66 Kenaikan yang lebih kecil terletak pada sektor listrik, gas dan air bersih. Sektor
pengangkutan dan komunikasi, sektor jasa-jasa, sektor bangunan, sektor pertanian, sektor keuangan, sektor persewaan dan jasa perusahaan, sektor indusri pengolahan,. Kenaikan
tersebut masing-masing 8.06, 3.82, 3.70, 3.60, 2.64, 1.93, 0.65, yang terakhir adalah sektor pertambangan dengan angka kenaikan 0.11.
4.1.2 Desa Karang Song Kecamatan Indramayu
Salah satu indikator keberhasilan pembangunan adalah kemajuan ditingkat pendidikan. Pendidikan di Kabupaten Indramayu mengalami kemajuan bila dilihat dari
meningkatnya sarana pendidikan. Desa Karang Song merupakan salah satu desa yang berada dalam wilayah Kecamatan Indramayu yang sebagian penduduknya bermata
pencaharian nelayan tangkap. Kecamatan Indramayu berjumlah penduduk pada tahun 2005 adalah 101.028 orang BPS Kabupaten Indramayu 2006. Kecamatan Indramayu
sebagai besar sebagai nelayan tetap dengan produksi penangkapan. Tabel 8 menunjukkan data penduduk Kecamatan Karang Song berdasarkan kepala
keluarga bulan Desember 2006, dimana Desa Karang Song memiliki jumlah kepala keluarga sebanyak 1.108 KK.
Tabel 8 Laporan data penduduk kepala keluarga Bulan Desember 2006
NO DESAKELURAHAN JUMLAH
KK 1 LEMAHABANG
948 2 LEMAHMEKAR
2.078 3 PAOMAN
2.612 4 MARGADADI
1.881 5 KARANGMALANG
867 6 KARANGANYAR
778 7 KEPANDEAN
734 8 BOJONGSARI
1.385 9 PABEAN
UDIK 2.443
10 KARANGSONG 1.108
11 PEKANDANGAN 1.176
12 PEKANDANGAN JAYA
2.668 13 TELUKAGUNG
1.516 14 SINGARAJA
1.570 15 SINGAJAYA
1.905 16 DUKUH
1.061 17 PLUMBON
1.402
JUMLAH 26.725
Sumber: Laporan Kecamatan Indramayu 2006
67
4.1.3 Masyarakat nelayan Kali Adem
Bulan November 2003 telah dilakukan penggusuran terhadap sekitar 1.600 keluarga nelayan yang bermukim di bantaran Sungai Kali Adem, Kecamatan
Penjaringan, Jakarta Utara. Penggusuran yang di satu sisi merupakan upaya penertiban, di sisi lain membangkitkan segenap permasalahan, salah satu di antaranya dan ini yang
utama ialah bahwa keluarga-keluarga nelayan menjadi kehilangan tempat tinggal. Segenap permasalahan itu yang menimbulkan keprihatinan berbagai pihak yang
mempunyai perhatian terhadap keluarga nelayan, di antaranya Departemen Kelautan dan Perikanan, Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah dan Pemerintah Kabupaten
daerah asal. Sebagian dari keluarga nelayan yang tergusur dari bantaran Sungai Kali Adem
ada yang berasal dari daerah Indramayu. Menyikapi permasalahan yang sedang dihadapi keluarga-keluarga nelayan yang tergusur dari bantaran Sungai Kali Adem yang berasal
dari Indramayu, Pemerintah Kabupaten Indramayu telah menyiapkan lahan di Karang Song sebagai tempat untuk pemukiman kembali yang dapat menampung sekitar 240
keluarga nelayan. Memukimkan kembali keluarga-keluarga nelayan yang tergusur dari bantaran
sungai Kali Adem tentu tidaklah sebatas menempatkan mereka dalam unit-unit rumah yang dapat mereka tinggali, namun lebih dari itu, keluarga-keluarga nelayan itu nantinya
harus mampu membentuk dan mengembangkan diri mereka sebagai satu kesatuan masyarakat yang dapat menjalankan fungsi-fungsi sosial, ekonomi dan budaya secara
utuh serta terintegrasi dengan baik dengan masyarakat sekitarnya. Untuk itu tentu diperlukan upaya-upaya pembinaan bagi keluarga-keluarga nelayan pasca penggusuran
Kali Adem yang dimukimkan kembali di Karang Song.
4.1.4 Interpretasi pengaruh relokasi