Uji Coba Produk
C. Uji Coba Produk
1. Uji Coba Desain
Desain uji coba yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut :
1. Uji ahli atau Validasi, dilakukan dengan responden para ahli perancangan produk , yakni dosen pembimbing dan guru bidang studi. Kegiatan ini
Studi Pendahuluan :Analisis kebutuhan,Studi literatur
Perencanaan Penenlitian : Disusun dalam bentuk proposal
penelitian
Pengembangan desain adalah penyususnan tes sesuai spesifikasi yang terdiri dari: Tujuan tes, Kisi
– kisi tes, Bentuk tes, Panjang tes
Uji ahli (Dosen pembimbing dan Guru)
secara kualitatif tes, yang meliputi :Materi, Konstruksi, Kebahasaan
Revisi hasil uji ahli
Uji Coba Kelompok Kecil
Revisi hasil uji coba kelompok kecil
Uji coba kelompok besar
Instrumen Tes Formatif Kelas XI Semester Gasal Program Akselerasi
commit to user
perbaikan. Proses validasi ini disebut dengan Expert Judgement atau Teknik Delphi. Pada uji ahli ini, para ahli akan menyoroti kualitatif tes yang dikembangkan, yaitu materi,konstruksi ,kebahasaan dan validitas isi.
2. Uji Coba Kelompok Kecil, atau Uji Terbatas Uji coba ini dilakukan terhadap kelompok kecil sebagai pengguna produk. Terdiri dari siswa program akselerasi kelas XI SMA Negeri 1 Karanganyar sebanyak 24 siswa . SMA Negeri 1 Karanganyar dipilih untuk mengujikan tes kelompok kecil karena susunan materinya masih sama dengan susunan materi dari Depdiknas, sehingga mempermudah pengujian, karena ada sekolah akselerasi yang susunan materinya tidak sama dengan Depdiknas, sehingga sulit untuk menentukan waktu pengujiannya. Kelompok kecil ini akan mengerjakan instrumen tes yang dibuat, kemudian hasilnya akan di analisis. Apabila hasilnya sudah baik maka langsung bisa dilakukan Uji Kelompok Besar,namun apabila belum memenuhi kualifikasi maka akan dilakukan revisi lagi terhadap instrumen tes.
3. Uji Coba Lapangan (field testing) Uji coba lapangan (Uji coba kelompok besar) dilakukan pada subyek penelitian yang lebih besar dan lebih beragam. Uji coba kelompok besar ini dilakukan pada semua kelas XI SMA Negeri 3 Surakarta Program Akselerasi. SMA Negeri 3 Surakarta memiliki 3 kelas program akselerasi dengan satu kelasnya terdiri dari 18 orang siswa. Di Surakarta terdapat 2 sekolah yang memiliki program akselerasi yaitu SMA Negeri 1 Surakarta dan SMA Negeri 3 Surakarta. SMA Negeri 3 Surakarta lebih dipilih karena susunan materinya sama dengan susunan materi dari Depdiknas sehingga lebih mudah dalam penentuan waktu pengujiannya, dan jumlah siswanya juga lebih banyak sehingga datanya lebih heterogen.
2. Subjek Coba, Waktu dan Tempat Penelitian
Subjek yang akan menjadi subyek uji coba dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI Program Akselerasi SMA Negeri 1 Karanganyar dan SMA Negeri
commit to user
Tempat penelitian secara kualitatif (telaah ahli) dilaksanakan di Kampus UNS, SMA Negeri 1 Karanganyar, dan SMA Negeri 3 Surakarta, sedangkan untuk penelitian kuantitatifnya dilaksanakan di SMA Negeri 1 Karanganyar dan SMA Negeri 3 Surakarta. SMA Negeri 1 Karanganyar dan SMA Negeri 3 Surakarta memiliki silabus yang sama dengan Depdiknas untuk kelas XI sehingga mempermudah untuk pelaksanaan uji coba. SMA N 1 Karanganyar untuk Program Akselerasinya terdiri dari 1 kelas dimana 1 kelasnya terdiri dari 24 siswa, sedangkan SMA Negeri 3 Surakarta terdiri dari 3 kelas, dimana setiap kelas terdiri dari 18-19 siswa.
3. Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data yang bersifat kualitatif dan kuantitatif.
a. Data kualitatif Data kualitatif diperoleh dari hasil penelaahan butir tes oleh ahli yang terdiri dari ahli materi dan ahli evaluasi.
b. Data kuantitatif Data yang dikumpulkan berupa hasil tes formatif semester gasal pada materi Kinematika Gerak, Gravitasi, dan Gerak Harmonis pada benda Elastik untuk kemudian dianalisis agar diketahui reliabilitas, daya pembeda, tingkat kesukaran, dan keefektifan distraktor.
4.Instrumen Pengumpulan Data
Pengambilan data dalam penelitian dilakukan dengan 2 instrumen sebagai berikut:
a. Instrumen non tes berupa daftar cek. Daftar cek ini digunakan dalam penelaahan butir soal. Daftar cek disini berisi pernyataan mengenai ranah materi, konstruksi, dan bahasa dari butir soal. Penelaah hanya memberi tanda
pada nomor soal yang sesuai dengan pernyataan yang diberikan.
commit to user
tes. Paket 1 merupakan tes dengan materi Kinematika dengan Analisis Vektor yang terdiri dari 24 soal, Paket 2 merupakan tes dengan materi Gravitasi yang terdiri dari 15 soal, Paket 3 merupakan tes dengan materi Gerak Harmonik pada Benda Elastik yang terdiri dari 25 soal.
5. Teknik Analisis Data
Setelah instrumen tes selesai dibuat kemudian instumen tersebut akan diujicobakan untuk kemudian dianalisis tiap butir itemnya. Teknik analisis data dalam penelitian ini yaitu analisis kualitatif oleh ahli yang dilakukan sebelum instrumen tes diuji cobakan kepada siswa dan analisis kuantitatif yang datanya baru diperoleh setelah instrument tes tersebut diuji cobakan ( dari hasil jawaban siswa). Berikut ini adalah penjelasannya :
a. Analisis Kualitatif meliputi analisis terhadap :
1) Isi atau materi Instrumen tes yang berkualitas baik harus memenuhi kriteria sebagai berikut:
a) Soal harus sesuai dengan indikator
b) Pengecoh soal berfungsi, artinya setiap pilihan jawaban harus homogeny
dan logis sehingga ada kemungkinan untuk dipilih oleh siswa
c) Setiap soal harus mempunyai satu jawaban yang benar atau yang paling benar
d) Isi materi sesuai dengan jenjang, jenis sekolah , dan tingkatan kelas
2) Kontruksi Instrumen tes yang berkualitas baik harus memenuhi kriteria sebagai berikut:
a) Dirumuskan secara jelas dan tegas
b) Dirumuskan dengan singkat dan jelas
c) Rumusan pokok soal dan pilihan jawaban harus merupakan pernyataan yang diperlukan saja
d) Tidak member petunjuk kea rah jawaban benar
e) Tidak mengandung pernyataan yang bersifat negative ganda
commit to user
g) Panjang rumusan pilihan jawaban harus relative sama
h) Pilihan jawaban jangan mengandung pernyataan, “ Semua pilihan
jawaban di atas salah “ atau “ Semua pilihan jawaban di atas benar “
i) Untuk soal hitungan pilihan jawaban merupakan modifikasi rumus
pokok j) Gambar, grafik, table, diagram, dan sejenisnya yang terdapat pada soal harus jelas dan berfungsi k) Butir soal tidak bergantung pada jawaban soal sebelumnya
3) Bahasa Instrumen tes yang berkualitas baik harus memenuhi kriteria sebagai berikut:
a) Kalimat menggunakan bahasa yang sesuai dengan kaidah bahasa
Indonesia
b) Menggunakan bahasa yang komunikatif, sehingga mudah dimengerti
c) Tidak menggunakan bahasa yang berlaku setempat
d) Pilihan jawaban tidak mengulang kata atau frase yang terdapat pada pokok soal
e) Rumusan soal tidak mengandung kata atau frase yang tidak etis.
4) Validitas Isi Analisis validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis validitas isi. Cara yang ditempuh dengan analisis rasional yaitu apakah butir – butir dalam tes yang ditulis sesuai dengan indicator yang dibuat atau belum. Analisis dilakukan denagn cara mengandalkan telaah soal oleh suatu panel ahli dalam bidang mata pelajaran fisika yaitu dosen penguji dan guru bidang studi. Cara yang dilakukan adalah dengan jalan pencocokan antara table spesifikasi dengan butir soal dan masing – masing butir di analisis berdasarkan pedoman yang telah diterbitkan oleh pusjian Depdikbud, bila butir tes telah mewakili bahan pelajaran.
b. Analisis kuantitatif meliputi analisis terhadap : 1). Taraf kesukaran
commit to user
menjawab betul suatu soal (Slameto,2001:215). Makin besar tingkat kesukaran berarti soal itu makin mudah demikian juga sebaliknya yaitu makin rendah tingkat kesukaran berarti soal itu makin sukar. Menurut Suharsimi Arikunto (2001 : 207), “Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak teralu sulit”. Oleh karena itu, dapat dinyatakan bahwa soal yang baik adalah soal dengan taraf kesukaran yang sedang. Untuk menentukan taraf kesukaran dari tiap-tiap item soal digunakan rumus :
Js
Keterangan : P : indeks kesukaran
B : banyaknya siswa yang menjawab soal betul Js : jumlah seluruh siswa peserta tes Taraf kesukaran soal dapat ditentukan berdasarkan hasil perhitungan indeks kesukaran dengan ketentuannya sebagai berikut :
a) Soal sukar jika
: 0,00 ≤ P < 0,30
b) Soal sedang jika : 0,30 ≤ P 0,70
c) Soal mudah jika : 0,70 P 1,00 (Allen & Yen, 1979 : 121) 2). Daya Beda Daya pembeda item adalah kemampuan suatu butir item tes hasil belajar untuk dapat membedakan antara testee yang berkemampuan tinggi dengan testee yang kemampuannya rendah demikian rupa sehingga sebagian besar testee yang memiliki kemampuan yang tinggi untuk menjawab butir item tersebut lebih banyak menjawab butir item tersebut lebih banyak yang menjawab betul, sementara testee yang kemampuannya rendah untuk menjwab butir item tersebut sebagian besar tidak dapat menjawab item dengan betul (Anas sudijono, 2001). Untuk menghitung daya pembeda setiap soal, dapat digunakan rumus sebagai berikut :
commit to user
J : jumlah peserta tes J A : banyaknya siswa kelompok atas J B : banyaknya siswa kelompok bawah
B A : banyaknya siswa kelompok atas yang menjawab benar
B B : banyaknya siswa kelompok bawah yang menjawab benar P A : proporsi siswa kelompok atas yang menjawab benar
P B : proporsi siswa kelompok bawah yang menjawab benar Daya pembeda soal (nilai D) diklasifikasikan sebagi berikut menurut Djemari (2005 :5) : a)
D < 0,1
: soal ditolak
b) 0,1 D 0,3
: soal direvisi
c)
D > 0,3
: soal diterima
3). Penyebaran (Distribusi) Jawaban Penyebaran pilihan jawaban dijadikan dasar dalam penelaahan soal. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui berfungsi tidaknya jawaban yang tersedia. Soal pilihan jawaban (pengecoh) dapat dikatakan berfungsi apabila penegcoh:
(a) paling tidak dipilih oleh 5 % peserta tes atau siswa (b) lebih banyak dipilih oleh kelompok siswa yang yang belum paham
materi (Depdiknas, 2009: 14) 4). Reliabilitas Reliabilitas suatu tes adalah kemampuan suatu tes untuk memberikan hasil yang relatif ajeg atau tetap bila digunakan pada waktu atau tempat yang berlainan. Untuk menghitung reliabilitas digunakan rumus yang dikemukakan oleh Kuder dan Richardson (rumus KR-20) sebagai berikut :
Keterangan : r 11 : reliabilitas tes secara keseluruhan
commit to user
q : proporsi subyek yang menjawab item dengan salah (q = 1-p) Σpq : jumlah hasil perkalian antara p dan q
n : banyaknya item S : standar deviasi dari tes (Suharsimi Arikunto, 2001 : 100-101)
Hasil perhitungan tingkat reliabilitas tersebut kemudian dikonsultasikan dengan tabel r product moment. Apabila harga r hitung >r tabel , maka dapat ditarik kesimpulan bahwa instrumen tes reliabel. Selain itu, terdapat beberapa kriteria nilai reliabilitas sebagai berikut :
1. 0,800 ≤ r 11 < 1,00 : sangat tinggi
2. 0,600 ≤ r 11 < 0,800 : tinggi
3. 0,400 ≤ r 11 < 0,600 : cukup
4. 0,200 ≤ r 11 < 0,400 : rendah
5. 0,000 ≤ r 11 < 0,200 : sangat rendah (Slameto, 2001:215)
commit to user
77