Signifikansi nilai halftone dalam mencetak

4.2. Signifikansi nilai halftone dalam mencetak

Selanjutnya pada tinta cetak, parameter yang paling penting adalah nilai halftone terhadap penampilan optik corak warna. Nilai halftone mengindikasikan seberapa besar persediaan mencetak tertutupi oleh tinta. Corak warna yang lebih terang untuk diproduksi maka akan membuat area yang tertutupi semakin kecil.

Untuk reproduksi corak warna yang berbeda-beda dalam scanning klasik dengan frekuensi scanning konstan maka digunakan titik halftone, yang mempunyai ukuran bergantung pada corak yang dikehendaki.

Berlawanan dengan hal ini, dalam scanning yang frekuensinya termodulasi, digunakan penempatan dots yang berbeda-beda untuk menghasilkan corak yang berbeda-beda (semua dots mempunyai ukuran yang sama). Secara umum, nilai halftone diekspresikan dalam persen.

4.2.1. Pergeseran nilai halftone

Ketika dot halftone ditransfer dari film melalui lempengan dan lapisan menuju ke persediaan cetak, beberapa faktor bisa mengubah ukuran geometriknya, dan juga nilai halftone nya.

Perubahan pada nilai halftone disebabkan karena pemrosesan yang dapat diganti dalam tahapan pra-cetak. Sebuah kurva menjelaskan karakteristik transfer yang dihasilkan dengan mengukur pola cetakan dan membandingkannya dengan yang asli. Jika selama seluruh proses mencetak (dari scanning hingga produk cetakan selesai) selalu digunakan parameter (yang telah distandarisasi) sama maka seseorang dapat mengharapkan produk cetakan sesuai dengan yang aslinya.

Pergeseran nilai halftone disebabkan oleh sulitnya dalam mencetak, bagaimanapun juga, ini tidak dapat diramalkan/diprediksi. Mereka yang melakukan proses mencetak seharusnya memperoleh perhatian khusus. Beberapa hal yang juga penting adalah:

Transfer titik

Tampilan titik halftone halftone

Faktor-faktor yang

mempengaruhi

Film

Tepi/pinggir pita

Montase

film, bahan perekat

Penyinaran

Pengembangan

Kimiawi, waktu pengembangan

Dua titik halftone pada film (nampak pada pembesar 150fold)

Pelat Cetak

Bahan, abrasi selama mencetak

Penyinaran Pelat Waktu penyinaran,

Vakum, penyinaran samping/sisi

Pembasahan

Jumlah larutan pembasahan, nilai pH, cetakan permukaan,

Penintaan

kekerasan air, suhu Ketebalan lapisan

Pelat

tinta, konsistensi,

Cetak/Blangket

suhu Menggulung/lembar bantalan

Titik halftone pada pelat setelah pemberian tinta

Blangket

Bahan, kondisi, permukaan

Blangket cetak/ printing stock

Menggulung/lembar bantalan

Titik halftone pada blangket Printing stock

Permukaan, kualitas kertas

Pengangkutan lembaran/kertas

Transfer register

Pengiriman

Offset

Dalam pembesaran tampak dengan jelas hasil the first- rate

Tabel 2.4. Pergeseran nilai halftone

4.2.2. Meningkat/menurunnya nilai halftone Dot gain

Dot gain artinya bahwa terdapat sebuah kenaikan/peningkatan pada nilai halftone selama proses mencetak dibandingkan dengan titik pada film. Kenaikan/peningkatan ini adalah bagian selama pemrosesan, bahan, dan juga mesin, dan juga tidak dapat dipengaruhi oleh orang yang mencetak (aspek ini juga disebut dengan

perluasan/memperbesar titik halftone). Untuk kadar/tingkat tertentu, orang yang mencetak dapat meniadakan/menetralkan dot gain, khususnya dengan memanipulasi pemberian tinta.

Filling in

Filling in artinya adalah reduksi/pengurangan area yang tidak dicetak hingga benar-benar tidak nampak/tak terlihat. Filling-in juga bisa disebabkan karena slur atau doubling.

Sharpening

Sharpening artinya adalah penurunan/pengurangan pada nilai halftone dibandingkan dengan titik pada film. Secara praktis, istilah sharpening sering digunakan untuk menjelaskan/menggambarkan mengenai

meningkatnya penurunan/pengurangan pada nilai halftone, meskipun cetakannya bisa jadi masih penuh dibandingkan dengan film.

4.2.3. Perubahan bentuk titik halftone Slur

Slur artinya bahwa bentuk titik halftone berubah selama proses mencetak disebabkan karena gerakan relatif antara lempengan dan lapisan dan/atau lapisan dan lembar cetakan, bahwa ini merupakan titik/poin sirkuler yang dapat berubah menjadi oval. Slur dalam arah cetakan disebut dengan slur lingkaran/bundar/keliling (circumferential slur), dan slur pada sudut ke kanan pada arah cetakan disebut dengan slur menyamping/samping (lateral slur). Slur diagonal diperoleh jika kedua bentuk itu terjadi pada waktu yang bersamaan.

Doubling

Dalam cetakan offset, doubling artinya bahwa terlihat seperti ada sebuah bayangan dan bayangan ini tidak dikehendaki, secara umum lebih kecil, titik tinta nampak disamping titik Dalam cetakan offset, doubling artinya bahwa terlihat seperti ada sebuah bayangan dan bayangan ini tidak dikehendaki, secara umum lebih kecil, titik tinta nampak disamping titik

Offsetting

Istilah offsetting berkaitan dengan perubahan titik halftone yang disebabkan oleh faktor-faktor mekanis setelah proses mencetak. Istilah offset juga digunakan

untuk menggambarkan transfer tinta dari bahan cetakan yang masih baru ke permukaan lainnya.

Hal-hal penting yang perlu diamati bagi seorang operator cetak

Benar

Salah

Dengan bantuan kepingan/bidang kontrol, dot gain dapat dipantau/dimonitor secara visual dan diukur dalam pengukuran. Untuk pengecekan visual yang murni, terutama kepingan/bidang sinyal sangatlah tepat/cocok. Filling-in dapat dipantau dengan baik dengan menggunakan bantuan elemen pengukur kasa dengan nilai halftone yang tinggi.

Dot gain dan clogging sebagian besar terjadi karena kelebihan dalam memberi tinta dan tidak cukup dalam memberi air,

Benar

Salah

terlalu banyak cetakan antara lempengan dan lapisan, atau karena lapisan kelem yang jelek. Dalam hal ini, pemberian tinta dan pembasahan gulungan dapat diatur/disetel dengan baik.

Dibawah kondisi normal dan pencahayaan lempengan yang tepat cetakan biasanya lebih penuh daripada filmnya. Beberapa kerusakan seperti lempengan kosong/samar dan penambahan tinta pada lapisan dapat menyebabkan sharpening. Perbaikannya bisa seperti ini: lebih sering mencuci lapisan dan unit tinta; merubah tinta dan rangkaian warna; mengecek gulungan lempengan, cetakan cetakan dan proses mencetak.

Slur paling jelas ditandai/dicirikan dengan kasa bergaris. Garis paralel sering mengindikasikan arah slur. Circumferential slur (slur melingkar) secara normal mengindikasikan perbedaan mencetak yang telah muncul/timbulnya antara silinder lempengan dan silinder lapisan, atau cetakan cetakan yang berlebihan. Hal inilah kenapa setiap tahapan proses mencetak dan mesin cetak seharusnya dipantau/dimonitor dengan sangat hati-hati. Slur bisa juga disebabkan karena lapisan kelem yang buruk atau karena pemberian tinta yang terlalu banyak. Lateral slur (slur menyamping) sebagian besar berhubungan dengan masalah- Slur paling jelas ditandai/dicirikan dengan kasa bergaris. Garis paralel sering mengindikasikan arah slur. Circumferential slur (slur melingkar) secara normal mengindikasikan perbedaan mencetak yang telah muncul/timbulnya antara silinder lempengan dan silinder lapisan, atau cetakan cetakan yang berlebihan. Hal inilah kenapa setiap tahapan proses mencetak dan mesin cetak seharusnya dipantau/dimonitor dengan sangat hati-hati. Slur bisa juga disebabkan karena lapisan kelem yang buruk atau karena pemberian tinta yang terlalu banyak. Lateral slur (slur menyamping) sebagian besar berhubungan dengan masalah-

Doubling dipantau/dimonitor dalam basis elemen yang sama seperti halnya slur. Dalam hal ini, titik halftone seharusnya diuji dengan kaca pembesar, karena kasa bergaris itu sendiri tidak menyediakan/memenuhi dalam membedakan antara doubling dan slur. Doubling bisa juga disebabkan karena faktor-faktor yang bervariasi, sebagian besar berhubungan dengan persediaan tinta yang berlebihan atau persediaan tinta yang kurang.

Masalah-masalah offsetting terjadi dengan lembaran kertas mesin cetak yang modern. Area cetakan lembar kertas tersebut yang menyangga sisi yang dicetak yang masih baru pada mekanis lembaran kertas dan ini paling sering terjadi menyebabkan offset. Persediaan cetak yang keras/kaku membuat masalah offset. Offset juga muncul karena tumpukan atau dalam mesin perfector.

Elemen-elemen sinyal yang dicetak seperti kepingan SLUR merupakan alat yang berharga untuk evaluasi optik yang cepat pada perubahan nilai halftone. Elemen-elemen sinyal seperti kepingan SLUR menjelaskan/memperkuat secara optik kegagalan dalam proses mencetak.

Kegagalan seperti dot gain, sharpening, slur dan doubling mempengaruhi elemen-elemen kasa yang halus/bagus daripada kasa yang kasar. Alasannya adalah bahwa titik kecil dikurangi atau diperbesar oleh beberapa nilai seperti halnya titik yang besar. Sejumlah besar titik- titik kecil, bagaimanapun juga, telah mempunyai panjang melingkar total pada titik kasar dalam nilai sifat yang sama. Hal ini kenapa, selama mencetak, lebih banyak tinta dimasukkan di sekitar titik-titik yang halus daripada di sekitar titik-titik yang kasar. Sebagai hasilnya/akibatnya, area Kegagalan seperti dot gain, sharpening, slur dan doubling mempengaruhi elemen-elemen kasa yang halus/bagus daripada kasa yang kasar. Alasannya adalah bahwa titik kecil dikurangi atau diperbesar oleh beberapa nilai seperti halnya titik yang besar. Sejumlah besar titik- titik kecil, bagaimanapun juga, telah mempunyai panjang melingkar total pada titik kasar dalam nilai sifat yang sama. Hal ini kenapa, selama mencetak, lebih banyak tinta dimasukkan di sekitar titik-titik yang halus daripada di sekitar titik-titik yang kasar. Sebagai hasilnya/akibatnya, area

Untuk diambil sebagai sebuah contoh, struktur dan fungsi kepingan SLUR akan diterangkan lebih ringkas/singkat (lihat gambar 2.29). Dalam kepingan SLUR, dikombinasikan/dipadukan elemen kasa yang kasar (di sekeliling) dan elemen kasa yang halus (angka/nomor).

Dibandingkan dengan nilai halftone yang sama pada kasa kasar, jumlah kasa yang halus dari 0 hingga 9 mempunyai nilai halftone tajam yang meningkat. Ketika selama proses mencetak pada lembaran cetak yang tepat angka 3 dan bidang kasa yang kasar menampilkan nilai halftone yang sama, kemudian angka 3 tidak lama lagi dapat dikenali. Jika dot gain terjadi selama mencetak, bagaimanapun juga, kemudian gambar yang lebih tinggi selanjutnya dengan kasa yang lebih tajam mendekati nilai halftone disekitarnya. Lebih banyak dot gain terjadi, lebih banyak persamaan nilai halftone yang bergeser menuju jumlah yang lebih besar/banyak.

Dengan sharpening, proses ini di balik. Berikut ini angka 2, 1 atau bahkan 0 bisa menjadi tak terbaca. Namun hanya gambar sajalah yang mengindikasikan apakah dot gain atau sharpening terjadi. Penyebabnya hendaknya dicari dengan kaca pembesar pada lempengan atau pada lembaran cetak itu sendiri. Bagian SLUR di sebelah kanan angka/nomor menunjukkan bahwa tidak terdapat dot gain, slurring, atau doubling. Dengan dot gain dalam mencetak, kata SLUR tidak terbaca lagi daripada dengan cetakan yang bagus, meskipun seluruh bidang muncul/nampak agak lebih gelap.

Titik-titik halftone, bagaimanapun juga, kurang cocok/tepat untuk mendeteksi slurring dan doubling. Khususnya, arah yang berhubungan, memperluas dalam kasus slur adalah lebih mudah untuk mendeteksi pada bidang SLUR. Dalam kasus slur melingkar, contohnya, garis

Gambar 2.30. Variasi dot mempengaruhi hasil cetakan

horisontal membentuk kata SLUR (paralel dengan awalan/permulaan gambar) akan diperluas/diperbesar. Dengan slur menyamping, di sisi lain, area di sekitar kata SLUR, yang terdiri dari garis vertikal, akan menjadi lebih gelap.

Gambar 2.29 menunjukkan bagaimana variasi dot mempengaruhi hasil cetakan, dengan menggunakan dot gain sebagai sebuah contoh. Bahkan jika dots itu hanya satu warna lebih besar dari yang diinginkan, akan menghasilkan corak yang berbeda.

Hal ini, tentu, juga penting untuk superimposition. Proses transfer yang digunakan dalam percetakan offset biasanya menyebabkan dots itu menjadi lebih besar. Efek ini disebut dengan dot gain.

Potongan/kepingan sinyal membantu untuk menaksir/menilai hasil cetakan, tetapi ia tidak memberikan informasi pada nilai mutlak dan kesalahan/error. Untuk menaksir/menilai kualitas nilai halftone dengan angka yang dapat dibuktikan secara obyektif maka dibutuhkan metode pengukuran yang obyektif.

4.2.4. Dot gain

Dot gain adalah perbedaan antara nilai halftone pada film kasa dan cetakan. Hasil deviasi/penyimpangan baik dari variasi titik geometri dan dari efek pemasangan cahaya. Serupa dengan nilai halftone F, dot gain Z secara umum diekspresikan dalam persen.

Dot gain adalah perbedaan antara nilai halftone dalam cetakan F D

dan ukuran nilai halftone dalam film F F .

Ketika dot gain berbeda dalam jarak/kisaran nilai halftone yang bervariasi, gambar pada dot gain seharusnya juga termasuk/meliputi nilai halftone dalam film. Contoh: ”15% dot gain dengan F F = 40%” atau lebih pendek, ”Z 40 = 15%”. Instrumen pengukuran yang lebih maju menampilkan dot gain secara langsung. Catatan: Dot gain Z (%) mengindikasikan perbedaan antara nilai halftone pada film F F dan nilai halftone dalam cetakan

F D pada gambar mutlak. Ia sehingga tidak berkaitan dengan nilai film!.

4.2.5. Karakteristik cetakan

Deviasi nilai halftone dalam cetakan F D terhadap nilai halftone F F dalam film dapat ditunjukkan dengan jelas untuk penggunaan langsung pada kerja/karya yang diulang-ulang dalam bentuk yang disebut dengan karakteristik cetakan.

Untuk menentukan karakteristik cetakan, skala tahapan kasa minimal tiga, atau bahkan lebih baik lima atau lebih tahapan kasa dan elemen tambahan keras/tajam yang dicetak. Densitometer digunakan untuk mengukur kekentalan tinta dalam tambahan yang keras dan dalam tahapan kasa, dan kemudian nilai halftone dihitung. Ketika nilai yang dihasilkan itu digambar terhadap diagram nilai film yang berhubungan Untuk menentukan karakteristik cetakan, skala tahapan kasa minimal tiga, atau bahkan lebih baik lima atau lebih tahapan kasa dan elemen tambahan keras/tajam yang dicetak. Densitometer digunakan untuk mengukur kekentalan tinta dalam tambahan yang keras dan dalam tahapan kasa, dan kemudian nilai halftone dihitung. Ketika nilai yang dihasilkan itu digambar terhadap diagram nilai film yang berhubungan

dengan karakteristik cetakan. Ini valid hanya bagi kombinasi tertentu pada tinta, kertas, cetakan cetakan, lapisan dan

Gambar 2.31. Karakteristik

lempengan yang ditentukan. Jika

cetakan

kerja/karya yang sama dicetak pada cetakan yang lain, dengan tinta yang berbeda atau kertas yang berbeda, kemudian karakteristik cetakan akan benar-benar berbeda.

Gambar ini menunjukkan bagaimana karakteristik 1 berjalan pada sebuah sudut 45 0 . Ia menunjukkan kasus ideal dimana pada cetakan

dan film yang identik/sama secara optik, tetapi tak dapat dicapai dibawah kondisi normal. Karaktersitik 2 mereproduksi nilai halftone yang benar- benar diukur dalam cetakan. Area yang ditandai antara dua garis menunjukkan dot gain.

Untuk menentukan dot gain dalam cetakan, jarak sifat tengah merupakan yang paling penting. Karakteristik cetakan menunjukkan bahwa di sinilah nilai halftone bergeser mencapai maksimum. Artinya Untuk menentukan dot gain dalam cetakan, jarak sifat tengah merupakan yang paling penting. Karakteristik cetakan menunjukkan bahwa di sinilah nilai halftone bergeser mencapai maksimum. Artinya

Secara praktis, bagaimanapun juga, ini hanya dapat dicapai sebagian saja.