Pemberhentian Anggota

Bab VI Pemberhentian Anggota

Pasal 10

Seseorang berhenti dari keanggotaan Nahdlatul Ulama bisa karena permintaan sendiri dan atau diberhentikan.

Pasal 11

1. Seorang anggota yang akan berhenti dari keanggotaan Nahdlatul Ulama harus mengajukan secara tertulis/online kepada Pengurus Cabang atau Pengurus Cabang Istimewa di mana ia terdaftar dengan menyebut alasannya.

2. Pengurus Cabang atau Pengurus Cabang Istimewa segera membentuk Tim yang terdiri dari 3 (Tiga) orang unsur Tanfidziyyah dan salah satunya menjadi ketua tim.

3. Tim yang dibentuk bertugas mengkaji dan menyelidiki sebab- sebab keingininan seseorang berhenti dari keanggotaan Nahdlatul Ulama.

4. Hasil kerja Tim dilaporkan kepada rapat pengurus harian tanfidziyyah Pengurus Cabang atau Pengurus Cabang Istimewa untuk diambil keputusan.

5. Penerimaan permohonan pengunduran diri tersebut harus mendapatkan penetapan dari Pengurus Cabang atau Pengurus Cabang Istimewa.

6. Surat penetapan persetujuan pengunduran diri diserahkan kepada yang bersangkutan secara langsung atau melalui jasa pengiriman yang dibuktikan dengan tanda terima.

7. Proses penetapan persetujuan pengunduran diri dilaksanakan serlambat-lambatnya dalam waktu sembilan puluh (90) hari kerja, terhitung sejak diterimanya surat permohonan dari yang bersangkutan.

Munas Alim Ulama & Konbes NU 2017

8. Segala hak dan kewajiban keanggotaan menjadi lepas, berlaku

sejak tanggal ditetapkan persetujuan pengunduran diri.

Pasal 12

1. Seorang anggota Nahdlatul Ulama diberhentikan dari keanggotaan karena melakukan pelanggaran dengan sengaja tidak memenuhi kewajibannya sebagai anggota dan/atau melakukan perbuatan yang mencemarkan dan menodai nama baik Nahdlatul Ulama.

2. Alasan sebagaimana tersebut pada ayat 1 (satu) dilaporkan secara tertulis dan atau elektronik kepada Pengurus Cabang atau Pengurus Cabang Istimewa dimana yang bersangkutan terdaftar.

3. Laporan sebagaimana disebut pada ayat 2 (dua) disertai dengan keterangan identitas pelapor secara lengkap dan dilampiri tanda bukti diri (fotokopi) yang sah.

4. Apabila laporan atas pelanggaran sebagaimana disebut pada ayat 1 (satu) disampaikan tidak melalui Pengurus Cabang atau Pengurus Cabang Istimewa dimana ia terdaftar, maka laporan akan diteruskan kepada Pengurus Cabang atau Pengurus Cabang Istimewa yang berhak.

5. Pengurus Cabang atau Pengurus Cabang Istimewa setelah menerima laporan, segera membentuk tim yang terdiri dari

3 (tiga) orang unsur tanfidziyyah dan salah satunya menjadi ketua tim.

6. Tim yang dibentuk bertugas mengkaji dan menyelidiki untuk mendapatkan bukti-bukti atas laporan tersebut.

7. Hasil kerja tim dilaporkan kepada rapat pengurus harian tanfidziyyah Pengurus Cabang atau Pengurus Cabang Istimewa untuk diambil keputusan.

Munas Alim Ulama & Konbes NU 2017

8. Proses pemberhentian akan didahului dengan surat peringatan sebanyak dua (2) kali dengan rentang waktu masing-masing tiga puluh (30) hari kerja.

9. Dalam kasus tertentu seperti kasus terorisme, korupsi dan kasus asusila lainnya proses pemberhentian keanggotaan tanpa melalui tahapan sebagaimana ayat 8 (delapan) di atas.

10. Pemberhentian sebagaimana disebut ayat (9) harus mendapatkan rekomendasi dari Rais Aam dan/atau Ketua Umum PBNU.

11. Dalam rapat sebagaimana ayat (7), anggota yang bersangkutan diberi kesempatan untuk melakukan pembelaan diri.

12. Apabila pembelaan diri yang bersangkutan diterima maka proses pemberhentian tersebut dihentikan dan sebaliknya apabila pembelaan diri ditolak maka proses pemberhentian diteruskan dengan persetujuan rapat.

13. Persetujuan rapat sebagaimana dimaksud dalam ayat (12) dilaporkan kepada Pengurus Besar dan Pengurus Wilayah terkait.

14. Surat peringatan I, peringatan II dan pemberitahuan pemberhentian disampaikan kepada yang bersangkutan secara langsung atau melalui jasa pengiriman yang dibuktikan dengan tanda terima.

15. Proses penetapan persetujuan pemberhentian dilaksanakan serlambat-lambatnya dalam waktu Sembilan puluh (90) hari kerja, terhitung sejak diterimanya laporan.

16. Segala hak dan kewajiban keanggotaan menjadi lepas, berlaku sejak diterimanya surat penetapan persetujuan pemberhentian.

Munas Alim Ulama & Konbes NU 2017