intelektual, emosional, moral, dan spiritual. dalam pandangan ini, keragaman budaya merupakan kebijakan keempat dari lingkup kebijakan pembangunan
berkelanjutan http:.id.wikipedia.orgwikiberkas;sustainable_development.svg
, diakses pada 24 Juli 2014 pukul 14:00 WIB
Dalam Laporan Jurnal Askar Jaya, disampaikan bahwa Konsep Pembangunan Berkelanjutan harus memperhatikan pemerataan, partisipasi,
keanekaragaman, integrasi, dan perspektif jangka panjang yang akan dijelaskan sebagai berikut:
a. Pembangunan yang Menjamin Pemerataan dan Keadilan Sosial
Pembangunan yang berorientasi pemerataan dan keadilan sosial harus dilandasi hal-hal seperti ; meratanya distribusi sumber lahan dan faktor produksi,
meratanya peran dan kesempatan perempuan, meratanya ekonomi yang dicapai dengan keseimbangan distribusi kesejahteraan, Namun pemerataan bukanlah hal
yang secara langsung dapat dicapai. Pemerataan adalah konsep yang relatif dan tidak secara langsung dapat diukur. Dimensi etika pembangunan berkelanjutan
adalah hal yang menyeluruh, kesenjangan pendapatan negara kaya dan miskin semakin melebar, walaupun pemerataan dibanyak negara sudah meningkat. Aspek
etika lainnya yang perlu menjadi perhatian pembangunan berkelanjutan adalah prospek generasi masa datang yang tidak dapat dikompromikan dengan aktivitas
generasi masa kini. Ini berarti pembangunan generasi masa kini perlu mempertimbangkan generasi masa datang dalam memenuhi kebutuhannya.
b. Pembangunan yang Menghargai Keanekaragaman
Universitas Sumatera Utara
Pemeliharaan keanekaragaman hayati adalah prasyarat untuk memastikan bahwa sumber daya alam selalu tersedia secara berkelanjutan untuk masa kini dan
masa datang. Keanekaragaman hayati juga merupakan dasar bagi keseimbangan ekosistem. Pemeliharaan keanekaragaman budaya akan mendorong perlakuan
yang merata terhadap setiap orang dan membuat pengetahuan terhadap tradisi
berbagai masyarakat dapat lebih dimengerti. c. Pembangunan yang Menggunakan Pendekatan Integratif
Pembangunan berkelanjutan mengutamakan keterkaitan antara manusia dengan alam. Manusia mempengaruhi alam dengan cara yang bermanfaat atau
merusak. Hanya dengan memanfaatkan pengertian tentang konpleknya keterkaitan antara sistem alam dan sistem sosial. Dengan menggunakan pengertian ini maka
pelaksanaan pembangunan yang lebih integratif merupakan konsep pelaksanaan pembangunan yang dapat dimungkinkan. Hal ini merupakan tantangan utama
dalam kelembagaan. d. Pembangunan yang Meminta Perspektif Jangka Panjang
Masyarakat cenderung menilai masa kini lebih dari masa depan, implikasi pembangunan berkelanjutan merupakan tantangan yang melandasi penilaian ini.
Pembangunan berkelanjutan mensyaratkan dilaksanakan penilaian yang berbeda dengan asumsi normal dalam prosedur discounting. Persepsi jangka panjang
adalah perspektif pembangunan yang berkelanjutan. Hingga saat ini kerangka jangka pendek mendominasi pemikiran para pengambil keputusan ekonomi, oleh
karena itu perlu dipertimbangkan Askar Jaya , 2004
Universitas Sumatera Utara
Dalam Pembangunan Berkelanjutan Sustainable Development di negara Indonesia diterjemahkan dalam sebuah bentuk agenda, yang dinamakan dengan
Agenda 21. Dalam Agenda 21, Terdiri atas 4 bagian, yaitu: 1.
Pelayanan masyarakat yakni pengentasan kemiskinan, perubahan pola komsumsi, dinamika kependudukan, pengelolaan dan peningkatan kesehatan,
pengembangan perumahan dan permukiman, serta sistem perdagangan global, instrumen ekonomi, neraca ekonomi dan lingkungan terpadu
2. Pengelolaan limbah yakni perlindungan atmosfir, pengelolaan bahan beracun
dan berbahaya, pengelolaan limbah radio aktif, dan pengelolaan limbah padat dan cair
3. Pengelolaan sumber daya tanah, yakni mencakup perencanaan sumber daya
tanah, pengelolaan hutan, pengembangan pertanian dan pedesaan, dan pengelolaan sumberdaya air
4. Pengelolaan sumber daya alam yakni mencakup konservasi keanekaragaman
hayati, pengembangan bioteknologi, serta pengelolaan terpadu wilayah pesisir dan lautan
Pada bagian ketiga dan keeempat, ditekankan bahwa negara Indonesia harus mengambil perhatian pada pengelolaan sumber daya tanah dan sumber daya
alam, dimana pengelolaan hutan termasuk didalamnya Sumber
: Dokumen Earth Summit Agenda 21 Konferensi PBB tentang Lingkungan dan Pembangunan
2.3.4. Kebijakan Kehutanan