Analisis hubungan antara faktor lingkungan dengan kejadian pneumonia pada anak balita di RSUD Pasar Rebo Jakarta

5.4 Analisis hubungan antara faktor lingkungan dengan kejadian pneumonia pada anak balita di RSUD Pasar Rebo Jakarta

5.4.1 Tingkat pendidikan dengan kejadian pneumonia

Tabel 5.15 Hubungan antara tingkat pendidikan ibu balita dengan kejadian pneumonia

X² No Tingkat

OR P pendidikan

(95 % CI) value

0,814 -0,472 (0,34- 1,93) 0,641 2 Menengah

Tabel 5.15 menunjukkan hubungan antara tingkat pendidikan ibu balita dengan kejadian pneumonia didapatkan bahwa ibu balita yang mempunyai tingkat pendidikan dasar dan balitanya mengalami pneumonia sebanyak 14 (50%) dan Ibu balita yang mempunyai tingkat pendidkan menengah dan balitanya mengalami pneumonia terdapat sebanyak 35 (44,9%). Sedangkan ibu yang memiliki pendidikan tinggi dan balitanya mengalami pneumonia terdapat sebanyak 14 (43,8%). Hasil uji statistik menjelaskan tidak ada hubungan antara ibu balita yang mempunyai tingkat pendidikan rendah dengan kejadian pneumonia dengan X²= - 0,472 dan (p value=0,64 ; α=0,05) dan ibu balita berpendidikan rendah Tabel 5.15 menunjukkan hubungan antara tingkat pendidikan ibu balita dengan kejadian pneumonia didapatkan bahwa ibu balita yang mempunyai tingkat pendidikan dasar dan balitanya mengalami pneumonia sebanyak 14 (50%) dan Ibu balita yang mempunyai tingkat pendidkan menengah dan balitanya mengalami pneumonia terdapat sebanyak 35 (44,9%). Sedangkan ibu yang memiliki pendidikan tinggi dan balitanya mengalami pneumonia terdapat sebanyak 14 (43,8%). Hasil uji statistik menjelaskan tidak ada hubungan antara ibu balita yang mempunyai tingkat pendidikan rendah dengan kejadian pneumonia dengan X²= - 0,472 dan (p value=0,64 ; α=0,05) dan ibu balita berpendidikan rendah

5.4.2 Tingkat pengetahuan dengan kejadian pneumonia

Tabel 5.16 Hubungan antara tingkat pengetahuan ibu balita dengan kejadian pneumonia

X² No Tingkat

Bukan

OR P pengeta-

pneumonia Pneumonia

Total

(95 % CI) value huan

1 Rendah

0,40 -2,261 (0,18-0,88) 0,024* 2 Sedang

0,35 (0,14-0,94) 0,037* 3 Tinggi

* bermakna pada α = 0,05 Dari hasil analisis hubungan antara tingkat pengetahuan ibu balita dengan

kejadian pneumonia didapatkan bahwa ibu balita yang mempunyai pengetahuan rendah dan balitanya mengalami pneumonia sebanyak 26 (61,9%) dan ibu balita yang mempunyai pengetahuan sedang dan balitanya mengalami pneumonia terdapat sebanyak 26 (39,4%). Sedangkan ibu yang memiliki pengetahuan tinggi dan balitanya mengalami pneumonia terdapat sebanyak 11 (36,7%).

Hasil uji statistik menjelaskan ada hubungan antara tingkat pengetahuan ibu balita yang rendah dengan kejadian pneumonia dengan X²= -2,261 dan (p value=0,024 ; α=0,05). Ibu balita yang berpengetahuan rendah berpeluang anak balitanya mengalami pneumonia sebesar 0,4 kali (95% CI : 0,18-0,88) dibanding ibu balita yang berpengetahuan tinggi. Hasil uji statistik juga menjelaskan ada hubungan antara ibu balita yang mempunyai tingkat pengetahuan sedang dengan kejadian pneumonia dengan X²= -2,261 dan (p value=0,037 ; α=0,05).

5.4.3 Status sosial ekonomi dengan kejadian pneumonia

Tabel 5.17 Hubungan antara status sosial ekonomi orang tua balita dengan kejadian pneumonia

X² No Tingkat

OR P penghasilan pneumonia

(95 % CI) value

1 Rendah

0,42 -2,048 (0,19-0,90) 0,028* 2 Sedang

* bermakna pada α = 0,05

Dari hasil analisis hubungan antara tingkat penghasilan orang tua balita dengan kejadian pneumonia didapatkan bahwa orang tua balita yang mempunyai penghasilan rendah dan balitanya mengalami pneumonia sebanyak 25 (61%). Orang tua balita yang mempunyai penghasilan sedang dan balitanya mengalami pneumonia terdapat sebanyak 30 (39,5%) sedangkan orang tua yang memiliki penghasilan tinggi dan balitanya mengalami pneumonia terdapat sebanyak 8 (38,1%). Hasil uji statistik menjelaskan ada hubungan antara tingkat penghasilan rendah orang tua balita dengan kejadian pneumonia dengan X²= -2,048 dan (p value=0,028 ; α=0,05). Orang tua balita berpenghasilan rendah berpeluang anak balitanya mengalami pneumonia sebesar 0,42 kali (95% CI : 0,19-0,91) dibanding orang tua yang berpenghasilan tinggi.

Hasil uji statistik juga menjelaskan tidak ada hubungan yang bermakna antara orang tua balita yang berpenghasilan sedang dengan kejadian pneumonia dengan X²= -2,048 dan (p value =0,091; α=0,05) dan orang tua balita berpenghasilan sedang berpeluang anak balitanya mengalami pneumonia sebesar 0,39 kali (95% CI : 0,13-1,16) dibanding orang tua balita berpenghasilan tinggi.

5.4.4 Kepadatan hunian rumah dengan kejadian pneumonia

Tabel 5.18 Hubungan antara kepadatan hunian rumah balita dengan kejadian pneumonia

OR X2 No Kepadatan

(95 % CI) P rumah

pneumonia value

2 Tidak padat 50 62,5

* bermakna pada α = 0,05

Tabel 5.18 menggambarkan hubungan kepadatan rumah balita dengan kejadian pneumonia diperoleh bahwa balita yang tinggal di kepadatan hunian yang padat dan mengalami pneumonia terdapat sebanyak 33 (56,9%). Sedangkan balita yang tinggal di kepadatan hunian tidak padat dan mengalami pneumonia terdapat sebanyak 30 (37,5%). Sedangkan Hasil uji statistik menjelaskan ada hubungan antara kepadatan rumah anak balita dengan kejadian pneumonia dengan X²= 2,250 dan (p value =0,037 ; α=0,05). Dari hasil analisis juga diperoleh nilai OR= 2,20 dimana balita yang tinggal di kepadatan hunian yang padat mempunyai peluang mengalami pneumonia sebanyak 2,20 kali (95% CI : 1,10-4,38) dibanding dengan balita yang tinggal di kepadatan hunian tidak padat.

5.4.5 Ventilasi udara rumah dengan kejadian pneumonia

Tabel 5.19 Hubungan antara ventilasi udara rumah balita dengan kejadian pneumonia

X² No Ventilasi

OR P udara

pneumonia (95% CI) value

1 Ventilasi

2,5 2,541 tidak ada

* bermakna pada α = 0,05

Tabel 5.19 menggambarkan hubungan antara ventilasi udara rumah balita dengan kejadian pneumonia didapatkan bahwa rumah balita yang tidak memiliki ventilasi udara dan mengalami pneumonia terdapat sebanyak 30 (60%). Sedangkan rumah balita yang memiliki ventilasi udara dan mengalami pneumonia terdapat sebanyak

33 (37,5%). Hasil uji statistik menjelaskan ada hubungan antara ventilasi udara rumah dengan kejadian pneumonia dengan X²= 2,541 dan (p value=0,018 ; α=0,05). Dari hasil analisis juga diperoleh nilai OR= 2,5 dimana balita yang tinggal di rumah yang tidak ada ventilasi udara rumah mempunyai peluang mengalami pneumonia sebanyak 2,5 kali (95% CI : 1,23 – 5,09) dibanding dengan balita yang tinggal dirumah yang memiliki ventilasi udara.