Arahan Pengelolaan Kualitas Tanah

D. Arahan Pengelolaan Kualitas Tanah

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat diarahkan mengenai cara pengelolaan kualitas tanah tanah tegal di Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar seperti pengelolaan yang dilakukan pada UPL 14, 16 dan 22 yang memiliki Indeks Kualitas Tanah tertinggi dibandingkan dengan UPL yang lain. Pengelolaan kualitas tanah pada UPL

14, 16 dan 17 yaitu dengan pola tanam tumpang sari, pemupukan yang dilakukan dengan cara dibenam pada larikan, di tanam sesuai kontur, pembuatan teras mskipun masih teras tradisional. Untuk hasil yang lebih baik diperlukan upaya penanaman tanaman tahunan yang berfungsi sebagai penyangga aliran permukaan, erosi, tempat penyimpanan air. Atau dengan penggunaan mulsa, pengembalian sisa panen, penanaman tanaman pinggir yang tahan dengan erosi, penaman tanaman yang meninggalkan residu yang banyak, dan pengelolaan bahan organik.

Hasil penelitian diketahui indikator yang paling berpengaruh terhadap kualitas tanah adalah P tersedia, K tersedia dan KPK (kapasitas pertukaran kation), dan yang paling berpengaruh untuk meningkatkan kualitas tanah didaerah penelitian adalah KPK. KPK merupakan salah satu faktor yang menentukan kesuburan tanah, diantara faktor yang lain yaitu bahan organik, P tersedia dan kejenuhan basa. Dengan demikian perlu adanya pengelolaan tanah yang bertujuan meningkatkan KPK tanah. Peningkatan KPK dapat dilakukan dengan cara penambahan bahan organik pada tanah tegal di lokasi penelitian. Karena bahan organik berperan penting dalam peningkatan KPK tanah, selain itu bahan organik juga mempunyai beberapa fungsi yang sangat berguna bagi tanaman antara lain perannya dalam sifat fisika tanah bahan organik tanah merupakan salah satu bahan pembentuk agregat tanah, yang Hasil penelitian diketahui indikator yang paling berpengaruh terhadap kualitas tanah adalah P tersedia, K tersedia dan KPK (kapasitas pertukaran kation), dan yang paling berpengaruh untuk meningkatkan kualitas tanah didaerah penelitian adalah KPK. KPK merupakan salah satu faktor yang menentukan kesuburan tanah, diantara faktor yang lain yaitu bahan organik, P tersedia dan kejenuhan basa. Dengan demikian perlu adanya pengelolaan tanah yang bertujuan meningkatkan KPK tanah. Peningkatan KPK dapat dilakukan dengan cara penambahan bahan organik pada tanah tegal di lokasi penelitian. Karena bahan organik berperan penting dalam peningkatan KPK tanah, selain itu bahan organik juga mempunyai beberapa fungsi yang sangat berguna bagi tanaman antara lain perannya dalam sifat fisika tanah bahan organik tanah merupakan salah satu bahan pembentuk agregat tanah, yang

Pengaruh pemberian bahan organik terhadap struktur tanah sangat berkaitan dengan tekstur tanah yang diperlakukan. Pada tanah lempung yang berat, terjadi perubahan struktur gumpal kasar dan kuat menjadi struktur yang lebih halus tidak kasar, dengan derajat struktur sedang hingga kuat, sehingga lebih mudah untuk diolah. Selain itu peran bahan organik terhadap ketersediaan hara dalam tanah tidak terlepas dengan proses mineralisasi yang merupakan tahap akhir dari proses perombakan bahan organik. Dalam proses mineralisasi akan dilepas mineral-mineral hara tanaman dengan lengkap (N, P, K, Ca, Mg dan S, serta hara mikro) dalam jumlah tidak tentu dan relatif kecil. Hara N, P dan S merupakan hara yang relatif lebih banyak untuk dilepas dan dapat digunakan tanaman (Tisdale dan Nelson, 1974). Dengan pengelolaan bahan organik yang benar, maka bahan organik akan memberikan banyak manfaatkan bagi tanaman dan tanah. Pengelolaan bahan organik dapat dilakukan dengan cara pemulsaan, pemberian pupuk kandang pengembalian hasil panen, dan memilih tanaman rotasi yang menghasilkan residu tanaman yang tinggi. Cara pengelolaan tanah tersebut di atas diharapakan mampu meningkatkan Indeks Kualitas Tanah tanah tegal di Kecamatan Ngargoyoso, Karanganyar.