Surplus pendapatan Peran Dan Strategi Pengembangan Subsektor Peternakan Dalam Pembangunan Ekonomi Kabupaten Agam.

25 Apabila persamaan 4.1, 4.2, 4.3, dan 4.4 disubtitusikan ke persamaan 4.5 maka didapat : Y’ij-Yij = Ra Yij + Ri-Ra Yij + ri-Ri Yij 4.6 Apabila Ppij 0, menunjukkan bahwa sektor i pada wilayah ke j laju pertumbuhannya melambat, sedangkan apabila Ppij 0 menunjukkan bahwa sektor i pada wilayah laju ke j laju pertumbuhannya cepat. Apabila PPWij 0, sektor i tidak dapat bersaing dengan baik bila dibandingkan dengan wilayah lainnya, sedangkan apabila PPWij 0, maka wilayah ke j mempunyai daya saing yang baik untuk perkembangan sektor i bila dibandingkan dengan wilayah lainnya. Cara Efektif untuk mengevaluasi pertumbuhan produksi PDRB subsektor peternakan ataupun sektor lain pada kurun waktu 2009-2013 adalah dengan cara mengekspresikan persen perubahan komponen pertumbuhan proporsional PP dan pertumbuhan pangsa wilayah PPW. Sumbu PP sebagai absis dan PPW sebagai ordinat Gambar 5. PPW Sektor IV Sektor I PN PP Sektor III Sektor II Gambar 5 Matriks profil pertumbuhan Sumber : Budiharsono 2001 Profil pertumbuhan hasil analisis shift share dibagi menjadi 4 kuadran yaitu: a. Kuadran I menunjukkan bahwa PP dan PPW bernilai positif. Hal ini berarti sektor-sektor di wilayah tersebut pertumbuhannya cepat demikian juga daya saing wilayah untuk sektor-sektor tersebut baik apabila dibandingkan dengan wilayah-wilayah lainnya. Hal ini juga menunjukkan bahwa pergesaran bersih bernilai positif yang berarti sektor-sektor tersebut merupakan wilayah progresif. b. Kuadran II menunjukkan bahwa sektor-sektor ekonomi yang berada di wilayah yang pertumbuhannya cepat, tetapi daya saing sektor tersebut tidak baik dibandingkan sektor lain. c. Kuadran III menunjukkan bahwa sektor-sektor ekonomi pada wilayah tertentu mengalami pertumbuhan lambat dan daya saing yang rendah. Hal ini juga menunjukkan bahwa semua sektor yang berada di kuadran III nilai pergesesaran bersihnya negatif yang berarti sektor-sektor tersebut merupakan wilayah lamban. d. Kuadran IV menunjukkan sektor-sektor yang berada pada wilayah tertentu mengalami pertumbuhan negatif, tetapi memiliki daya saing yang baik dibandingkan dengan sektor-sektor lain. 26 e. Garis yang memotong kuadran II dan IV melalui sumbu yang membentuk sudut 45 garis tersebut merupakan nilai PN = 0, sehingga bagian atas tersebut merupakan PN positif Pnij ≥ 0 sehingga menunjukkan sektor-sektor yang progresif. Sebaliknya di bawah garis tersebut berarti menunjukkan sektor- sektor yang lambat PN ≤ 0. Perumusan Strategi Evaluasi faktor eksternal External Factor Evaluation-EFE digunakan untuk mengevaluasi faktor-faktor eksternal. Pada matriks analisis EFE dikembangkan daftar peluang yang dapat dimanfaatkan dan ancaman yang harus dihindari. Sedangkan matriks IFE Internal Factor Evaluation-IFE digunakan untuk mengetahui faktor-faktor internal yang berkaitan dengan kekuatan dan kelemahan yang dianggap penting. Menurut David 2009 tahapan-tahapan dalam menyusun matriks EFE dan IFE adalah sebagai berikut : 1. Identifikasi Faktor-Faktor Eksternal dan Internal Langkah awal yang harus dilakukan yaitu mengidentifikasi faktor internal baik itu kekuatan dan kelemahan serta identifikasi eksternal dengan mendaftarkan peluang dan ancaman yang dimiliki. Faktor-faktor internal dan eksternal yang telah diidentifikasi, kemudian diminta masukan dari responden yang diyakini menguasai permasalahan untuk melakukan pengurangan, penambahan maupun penajaman terhadap faktor-faktor tersebut. Untuk mengantisipasi adanya faktor-faktor penting lainnya yang belum masuk, maka dalam kuesioner diberi tempat kosong di urutan bawah, sehingga responden dapat menambahkan faktor lainnya yang dianggap relevan dengan permasalahan yang ada. 2. Teknik Pembobotan Penentuan bobot pada analisis faktor eksternal dan internal dilakukan dengan cara mengajukan pertanyaan pada pakarahli strategi dengan menggunakan central tendencys Tabel 7-8. Metode tersebut digunakan untuk memberikan penilaian responden terhadap masing-masing faktor strategis dilakukan dengan memberikan tanda √ pada tingkat kepentingan 1 sd 3 yang paling sesuai menurut responden. Penentuan bobot merupakan pandangan masing-masing responden terhadap faktor-faktor strategis yang telah ditinjau dari keseluruhan elemen yang ada. Alternatif pemberian bobot terhadap faktor-faktor strategis yang tersedia untuk kuesioner ini adalah : 1 = tidak penting 2 = penting 3 = sangat penting