FKIP-Universitas Sebelas Maret

8 FKIP-Universitas Sebelas Maret

  P r o s i d i n g S e m i n a r N a s i o n a l H a s i l P e n e l i t i a n P e n d i d i k a n d a n P e m b e l a j a r a n V o l . 1 N o . 1 T a h u n 2 0 1 5 411 P r o s i d i n g S e m i n a r N a s i o n a l H a s i l P e n e l i t i a n P e n d i d i k a n d a n P e m b e l a j a r a n V o l . 1 N o . 1 T a h u n 2 0 1 5 411

  1. mampu bertahan terhadap budaya luar,

  2. memiliki kemampuan mengakomodasi unsur-unsur budaya luar,

  3. mempunyai kemampuan mengintegrasikan unsur budaya luar ke dalam budaya asli,

  4. mempunyai kemampuan mengendalikan, dan

  5. mampu memberi arah pada perkembangan budaya Kearifan lokal khususnya budaya Jawa telah terbukti dari waktu ke waktu sebagai nilai yang diyakini oleh masyarakat. Dengan demikian, tidak terlalu berlebihan jika nilai kearifan lokal digunakan dalam pengembangan pembelajaran. BNSP (2006), Kurikulum dikembangkan secara beragam dan terpadu dengan memperhatikan keberagaman karateristik peserta didik, kondisi daerah, jenjang dan jenis pendidikfan, serta menghargai dan tidak diskriminatif terhadap perbedaan agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi dan gender. Dengan demikian, prinsip pengembangan kurikulum mengakomodasi budaya dan adat istiadat dalam setiap mata pelajaran termasuk pelajaran ekonomi SMA.

  Mata pelajaran Ekonomi diberikan pada tingkat pendidikan dasar sebagai bagian integral dari IPS. Pada tingkat pendidikan menengah, ekonomi diberikan sebagai mata pelajaran tersendiri. Ekonomi merupakan ilmu tentang perilaku dan tindakan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya yang bervariasi, dan berkembang dengan sumber daya yang ada melalui pilihan-pilihan kegiatan produksi, konsumsi, danatau distribusi. Luasnya ilmu ekonomi dan terbatasnya waktu yang tersedia membuat standar kompetensi dan kompetensi dasar ini dibatasi dan difokuskan kepada fenomena empirik ekonomi yang ada disekitar peserta didik, sehingga peserta didik dapat merekam peristiwa ekonomi yang terjadi disekitar lingkungannya dan mengambil manfaat untuk kehidupannya yang lebih baik. Pembahasan manajemen difokuskan pada fungsi manajemen badan usaha dalam kaitannya dengan perekonomian nasional. Pembahasan fungsi manajemen juga mencakup pengembangan badan usaha termasuk koperasi. Akuntansi difokuskan pada perilaku akuntansi jasa dan dagang. Peserta didik dituntut memahami transaksi keuangan perusahaan jasa dan dagang serta mencatatnya dalam suatu sistem akuntansi untuk disusun dalam laporan keuangan. Pemahaman pencatatan ini berguna untuk memahami manajemen keuangan perusahaan jasa dan dagang (BNSP, 2006).

  Tujuan Mata pelajaran Ekonomi yaitu agar peserta didik memiliki kemampuan: memahami sejumlah konsep ekonomi untuk mengkaitkan peristiwa dan masalah ekonomi dengan kehidupan sehari-hari, terutama yang terjadi dilingkungan individu, rumah tangga, masyarakat, dan negara; menampilkan sikap ingin tahu terhadap sejumlah konsep ekonomi yang diperlukan untuk mendalami ilmu ekonomi; membentuk sikap bijak, rasional dan bertanggungjawab dengan memiliki pengetahuan dan keterampilan ilmu ekonomi, manajemen, dan akuntansi yang bermanfaat bagi diri sendiri, rumah tangga, masyarakat, dan negara; membuat keputusan yang bertanggungjawab mengenai nilai-nilai sosial ekonomi dalam masyarakat yang majemuk, baik dalam skala nasional maupun internasional. Untuk mencapai tujuan tersebut, perlu kiranya memasukkan nilai-nilai kearifan lokal dalam mata pelajaran

  412 P r o s i d i n g S e m i n a r N a s i o n a l H a s i l P e n e l i t i a n P e n d i d i k a n d a n P e m b e l a j a r a n V o l . 1 N o . 1 T a h u n 2 0 1 5 412 P r o s i d i n g S e m i n a r N a s i o n a l H a s i l P e n e l i t i a n P e n d i d i k a n d a n P e m b e l a j a r a n V o l . 1 N o . 1 T a h u n 2 0 1 5

  Nilai-nilai kearifan lokal yang diinternalisasikan dalam mata pelajaran Ekonomi SMA mencakup aspek-aspek: perekonomian, ketergantungan, spesialisasi dan pembagian kerja, perkoperasian, kewirausahaan, akuntansi dan manajemen. Kearifan lokal budaya Jawa yang dapat diinternalisasikan diidentifikasi yang sesuai dengan tujuan mata pelajaran Ekonomi serta sesuai dengan aspek atau ruang lingkup mata pelajaran Ekonomi SMA. Nilai-nilai kearifan lokal budaya Jawa dapat dilihat melalui (1) norma-norma lokal yang dikembangkan, seperti laku Jawa, pantangan dan kewajiban, (2) ritual dan tradisi masyarakat Jawa serta makna di baliknya, (3) lagu-lagu rakyat, legenda, mitos, dan cerita rakyat Jawa yang biasanya mengandung pelajaran atau pesan-pesan tertentu yang hanya dikenali oleh masyarakat Jawa, (4) informasi data dan pengetahuan yang terhimpun pada diri sesepuh masyarakat, pemimpin spiritual, (5) manuskrip atau kitab-kitab kuno yang diyakini kebenarannya oleh masyarakat Jawa, (7) cara-cara komunitas lokal masyarakat Jawa dalam memenuhi kehidupannya sehari- hari, (8) alat dan bahan yang dipergunakan untuk kebutuhan tertentu, dan (9) kondisi sumber daya alam atau lingkungan yang biasa dimanfaatkan dalam kehidupan masyarakat sehari-hari (Sartini, 2004). Dalam pengembangan materi ekonomi, tidak semua nilai-nilai kearifan lokal diinternalisasi tetapi akan diidentifikasi yang sesuai.

  Fokus kajian ini dilaksanakan di tingkat SMA. Hal ini dilakukan karena jenjang SMA merupakan level pendidikan menengah dimana pelajaran ekonomi dipelajari secara terpisah sehingga dapat menunjang upaya menciptakan lulusan yang dapat berperilaku ekonomi secara rasional dan bermoral yang tetap menjunjung tinggi nilai-nilai budaya lokal. Selain itu lulusan SMA tidak semuanya akan melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi, sehingga bagi siswa yang tidak melajutkan studi, sudah dibekali pengetahuan untuk dapat menjalani kehidupan bermasyarakat pada aspek ekonomi yang sekaligus dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan global dan tetap melestarikan budaya lokal.