35 nitrat NO
3
, amoniak NH
3
, alkalinitas, kesadahan, sulfida total H
2
S, COD, BOD, Ca dan C-organik dilakukan di laboratorium dengan alat spektrofotometer
dan AAS. Pengambilan contoh sedimen dilakukan dengan menggunakan petersen grab, kemudian sampel tersebut dimasukkan ke dalam kantong plastik hitam.
adapun parameter hasil survei awal yang diukur meliputi Redoks, Ca dan C- organik.
Untuk menghindari terjadinya perubahan pada contoh air yang akan dianalisis di laboratorium dilakukan preservasi. Preservasi dilakukan dengan cara
di simpan dalam Cool box. Air sampel untuk analisa karbondioksida diawetkan dengan penambahan PP indikator dan titrasi dengan Na
2
CO
3
, untuk analisa alkalinitas diawetkan dengan penambahan BCGMR indikator dan titrasi dengan
HCl, analisis sulfida diawetkan dengan penambahan NaOH dan Zn-Acetat. Sedangkan untuk parameter yang lain, sampel air diawetkan dengan
menggunakan H
2
SO
4
, HNO
3
, HgCl. Hal tersebut dilakukan karena contoh air segera dianalisis pada hari berikutnya.
Untuk lebih jelasnya parameter-parameter kualitas air, sedimen dan biota yang diamati, alat yang digunakan dan tempat dilakukan analisis pada penelitian
ini dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6. Parameter-parameter kualitas air, sedimen dan biota air yang diamati
pada survei lapangan.
Parameter Satuan Alat
Analisis Tempat Analisis
A. Analisis kualitas air Umum
Kedalaman Meter
Tali perum Lapangan
Kualitas Air Fisika
1. Suhu air
2. Warna air
3. pH
4. Kecerahan
Kimia Air 1.
DO 2.
CO
2
3. Total fosfat
4. Orto fosfat PO
4
5. Nitrit NO
2 o
C -
- cm
mgL mgL
mgL mgL
mgL Thermometer
Visual pH-meter
Piring secchi DO-meter
AAS AAS
AAS AAS
Lapangan Lapangan
Lapangan Lapangan
Lapangan Laboratorium
Laboratorium Laboratorium
Laboratorium
36 6.
Nitrat NO
3
7. Amonia NH
3
8. Fenol
9. Alkalinitas
10. Kesadahan
11. COD
12. BOD
13. H
2
S 14.
Kalsium Ca mgL
mgL mgL
mgL mgL
mgL mgL
mgL AAS
AAS AAS
AAS AAS
Titrasi K
2
Cr
2
O
7
AAS AAS
AAS Laboratorium
Laboratorium Laboratorium
Laboratorium Laboratorium
Laboratorium Laboratorium
Laboratorium Laboratorium
B. Analisis tanah sedimen
1. Redoks 2. C-Organik
3. Kalsium Ca
mv mgkg
Alat Titrasi
AAS Laboratorium
Laboratorium Laboratorium
3.3.2
Pengamatan di Laboratorium
Pengamatan di laboratorium menggunakan sampel sedimen yang berasal dari Waduk Cirata. Pengambilan sampel sedimen dilakukan dengan menggunakan
petersen grab, kemudian sampel tersebut dimasukkan ke dalam kantong plastik hitam untuk dibawa ke laboratorium.
Pengambilan sampel sedimen berdasarkan pada 3 tiga zona stasiun, hal ini dikarenakan 3 tiga zona ini dianggap sudah mewakili sebaran sedimen
Waduk Cirata yang akan diamati pada skala laboratorium. Pada zona in let stasiun 1 mengalir air dari Sungai Citarum yang merupakan salah satu sumber
air yang mengairi Waduk Cirata. Pada zona ini keramba cukup banyak dan umumnya berada di dekat pinggir waduk yang banyak pemukiman penduduk.
Zona tengah stasiun 2 terletak di daerah tengah Waduk Cirata, pada zona ini merupakan sumber keramba yang paling banyak dan memadati permukaan waduk.
Zona out let stasiun 3 terletak di sekitar dam, zona ini merupakan zona yang tidak diperbolehkan adanya KJA karena ini merupakan mintakat bahaya.
Penentuan zona in let stasiun 1, zona pertengahan stasiun 2 dan zona out let stasiun 3 dapat di lihat pada Gambar 6.
Pengamatan sedimen di laboratorium dilaksanakan selama 2 bulan Oktober 2008 sampai Desember 2008. Analisis kualitas air dan analisis sedimen
hasil pengamatan di laboratorium dilakukan di Laboratorium Lingkungan Perairan laboratorium dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi Departemen Biologi.
37 Pengamatan di laboratorium menggunakan 9 buah akuarium dengan ukuran
30 cm x 40 cm x 60 cm. Setiap 3 aquarium diisi sampel sedimen dasar yang berasal dari Waduk Cirata setinggi ± 10 cmaquariumstasiun, karena pada lapisan
± 10 cm ini merupakan lapisan interface layer yaitu lapisan yang sangat aktif terjadinya proses anaerob. Penambahan air ± 40 cmaquarium, penambahan air
ini berdasarkan konversi dari kedalaman rata-rata Waduk Cirata 34,9 m Prihadi, 2004. Semua aquarium yang digunakan ditutup dengan plastik berwarna hitam.
Parameter kualitas air yang di ukur pada saat pengamatan di laboratorium meliputi suhu, DO, karbondioksida CO
2
, total fosfat, ortho phospat PO
4
, nitrit NO
2
, nitrat NO
3
, amoniak NH
3
, alkalinitas, kesadahan, sulfida total H
2
S, COD, BOD Ca, dan C-Organik dilakukan pada hari ke 0, 20, 40, dan 60.
Sedangkan parameter yang diukur setiap hari yaitu: Redoks, suhu, DO, pH. Pengamatan jumlah dan jenis bakteri dilakukan pada awal dan akhir penelitian
hari ke 0 dan 60. Metode dan alat pengukuran parameter pada Treatment sedimen skala
laboratorium dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 7. Metode dan alat pengukuran parameter pada treatment sedimen skala
laboratorium
Parameter Satuan Alat Tempat
Analisis Waktu
Pengukuran A. Analisis kualitas air
Kualitas Air Fisika
1. Suhu air 2.
pH
Kimia Air 1. DO
2. CO
2
3. Total fosfat
4. Orto fosfat PO
4
5. Nitrit NO
2
6. Nitrat NO
3
7. Amonia NH
3
8. Fenol
9. Alkalinitas
10. Kesadahan
11. COD
12. BOD
13. H
2
S 14.
Kalsium Ca
o
C -
mgl mgl
mgl mgl
mgl mgl
mgl mgl
mgl mgl
mgl mgl
mgl Thermometer
pH-meter DO-meter
AAS AAS
AAS AAS
AAS AAS
AAS AAS
AAS
Titrasi K
2
Cr
2
O
7
AAS AAS
AAS Laboratorium
Laboratorium
Lapangan Laboratorium
Laboratorium Laboratorium
Laboratorium Laboratorium
Laboratorium Laboratorium
Laboratorium Laboratorium
Laboratorium Laboratorium
Laboratorium Laboratorium
Harian Harian
Harian H-ke 0, 20, 40, 60
H-ke 0, 20, 40, 60 H-ke 0, 20, 40, 60
H-ke 0, 20, 40, 60 H-ke 0, 20, 40, 60
H-ke 0, 20, 40, 60 H-ke 0, 20, 40, 60
H-ke 0, 20, 40, 60 H-ke 0, 20, 40, 60
H-ke 0, 20, 40, 60 H-ke 0, 20, 40, 60
H-ke 0, 20, 40, 60 H-ke 0, 20, 40, 60
38
B. Analisis tanah sedimen