suatu komunikasi
atau kontak
dengan masing-masing
individu. Faktor
berlangsungnya interaksi sosial tersebut akan menimbulkan imitasi, sugesti, identifikasi, dan simpati. Walaupun sebenarnya faktor imitasi dan sugesti
berlangsungnya lebih cepat, pengaruhnya kurang mendalam bila dibandingkan dengan identifikasi dan simpati.
B. Penelitian Yang Relevan
Penelitian yang dilakukan oleh Argo Triwijanarko tentang ”Peran Serta Masyarakat Dalam Pelestarian Situs Watu Kandang Di dusun Ngasinan, Desa
Karangbangun, Kec. Matesih, Kab. Karanganyar Ditinjau dari pemahaman Nilai Sejarah Dan Tingkat Pendidikan” Skripsi, Surakarta, Fakultas Keguruan Dan Ilmu
Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta, 2008. Hasil penelitian dapat disimpulkan 1 Terdapat hubungan yang signifikan
antara pemahaman nilai sejarah dengan peran serta masyarakat dalam pelestarian situs watu kandang, terbukti dengan hasil perhitungan didapatkan koefisien korelasi
untuk hubungan kedua variabel adalah sebesar 0,304 dengan tafsiran koefisien determinasinya 0,90 yang berarti 9 2 Terdapat hubungan yang signifikan antara
tingkat pendidikan dengan peran serta masyarakat dalam pelestarian situs watu kandang, terbukti dengan hasil perhitungan didapatkan koefisien korelasi untuk kedua
variabel adalah sebesar 0,772 dengan taksiran koefisien determinasinya 0,596 yang berarti 59,6 3 Terdapat hubungan yang signifikan antara pemahaman nilai sejarah
dan tingkat pendidikan secara bersama-sama dengan peran serta masyarakat dalam pelestarian situs watu kandang, korelasi ganda antara variabel X
1
dan X
2
dengan variabel Y menghasilkan koefisien korelasi sebesar 0,783 dengan taksiran koefisien
determinasinya 0,613. Angka ini mencerminkan bahwa variansi peran serta masyarakat dalam pelestarian situs watu kandang dapat dijelaskan oleh variabel
pemahaman nilai sejarah dan tingkat pendidikan secara bersama-sama sebesar 61,3 melalui regresi Y = 36,922-0,341X
1
+5,911X
2
C. Kerangka Berpikir
Pelestarian situs Candi Menggung sangatlah penting, mengingat situs itu adalah bukti dari keberadaan manusia dari yang corak kehidupan yang sangat primitif hingga
mengalami kemajuan seperti sekarang. Pelestarian itu harus dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat setempat pada khususnya.
1. Ada hubungan antara pengetahuan kesejarahan dengan pelestarian Candi
Menggung. Usaha pemerintah untuk mengamankan peninggalan sejarah telah
ditempuh dengan berbagai cara. Cara-cara yang telah ditempuh antara lain dengan aparat keamanan didaerah atau menugasi satuan pengamanan sebagai
usaha pencegahan terhadap pencurian, perusakan dan pencemaran peninggalan sejarah.
Pengetahuan kesejarahan yang kurang akan sulit untuk menumbuhkan peran masyarakat yang positif, sehingga dapatlah diduga adanya keterkaitan
antara pengetahuan kesejarahan terhadap pelestarian Candi Menggung. Oleh karena itu, semakin baik atau positif pengetahuan kesejarahan
terhadap peninggalan sejarah, makin tinggi pula perhatiannya terhadap keselamatannya. Sebaliknya, makin kurang atau negatif pengetahuan
kesejarahan makin kurang perhatiannya terhadap keberadaan peninggalan sejarah.
2. Ada hubungan antara lingkungan sosial dengan pelestarian Candi Menggung.
Lingkungan sosial sangatlah mempengaruhi tingkah laku seseorang dalam melakukan suatu tindakan.Tidak terkecuali dengan tindakan untuk
melestarikan benda peninggalan sejarah seperti Candi Menggung. Jadi dapat dikatakan bahwa semakin baik lingkungan sosial seseorang akan dapat
menambah kesadaran untuk berperan serta dalam pelestarian situs Candi Menggung.
3. Ada hubungan antara pengetahuan kesejarahan dan lingkungan sosial masyarakat dalam mempengaruhi sikap pelestarian Candi Menggung.
Pengetahuan kesejarahan dan lingkungan sosial seseorang yang memadai tentang situs pada umumnya dan pengetahuan Candi Menggung pada khususnya akan
menambah sikap masyarakat dalam pelestarian Candi Menggung. Jadi dapat dikatakan bahwa lingkungan sosial yang baik atau kondusif akan menambah
kesadaran masyarakat dalam pelestarian Candi Menggung. Begitu pula pengetahuan kesejarahan semakin tinggi, semakin tinggi pula perhatiannya terhadap pelestarian
Candi Menggung. Apabila keduanya ada pengetahuan kesejarahan yang tinggi dan lingkungan sosial yang baik pada setiap individu, hal itu semakin memperkuat
terwujudnya sikap kesadaran masyarakat dalam pelestarian Situs. Oleh karena itu, pengetahuan kesejarahan yang tinggi dan lingkungan sosial yang baik terhadap Situs,
kedua-duanya ada interaksi dan saling mempengaruhi pada sikap masyarakat setempat dalam pelestarian Candi Menggung.
Berdasar kerangka berpikir no 1, 2, dan 3 maka diduga ada hubungan antara pengetahuan kesejarahan dan lingkungan sosial masyarakat setempat terhadap sikap
pelestarian Situs Candi Menggung. Skema Kerangka Pemikiran
Gambar 1. Kerangka Berpikir
D. Perumusan Hipotesis