Analisis Data Teknik Analisis

44

1. Analisis Data

Model statistik yang dipakai adalah model regresi berganda multiple regression . Multiple Regression adalah suatu teknik yang digunakan untuk menghitung seberapa jauh hubungan antara beberapa variabel bebas independen dengan variabel terikat dependen. Model regresi linier berganda dapat dirumuskan sebagai berikut : Y = a + b 1 x 1 + b 2 x 2 + e Dimana: Y a b X 1 X 2 E = = = = = = Variabel Dependen Penerimaan PPN Konstanta Koefisien Variabel Independen Inflasi Variabel Independen Nilai Tukar Rupiah Error

2. Teknik Analisis

a. Uji Asumsi Klasik 1 Uji Normalitas Menurut Santoso 2002, uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, variabel dependen dan variabel independen mempunyai distribusi data normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah distribusi normal atau mendekati normal. Deteksi normalitas dilakukan melalui dua cara yaitu 45 dengan melihat grafik histogram dan dengan melihat penyebaran data atau titik pada sumbu diagonal dari grafik Normal Probability Plot . Dasar pengambilan keputusannya untuk grafik histogram yaitu jika grafik menunjukkan pola distribusi normal maka model regresi memenuhi asumsi normalitas, sedangkan untuk grafik Normal Probability Plot adalah sebagai berikut: a Jika data menyebar di sekitar diagonal dan mengikuti arah garis diagonal maka model regresi mengikuti asumsi normalitas. b Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal, maka regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. 2 Uji Multikolonieritas Menurut Ghozali 2005: 91, uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas Independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mendeteksi problem multikolonieritas ini adalah dengan melihat Tolerance TOL dan Variance Inflation Factor VIF. Model regresi dapat dikatakan bebas dari problem multikolonieritas jika nilai VIF tidak lebih dari 10 dan TOL tidak kurang dari 0,1. 46 3 Uji Heteroskedastisitas Menurut Santoso 2002, uji heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi keseimbangan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika nilai variansnya tetap, maka disebut homoskedastisitas. Sebaliknya jika variansnya berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Salah satu cara untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas yaitu dengan melihat Scatterplot yang dihasilkan program SPSS. Dasar pengambilan keputusannya, jika ada pola tertentu seperti titik-titik yang ada membentuk suatu pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar kemudian menyempit maka telah terjadi heteroskedastisitas. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. 4 Uji Autokorelasi Menurut Santoso 2002, autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah sebuah regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dan kesalahan pada periode t-1. Jika terjadi korelasi maka dinamakan ada problem autokorelasi. Tentu saja model regresi yang baik adalah yang bebas dari problem tersebut. Salah satu cara yang digunakan untuk mendeteksi autokorelasi yaitu dengan menggunakan uji Durbin Watson D-W, 47 dimana jika angka D-W dibawah -2 ada Autokorelasi positif, angka D-W diantara -2 sampai +2 tidak ada Autokorelasi, dan angka D- W di atas +2 berarti ada Autokorelasi negatif. b. Uji Hipotesis 1 Uji Koefisien Determinasi Koefisien determinasi pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara 0 dan 1 satu. Nilai yang mendekati 1 berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependen. Ghozali, 2005: 83. 2 Uji Signifikasi Simultan F Statistik Uji F Statistik pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen terikat. Ghozali, 2005: 84. Untuk uji F ini digunakan tingkat signifikansi 5. 3 Uji Parsial t test Uji parsial digunakan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen. Ghozali, 2005: 84. Untuk uji parsial ini tingkat signifikansi yang digunakan juga sebesar 5. 48

E. Operasional Variabel Penelitian 1. Variabel Independen