20
2. Berat Jenis
Berat jenis diukur menggunakan prinsip hukum Archimedes, yaitu dengan melihat perubahan volume aquades pada gelas ukur 500 ml setelah memasukkan
sampel sebanyak 100 gram ke dalam gelas ukur tersebut. Pembacaan volume akhir dilakukan setelah volume menjadi konstan. Perubahan volume aquades merupakan
volume bahan yang sesungguhnya. Berat jenis dinyatakan dalam satuan SI yaitu gcm
3
. Nilai berat jenis pellet dapat diperoleh dengan menggunakan rumus:
BJ =
Keterangan: BJ
: berat jenis gcm
3
W : bobot sampel g
V : volume ruang yang ditempati cm
3
3. Kerapatan Tumpukan Khalil, 1999
Kerapatan tumpukan diukur dengan cara mencurahkan sampel sebanyak 100 gram ke dalam gelas ukur kemudian sampel dalam gelas ukur tersebut dilihat
ketinggiannya berdasarkan ketinggian yang tertera pada gelas ukur. Kerapatan
tumpukan dihitung dengan rumus: Kerapatan Tumpukan gcm
3
=
Berat bahan g
Volume ruangcm
3
4. Kerapatan Pemadatan Tumpukan Khalil, 1999
Kerapatan pemadatan tumpukan ditentukan dengan cara yang sama seperti kerapatan tumpukan tetapi volume sampel dibaca setelah dilakukan proses
pemadatan dengan cara menggoyang-goyangkan gelas ukur sampai volume tidak berubah lagi. Kerapatan pemadatan tumpukan dihitung dengan rumus:
Kerapatan Pemadatan Tumpukan gm
3
=
Berat bahan g Volume ruangcm
3
21
Gambar 9. Gelas Ukur 500 ml
Sumber : Dokumentasi Penelitian 2012
5. Sudut Tumpukan
Pengukuran sudut tumpukan dilakukan dengan cara menjatuhkan atau mencurahkan bahan melalui corong pada bidang datar. Pengukuran diameter
dilakukan pada sisi yang sama pada semua pengamatan dengan bantuan mistar dan segitiga siku-siku. Sudut tumpukan dinyatakan dalam satuan derajat
dan dapat ditentukan dengan mengukur diameter dasar d dan tinggi t. Menurut Khalil
1999, sudut tumpukan bahan dinyatakan dengan satuan derajat dan dapat dihitung dengan rumus :
= Cotg 2t d
Keterangan:
: sudut tumpukan
d : diameter tumpukan sampel mm
t : tinggi tumpukan sampel mm
Gambar 10. Corong
Sumber : Dokumentasi Penelitian 2012
22
6. Aktivitas Air