Uji Persyaratan Data
B. Uji Persyaratan Data
1. Uji Variabilitas
Untuk mengetahui kelayakan data untuk menjadi variabel dalam penelitian ini digunakan uji variabilitas dengan analisis faktor. Hasil uji variabilitas dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.7 Hasil Uji Variabilitas
Commu naliti es
Extract ion Superv isi Kepala Sekolah
Initial
.574 Motiv asi kerja
.657 Kinerja Guru
.858 Extract ion Method: Principal Component Analy sis.
Hasil Uji variabilitas menunjukkan nilai extraction lebih besar dari 0,5, sehingga semua data dari variabel yang diteliti memenuhi syarat menjadi variabel dan dapat dianalisis lebih lanjut.
2. Uji Asumsi Klasik
Model regresi harus memenuhi syarat asumsi klasik, karena suatu model regresi dapat digunakan dan dianggap baik jika model regresi tersebut memenuhi beberapa asumsi klasik, antara lain asumsi normalitas, linieritas, dan heteroskedastisitas. Berikut ini adalah hasil dan pembahasan dari uji asumsi klasik.
a. Uji Normalitas Data Pengujian normalitas data menggunakan uji Kolmogorov Smirnov, kurva nilai
residual terstandarisasi dikatakan menyebar dengan normal apabila nilai Kolmogorov- Smirnov atau Nilai Asymp, Sig, (2-tailed) > = 0,05. Hasil Uji normalitas data disajikan pada tabel 4.8.
Tabel 4.8
Hasil Pengujian Normalitas data dengan menggunakan
Uji Kolmogorov Smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Superv isi Kepala Sekolah
Motiv asi kerja Kinerja Guru N
65 65 65 Normal Parameters a,b
3.2505 3.6953 Most Extreme
Std. Dev iat ion
.142 .116 Dif f erences
Absolute
Positiv e
-.142 -.116 Kolmogorov -Smirnov Z
Negativ e
1.145 .931 Asy mp. Sig. (2-tailed)
.145 .351 a. Test distribution is Normal.
b. Calculated f rom data.
Berdasarkan Tabel 4.8 dapat dilihat nilai Asymp. Sig nilai residual sebesar 0,702; 0,145 dan 0,351, lebih besar dari 0,05 sehingga model regresi telah memenuhi syarat normalitas.
b. Multikolineritas Multikolineritas adalah suatu keadaan di mana terjadinya hubungan linier yang
sempurna atau pasti antar variabel bebas, Untuk mengetahui ada tidaknya Multikolinieritas maka dapat digunakan alat bantu SPSS. Multikolinieritas terjadi sempurna atau pasti antar variabel bebas, Untuk mengetahui ada tidaknya Multikolinieritas maka dapat digunakan alat bantu SPSS. Multikolinieritas terjadi
Tabel 4.9
Hasil Pengujian multikolinieritas dengan menggunakan Uji VIF
Coeffi cients a
St andardi zed
Unstandardized
Coef f icien
Collinearity Statistics Model
Coef f icients
ts
Tolerance VI F 1 (Constant)
B St d. Error
Beta
Sig.
.007 Superv isi Kepala Sekolah
.000 .890 1.123 Motiv asi kerja
.000 .890 1.123 a. Dependent Variable: Kinerja Guru
Kondisi yang disyaratkan untuk tidak terjadinya gejala multikolinearitas adalah bila nilai VIF lebih kecil dari 10, dari analisis yang dilakukan sebagaimana terlihat pada Tabel 4.7 diperoleh VIF sebesar 1,123 mempunyai nilai VIF yang lebih kecil dari 5, sehingga variabel bebasnya telah terbebas dari gejala multikolinieritas atau tidak terjadi gejala multikolinieritas.
Hubungan linier antara variabel bebas dengan variabel terikat dapat dilihat dari grafik linieritas berikut ini.
Kinerja Guru
Supervisi Kepala Sekolah
Kinerja Guru
Motivasi kerja
Gambar 4.1. Grafik Linieritas Gambar 4.1. Grafik Linieritas
meregresikan variabel independen dengan absolut residual. Jika tidak terdapat pengaruh yang signifikan pada = 0,05 maka dikatakan tidak terjadi heteroskedastisitas. Hasil Uji Glesjer dapat dilihat pada Tabel 4.8 berikut ini.
Tabel 4.10 Hasil Uji Glesjer
Coeffi ci ents a
St andardi zed
Unstandardized
Coef f icien
Coef f icients
ts
Model
Sig. 1 (Constant)
B St d. Error
Beta
.105 .917 Superv isi Kepala Sekolah
-.130 .897 Motiv asi kerja
.453 .652 a. Dependent Variable: Absut Residual
Berdasarkan hasil Uji Glesjer di atas diketahui nilai signifikansi masing- masing variabel independen lebih besar dari 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model regresi terbebas dari gejala heteroskedastisitas.