biopsy, tetapi epidermal shave biopsy adalah lebih sederhana dan biasanya dilakukan tanpa anestetik lokal p ada penderita yang tidak
kooperatif.
2.1.11. Diagnosis Banding
Diagnosis banding dari skabies terbagi atas 5 Karthikeyan K., 2007: 1. Papular Urtikaria.
Biasanya terjadi pada anak -anak berumur diantara 2 -10 tahun. Yang membedakannya dari skabies adalah ketidakhadiran terowongan
pada lesinya. Dan lagi pada umumnya tidak terdapat karakteristik gatal pada skabies.
2. Atopic Dermatitis. Terdapat gatal dan erupsi vesikopapular yang predominan di
fleksor. Yang membedakannya dengan skabies adalah adanya terowongan dan pembungkusan ruang jaringan.
3. Lichen Planus. Ditandai dengan sebuah gatal di lengan bawah, kaki, dan punggung.
Selain gatal, simetris dari lesi, dan kejadian lesinya, penyakit ini tidak menyerupai skabies.
4. Dermatitis Herpetiformis. Ditandai dengan gatal yang kronis, simetris, dan erupsi
vesikopapular yang meliputi ekstremitas atas dan ekstremitas bawah. Gatal bersifat persisten dan hadir terus setiap hari. Penyakit ini sering
salah didiagnosis sebagai skabies, meskipun jarang terjadi. 5. Infantile Acropustulosis.
Penyakit ini bisa dibedakan dengan skabies dengan tidak adanya lesi pada jaringan cutaneous di badan, dan juga tidak adanya gatal.
Universitas Sumatera Utara
2.1.12. Pengobatan
Merupakan hal yang penting untuk menerangkan kepada pasien dengan sejelas-jelasnya tentang bagaimana cara memakai obat -obatan yang digunakan,
dan lebih baik lagi bila disertai penjelasan tertulis. Semua anggota keluarga dan orang-orang yang secara fisik berhubungan erat dengan pasien, hendaknya secara
simultan diobati juga. Obat -obat topikal harus dioleskan mulai daerah leher sampai jari kaki, dan pasien diingatkan untuk tidak membasuh tangannya sesudah
melakukan pengobatan Graham -Brown dan Burns, 2005. Pada bayi, orang-orang lanjut usia, dan orang -orang dengan
immunokompromasi, terowongan tungau dapat terjadi pada kepala dan leher, sehingga pemakaian obat perlu diperluas pada daerah itu. Sesudah pengobatan,
rasa gatal tidak dapat segera hilang, tetapi pelan -pelan akan terjadi perbaikan dalam waktu 2-3 minggu, saat epidermis superfisial yan g mengandung tungau
alergenik terkelupas Graham -Brown dan Burns, 2005. Syarat obat yang ideal adalah harus efektif terhadap semua stadium tungau,
harus tidak menimbulkan iritasi dan tidak toksik, tidak berbau atau kotor serta tidak merusak atau mewarnai pakaian, mudah diperoleh dan harganya murah
Handoko, 2009. Beberapa macam obat yang dapat dipakai pada pengobatan skabies yaitu:
1. Permetrin. Dalam bentuk krim 5 sebagai dosis tunggal. Penggunaannya
selama 8-12 jam dan kemudian dicuci bersih -bersih. Obat ini dilaporkan efektif untuk skabies. Pengobatan pada skabies krustosa sama dengan
skabies klasik, hanya perlu ditambahkan salep keratolitik. Bila didapatkan infeksi sekunder perlu diberikan antibiotik sistemik Harahap
M., 2000. Tidak dianjurkan pa da bayi di bawah umur 2 bulan Handoko, 2009.
Universitas Sumatera Utara
2. Malathion. Malathion 0,5 dengan dasar air digunakan selama 24 jam.
Pemberian berikutnya diberikan beberapa hari kemudian Harahap M., 2000.
3. Emulsi Benzil-benzoas 20-25. Efektif terhadap semua stadium, diberikan setiap malam selama
tiga hari. Obat ini sulit diperoleh, sering memberi iritasi, dan kadang - kadang makin gatal setelah dipakai Handoko, 2009.
4. Sulfur. Dalam bentuk parafin lunak, sulfur 10 secara umum aman dan
efektif digunakan. Dalam konsentrasi 2,5 dapat digunakan pada bayi. Obat ini digunakan pada malam hari selama 3 malam Harahap M.,
2000. Kekurangannya yang lain ialah berbau dan mengotori pakaian dan kadang-kadang menimbulkan iritasi Handoko, 2009.
5. Monosulfiran. Tersedia dalam bentuk lotion 25, yang sebelum digunakan harus
ditambah 2-3 bagian dari air dan di gunakan selama 2-3 hari. Selama pengobatan, penderita tidak boleh minum alkohol karena dapat
menyebabkan keringat yang berlebihan dan takikardi Harahap M., 2000.
6. Gama Benzena Heksa Klorida gameksan. Kadarnya 1 dalam krim atau losio, termasuk obat pilihan karena
efektif terhadap semua stadium, mudah digunakan, dan jarang memberi iritasi. Obat ini tidak dianjurkan pada anak di bawah 6 tahun dan wanita
hamil karena toksik terhadap susunan saraf pusat. Pemberian cukup sekali, kecuali jika masih ada gejala diulangi seminggu kemudian
Handoko, 2009.
Universitas Sumatera Utara
7. Krotamiton. Krotamiton 10 dalam krim atau losio juga merupakan obat
pilihan, mempunyai dua efek sebagai antiskabies dan antigatal; harus dijauhkan dari mata, mulut, dan uretra Handoko, 2009.
2.1.13. Komplikasi