0.53 0.49 0.52 0.60 0.41 0.34 0.33 0.34 0.16 0.57 0.44 0.76 0.10 0.30 0.50 0.70 0.90 Analisis spasial disparitas pembangunan antar wilayah di provinsi Sumatera Barat

atas rata – rata PAD per kapita provinsi 143,557 juta rupiah seperti Kota Sawahlunto, Kota Payakumbuh, Kota Bukittinggi, dan Kota Padang Panjang menunjukkan tingkat produktifitas wilayah tersebut menjadi lebih baik dibandingkan dengan wilayah yang memiliki PAD per kapita rendah seperti Kabupaten Pesisir Selatan, Kabupeten Padang Pariaman, dan Kabupaten Agam. Sumber : Hasil Analisis Gambar 12. Indeks Williamson Sumatera Barat Hasil Indeks Williamson antara wilayah perbatasan dengan yang bukan perbatasan pada seluruh jenis data yang digunakan menghasilkan nilai ketimpangan yang lebih besar pada wilayah bukan perbatasan dibandingkan wilayah perbatasan. Pada wilayah perbatasan menggunakan data PAD hasilnya adalah 0,53 sementara wilayah non perbatasan 0,57, sedangkan data pendapatan total 0,39 berbanding 0,55, data PDRB harga berlaku 0,33 berbanding 0,20, dan data PDRB harga konstan 2000 nilainya adalah 0,33 berbanding 0,19. Nilai ini bisa terjadi karena wilayah yang berada pada perbatasan kemampuan wilayahnya masih rendah namun jumlah penduduk yang lebih sedikit sehingga menghasilkan angka per kapita yang besar dan relatif merata. Sedangkan untuk wilayah non perbatasan terdapat Kota Padang dengan angka yang jauh lebih tinggi dibandingkan wilayah lainnya ditambah juga pada

0.58 0.53

0.57 0.49

0.41 0.52

0.28 0.60

0.59 0.59

0.55 0.41

0.61

0.31 0.34

0.24 0.33

0.20 0.34

0.21 0.16

0.46 0.57

0.35 0.44

0.35 0.76

0.41

0.00 0.10

0.20 0.30

0.40 0.50

0.60 0.70

0.80 0.90

Sum Bar Perbatasan Non Perbatasan Kabupaten Kota Pemekaran Induk In d e ks Wi ll iam son Klasifikasi Wilayah PAD 08 PAD 07 PDRB 08 PDRB 07 wilayah non perbatasan ini terdapat wilayah kabupaten dan kota. Wilayah kabupaten dan kota jelas memiliki jumlah penduduk yang berbeda karena kabupaten memiliki luas yang jauh lebih besar dari kota dan kecenderungan jumlah penduduk yang juga lebih banyak kecuali pada Kota Padang yang merupakan ibukota Sumatera Barat. Pengelompokkan berdasarkan kabupaten dan kota nilai Indeks Williamson yang diperoleh hampir sama dengan pengelompokkan berdasarkan wilayah perbatasan dan bukan perbatasan yaitu terjadinya indeks yang lebih tinggi pada kota dibandingkan dengan kabupaten. Hasil yang sedikit berbeda diperoleh dengan menggunakan data PAD dimana indeks pada kota sedikit lebih baik dibandingkan kabupaten yaitu 0,41 berbanding 0,49. Data tersebut mengindikasikan bahwa tingkat ketimpangan di wilayah kabupaten lebih tinggi dibandingkan wilayah kota. Hal tersebut terjadi karena ada beberapa wilayah kabupaten yang tingkat PAD sangat rendah seperti Kabupaten Solok Selatan dan Kabupaten Sijunjung. Hasil Indeks Williamson wilayah kota yang lebih baik dibandingkan wilayah kabupaten dapat terjadi karena pengaruh tingkat sumber daya manusia SDM. Berdasarkan data Sumatera Barat dalam angka 2009, jumlah mahasiswa yang ada di wilayah kota sebanyak 121.112 orang 9,27 persen jumlah penduduk, tenaga dosen sebanyak 8.334 orang 0,64 persen, dan jumlah perguruan tinggi negeri 14 buah serta perguruan tinggi swasta 60 buah. Sementara untuk wilayah kabupaten jumlah mahasiswa sebanyak 12043 orang 0,35 persen, tenaga dosen sebanyak 1534 orang 0,04 persen, dan jumlah perguruan tinggi negeri 2 buah serta perguruan tinggi swasta 28 buah. Selanjutkan pengelompokkan antara wilayah kabupaten hasil pemekaran dengan wilayah kabupaten induk menghasilkan nilai Indeks Williamson yang lebih besar pada kelompok kabupaten pemekaran. Pada data PAD Indeks Williamson pada wilayah pemekaran sebesar 0,52 sedangkan wilayah induk hanya sekitar 0,28, untuk data penghasilan total 0,47 berbanding 0,13, data PDRB harga berlaku 0,21 berbanding 0,16, dan data PDRB harga konstan 2000 nilainya 0,18 berbanding 0,16. Dekomposisi Sumber Disparitas Dekomposisi sumber disparitas di Provinsi Sumatera Barat dilakukan dengan analisis Indeks Theill. Pengelompokkan wilayah terdiri dari wilayah perbatasan dengan bukan perbatasan, wilayah kabupaten dan kota, serta wilayah pemekaran dan induk dengan data yang digunakan PDRB harga berlaku, PDRB harga konstan, PAD, dan pendapatan total tahun 2008. Berdasarkan hasil analisis Gambar 13 menggunakan data PDRB harga