Berat Jenis Kerapatan Tumpukan Khalil, 1999 Kerapatan Pemadatan Tumpukan Khalil, 1999 Sudut Tumpukan

20

2. Berat Jenis

Berat jenis diukur menggunakan prinsip hukum Archimedes, yaitu dengan melihat perubahan volume aquades pada gelas ukur 500 ml setelah memasukkan sampel sebanyak 100 gram ke dalam gelas ukur tersebut. Pembacaan volume akhir dilakukan setelah volume menjadi konstan. Perubahan volume aquades merupakan volume bahan yang sesungguhnya. Berat jenis dinyatakan dalam satuan SI yaitu gcm 3 . Nilai berat jenis pellet dapat diperoleh dengan menggunakan rumus: BJ = Keterangan: BJ : berat jenis gcm 3 W : bobot sampel g V : volume ruang yang ditempati cm 3

3. Kerapatan Tumpukan Khalil, 1999

Kerapatan tumpukan diukur dengan cara mencurahkan sampel sebanyak 100 gram ke dalam gelas ukur kemudian sampel dalam gelas ukur tersebut dilihat ketinggiannya berdasarkan ketinggian yang tertera pada gelas ukur. Kerapatan tumpukan dihitung dengan rumus: Kerapatan Tumpukan gcm 3 = Berat bahan g Volume ruangcm 3

4. Kerapatan Pemadatan Tumpukan Khalil, 1999

Kerapatan pemadatan tumpukan ditentukan dengan cara yang sama seperti kerapatan tumpukan tetapi volume sampel dibaca setelah dilakukan proses pemadatan dengan cara menggoyang-goyangkan gelas ukur sampai volume tidak berubah lagi. Kerapatan pemadatan tumpukan dihitung dengan rumus: Kerapatan Pemadatan Tumpukan gm 3 = Berat bahan g Volume ruangcm 3 21 Gambar 9. Gelas Ukur 500 ml Sumber : Dokumentasi Penelitian 2012

5. Sudut Tumpukan

Pengukuran sudut tumpukan dilakukan dengan cara menjatuhkan atau mencurahkan bahan melalui corong pada bidang datar. Pengukuran diameter dilakukan pada sisi yang sama pada semua pengamatan dengan bantuan mistar dan segitiga siku-siku. Sudut tumpukan dinyatakan dalam satuan derajat  dan dapat ditentukan dengan mengukur diameter dasar d dan tinggi t. Menurut Khalil 1999, sudut tumpukan bahan dinyatakan dengan satuan derajat dan dapat dihitung dengan rumus : = Cotg 2t d Keterangan:  : sudut tumpukan  d : diameter tumpukan sampel mm t : tinggi tumpukan sampel mm Gambar 10. Corong Sumber : Dokumentasi Penelitian 2012 22

6. Aktivitas Air

Dokumen yang terkait

Uji Daya Terima Mi Kering Kombinasi Tepung Ubi Jalar Putih (Lpomea Batatas) Dan Daunnya Dengan Kacang Kedelai (Glycine Soja) Sebagai Pangan Tambahan Bagi Ibu Hamil

4 82 94

Studi kandungan pb dan kadar debu pada daun angsana (pterocarpus indicus) dan rumput gajah mini (axonopus.sp) di pusat kota Tangerang

2 8 75

Uji Sifat Fisik Dan Evaluasi Kecernaan Biskuit Berbasis Rumput Lapang Dan Limbah Tanaman Jagung Pada Domba

0 3 109

Pengaruh Penggunaan Tepung Ubi Jalar, Garut dan Onggok terhadap Sifat Fisik dan Lama Penyimpanan Pakan Ayam Broiler Bentuk Pellet

0 2 89

Sifat dan Kualitas Fisik Daun Torbangun (Coleus amboinicus Lour.) yang Diproses Menjadi Pellet

0 4 32

Substitusi Rumput Gajah dengan Limbah Tauge dalam Ransum Bentuk Pellet terhadap Performa dan Nilai Komersil Kelinci Jantan Lokal persilangan.

0 5 27

Pengaruh Taraf Kombinasi Rumput Gajah dan Limbah Tauge sebagai Alternatif Sumber Serat terhadap Kualitas Fisik Pellet Kelinci Selama Penyimpanan.

0 4 36

PENGARUH SUBSTITUSI DAUN STEVIA (Stevia rebaudiana) SEBAGAI PEMANIS ALAMI TERHADAP DAYA RAPUH DAN DAYA TERIMA BISKUIT Pengaruh Substitusi Daun Stevia (Stevia Rebaudiana) Sebagai Pemanis Alami Terhadap Daya Rapuh Dan Daya Terima Biskuit Ubi Jalar Ungu (Ip

1 2 18

UJI DAYA SIMPAN DAN ORGANOLEPTIK SELAI UBI JALAR UNGU (Ipomoea batatas L. Pair) DENGAN PENAMBAHAN Uji Daya Simpan Dan Organoleptik Selai Ubi Jalar Ungu (Ipomoea Batatas L. Pair) Dengan Penambahan Gula Pasir Dan Madu.

7 25 12

UJI DAYA SIMPAN DAN ORGANOLEPTIK SELAI UBI JALAR UNGU (Ipomoea batatas L. Pair) DENGAN PENAMBAHAN Uji Daya Simpan Dan Organoleptik Selai Ubi Jalar Ungu (Ipomoea Batatas L. Pair) Dengan Penambahan Gula Pasir Dan Madu.

0 5 15