2.6. Efek Samping kelebihan mengkonsumsi Beta-karoten
Sebuah studi menemukan bahwa β-karoten sebenarnya akan meningkatkan resiko kanker paru-paru, terutama pada yang merokok. Oleh karena itu,bagi orang-
orang ini dianjurkan untuk tidak mengkonsumsi β-karoten. Jika ingin mendapatkan asupan vitamin A, maka bisa mencari sumber selain dari β-karoten.
Meskipun β-karoten secara umum adalah senyawa yang bermanfaat, akan tetapi sebaiknya tidak mengkonsumsinya terlalu banyak. Selain meningkatkan resiko
kanker khususnya pada perokok , β-karoten yang terlalu banyak juga bisa menyebabkan karotenemia atau carotenodermia. Kondisi ini umumnya tidak
membahayakan kesehatan, akan tetapi bisa menjadi precursor bagi kondisi yang lebih membahayakan. Karotenemia atau carotenodemia adalah kondisi yang menyebabkan
kulit menjadi kuning httpwww.carakhasiatmanfaat.com.
2.7. Metode Solvolitic Micellization
Solvolitic Micellization adalah salah satu teknik pengmbilan karoten dengan menggunakan solven. Destilasi molecular diharapkan dapat memmisahkan sisa ester
dari konsentrat karoten berdasarkan perbedaan titik didih komponen pada tekanan vakum. Karoten kriteria pangagn pada penelitian ini diharapkan mendekati spesifikasi
karoten komersial dengan kadar 10 dan kemurnian 95 Panjaitan dkk, 2008. Metode ini dipilih karena memiliki kelebihan dibandingkan menggunakan metode
destilasi. Kelebihan tersebut adalah:
Universitas Sumatera Utara
1. Solvolitic micellization akan menghasilkan 2 lapisan yang masing-masing memiliki perbedaan komponen minor utama yang akan diambil β-karoten.
Sedangkan distilasi hanya menyingkirkan komponen metil esternya. 2. Solvolitic micellization dapat dilakukan dengan efektif pada kondisi suhu
kamar sehingga β-karoten terjaga kandungannya, sedangkan dengan metode distilasi harus dilakukan pada tekanan yang sangat vakum agar temperaturnya
aman buat β-karoten 60°C. maka metode distilasi akan membutuhkan energi dan biaya yang lebih besar.
3. Solvolitic micellizationn memakai etanolmethanol dan air yang mudah di daur ulang. Sehingga dapat menekan biaya produksi pada proses produksi,
dikarenakan penggunaan bahan baku yang dapat digunakan secara berulang- ulang Panjaitan, 2008.
2.8. Spektrofotometri