Difusi Ketersediaan Oksigen Terlarut

14 konsentrasinya dalam air jika suhu air, salinitas, dan ketinggian meningkat, dan sebaliknya. Dan untuk kegiatan budidaya ikan yang komersial memerlukan konsentrasi oksigen dalam air lebih besar atau sama dengan 5 mgL. Menurut Cholik et al. 1986 dan Sunarti 1992, bila konsentrasi oksigen terlarut tetap sebesar 3 atau 4 mgL untuk jangka waktu lama maka ikan akan menghentikan aktivitasnya dan pertumbuhan akan berhenti. Kadar oksigen terlarut dalam air juga bisa dijadikan indikator untuk melihat pencemaran yang terjadi pada suatu perairan yakni kandungan oksigen dalam perairan melebihi dari 5 mgL mengandung arti bahwa perairan tersebut tercemar ringan, jika kandungannya 2–5 mgL berarti tercemar sedang dan 0–2 mgL berarti perairan tersebut tercemar berat. Fotosintesis terjadi di zona fotik, tetapi respirasi terjadi dimana saja di dalam perairan diseluruh kolom air bahkan sampai ke dasar perairan, sehingga hasil bersihnya adalah permukaan air cenderung kaya akan oksigen terlarut, dan berkurang dengan bertambahnya kedalaman Seller dan Markland, 1990; Simarmata, 2007

2.4.2 Difusi

Menurut Simarmata 2007 sumber oksigen terlarut di perairan yang utama adalah difusi udara. Laju transfer oksigen tergantung pada konsentrasi oksigen terlarut di lapisan permukaan, konsentrasi saturasi oksigen, dan bervariasi sesuai kecepatan angin Seller dan Markland, 1987. Selanjutnya Welch 1952 dalam Simarmata 2007, adsorpsi oksigen dari udara ke air melalui dua cara yaitu difusi langsung ke permukaan air atau melalui berbagai bentuk agitasi air permukaan, seperti gelombang, air terjun, dan turbulensi. Seller dan Markland 1987 mengatakan, reaerasi permukaan merupakan salah satu sumber oksigen terlarut. Reaerasi permukaan di danau atau waduk dipengaruhi oleh angin topan yang sangat kuat, menghasilkan gelombang permukaan dan gelombang internal serta arus horizontal yang kuat. Gelombang permukaan terlihat jelas, sedangkan gelombang internal terjadi di termoklin Gambar 3. 15 Gambar 3. Gabungan diagram gaya angin, gravitasi, evaporasi dan rotasi bumi dan resultante arus air dan gelombang. Angin memindahkan air, gravitasi membuat aliran horizontal lebih mudah daripada vertikal, evaporasi mendinginkan permukaan air yang kemudian tenggelam, dan rotasi bumi memindahkan aliran permukaan ke kiri dibelahan bumi utara dan ke kanan di belahan bumi selatan Goldman dan Horne, 1983 dalam Simarmata, 2007. Pengadukan vertikal seperti halnya aliran horizontal disebabkan oleh angin dipermukaan. Spiral ekman dapat dianggap sebagai bagian dari gerakan air dengan berbagai kecepatan dan arah yang berbeda. Kontak diantara bagian-bagian tersebut menyebabkan perpindahan vertikal massa air dan menghasilkan pengadukan diantara masing-masing bagian tersebut. Spiral Langmuir menyebabkan energi untuk pengadukan menjadi lebih terkendali dengan panjang gelombang kira-kira sama dengan kedalaman termoklin. Pada waktu tertentu evaporative cooling merupakan tenaga utama penyebab pengadukan vertikal. Pada Gambar 4 menunjukkan pergerakan air di danau baik vertikal maupun horizontal yang mempengaruhi konsentrasi oksigen terlarut di danau Wetzel, 2001.

2.4.3 Susupan Oksigen Terlarut Interflow