11
Tabel 4. Komposisi pakan referensi Noegroho 2000 dan pakan uji Pakan Referensi
Pakan Uji TCU
TCUh Tepung Ikan
50,92 35,64
35,64 Tepung Terigu
32,28 22,60
22,60 Minyak Ikan
7,4 5,18
5,18 Vitamin
1,4 0,98
0,98 Mineral
5 3,50
3,50 CMC
2,5 1,75
1,75 Cr
2
O
3
0,5 0,35
0,35 Bahan Uji
- 30
30 Total
100 100
100 Tabel 5. Komposisi proximat pakan uji kecernaan bobot kering
Pakan Referensi Pakan Uji
TCUh TCU
Kadar air 4,08
5,71 6,64
Protein kasar 32,15
31,66 28,56
Lemak kasar 9,43
11,71 8,66
Kadar abu 20,33
16,41 20,16
Serat kasar 6,73
0,46 6,48
BETN 27,28
34,05 29,5
CP 8,00
9,18 8,54
Pemberian pakan perlakuan dilakukan sebanyak 3 kali sehari pukul 08.00, 12.00 dan 16.00 at satiation. Pengumpulan feses mulai dilakukan satu
jam setelah pemberian pakan uji dengan asumsi pakan sudah tercerna oleh ikan dalam waktu 1 jam. Feses diambil satu jam setelah pemberian pakan
dengan mengangkat selang aerasi dalam wadah pemeliharaan agar feses tidak teraduk didalam air. Setelah ±10 menit setelah selang aerasi diangkat, feses
diambil dengan cara penyiphonan dan ditampung didalam gayung. Pemindahan feses dari wadah penampung ke dalam botol sampel dilakukan
secara perlahan agar kromium yang terkandung didalam feses tidak larut ke media air. Setelah itu, feses dipindahkan ke botol sampel dan disimpan dalam
freezer.
Parameter Pengamatan Parameter yang diamati adalah nilai kecernaan protein dan nilai
kecernaan total dihitung menggunakan rumus sebagai berikut Takeuchi 1988:
Keterangan: a
= Cr
2
O
3
dalam pakan a’
= Cr
2
O
3
dalam feses b
= protein dalam pakan b’ = protein dalam feses
n = mg Cr
2
O
3
g pakan n’ = mg Cr
2
O
3
g pakan Analisa Data
Data yang akan diperoleh kemudian ditabulasi dan dianalisa mengunakan program Excel MS Office 2007 dan untuk uji ANOVA
dianalisis menggunakan program Minitab 16. Perlakuan yang berbeda akan diuji lanjut menggunakan uji Duncan.
2. Pengaruh pemberian tepung cangkang udang yang dihidrolisis terhadap
pertumbuhan ikan patin
Ikan yang digunakan pada penelitian ini adalah ikan patin Pangasius sp. dengan bobot rata
– rata 0,82 ± 0,04 gr sebanyak 90 ekorakuarium. Sedangkan wadah pemeliharaan yang digunakan adalah akuarium berukuran
50 x 50 x 60 cm. Jumlah akuarium yang digunakan adalah 12 unit akuarium untuk 4 perlakuan dan 3 ulangan dengan sistem resirkulasi. Volume air dalam
akuarium adalah 90 liter. Pada masing – masing akuarium diberi aerasi dan
heater. Pemberian aerasi dimaksudkan untuk memperkaya kandungan oksigen dalam air. Sedangkan heater digunakan untuk mengatur suhu dalam
air. Sebelum perlakuan, ikan diadaptasi ikan selama satu minggu. Setelah masa adaptasi selesai, ikan dipuasakan selama 24 jam untuk menghilangkan
sisa pakan didalam saluran pencernaan dan ikan ditimbang bobotnya dan dimasukkan kedalam wadah pemeliharaan.
Pakan uji menggunakan tepung ikan TI, MBM meat bone meal dan tepung cangkang udang yang dihidrolisis TCUh, tepung kedelai TK dan
tepung jagung TJ, minyak kelapa, tepung tapioka sebagai perekat binder dan vitamin mineral mix. Sebelum digunakan, bahan
– bahan ini diuji kandungan nutrisinya dengan analisa proksimat. Kandungan protein dalam
pakan uji adalah 30 dengan energiprotein pakan sebesar 8kkalgr. Penelitian ini menggunakan tepung cangkang udang yang dihidrolisis
untuk menggantikan keberadaan tepung ikan dalam pakan. Adapun dosis TCUh dalam pakan uji adalah sebagai berikut 0, 15, 30 dan 45.
Pakan uji dibuat dengan mencampurkan seluruh bahan – bahan dan
diaduk hingga merata. Pakan lalu dicetak dan dikeringkan. Setelah itu, pakan disimpan ditempat yang kering dan tidak lembab. Pakan yang telah dibuat
dianalisa proksimat untuk melihat apakah target protein, energi pakan dan energi protein rasio terlah terpenuhi atau tidak. Formulasi pakan pada setiap
13
perlakuan ditunjukkan pada Tabel 6 dengan analisa proximat masing –
masing perlakuan pada Tabel 7. Pemberian pakan perlakuan dilakukan sebanyak 3 kali sehari pukul 08.00, 12.00 dan 16.00 at satiation.
Pengelolaan kualitas air dilakukan dengan pengecekan kualitas air setiap minggu pada masa pemeliharaan.
Tabel 6. Komposisi pakan penelitian
Perlakuan
A 100 TI
B 15
TCUh:85 TI C
30 TCUh:70 TI
D 45
TCUh:55 TI
Tepung Ikan 17,40
14,79 12,18
9,57 TCUh
1
0,00 2,61
5,22 7,83
MBM
2
17,40 17,40
17,40 17,40
Tepung Jagung 26,78
26,78 26,78
26,78 Tepung Kedelai
26,78 26,78
26,78 26,78
Minyak Sawit 3,76
3,76 3,76
3,76 Premix
3
1,88 1,88
1,88 1,88
Tapioka 6,00
6,00 6,00
6,00
Keterangan:
1
TCUh: Tepung Cangkang Udang Terhidrolisis Enzim Kasar Kitinase
2
MBM: Meat Bone Meal
3
Komposisi premix vitamin mineral mix dapat dilihat pada Lampiran 2
Tabel 7 .
Komposisi proximat pakan uji bobot kering dan energi
Perlakuan
A 100 TI
B 15
TCUh:85 TI C
30 TCUh:70 TI
D 45
TCUh:55 TI
Kadar air 7,76
8,89 9,81
6,74 Protein kasar
32,94 31,82
32,63 31,39
Lemak kasar 6,13
5,43 6,21
5,09 Kadar abu
11,97 12,06
11,91 12,09
Serat kasar 4,82
1,92 2,08
2,55 BETN
1
36,38 39,88
37,36 42,14
DE kkalg
2
7,77 8,02
7,90 8,17
Keterangan:
1
BETN: Bahan Ekstrak Tanpa Nitrogen
2
DE: Digestible Energy 1 gram protein = 3,5 kkal DE, 1 gram lemak = 8,1 kkal DE,
1 gram karbohidratBETN = 2,5 kkal DE NRC, 1993