E. Kategori Tarif Angkutan
Tarif Angkutan adalah suatu daftar yang memuat harga-harga untuk para pemakai jasa angkutan yang disusun secara teratur. Tarif angkutan dapat
dikategorikan sebagai berikut : 1.
Tarif menurut kelas class rate,berlaku khusus untuk muatan dan penumpang.
2. Tarif pengecualian, merupakan tarif yang lebih rendah dari class
rate. 3.
Tarif perjanjiankontrak, berlaku untuk anglutan jalan raya dan angkutan laut, dan juga berlaku untuk moda angkutan lainnya
angkutan udara untuk pipa. Sedangkan untuk jenis-jenis tarif angkutan dapat dijelaskan sebagai
beriktu : 1.
Tarif menurut trayek Ini berdasarkan atas pemanfaatan operasional dari moda
transportasi yang diopersikan dengan memperhitungkan jarak yang dijalani oleh moda transport tersebut kmmiles.
2. Tarif Lokal
Adalah tarif yang berlaku dalam satu daerah tertentu, misalnya Bus Kota di Yogyakarta.
3. Tarif Diferensial
Adalah tarif angkutan dimana terdapat perbedaan tinmggi tarif menurut jarak,berat muatn,kecepatan atau sifat khusus dari muatan yang
diangkut.
7
4. Tarif Peti Kemas container
Adalah tarif yang diberlakukan untuk membawa kotak atau boks di atas truk berdasar ukuran yang diangkut dari asal pengirimanke tempat
tujuan barang.
F. Lanjutan-Biaya Dan Tarif Angkutan
1. Tarif Angkutan Reguler Reguler Service Untuk menghindari keraguan tentang pasaran jasa transportasi sebagai
akibat varisai biaya dan harga jasa-jasa yang dipengaruhi oleh perhitungan pulang-pergi dalam menentukan harga pada konsumen adalah melayani satu
atau beberapa jarak angkutan secara teratur. Cara penentuan tarif angkutan pada konsumen adalah biaya per ton
km per jam ditambah denganm profit marjin sesuai dengan keadaan pasar jasa-jasa angkutan yang tersedia. Untuk menghindari kerugian akibat trayek
yang tidak menguntungkan, yaitu dengan cara produsen jasa angkutan harus menaikan harga per ton km per jam bagi keseluruhan jarak diharapkan.
Berhasil tidaknya usaha menaikan harga jasa angkutan per ton km per jam ini tergantung dari elastisitas permintaan akan jasa-jasa angkutan yang
dihadapi dan kemungkinan adanya substitusi alat angkutan lain yang menjadi saingan. Intinya bahwa dasar untuk menaikan tarif jasa angkutan
yang dibutuhkan itu tidak ada. Tarif jasa angkutan reguler dibedakan menurut jumlah muatan jarak
yang ditempuh dan jenis muatan. Dalam menentukan tarif angkutan, waktu
8
yang dibutuhkan untuk menempuh trayek yang bersangkutan memainkan peranan yang menentukan.
Contoh:
Perhitungan biaya per ton km per jam untuk satu unit alat angkut truk satu tahun :
Biaya-biaya
biaya overhead per tahun = Rp 25.000.000,-
biaya operasional = Rp 50.000.000,- personil, bahan bakar, maintenance, dsb
biaya total pertahun = Rp 75.000.000,-
Kapasitas angkutan terjual
Jarak yang ditempuh per tahun = 126.000 km
Tonnage muatan pertahun = 3.000 ton
Waktu perjalanan per tahun
= 3.000 jam
Jumlah hari kerja per tahun = 300 hari
Perhitungan biaya per ton km per jam : • Waktu perjalanan rata-rata per hari
h j
hari jam
10 300
3000 =
• Muatan rata-rata per hari hari
ton hari
ton 10
300 000
. 3
=
• Muatan rata-rata satu jalan trip
ton ton
5 2
10 =
• Jarak ditempuh per hari hari
km hari
420 300
000 .
126 =
9
• Biaya per ton km per jam dalam satu tahun = 90
, 11
000 .
300 .
6 000
. 000
. 75
300 10
420 5
000 .
000 .
75 =
= hari
x x
Biaya total untuk mengangkut 5 ton setiap trip pulang-pergi 2x 5 ton sejauh 210 km jurusan pergi, dan 5 ton sejauh 210 km setiap trip
kembali dalam waktu 10 jam selama 300 hari kerja. Dengan perhitungan tersebut, untuk jarak 500 km satu arah 1.000 km untuk jarak pulang
pergi maka jumlah biaya =
000 .
500 .
178 000
. 000
. 75
38 ,
2 000
. 000
. 75
420 100
= ±
= x
x
Biaya per ton km per jam menjadi :
00 ,
5 300
000 .
119 00
. 500
. 178
300 8
, 23
000 .
1 5
000 .
500 .
178 =
= x
x x
Kesimpulan Supaya
terdapat keuntungan
, maka harga atau tarif angkutan harus
lebih besar dari 5,00
per ton km per jam.
10
Satu hal yang perlu diperhatikan adalah pengaruh dari perbedaan kecepatan arus angkut terhadap perhitungan biaya dan penentuan tarif jasa
per ton km per jam. Rumus :
Biaya Muatan x Jarak
Biaya makin meningkat,berarti mengurangi keuntungan sebaliknya makin lambat arus angkutan,makin besar biaya per ton km per jam.
Pertambahan kecepatan arus angkutan baru menjadi efektif kalau disubtitusi menjadi pertambahan jarak yang dijalani dalam waktu yang
sama. Kesimpulannya adalah batas-batas teknis, perkembangan biaya tertentu adalah menguntungkan untuk melayani trayek yang dimiliki
dalam waktu yang lebih cepat.
2. Tarif Angkutan Non Reguler Non Reguler Service Dalam perhitungan dan tarif jasa angkutan reguler, pada posisi
monopoli merupakan pedoman bagi pengusaha angkutan. Tarif jasa non reguler didasarkan pada penghitungan biaya kapasitas angkutan tertentu,
perhitungan ini tidak ada jadwal untuk memproduksi jasa-jasa angkutan yang dibutuhkan oleh konsumen, sebagai konsekuensi pengusaha tidak
memiliki posisi monopoli. Angkutan jasa non oreguler dapat dijual dengan borongan menurut
kapasitas yang tersedia atau alat angkutan yang disewakan untuk waktu tertentu. Tarif angkutan yang berlaku tetap,tidak ada.sewaktu-waktu naik
11
turun dipengaruhi oleh keadaan. Sehingga pedoman menentukan tarif jasa angkutan berdasarkan pada kalkulasi biaya dan hasil pendapatan yang
diperoleh.
G. Tarif Angkutan