BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kebakaran hutan dan lahan menjadi suatu permasalahan yang rutin terjadi di Indonesia. Provinsi Kalimantan Tengah merupakan salah satu provinsi di
Indonesia yang sering mengalami kebakaran hutan dan lahan. Kejadian kebakaran hutan dan lahan tidak terlepas dari faktor manusia dan alam. Pada awal tahun
2000 laju deforestasi di Indonesia mencapai 2,83 juta hatahun sehingga kawasan hutan yang terdegradasi hingga tahun 2006 mencapai 59,7 juta ha Kementerian
Kehutanan 2006a dalam Syaufina 2008. Penyebab laju deforestasi disebabkan oleh faktor internal dan eksternal dimana salah satu faktor internal tersebut adalah
kebakaran hutan. Peningkatan kebakaran hutan dan lahan sebagian besar disebabkan oleh
kegiatan manusia dalam mengelola hutan. Pembukaan lahan untuk pertanian dan perkebunan dengan cara pembakaran dianggap sebagai metode yang murah dan
cepat namun di sisi lain hal tersebut beresiko tinggi menyebabkan kebakaran hutan dan lahan. Selain itu, faktor iklim berperan dalam menentukan kejadian
kebakaran hutan dan lahan namun bukan sebagai penyebab utama terjadinya kebakaran.
Kejadian kebakaran hutan dan lahan erat hubungannya dengan perubahan penutupan lahan. Perubahan penutupan lahan di suatu daerah akibat adanya
kebakaran hutan dan lahan dapat menghasilkan emisi karbon. Sebagian besar emisi karbon berupa gas karbondioksida CO
2
. Emisi CO
2
yang dihasilkan secara berlebih akan meningkatkan gas rumah kaca di atmosfer yang berdampak pada
peningkatan pemanasan global. Oleh karena itu perlu dilakukan pendugaan emisi karbon yang bertujuan mengetahui kecenderungan penutupan lahan yang
menghasilkan emisi CO
2
terbesar.
1.2 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini : 1.
Menggunakan sebaran titik panas hotspot sebagai penduga terjadinya kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Kalimantan Tengah.
2. Mengukur potensi luas area terbakar melalui data sebaran titik panas
hotspot. 3.
Menghitung potensi emisi CO
2
yang dihasilkan dari luas area terbakar berdasarkan penutupan lahan yang berbeda.
1.3 Manfaat Penelitian