pasirah” dengan gelar depati Pangeran. - Marga terdiri dari dusun-dusun yang dikepalai oleh Proati, Kria, Mangku dan dibantu “Panggawa”. Daerah Banten : Persektuan terdiri atas beberapa ampian. Kepala Kampung disebut Kokolot Tua-tua. Desa dikepali oleh kepala desa yang disebut Jaro. Suasana masyarakat desa yang damai, tentram dan penuh rasa kebersamaan mengalami perubahan yang mengganggu ketentraman, kedamaian antara lain : 35 1. Zaman Kerajaan : - Kerajaan dan familinya menguasai desa - Penggantian kepala desa oleh keluarga kerajaan - Tanah diambil oleh keluarga Raja - Pemungutan pajak yang tinggi - Batas-batas desa sudah tidak diperhatikan - Wajib menyerahkan tenaga kerja untuk kepentingan kerajaan. 2. Zaman Pemerintahan Koneal Belanda : - Penggantian tata administrasi desa - Persekutuan menjadi lenyap - Kewajiban membayar pajak yang tinggi - Kewajiban menyerahkan tenaga kerja - Melakukan politik hukum dengan berbagai peraturan. 3. Zaman Republik : - Pengaruh Modernisasi masyarakat

2. Lingkungan Hukum Adat