METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian untuk menyelesaikan tugas akhir

ini adalah metode deskriptif (Descriptive research) yaitu metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, Tujuannya adalah membuat deskripsi, gambaran secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta serta hubungan antar fenomena yang diselidiki (Mudrajat, kuncoro 2007: 63).

B. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Gowa, khususnya di Satuan Polisi Pamong Praja Pendidikan. Waktu penelitian selama 2 bulan, yaitu bulan Mei – Juni 2014.

C. Jenis dan Sumber Data Jenis dan sumber data yang dibutuhkan untuk menunjang penelitian ini

adalah :

1. Data primer, yaitu data yang di peroleh melalui hasil penelitian langsung terhadap objek yang diteliti. Data tersebut di peroleh melalui metode wawancara dan observasi dari responden.

2. Data sekunder, yaitu data yang telah ada dan tersusun secara sistematis dan memiliki relevansi dengan penelitian ini yang meliputi : Jumlah Satpol PP, dan tingkat pendidikan

D. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Satpol PP yang berjumlah 525 orang. Untuk penarikan sampel dalam penelitian ini menggunakan startified random sampling, Selanjutnya 30% dari jumlah populasi dijadikan sampel, maka sampel dalam penelitian ini diuraikan sebagai berikut:

Tabel 1 Populasi dan sampel

Sampel 1 Sombaopu

43 13 6 Bajeng barat

19 6 7 Bontonompo Selatan

18 5 11 Parang Loe

22 7 12 Tinggi Moncong

26 8 13 Parigi

17 5 14 Tombolo Pao

29 9 15 Bungaya

20 6 16 Bonto lempangan

17 5 17 Tompo Bulu

26 8 18 Biring Bulu

27 8 Total

525

158

Dari Tabel 1 tersebut maka sampel dalam penelitian ini menggunakan startified random sampling. Cluster sampling atau sampling area digunakan jika sumber data atau populasi sangat luas misalnya penduduk suatu provinsi/kabupaten, yang tersebar di seluruh provinsi/kabupaten. Untuk menentukan mana yang dijadikan sampelnya, maka wilayah populasi terlebih dahulu ditetapkan secara random, dan menentukan jumlah sampel yang digunakan pada masing-masing daerah tersebut dengan menggunakan teknik proporsional stratified random sampling mengingat jumlahnya yang bisa saja berbeda selanjutnya proporsi yang ditentukan sebanyak 30%. “jika peneliti memiliki beberapa ratus subjek dalam populasi, maka dapat menentukan kurang lebih 25 – 30% dari jumlah tersebut, Arikunto Suharsimi (2005).

D. Teknik Pengumpulan Data Untuk memperoleh hasil penelitian yang diharapkan diperlukan data-data informasi yang mendukung penelitian. Untuk keperluan tersebut penulis menggunakan metode pengumpulan data berupa :

1. Penelitian Lapangan (Field Research) Untuk memperoleh data secara akurat baik melalui survei langsung kepada instansi terkait yang menjadi objek penelitian, terdiri dari:

a. Observasi yang dilakukan dengan melakukan pengamatan langsung terhadap kinerja akan tugas dan fungsi Satpol PP

b. Angket/kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan kepada orang lain yang dijadikan responden untuk dijawabnya.

1. Penelitian Kepustakaan (Library Research)

Mencari data sekunder yang diperoleh dari berbagai sumber, baik dari literatur, artikel, data perusahaan, dan lain-lain yang dianggap relevan dengan penelitian. Tujuan penelitian kepustakaan ini adalah untuk memperoleh data teoritis untuk membangun landasan teori yang kuat guna mendukung penelitian ini.

F. Analisis Data Penelitian ini menggunakan Analisis data kualitatif Empiris. Analisis data kualitatif empiris dilakukan dengan menganalisa data sekunder yang bersifat narasi maupun data yang bersifat empiris berupa teori, definisi dan substansinya dari beberapa literature, dokumen dan peraturan perundang-undangan serta didukung dengan data yang diperoleh dari hasil wawancara, kemudian dianalisis dalam rangka menjawab permasalahan tentang Penegakan Perda yang baik dalam kaitannya dengan Penempatan satuan polisi pamong praja di setiap sekolah – sekolah yang ada di kabupaten Gowa.

Analisis data yang digunakan untuk menjawab permasalahan yang terjadi selama ini yaitu Pengaruh Pendidikan, Kemampuan, Pengalaman dan Keahlian terhadap Prestasi Kerja Satuan Polisi Pamong Praja pada Dinas Pendidikan Kabupaten Gowa adalah metode kualitatif dan kuantitatif dimana :  Metode kualitatif, mengemukakan data-data yang didapat dengan

mengelompokkan, mentabulasi, dan memberikan penjelasan. Proses analisa didasarkan pada analisis deskripif berdasarkan kuesioner. Pelaksanaan meliputi pengumpulan data, penyusunan data, interpretasi tentang makna data tersebut.

 Metode kuantitatif, dilakukan dengan alat bantu statistik yaitu menggunakan program SPSS (Statistical Product and Service Solutions) versi 17

Untuk mendapatkan hasil tersebut digunakan 2 (dua) metode yaitu:

1. Metode Regresi Linier Berganda Teknik regresi linier berganda sebenarnya dipakai guna menggambarkan betapa

suatu variabel dependen dihubungkan dengan 2 (dua) atau lebih dari 2 (dua) variabel independen dimana besar kecilnya pengaruh X tehadap Y diukur dengan

koefisien regresi. Analisis regresi linier berganda sebenarnya didasarkan pada 3 (tiga) asumsi yaitu :

a. Distribusi probabilitas bersyarat variabel dependen bagi serangkaian variabel independen mengikuti pola normal atau kurang lebih normal.

b. Distribusi bersyarat variabel dependen bagi setiap kombinasi variabel independen memiliki varians yang sama.

c. Nilai-nilai variabel dependen harus independen satu dengan lainnya. Berdasarkan ketiga asumsi diatas, persamaan regresi berganda dapat diturunkan atas dasar metode kuadrat minimum. Maka model linier hubungan variabel-variabel secara berganda dapat dinyatakan dalam :

Y 1 =B 0 + B 1 X 1 +B 2 X 2 +B 3 X 3 +B 4 X 4 +e i

Dimana :

Y= Prestasi Kerja

B o = Konstanta

B 1 -B 2 = Koefisien regresi

X 1 = Pendidikan

X 2 = Kemampuan

X 3 = Pengalaman

X 4 = Keahlian

e i = Faktor Kesalahan

Persamaan normal guna mencari koefisien diatas dengan menggunakan metode kuadrat minimum. Analisis korelasi mencoba mengukur kekuatan hubungan antara dua perubah melalui sebuah bilangan. Kuat tidaknya suatu hubungan X dan Y diukur dengan suatu nilai yang disebut koefisien korelasi.

Selanjutnya untuk menentukan pengaruh dan tingkat signifikan dapat diuji dengan menggunakan uji – F dan Uji – t melalui program SPSS 17.00

G. Definisi Operasional variabel dan Pengukurannya

a. Definisi Operasional variabel Untuk memudahkan analisis terhadap variabel penelitian, peneliti mendefinioperasionalkan variabel penelitian sebagai berikut :

1. Prestasi kerja adalah nilai hasil pekerjaan berdasarkan tingkat kemampuan baik individu maupun kelompok dengan menggunakan ukuran produktivitas kerja. Indikator : a). Mampu memelihara ketentraman dan ketertiban umum serta menegakkan Peraturan Daerah b). Mampu menjaga dari segala bentuk gangguan fisik dan psikis, c), Mampu Mengawasi anak bolos, menjemput antar guru dan mengatur lalu lintas kepulangan anak-anak sekolah d). Mampu membuka akses pengaduan bagi masyarakat yang ingin melaporkan daerah yang kerap dijadikan tempat membolos siswa, e), Mampu menempatkan masyarakat dan guru sebagai mitra Satpol PP untuk terwujudnya perda Kab. Gowa, f), Mampu melaksanakan kebijakan Satpol PP.

2. Pendidikan adalah suatu proses dari kegiatan penyelanggaraan system pendidikan dalam mencerdaskan dan menciptakan individu sumber daya manusia yang berkualitas sesuai dengan tujuan organisasi. indikator Pendidikan yaitu : a). Jenjang pendidikan, b). Latar belakang Pendidikan dan c). Disiplin ilmu.

tugas pokok

3. Kemampuan merupakan hasil dari latihan yang digunakan untuk melakukan suatu pekerjaan. Kemampuan tersebut meliputi kemampuan fisik dan kemampuan intelektual. Kemampuan fisik berkaitan dengan stamina dan karakteristik tubuh, sedangkan kemampuan intelektual berkaitan dengan aktivitas mental. Indikator kemampuan adalah : a). Kemampuan mengemukakan pendapat, b). Kemampuan membuat Keputusan, c). Kemampuan menyusun skala Prioritas, d). melaksanakan pekerjaan dengan baik dan benar.

4. Pengalaman adalah aktualisasi kerja yang telah dilakukan berdasarkan masa kerja sesuai kebiasaan-kebiasaan dan peristiwa yang dialami oleh Satpol PP dalam menjalankan aktifitas kerja untuk mencapai tujuan organisasi. indikator pengalaman kerja adalah masa kerja Satpol PP pada Dinas Pendidikan Kabupaten Gowa. Pengukuran dengan mengunakan skala rasio dari masa kerja yang dimiliki Satpol PP.

5. Keahlian adalah kemampuan Satpol PP untuk melakukan sesuatu yang sifatnya spesifik, fokus namun dinamis yang membutuhkan waktu tertentu untuk mempelajarinya dan dapat dibuktikan. Skill apapun dapat dipelajari namun membutuhkan dedikasi yang kuat untuk mempelajari ilmu tersebut seperti perlunya mental positif, semangat motivasi, indikator keahlian adalah : a). terampil, b). handal dan c). cakap.

b. Pengukuran Variabel Pengukuran atas indikator dalam penelitian ini menggunakan skala ordinal dengan tekhnik Skala Likert. Sumber kategori yang merupakan salah satu cara untuk menentukan skor. Skor ini di Golongkan dalam lima tingkatan yaitu :

1. Jawaban SS (Sangat Setuju) diberi nilai 5

2. Jawaban S ( Setuju ) diberi nilai 4

3. Jawaban KS ( Kurang Setuju ) diberi nilai 3

4. Jawaban TS ( Tidak Setuju ) diberi nilai 2

5. Jawaban STS ( Sangat Tidak Setuju ) diberi nilai 1