Kamera Vertikal
1.1. Kamera Vertikal
Keterangan :
1. bidang periksa
2. papan film dengan punggung vakum
3. cupak
4. bidang obyektif
5. cermin
6. lampu
7. papan model
8. panel periksa
Gambar 4.2. Skema kamera vertikal tampak samping
Kamera ini terkenal dengan ukuran-ukuran sedang, berkisar antara 30 x 40 cm sampai 45 x 60 cm. pada kamera ini rel terpasang secara vertikal. Papan model berada di ujung bawah dekat lantai dan papan film berada di atas sehingga petugas dapat melihat ke bawah ke gambar pada kaca periksa. Kelebihan dari kamera vertikal ialah karena tidak banyak memakan tempat karena bentuknya yang vertikal. Lensa obyektif dan prisma kamera vertikal umumnya ada di bagian depan dan
Gambar 4.3. Perspektif kamera
terpasang pada statif semacam tiang
vertikal
dan baja. Di muka statif terdapat bidang model (copy board) yang melalui penghantar dapat digerakkan naik turun dengan bantuan roda pemutar yang ada di belakang kamera.
Selain naik turun, bidang model dapat juga digerakkan ke kiri dan ke kanan. Lampu untuk penerangan model ada di samping bidang Selain naik turun, bidang model dapat juga digerakkan ke kiri dan ke kanan. Lampu untuk penerangan model ada di samping bidang
a. Roda-roda pemutar untuk menggerakkan bidang model dan lensa obyektif guna penyetelan ketajaman bayangan,
b. Sakelar lampu, tombol untuk membuka penutup lensa dan
mekamik untuk mengatur besar diafragma,
c. Kaca susu bidang bayangan yang dapat dibuka semacam
jendela.
Menyetel ketajaman bayangan menurut format
Gambar 4.4. Skema kamera vertikal tampak depan
Keterangan :
1. papan film dengan punggung vakum
2. panel pemeriksa
3. handel pemeriksa
4. cupak
5. bidang obyektif
6. lampu
7. papan model 7. papan model
Perbandingan reproduksi yang dapat dicapai umumnya berkisar antara 30% sampai dengan 150%, kecuali kamera yang lebih modern yang
Gambar 4.6. Bidang Model
dilengkapi dengan dua obyektif, masing-masing berbeda
titik apinya dan digunakan bergantian menurut keperluan, sehingga memungkinkan pembebasan dari 20% sampai dengan 200%. Bentuk kamera vertikal yang modern pun bermacam- macam. Di samping bentuk yang tidak diuraikan di atas, ada juga bentuk almari persegi, dimana bidang model dan bidang film berhadapan di antara
lensa. Gambar 4.7. Jalan sinar pada jenis kamera
vertikal
Bagian-bagian kamera yang pokok kamera reproduksi adalah lensa, cupak, badan kamera, papan model dan lampu-lampu. Dan masih banyak bagian-bagian dan perlengkapan tambahan lainnya pada kamera khusus.
1.1.1. Lensa
Lensa merupakan suatu susunan kaca-kaca optis yang tergabung
membentuk satu laras. Gambar 4.8. Macam-macam lensa
1.1.2. Jarak titik api (Focal Length)
Jarak titik api dinyatakan dengan inci dan menunjukkan jarak antara pusat lensa (dimana cahaya-cahaya yang dibiaskan memusat) terhadap titik api (f) suatu lensa atau sistem lensa-lensa, dimana gambar pertama dapat dilihat
tajam(in focus). Gambar 4.9. Jarak titik api dengan
fokus
1.1.3. Diafragma
Diafragma (bukaan cahaya) terdiri dari beberapa kepingan logam yang saling menindih dalam susunan berbentuk lingkaran dan dapat digeser untuk membesarkan ataupun mengecilkan lobang,
Gambar 4.10. Skema penampang lintang lensa proses
terletakdi dalam gabungan lensa. Kalau gelang pengatur diafragma digerakkan ke kanan atau ke kiri akan nampak kepingan-kepingan itu bergerak melebar atau menyempit, membentuk tabir bulat dengan bagian tengahnya berlobang (aperture) selebar menurut ukuran yang dikehendaki untuk memungkinkan cahaya lewat lensa. Setiap bukaan ini dinyatakan dengan f/-, misalnya f/5.6 f/8 f/11 f/16 f/22 f/32 f/45. Angka-angka itu menyatakan garis tengah bukaan diafragma sebagai bagian dari jarak titik api tersebut, misalnya lensa
Gambar 4.11. Cara kerja diafragma iris
dengan jarak titik api 16 inci yang dibuka selebar f/32 punya panjang garis tengahnya ½ nya daripada kalau lensa dibuka penuh. Makin besar angka f/.nya makin kecil bukaannya. Untuk pengecilan atau pembesaran dengan jarak titik api 16 inci yang dibuka selebar f/32 punya panjang garis tengahnya ½ nya daripada kalau lensa dibuka penuh. Makin besar angka f/.nya makin kecil bukaannya. Untuk pengecilan atau pembesaran
1.1.4. Shutter (penutup)
Digunakan untuk mengatur waktu penyinaran dengan pertolongan pengatur waktu (timer) elektronis yang dapat disetel untuk jangka waktu sekian detik atau menit.
1.1.5. Cermin
Kamera kecil yang biasa menghasilkan negatif yang terbaca terbalik. Kamera-kamera vertikal yang lebih besar
Gambar 4.12. Cermin pembalik
menggunakan cermin untuk membalikkab gambar sehingga dapat menghasilkan negatif yang terbaca terbalik atau yang terbaca benar sebagaimana dikehendaki.
1.1.6. Badan Kamera
Badan kamera terdiri dari kaca periksa yang berguna untuk mencari ketajaman (memfokus) dan mengatur gambar sebelum menyinari film. Papan film dapat berlapis ramuan perekat pada permukaan yang rata atau dapat juga mempunyai punggung vakuum, yang akan menyedotn film rata pada permukaannya. Alat-alat pengontrol terdiri dari 2 pita baja atau sekrup yang mempunyai tanda-tanda penunjuk posisi yang benar dari lensa dan bidang model. Alat kontrol yang lain adalah pengatur waktu elektris untuk mengatur waktu penyinaran dan skakelar-skakelar untuk menjalankan pompa vakuum.
Gambar 4.13. Kamera vertikal
Gambar 4.14. Tipe kamera vertical a. kamera vertical kompak b. contoh kamera kompak c. kamera vertical dengan beam deflection
Gambar 4.15. Kamera vertical tampak depan