xxv
BAB II LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
1. Belajar dan Mengajar
a. Pengertian Belajar
Belajar tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia, sejak lahir manusia
telah memulai
usahanya untuk
memenuhi kebutuhan
dan mengembangkan dirinya. Mengingat pentingnya belajar, para ahli berusaha
merumuskan pengertian belajar walaupun antara yang satu dengan yang lain berbeda, namun pada prinsipnya sama. Menurut teori konstruktivisme, belajar
adalah kegiatan aktif subyek belajar membangun sendiri pengetahuannya dan mencari sendiri makna dari sesuatu yang mereka pelajari Sardiman, 2007 :38.
Belajar menurut konstruktivisme mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: 1 Belajar berarti membentuk makna. Makna diciptakan oleh pebelajar dari apa
yang mereka lihat, dengar, rasa dan alami konstruksi itu dipengaruhi oleh pengertian yang ia punyai.
2 Konstruksi arti itu adalah proses terus-menerus. Setiap kali berhadapan dengan fenomena atau persoalan yang baru, diadakan rekonstruksi, baik secara kuat
maupun lemah. 3 Belajar bukanlah kegiatan mengumpulkan fakta, melainkan lebih dari suatu
pengembangan pemikiran dengan membuat pemikiran baru. Belajar bukan hasil perkembangan melainkan merupakan perkembangan itu sendiri, yang
menuntut penemuan dan pengaturan kembali pemikiran seseorang. 4 Proses belajar yang sebenarnya terjadi pada waktu skema seseorang keraguan
yang merangsang pemikiran lebih lanjut. Situasi ketidakseimbangan disequilibrium adalah situasi yang baik untuk memacu belajar.
5 Hasil belajar dipengaruhi oleh pengalaman dengan dunia fisik dan lingkungannya.
xxvi 6 Hasil belajar seseorang tergantung pada apa yang diketahuinya, konsep-
konsep, tujuan, dan motivasi yang mempengaruhi interaksi dengan bahan yang dipelajari Paul Suparno, 1997 :61.
Pendapat yang hampir sama juga dikemukakan oleh Hein 1996. 1 Belajar adalah suatu proses aktif pebelajar dalam menggunakan input dan
mengkonstruksi pemahaman. 2 Setiap orang belajar untuk belajar sebagaimana mereka belajar. Belajar terdiri
atas pengkonstruksian pemahaman dan pengkonstruksian sistem pemahaman. 3 Kegiatan paling penting dalam pemahaman adalah proses mental. Hal ini
terjadi dalam pikiran. Kegiatan fisik mungkin perlu dalam proses belajar terutama untuk anak-anak tetapi hal ini bukan hal yang utama.
4 Belajar melibatkan bahasa, bahasa yang kita gunakan mempengaruhi belajar. 5 Belajar merupakan aktivitas sosial, belajar kita terasosiasi sangat dekat dengan
hubungan kita dengan manusia, guru dan teman. 6 Belajar merupakan kontekstual. Kita tidak belajar fakta dan teori yang terisolasi
dalam dunia pemikiran yang abstrak yang terpisah dari kehidupan kita. Kita belajar dalam hubungannya dengan hal lain yang kita tahu, yang kita percaya,
ketakutan dan kecurigaan kita. 7 Seseorang memerlukan pengetahuan untuk belajar. Proses asimilasi
pengetahuan baru akan sulit bila kita tidak memiliki struktur yang dikembangkan dari pengetahuan yang terdahulu.
Hal ini dapat dituliskan bahwa belajar adalah proses aktif mengkonstruksi pengetahuan dengan cara menghubungkan apa yang sudah diketahui dengan apa
yang akan dipelajari. b.
Pengertian Mengajar Beberapa definisi yang berhubungan dengan pembelajaran yang
dikemukakan oleh para ahli, antara lain : 1 Menurut Sardiman 2007 : 14 menyebutkan bahwa proses belajar mengajar
merupakan proses interaksi antara dua unsur manusiawi, yaitu siswa sebagai pihak yang mengajar dengan siswa sebagai subyek pokok.
2 Menurut Alvin W. Howard, pembelajaran adalah suatu aktivitas untuk mencoba menolong, membimbing seseorang untuk mendapatkan, mengubah
xxvii atau mengembangkan keterampilan, sikap, cita-cita, penghargaan dan
pengetahuan Slameto, 2003:32. 3 Mengajar merupakan suatu perbuatan yang memerlukan tanggung jawaab
moral yang cukup berat. Mengajar berusaha membimbing siswa dalam kegiatan belajar mengajar Moh.Uzer Usman, 2001; 6.
2. Kualitas Proses Pembelajaran dan Hasil Belajar Siswa