menunjukkan skabies lebih banyak terdapat di area kota dan lebih sering terjadi pada musim dingin ketimbang pada musim panas. Hal ini terdapat di area kota
dan insidennya meningkat selama musim dingin Chosidow O., 2006. Skabies menular dengan dua cara yaitu secara kontak langsung dan tidak
langsung. Kontak langsung terjadi ketika adanya kontak dengan kulit penderita, misalnya berjabat tangan, tidur bersama, dan hub ungan seksual. Sedangkan
kontak tidak langsung melalui benda yang telah dipakai oleh penderita seperti pakaian, handuk, bantal, dan lain -lain Handoko, 2009. Hal lain yang dapat
mempermudah penyebaran adalah keadaan penyediaan air bersih yang jumlahnya kurang. Oleh sebab itu, skabies banyak didapat juga sewaktu terjadi peperangan
Slamet, 2009. Faktor predisposisi paling banyak dari penyakit skabies adalah keramaian,
imigrasi, higienitas yang buruk, status gizi buruk, tunawisma, demensia, dan kontak seksual. Beberapa literatur melaporkan, skabies bisa menggambarkan
sebuah ancaman di suatu institusi, seperti rumah sakit, penjara, taman kanak - kanak, panti jompo, dan fasilitas perawatan jangka panjang Hicks dan Elston,
2009. Pasien yang menderita skabies bu tuh penjelasan tahap demi tahap dalam
menggunakan terapi yang spesifik, dimana pada anggota keluarga yang tidak punya keluhan dan tidak mengalami kontak langsung dengan penderita juga
membutuhkan pengobatan. Kemudian pasien perlu tahu bagaimana menjaga kebersihan lingkungannya dan juga termasuk mengelola pakaian, selimut, handuk,
lantai, matras, tempat pakaian, dll Wolf R, 2010. Dari uraian di atas, peneliti ingin meneliti tentang karakteristik penderita
skabies di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2010 -2012.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka diperlukan penelitian untuk menjawab pertanyaan yaitu bagaimana karakteristik penderita skabies di RSUP H.
Adam Malik Medan Tahun 2010 -2012?
Universitas Sumatera Utara
1.3. Tujuan Penelitian
1.3.1. Tujuan Umum
Mengetahui karakteristik penderita skabies di RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2010-2012.
1.3.2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus dalam penelitian ini adalah: 1. Mengetahui karakteristik penderita skabies di RSUP H. Adam Malik
tahun 2010-2012 berdasarkan usia. 2. Mengetahui karakteristik penderita skabies di RSUP H. Adam Malik
tahun 2010-2012 berdasarkan jenis kelamin. 3. Mengetahui karakteristik penderita skabies di RSUP H. Adam Malik
tahun 2010-2012 berdasarkan pekerjaan. 4. Mengetahui karakteristik penderita skabies di RSUP H. Adam Malik
tahun 2010-2012 berdasarkan asal daerah.
1.4. Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk: 1. Menambah pengetahuan masyarakat tentang penyakit skabies terutama
siapa saja yang dapat terkena penyakit skabies. 2. Memberikan informasi penyakit skabies kepada RSUP H. Adam Malik
Medan yang mungkin bermanfaat dalam perencanaan obat. 3. Menambah wawasan peneliti tentang penelitian, serta pengetahuan
tentang penyakit skabies.
Universitas Sumatera Utara
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Skabies
2.1.1. Sinonim
The itch, gudik, budukan, atau gatal agogo Handoko, 2009.
2.1.2. Definisi
Skabies adalah penyakit kulit menular yang disebabkan oleh Sarcoptes scabei varian hominis, yang penularannya terjadi secara kontak langsung
Harahap M., 2000.
2.1.3. Epidemiologi
Skabies merupakan penyakit endemik pada banyak masyarakat. Penyakit ini dapat mengenai semua ras dan golongan di seluruh dunia. Penyakit ini banyak
dijumpai pada anak dan orang dewasa muda, tetapi dapat mengenai semua u mur. Insidens sama pada pria dan wanita Harahap M., 2000.
Insidens skabies di negara berkembang menunjukkan siklus fluktuasi yang sampai saat ini belum dapat dijelaskan. Interval antara akhir dari suatu epidemi
dan permulaan epidemi berikutnya kurang le bih 10-15 tahun Harahap M., 2000. Beberapa faktor yang dapat membantu penyebarannya adalah kemiskinan,
higiene yang jelek, seksual promiskuitas, diagnosis yang salah, demografi, ekologi, dan derajat sensitasi individual Harahap M., 2000.
2.1.4. Etiologi
Tungau Sarcoptes scabiei termasuk filum Arthropoda , kelas Arachnida, ordo Acarina, superfamili Sarcoptes. Pada manusia disebut Sarcoptes scabiei var.
hominis. Selain itu terdapat Sarcoptes scabiei yang lain, misalnya pada kambing dan babi Handoko, 2009. Skabies pada anjing dapat juga ditularkan kepada
manusia dalam kondisi tertentu Sembel, 2009.
Universitas Sumatera Utara