Perbedaan warna ǻE

6.6. Perbedaan warna ǻE

Dua perbedaan warna adalah ukuran jarak antara dua lokasi warna dalam ruang warna (contoh perbedaan lembaran yang dicetak dan yang asli).

Dalam bab ”Sistem klasifikasi warna”, diterangkan ruang warna CIE. Tetapi ruang warna ini mempunyai satu kekurangan yang pokok: Tidak untuk semua warna mata manusia melihat perbedaan lokasi warna pada nilai yang sama.

MacAdam, seorang warga Amerika, mempelajari fakta ini selama serangkaian tes yang panjang, menganalisa dan mengilustrasikan hasilnya. Ilustrasi yang diperlihatkan disebut dengan elips MacAdam dalam perluasan sepuluh kali lipat. Ketika ruang warna CIE adalah tiga dimensi, elips akan benar-benar elips, yakni, elips yang bentuknya tiga dimensi. Ukuran elips ini adalah ukuran untuk batas ambang persepsi pada deviasi warna (masing-masing dilihat dari pusat elips dan untuk corak masing-masing).

Gambar 2.62. Elips MacAdam

Sistem ini sehingga kegunaannya tidak praktis dalam evaluasi perbedaan warna, ketika ia menyatakan bahwa toleransi yang dapat diterima berbeda untuk setiap corak. Guna meyakinkan dan kalkulasi yang kuat pada perbedaan warna, ruang warna dibutuhkan dimana perbedaan warna yang dilihat sama mempunyai nilai numerik yang sama. CIELAB dan CIELUV adalah dua sistem semacam ini, ia dikembangkan dengan transformasi matematika dari ruang warna CIE.

Melalui transformasi ini, elips MacAdam pada ukuran yang bervariasi dipetakan ke dalam bidang yang ukurannya hampir sama. Dalam hal ini, mata manusia melihat perbedaan warna yang sama untuk semua warna yang hampir sama.

Di tahun 1976, ruang warna CIELAB dan CIELUV, adalah yang paling umum digunakan dalam industri percetakan, dimana ini telah distandarisasi pada basis internasional.

Gambar 2.63. Lokasi poros pada

ruang warna CIELAB

Ilustrasi ini memperlihatkan lokasi poros/sumbu a * - dan b - pada ruang warna CIELAB dalam tabel warna x-y.

Ruang warna lainnya seperti sistem CMC dan ruang warna Munsell, juga digunakan di Amerika Serikat.

Ruang warna CIELAB adalah yang paling sering digunakan untuk mengukur bentuk warna (tinta cetak), sebagai contoh, dalam mempersiapkan rumus tinta atau untuk kontrol kualitas dalam mencetak. Sifat warna dan penjenuhan warna digambar

pada poros/sumbu a * dan b . Sumbu a

bergerak/berjalan dari - a * (hijau) ke +a

(merah), sumbu * b dari -b (biru) ke +b (kuning). Sumbu pencahayaan L * bergerak

dari 0 (hitam, di bawah/dasar) ke 100 (putih, di atas), lihat gambar 2.64.

Gambar 2.65 memperlihatkan ruang warna CIELAB untuk membentuk warna. Ketika ia merupakan hasil dari transformasi, bentuk/modelnya berbeda dari ruang warna CIE itu. Demikian juga, bentuk setiap level

6.6.1. CIELAB

Dalam gambar 2.66 bagian silang/melintang melalui ruang warna CIELAB diperlihatkan untuk membentuk warna pada level pencahayaan

L * = 50. Penurunan skala area hijau dan perlusan area biru dapat dilihat dengan jelas.

Gambar 2.66. bagian silang/melintang melalui

ruang warna CIELAB untuk membentuk warna pada level pencahayaan L * = 50

Bagi pengguna dalam prakteknya, ilustrasi skematik khususnya berguna.

Measured location of Contoh : colour

Pre-set reference

L* 75.3

70.0 a* 51.2

55.0 b* 48.4

L * = 75,3 artinya bahwa ini merupakan lokasi warna terang/cerah

yakni antara kuning dan merah dengan a * = 51,2 dan b = 48,4. Contoh yang diberikan ini sehingga kuning-merah cerah atau oranye.

Hasil: lokasi referensi pada warna sebelum pengaturan dan loaksi yang diukur pada perbedaan warna.

Gambar 2.67. Level pencahayaan L * = 75,3 dengan a * = 51,2 dan b * =

Sesuai/menurut penampakannya, perbedaan lokasi warna dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

Ketika transformasi yang digunakan tidak linier, sifat beraturan ruang warna CIE tidak dapat siap diterapkan pada ruang warna CIELAB. Satu argumen dalam hal penggunaannya adalah aplikasinya yang diterima di seluruh dunia.

Ruang warna CIELUV juga diperoleh melalui transformasi dari ruang warna CIE tetapi menggunakan rumus lainnya daripada yang sebelumnya. Tiga sumbu koordinat

ditunjukkan dengan L * ,u dan v . Ketika ruang warna CIELUV dan

CIELAB adalah hasil transfromasi yang berbeda, keduanya juga berbeda dalam bentuk/modelnya. Keduanya digunakan untuk membentuk warna (lihat gambar 2.68).

6.6.2. CIELUV

Gambar 2.69. memperlihatkan bagian silang/melintang melalui ruang warna CIELUV untuk membentuk warna pada pencahayaan L * =

50. Area hijau dalam ruang warna CIELUV diletakkan lebih dekat ke pusat daripada dalam ruang warna CIELAB; terlebih lagi, area biru lebih luas.

Ruang warna CIELUV sering digunakan untuk evaluasi warna pada monitor warna (contoh pada scanner komputer). Kelebihannya terletak pada linieritas transformasi sehingga semua regularitas ruang warna CIE tetap tidak berubah. (Ini bukan kasus dengan ruang warna CIELAB).

6.6.3. CIELCH

Istilah CIELCH digunakan ketika koordinasi polar C (jarak dari inti) dan h (sudut) digunakan pada koordinat Cartesian a, b, atau u, v pada ruang warna CIELAB atau CIELUV. CIELCH juga tidak/bukan ruang warna tambahan.

Untuk CIELUV, penghitungannya sama. Berikut ini adalah

representasi skematik dengan lokasi ukuran L 0 = 75,3, C = 70,5, h = 43,4

Gambar 2.70. representasi skematik dengan lokasi ukuran L * = 75,3, C * = 70,5,

h * = 43,4 0

6.6.4. CMC

CMC, sebuah evaluasi perbedaan lokasi warna berdasarkan pada ruang warna CIELAB, yang dikembangkan di Inggris pada tahun 1988 oleh The Colour Measurement Commitee of the Society of Dyers and Colourists (CMC). Ia tidak menjelaskan persepsi deviasi warna (seperti CIELAB atau CIELUV), tetapi diterima oleh para pengamat.

Secara umum, deviasi warna yang mendekati sumbu pencahayaan dilihat lebih mengganggu daripada deviasi warna dalam warna-warna yang dijenuhkan. Demikian juga, deviasi dalam kroma (penjenuhan) lebih siap tahan daripada di dalam sudut corak warna.

Ilustrasi ini menunjukkan prinsip yang mendasari evaluasi CMC pada perbedaan lokasi warna dalam ruang warna CIELAB. Setiap elips memperlihatkan lokasi dengan perbedaan lokasi warna konstan sesuai dengan rumus CMC berkenaan dengan pusat lingkaran (referensi lokasi warna). Ini dapat dilihat dengan jelas bahwa elips tersebut (jarak toleransi dalam ruang warna CMC) lebih kecil pada area akromatik daripada pada daerah yang penjenuhannya lebih tinggi.

Dalam hal ini modelnya seperti deviasi yang dapat diterima pada sudut corak lebih kecil daripada dalam kroma (penjenuhan). Elips ini juga menjadi mungkin bagi setiap orang untuk menilai evaluasi deviasi dalam pencahayaan dan corak. Penilaian ini dibuat diartikan dengan faktor berat l dan c (l adalah faktor berat pencahayaan; c untuk corak adalah sama dengan 1). Industri tekstil sering mengoperasikan dengan rasio faktor berat 1 : c = 2 : 1, ini artinya bahwa deviasi dalam pencahayaan akan dua kali seperti yang dapat diterima pada deviasi dalam corak warna.

Rasio ini dapat disesuaikan dengan kebutuhan penerapan dalam pertanyaan. Sebagai hasilnya, nilai untuk perbedaan lokasi warna Rasio ini dapat disesuaikan dengan kebutuhan penerapan dalam pertanyaan. Sebagai hasilnya, nilai untuk perbedaan lokasi warna

Gambar 2.71. Elips untuk menilai evaluasi deviasi

dalam pencahayaan dan corak