Identifikasi Petani contoh Penggunaan faktor Produksi

Tabel 8. Produktivitas Kopi Arabika Uraian Tahun 2007 2008 Luas Areal hektar 22 575.41 27 444.00 Produksi tontahun 716.80 718.00 Jumlah Petani KK 32 583 32 583 Potensi Pengembangan hektar 39 082 39 082 Sumber : Dinas Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Aceh Tengah, 2009

5.6 Identifikasi Petani contoh

Keadaan usahatani di Kabupaten Aceh tengah secara umum dapat dilihat pada Tabel 9. Tabel 9. Gambaran Umum Keluarga Petani Contoh No Uraian Satuan Jumlah Rata-rata 1 2 3 4 5 6 Jumlah responden Umur kepala keluarga Jumlah anggota keluarga Jumlah angkatan kerja Pengalaman Usahatani Kopi Lama pendidikan formal orang tahun orang orang tahun tahun 60 - 307 178 - - - 44.95 5.12 2.97 22.85 11.35 Berdasarkan tabel tersebut diketahui bahwa dari 60 petani contoh di daerah penelitian rata-rata umur responden adalah 44.95 tahun dengan rata-rata jumlah anggota keluarga 5.12 orang, rata-rata angkatan kerja dalam satu keluarga 2.97 orang, rata-rata pengalaman usahatani kepala keluarga adalah 22.85 tahun, rata-rata dengan lama pendidikan selama 11.35 tahun atau bisa dikatakan lebih banyak tingkat pendidikan responden adalah Sekolah Menengah Pertama.

5.7 Penggunaan faktor Produksi

Tanaman kopi yang terdapat di Kabupaten Aceh Tengah secara keseluruhan rata-rata termasuk ke dalam tanaman kopi tua terlihat dari rata-rata umur tanaman kopi adalah 15 tahun dengan rata-rata luas pemilikan kebun kopi adalah 1.597 hektar Keadaan ini dikarenakan usahatani kopi yang dilakukan di daerah penelitian adalah usahatani turun temurun yang sudah dilakukan sejak lama. Rata-rata jumlah pohon kopi sebanyak 1 642 pohon per usahatani dengan rata-rata jumlah pohon kopi per hektar sebanyak 1 037 pohon per hektar. Rata-rata jumlah pohon kopi per hektar tersebut masih kurang dibandingkan dengan jumlah pohon menurut petunjuk Dinas Perkebunan yaitu sebesar 1 600 pohon per hektar dimana jarak tanam yang digunakan adalah 2.5 m x 2.5 m. Luas kepemilikan rata-rata usahatani kopi adalah sebesar 1.597 hektar, hal ini berdasarkan pengamatan di daerah penelitian pemilikan kebun lebih dari satu hektar per kepala keluarga selain disebabkan karena program pemerintah juga dikarenakan dalam satu keluarga responden terdapat anggota keluarga yang sudah dewasa sehingga mempunyai hak dalam pemilikan kebun kopi.

VI. ANALISIS FUNGSI PRODUKSI DAN EFISIENSI USAHATANI KOPI RAKYAT