Gejala Klinis Anemia Pendekatan Diagnosis Anemia

d. Anemia akibat penyakit kronik e. Anemia pada gagal ginjal kronik f. Anemia pada sindrom mielodisplastik g. Anemia pada keganasan hematologic 3. Anemia makrositer b. Anemia bentuk megaloblastik 1. Anemia defisiensi asam folat 2. Anemia defisiensi vitamin B12 c. Bentuk non-megaloblastik 1. Anemia pada penyakit hati kronik 2. Anemia pada hipotiroidisme 3. Anemia pada sindrom mielodisplastik

2.3.3. Gejala Klinis Anemia

Gejala anemia adalah gejala yang timbul pada setiap kasus anemia, apabila kadar hemoglobinnya dibawah normal. Gejala umum anemia timbul karena anoksia organ, mekanisme kompensasi tubuh terhadap berkurangnya daya angkut oksigen. Berat ringannya suatu gejala umum anemia tergantung pada derajat penurunan hemoglobin, kecepatan penurunan hemoglobin, usia, adanya kelainan jantung dan paru sebelumnya. Gejala anemia terdiri dari rasa lemah, lesu, cepat lelah, telinga mendenging tinnitus, mata berkunang-kunang, kaki terasa dingin, sesak nafas dan dyspepsia. Pada pemeriksaan pasien tampak pucat, dapat mudah dilihat pada konjungtiva, mukosa mulut, telapak tangan dan jaringan dibawah kuku Bakta, 2009. Universitas Sumatera Utara

2.3.4. Pendekatan Diagnosis Anemia

Anemia pada anak biasanya berkaitan dengan gannguan psikomotor, kognitif, prestasi disekolah buruk, dan dapat terjadi hambatan pertumbuhan dan juga perkembangan. Oleh karena itu diperlukannya anamnesa, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan laboratorium seminimal mungkin Irawan, 2013. Tabel 2.4. Pemeriksaan fisik pada pasien anemia Irawan, 2013 Organ Tanda dan Gejala Kemungkinan Anemia Kulit Pucat Hiperpigmentasi Jaundice Petekie, purpura Hemangioma kavernosus Anemia berat Anemia aplastik fancori Anemia hemolitik akut atau kronis, hepatitis, anemia aplastik. Anemia hemolitik autoimun dengan trombositopenia, haemolytic uremic syndrome, aplasia atau inflitrasi sumsum tulang. Anemia hemolitik mikroangiopati Kepala dan Leher Tulang frontal yang menonjol, tulang malar yang menonjol Hematopoiesis ekstramedular thalasemia mayor, anemia sickle cell, Universitas Sumatera Utara Sclera ikterus Stomatitis angularis radang pada mukosa mulut Glositis peradangan lidah anemia hemolitik congenital lainya. Anemia hemolitik kongenital dan krisis hiperhemolitik yang berkaitan dengan infeksi defisiensi enzim eritrosit, defek membrane eritrosit, thalasemia, hemoglobinopati. Defisiensi besi Defisiensi besi atau vitamin B12 Dada Ronkhi, gallop, takikardi, murmur Gagal jantung kongesti, anemia akut atau berat Ekstremitas Diplasia alat gerak radius Spoon nails kuku sendok Triphalangeal thumbs Anemia aplastik fancori Defisiensi besi Aplasia eritrosit Limpa Splenomegali Anemia hemolitik congenital, infeksi, keganasan hematologis, hipertensi portal Universitas Sumatera Utara

2.4. Kadar Haemoglobin pada Penyakit Jantung Bawaan