Manfaat Langsung Analisis Estimasi Nilai Ekonomi Total Ekosistem Sungai Siak

55 kesejahteraan dari masyarakat yang tinggal di ekosistem Sungai Siak dapat meningkat seiring dengan perbaikan ekosistem sungai. Kebijakan dalam mempertahankan sumberdaya alam dari ekosistem Sungai Siak, antara lain : 1. Adanya kawasan lindung berupa sempadan sungai dengan adanya vegetasi- vegetasi alami yang berfungsi memperbaiki kualitas air, mempercepat aliran hujan ke dalam tanah, mencegah banjir, sebagai tempat hidup bagi biota-biota sungai serta melindungi properti-properti yang ada dibagian luar sempadan sungai. 2. Membatasi jumlah beban pencemar, pemantauan kualitas air, dan juga mengadakan program peningkatan kualitas air. 3. Melakukan pengawasan yang ketat terhadap alat-alat tangkap yang digunakan nelayan agar tidak terjadi penyalahgunaan dalam penangkapan ikan yang dapat merusak ekosistem Sungai Siak.

6.3. Analisis Estimasi Nilai Ekonomi Total Ekosistem Sungai Siak

6.3.1. Manfaat Langsung

Nilai manfaat langsung diperoleh dengan menghitung manfaat langsung yang diterima oleh masyarakat sekitar Sungai Siak. Manfaat langsung meliputi manfaat penangkapan ikan dan udang serta manfaat dari air baku yang dikelola oleh PDAM Tirta Siak. Berdasarkan wawancara langsung dengan 50 orang nelayan berikut jenis-jenis tangkapan ikan dan udang yang biasa diperoleh nelayan, yaitu ikan baung Mystus nemurus, ikan tapah Wallago leerie, ikan betutu Oxyeleotris marmorat, ikan selais Kryptopterus apogon Blkr, ikan pantau Rasbora borneesis, ikan juara Pangisius pdyuranodon, ikan gabus 56 Channa striatus dan udang Macrobrachium rosenbergii. Perhitungan manfaat penangkapan ikan dan udang dihitung dengan menggunakan harga pasar yang diperoleh dengan melakukan observasi di pasar-pasar yang ada di sekitar sungai, berikut Tabel 22 harga jenis-jenis tangkapan yang biasa diperoleh nelayan di Sungai Siak. Tabel 22. Harga Jenis-Jenis Tangkapan di Sungai Siak No Jenis Ikan Harga Rpkg 1 Baung 30.000 2 Tapah 70.000 3 Betutu 75.000 4 Selais 35.000 5 Pantau 30.000 6 Juara 20.000 7 Gabus 25.000 8 Udang 120.000 Sumber : Data Primer, diolah 2011 Nelayan-nelayan dalam melakukan penangkapan ikan dan udang menggunakan berbagai macam peralatan, seperti sampan, pompong, jaring, pancing, jala, tangguk, belat, dan sebagainya. Umur dari pemakaian alat-alat berbeda untuk masing-masing nelayan, tergantung pemakaian dari nelayan tersebut. Berdasarkan survei dari 50 orang nelayan, nelayan yang menangkap ikan dan juga menangkap udang memiliki persentase sebesar 66 , nelayan yang menangkap ikan saja sebesar 30 , dan nelayan ikan keramba sebesar 4 . Untuk keterangan lebih lanjut mengenai pembagian nelayan dapat dilihat pada Gambar 9. 57 Sumber : Data Primer, diolah 2011 Gambar 9. Pembagian Nelayan Sesuai hasil wawancara terhadap responden, diperoleh jumlah total tangkapan ikan baung sebanyak 12.656,50 kgtahun, untuk ikan selais sebanyak 8.997,75 kgtahun, ikan tapah sebanyak 2.832,2 kgtahun, ikan juara sebanyak 1.391,65 kgtahun, ikan betutu sebanyak 1.465,6 kgtahun, ikan pantau sebanyak 2.041,2 kgtahun, ikan gabus sebanyak 3.720 kgtahun, dan udang sebanyak 3332,05 kgtahun. Nilai manfaat dari nelayan yang menangkap ikan dan udang sebesar Rp 1.045.073.703,18 Lampiran 3 dan nelayan yang menangkap ikan saja, diperoleh nilai manfaat tangkapan ikan sebesar Rp 381.264.769,84 Lampiran 4. Nelayan ikan keramba membudidayakan jenis ikan baung. Ikan ini dibudidayakan karena sangat digemari oleh masyarakat di Provinsi Riau sebagai makanan khas masyarakat melayu serta untuk memenuhi permintaan dari rumah makan melayu yang ada di Kota Pekanbaru sehingga kebutuhan akan ikan baung semakin meningkat, dan ikan ini merupakan ikan air tawar yang cocok dibudidayakan di Sungai Siak. Nilai manfaat dari ikan keramba sebesar Rp 94.909.000,00 dengan total ikan keramba sebanyak 4.064 kgtahun Lampiran 5. 66 30 4 Nelayan Ikan dan Udang Nelayan Ikan Nelayan Ikan Keramba 58 Jumlah nelayan yang ada di ekosistem Sungai Siak Kota Pekanbaru sebanyak 127 jiwa Statistik Perikanan Tangkap Provinsi Riau, 2011. Penjumlahan manfaat dari nelayan ikan dan udang, nelayan ikan serta nelayan ikan keramba dibagi dengan 50 responden kemudian nilai rata-rata mean dikalikan dengan total seluruh nelayan yang ada di ekosistem Sungai Siak sehingga diperoleh nilai manfaat ekonomi total dari ikan dan udang sebesar Rp 3.863.968.581,48 per tahun. Keterangan mengenai nilai manfaat ekonomi total dari ikan dan udang di Sungai Siak dapat dilihat pada Tabel 23. Tabel 23. Nilai Manfaat Ekonomi Ikan dan Udang No Mata Pencaharian Nilai Manfaat 1 Nelayan Ikan dan Udang 1.045.073.703,18 2 Nelayan Ikan 381.264.769,84 3 Nelayan Ikan Keramba 94.909.000,00 Total 1.521.274.473,02 Rata-Rata 30.424.949,46 Jumlah Nelayan 127 Manfaat Ikan dan Udang 3.863.968.581,48 Sumber : Data Primer, diolah 2011 Penyediaan air bersih di Indonesia dilakukan oleh Perusahaan Daerah Air Minum PDAM yang terdapat di setiap provinsi di seluruh Indonesia. PDAM merupakan perusahaan daerah yang diberi tanggung jawab dalam mengembangkan dan mengelola sistem penyediaan air bersih bagi masyarakat dengan harga yang terjangkau. Pengawasan dan pemonitoran dari PDAM dilakukan oleh aparat pemerintah dari masing-masing daerah. Air baku di Kota Pekanbaru dikelola oleh PDAM Tirta Siak dimana air baku berasal dari Sungai Siak. Air baku tersebut diolah menjadi air bersihair minum yang kemudian didistribusikan ke rumah tangga, industri, perusahaan, kantor pemerintahan, dan sebagainya yang ada di Kota Pekanbaru. Berikut nilai 59 ekonomi air Sungai Siak sebagai bahan baku air minum di Kota Pekanbaru sebagaimana tampak pada Tabel 24. Tabel 24. Nilai Ekonomi Air Baku PDAM No. Keterangan Harga per unit Rpm 3 Nilai Total Rptahun 1 Harga jual air minum 2.674,00 28.265.138.816,18 2 Total biaya 1.247,36 13.185.075.224,45 Biaya pengolahan air : a. Biaya bahan kimia 1.864.956.316,00 b. Upah tenaga kerja 4.072.912.487,00 c. Penyusutan mesin 3.848.166.238,45 d. Rupa-rupa biaya pengolahan air 2.942.700,00 e. Biaya pemeliharaan pengolahan air 287.628.000,00 Biaya langsung usaha : a. Biaya operasi sumber air 2.551.770.885,00 b. Biaya pemeliharaan sumber air 11.707.950,00 c. Biaya baku air 124.920.000,00 Biaya transmisi dan distribusi : a. Biaya pemakaian bahan dan perlengkapan 24.088.500,00 b. Biaya pemeliharaan transmisi dan distribusi 180.870.760,00 Pemeliharaan gedung dan peralatan : a. Pemeliharaan inventaris kantor 31.169.220,00 b. Pemeliharaan kendaraan dinas 166.479.468,00 c. Pemeliharaan bangunan 7.867.000,00 d. Pemeliharaan instalasi umum 6.343.200,00 e. Pemeliharaan taman dan bangunan 3.252.500,00 3 Keuntungan usaha 15 Rp. 1.247,36 187,10 1.977.761.283,67 4 NilaiHarga air baku 1.239,53 13.102.302.308,06 Catatan : Jumlah Produksi air minum 10.570.358,57 m 3 tahun Sumber : Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Siak, diolah 2011 Berdasarkan data yang diperoleh dari PDAM Tirta Siak, harga air minum Rp 2.674,00 per m 3 dan jumlah produksi air minum sebanyak 10.570.358,57 m 3 per tahun, sehingga nilai total dari penerimaan, yaitu sebesar Rp 28.265.138.816,18 per tahun. Biaya-biaya yang dikeluarkan untuk mengolah air, yaitu sebesar Rp 13.185.075.224,45 per tahun dengan total biaya per unit sebesar Rp. 1.247,36 per m 3 . Biaya-biaya itu mencakup biaya pengolahan air, biaya langsung usaha, biaya transmisi dan distribusi serta biaya pemeliharaan gedung dan peralatan. Keuntungan usaha yang dihitung sebagai balas jasa terhadap modal 60 yang dipasok oleh produsen sebesar 15 x Rp 13.185.075.224,45 per tahun = Rp 1.977.761.283,67 per tahun. Diperoleh nilaiharga air baku, yaitu sebesar Rp 13.102.302.308,06 per tahun dengan harga per unit sebesar Rp 1.239,53 per m 3 Lampiran 6. Untuk keterangan lebih lanjut mengenai nilai manfaat langsung ekosistem Sungai Siak dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 25. Nilai Manfaat Langsung Ekosistem Sungai Siak No Manfaat Nilai Manfaat Rptahun Persentase 1 Penangkapan Ikan dan Udang 3.863.968.581,48 22,77 2 Air baku PDAM 13.102.302.308,06 77,23 Total 16.966.270.889,54 100,00 Sumber : Data Primer, diolah 2011

6.3.2. Manfaat Tidak Langsung