Kerapatan Limbak Bulk Density Ruang Pori dan Porositas Tanah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sifat Fisik Tanah 2.1.1 Tekstur Tanah Tekstur tanah sangat menentukan reaksi-reaksi yang terjadi dalam tanah, karena ukuran partikel tanah menentukan luas permukaan tanah, fraksi seperti pasir dan debu mempunyai aktivitas permukaan rendah, sehingga secara fisik dan kimia dapat dikatakan tidak aktif, sedangkan fraksi liat merupakan fraksi yang terpenting karena mempunyai luas permukaan yang tinggi Foth 1988. Fraksi liat dapat meningkatkan kapasitas pertukaran kation. Selain itu koloid liat merupakan agen pengikat cementing agent yang penting dalam agregasi tanah Soepardi 1983. Perbedaan tekstur dan struktur tanah adalah tekstur merupakan ukuran butir-butir tanah sedangkan struktur adalah kumpulan butir-butir tanah disebabkan terikatnya butir-butir pasir, liat dan debu oleh bahan organik, oksida besi dan lain- lain. Arsyad 2000 mengemukakan bahwa struktur tanah yang penting dalam mempengaruhi infiltrasi adalah ukuran pori dan kemantapan pori. Pori-pori yang mempunyai diameter besar 0.06 mm atau lebih memungkinkan air keluar dengan cepat sehingga tanah beraerasi baik, pori-pori tersebut juga memungkinkan udara keluar dari tanah sehingga air dapat masuk. Tanah yang bertekstur kasar mempunyai luas permukaan yang kecil sehingga sulit menyerap dan menahan air atau unsur hara. Tanah-tanah yang bertekstur liat mempunyai luas permukaan yang besar sehingga kemampuan menahan dan menyimpan air dan unsur hara tinggi Hardjowigeno 2003.

2.1.2 Kerapatan Limbak Bulk Density

Kerapatan Limbak atau Bulk Density BD adalah nisbah berat tanah teragregasi terhadap volumenya, yang dinyatakan dalam satuan gcc. Volume tanah merupakan volume bagian padat anorganik dan organik, dari volume pori tanah. Bulk Density biasanya digunakan untuk keperluan pemupukan, pengairan, maupun untuk perhitungan total ruang pori tanah. Bulk Density dapat menjadi suatu petunjuk tidak langsung kepadatan tanah, udara, air, dan penerobosan akar tumbuhan kedalam tubuh tanah. Keadaan tanah yang padat dapat mengganggu pertumbuhan tanaman karena akar memerlukan ruang untuk berkembang dengan baik Baver et al. 1987 dalam Purwowidodo 2005. Besaran bobot isi tanah dapat bervariasi dari waktu ke waktu atau dari lapisan ke lapisan sesuai dengan perubahan ruang pori atau struktur tanah. Keragaman itu menunjukkan derajat kepadatan tanah Foth 1988, karena adanya ruang pori maka berat tanah akan berkurang dari berat tanah setiap satuan bertambah menyebabkan meningkatnya bobot isi tanah. Tanah dengan bobot yang besar akan sulit meneruskan air atau sulit ditembus akar tanaman, begitu pula sebaliknya tanah dengan bobot isi rendah akan menyebkan akar tanaman lebih rnudah berkembang Hardjowigeno 2003.

2.1.3 Ruang Pori dan Porositas Tanah

Ruang pori tanah adalah bagian dari tanah yang ditempati oleh air dan udara. sedangkan ruang pori total terdiri atas ruangan diantara partikel pasir, debu, dan liat serta ruang diantara agregat-agregat tanah Soepardi 1983. Porositas adalah proporsi ruang pori total ruang kosong yang terdapat dalam satuan volume tanah yang dapat ditempati oleh air dan udara Hanafiah 2005. Menurut Hardjowigeno 2003, porositas tanah dipengaruhi oleh kandungan bahan organik, struktur, dan tekstur tanah. Porositas tinggi jika bahan organik tinggi pula. Tanah- tanah dengan struktur remah atau granular mempunyai porositas yang lebih tinggi dari pada tanah-tanah yang berstruktur pejal Hardjowigeno 2003. Proporsi antara air dan udara dalam pori-pori tanah tergantung dari kadar air tanah. Semakin tinggi kadar air tanah maka, semakin rendah pori-pori yang dapat diisi oleh udara atau sebaliknya. Agar tanaman dapat tumbuh baik diperlukan keseimbangan antara pori-pori yang dibedakan menjadi pori berguna dan pori tidak berguna untuk ketersediaan air bagi tanaman. Pori tidak berguna bagi tanaman adalah pori yang diameternya kurang dari 0.2 mikron. Akar tanaman tidak mampu menghisap air pada pori ukuran kurang dari 0.2 mikron tersebut, sehingga tanaman menjadi layu. Untuk mengeluarkan air dari pori ini diperlukan tenaga tekanan atau isapan setara dengan 15 atmosfir atau pF 4.2 Hardjowigeno 1993. Pori berguna bagi tanaman yaitu pori yang berdiameter diatas 0.2 mikron, yang terdiri dari: 1. pori pemegang air yang memiliki ukuran diameter 0.2-8.6 mikron pF 4.2-pF 2.54, 2. pori drainase lambat yang memiliki ukuran diameter 8.6-28.6 mikron pF 2.54-pF 2.0, dan 3. pori drainase cepat yang memiliki ukuran diameter diatas 28.8 mikron pF 2.0. Air yang terdapat dalam pori pemegang air disebut air tersedia. Umumnya antara titik layu pF 4.2 dan kapasitas lapang pF 2.54 Hardjowigeno 1993. Pori drainase cepat atau disebut pori aerasi, merupakan pori yang penting dalam hubungannya dengan pernafasan akar tanaman. Oleh karena itu pori ini hendaknya dijaga agar selalu terisi udara. Bila pori aerasi diatas 10 volume, tanaman akan mendapat aerasi cukup, kecuali pada tanah dengan permukaan air tanah dangkal Kohnke 1968 dalam Musthofa 2007.

2.1.4 Stabilitas Agregat