Perkiraan Panen Padi Pendugaan Produksi Padi dan

4 Kunci interpretasi citra yang paling penting untuk mengenali lahan sawah adalah mengetahui fase-fase pertumbuhan tanaman padi. Lahan sawah memiliki ciri-ciri yang unik sehingga mudah untuk dibedakan dengan lahan lainnya. Lahan sawah berbentuk petakan-petakan, memerlukan genangan air, umunya terletak pada daerah yang relatif datar. Di daerah yang berlereng, lahan sawah selalu berteras, petakannya memanjang mengikuti kontur, dengan tanaman utama padi dan sebagian palawija. Pengenalan jenis penutup lahan seperti padi pada citra dilakukan dengan mempelajari karakteristik reflaktan dari pertumbuhan tanaman yang diidentifikasi. Vegetasi atau tanaman yang berbeda akan memantulkan energi elektromagnetik yang berbeda sehingga gambar yang terekam dan tampak pada citra juga akan berbeda. Karakteristik reflektan tersebut merupakan pola tingkatan reflektan suatu objek yang dinyatakan dalam nilai piksel pada citra satelit. Dengan demikian, nilai piksel merupakan unsur interpretasi utama dalam mengenali objek, termasuk tanaman pertanian yang terekam oleh citra. Fase-fase kondisi penutupan lahan selama masa pertumbuhan tanaman padi, dan kenampakannya pada citra dapat dijelaskan sebagai berikut :  Fase awal pertumbuhan padi, dimana lahan sawah didominasi oleh air karena penggenangan.  Fase pertumbuhan vegetatif, ditandai dengan semakin lebatnya daun tanaman padi yang menutupi seluruh lahan sawah. Pada fase ini, penutupan lahan didominasi oleh warna hijau.  Fase pertumbuhan generatif, dimana lahan sawah yang semula didominasi daun yang berwarna hijau akan digantikan dengan butir-butir padi yang berwarna kuning.  Fase panen. Pada fase ini lahan menjadi bera dibiarkan kosong selama jangka waktu tertentu.

c. Perkiraan Panen Padi

Perkiraan masa panen padi dapat dilakukan dalam tiga periode pemantauan, yaitu: • Januari – April untuk perkiraan panen pada bulan Februari, Maret, April dan Mei. • September – Desember untuk perkiraan panen bulan Oktober, November, Desember dan Januari. Dengan memantau yang berurutan dan mengacu kepada umur padi yang berkisar 110-120 hari maka fase panen dapat diperkirakan apabila awal masa tanam sudah terpantau, yaitu adanya perubahan dari fase bera menjadi fase air menjadi fase vegetatif. Prediksi padi dapat dilakukan sampai tiga bulan sebelum panen. Perkiraan masa panen padi ditentukan berdasarkan umur padi yang diperoleh dari hasil transformasi nilai indeks vegetasi tersebut diperoleh dari hasil analisa citra digital. Perkiraan panen padi satu bulan sebelum panen ditentukan berdasarkan umur padi lebih dari tiga belas minggu. Panen padi dua bulan yang akan datang ditentukan berdasarkan umur padi antara 8-12 minggu, sedangkan panen padi 3 bulan yang akan datang ditentukan berdasarkan umur padi antara 5-7 minggu. Panen padi yang terjadi 1 bulan sebelumnya ditentukan berdasarkan kenampakan lahan bera pada citra.

d. Pendugaan Produksi Padi dan

Luas Panen Fase generatif merupakan fase pertumbuhan optimum tanaman padi, yaitu pada saat padi berumur 9-13 minggu setelah tanam. Pada saat itu, tanaman padi mempunyai nilai indeks vegetasi yang optimum pada citra satelit yang dinyatakan dengan NDVI Normalized Difference Vegetation Index. Tanaman padi yang mepunyai nilai NDVI optimum tersebut kemudian pada waktu panen dihitung produksinya ton per hektar. Berdasarkan data ubinan tersebut maka untuk daerah lain yang mempunyai nilai NDVI yang sama dapat diduga pula produktivitasnya, sehingga dengan mengetahui nilai NDVI dari sebaran suatu vegetasi maka kita dapat memperkirakan berapa besar luasan areal pertanian yang mengalami panen dalam satu musim tanam. III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan pada bulan Juli 2010 hingga bulan Juli 2011 di Laboratorium Agrometeorologi Departemen Geofisika dan Meteorologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Pertanian Bogor. 5

3.2 Alat dan Bahan