2.6.1 Kondisi Faktor Sumberdaya
Strategy daya saing menurut Porter 1990 dalam rumusannya “the national diamond system” bahwa kondisi sumberdaya dalam sebuah wilayah
menjadi faktor penentu kebijakan pengembangan get the way perikanan khususnya ikan hias. Indonesia adalah negara yang sangat kaya sumberdaya
alam. Masalahnya adalah bagaimana mengelola, memanfaatkan secara optimal dan sekaligus memperluas “resource base” dari sumberdaya alam dimaksud,
sebagaimana diisyaratkan oleh UUD 1945 pasal 33 ayat 3. Secara hakiki, upaya pembangunan yang sedang ditempuh pada saat ini dapat dilakukan dengan
mendayagunakan berbagai sumberdaya potensial yang tersedia di setiap wilayah maupun yang dapat diusahakan dari luar wilayah yang bersangkutan. Diantara
sumberdaya potensial tersebut, ada yang berupa sumberdaya alam natural resources, sumberdaya manusia human resources serta sumberdaya buatan
man-made resources. Potensi sumberdaya alam yang cukup besar dan beragam dari tanah air
Indonesia tersebut dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Namun demikian, perlu disadari bahwa pengelolaan sumberdaya
potensial “potential endowment resources” semacam itu mempunyai sifat khas, yaitu keterkaitan interdependency yang kompleks dan rumit, yang pada
gilirannya berpengaruh kepada kelestarian sustainability sumberdaya tersebut. Dengan demikian semakin jelas terlihat, bahwa dalam pemanfaatan
sumberdaya pembangunan selalu terkait pada persoalan-persoalan spesifik dari sumberdaya. Selain sifat langka dan uniknya, pertimbangan perlu diberikan
kepada adanya masalah eksternalitas, tidak terbelahkan atau indivisibility, public goods, property right, serta kelangkaan spasial yang merupakan sumber
dari monopoli alami atau natural monopoly. Kesemua gambaran tersebut pada dasarnya menunjukkan bahwa
potensi sumberdaya pertanian, khususnya perikanan memberikan kesempatan yang sangat luas untuk mengembangkan prinsip-prinsip keunggulan kompetitif
tanpa meninggalkan dua prinsip penting yaitu a wawasan agroekosistem dan b wawasan lokalitawilayahregional. Kedua wawasan tersebut pada dasarnya
memberikan arah agar kegiatan agribisnis selalu memperhatikan kondisi dan potensi sumberdaya alam dan lingkungannya Parwinia, 2001.
Posisi suatu bangsa berdasarkan sumberdaya yang dimiliki yang merupakan faktor produksi yang diperlukan untuk bersaing dalam industri tertentu. Faktor
produksi tersebut digolongkan ke dalam lima kelompok yaitu : a. Sumberdaya
Manusia Sumberdaya manusia yang mempengaruhi daya saing industri nasional
terdiri dari jumlah tenaga kerja yang tersedia, kemampuan menejerial dan keterampilan yang dimiliki, biaya tenaga kerja yang berlaku tingkat upah,
dan etika kerja termasuk moral. b. Sumberdaya
FisikAlam Sumberdaya fisik atau sumberdaya alam yang mempengaruhi daya saing
industri nasional mencakup biaya, aksebilitas, mutu dan ukuran lahan lokasi, ketersediaan air, mineral dan energi serta sumberdaya perikanan
serta sumberdaya alam lainnya, baik yang dapat diperbaharui maupun yang tidak dapat diperbaharui. Begitu juga kondisi cuaca dan iklim, luas wilayah
geografis, kondisi topografis, dan lain-lain. c. Sumberdaya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Sumberdaya IPTEK mencakup ketersediaan pengetahuan pasar, pengetahuan teknis, dan pengetahuan ilmiah yang menunjang dan
diperlukan dalam memproduksi barang dan jasa. Begitu juga ketersediaan sumber-sumber pengetahuan dan teknologi, seperti perguruan tinggi,
lembaga penelitian dan pengembangan, lembaga statistik, literatur bisnis dan ilmiah, basis data, laporan penelitian, asosiasi pengusaha, asosiasi
perdagangan, dan sumber pengetahuan dan teknologi lainnya. d. Sumberdaya
Modal Sumberdaya modal yang mempengaruhi daya saing nasional terdiri dari
jumlah dan biaya suku bunga yang tersedia, jenis pembiayaan sumber modal, aksebilitas terhadap pembiayaan, kondisi lembaga pembiayaan dan
perbankan, tingkat tabungan masyarakat, peraturan keuangan, kondisi moneter dan fiskal, serta peraturan moneter.
e. Sumberdaya Infrastruktur
Sumberdaya infrastruktur yang mempengaruhi daya saing nasional terdiri dari ketersediaan jenis, mutu dan biaya penggunaan infrastruktur yang
mempengaruhi persaingan, termasuk sistem transportasi, komunikasi, pos
dan giro, pembayaran dan transfer dana, air bersih, energi listrik, dan lain- lain.
2.6.2 Kondisi Permintaan