Hasil Perhitungan
6.4. Hasil Perhitungan
6.4.1. Fixed Capital Invesment (FCI)
Tabel 6,2 Fixed Capital Invesment No
Type of Capital
Rp
1 Purchase equipment cost (EC)
8 tanah dan perbaikan
10 Engineering and construction 20.115.574.242,02
DPC
11 Contractor's Fee 6.168.776.100,89
12 Contingency 15.421.940.252,21
Fixed Capital Investment (FCI)
Tabel 6.3 Working Capital Investment No
Type of Capital
Rp
1 Persediaan bahan baku
2 Bahan baku dalam proses
3 Penyimpanan produksi
4 Biaya sebelum terjual
5 Persediaan uang
Working Capital (WC)
6.4.3. Total Capital Investment (TCI)
TCI = FCI + WCI ……………….……………………………(6-7) = Rp. 309.913.947.155,34 + Rp. 147.837.602.245,20 = Rp. 457.751.549.400,54
6.4.4. Manufacturing Cost (MC)
Tabel 6.4 Manufacturing Cost No
Type of Manufacturing Cost
Rp
1 Bahan baku
2 Gaji karyawan
5 Plant supplier
6 Royalties and patent
Direct Manufacturing Cost
8 Payroll & overhead
9 Laboratorium
Indirect Manufacturing Cost
12 Depreciation 30.991.394.715,53
13 Pajak pendapatan 6.198.278.943,11
14 Asuransi 6.198.278.943,11
Fixed Manufacturing Cost
Total Manufacturing Cost
6.4.5. General Expense (GE)
Tabel 6.5 General Expense No
Type of General Expenses
Total General Expenses
6.4.6. Analisa Kelayakan
Total cost = manufacturing cost + general expenses ........ (6-8)
= Rp. 960.857.867.023,86 + Rp. 243.068.769.084,36 = Rp. 1.203.926.636.108,21
Keuntungan Harga jual
= Rp. 1.354.750.845.101,96
Total cost
= Rp. 1.203.926.636.108,21
Keuntungan sebelum pajak = Rp. 150.824.208.993,75 Pajak 25 % dari keuntungan = Rp. 37.706.052.248,44
A. Percent Return On Investment (% ROI) Yaitu kecepatan tahunan dimana keuntungan –keuntungan akan mengembalikan investasi (modal). Dalam bentuk dasar ROI dapat didefinisikan sebagai rasio (perbandingan) yang dinyatakan dalam
prosentase dari keuntungan ta hunan dengan investasi modal.
= % ROI sebelum pajak
Pra
= % ROI setelah pajak
Pb
= Keuntungan sebelum pajak
Pa
= Keuntungan setelah pajak
ra
= Annual production rate
I F = Fixed Capital Investment Untuk industri dengan resiko tinggi. ROI sebelum pajak = 44 %
( Aries & Newton. 1955)
ROI sebelum pajak
ROI setelah pajak
B. Pay Out Time (POT) Yaitu jumlah tahun yang diperlukan untuk mengembalikan Fixed Capital Investment berdasarkan profit yang diperoleh.
Pb ra 0,1 I
Untuk industri kimia dengan resiko rendah max accetable POT = 5 tahun. ( Aries & Newton. 1955) POT sebelum pajak
POT setelah pajak = 309.913.947.155,34
= 26 bulan
C. Break Even Point (BEP) Yaitu titik impas. besarnya kapasitas produksi dapat menutupi biaya keseluruhan. dimana pabrik tidak mendapatkan keuntungan namun tidak menderita kerugian.
= Annual Production Rate Fa = Annual fixed expense at max production Ra = Annual regulated expense at max production
( Aries & Newton. 1955)
1. Fixed Cost (Fa)
No
Fixed Cost (Fa)
2. Variable Cost (Va)
No
Variable cost (Va)
Rp
1 Bahan baku
2 Royalties and patents
4 Packaging and transport
3. Regulated Cost (Ra)
No
Regulated Cost (Ra)
3 Plant supplies
5 Payroll Overhead
6 Plant overhead
7 General expenses
Total penjualan produk selama 1 tahun Sa
( Aries & Newton. 1955)
= 45,44 %
D. Shutdown Point (SDP) Yaitu suatu titik dimana pabrik mengalami kerugian sebesar Fixed cost yang menyebabkan pabrik harus tutup.
( Aries & Newton. 1955)
= 29,75 %
E. Discounted Cash Flow (DCF) Discounted Cash Flow adalah interest rate yang diperoleh ketika seluruh modal yang ada digunakan semuanya untuk proses produksi. DCF dari suatu pabrik dinilai menguntungkan jika melebihi satu setengah kali bunga pinjaman bank. DCF(i) dapat dihitung dengan metode Present Value Analysis .
(0,7*274.136.831.438,08)
0,3*274.136.831.438,08
1.354.750.845.101,96–886.401.852.068,39 -
SDP =
(0,7*274.136.831.438,08)
43.387.952.601,75+(0,3*274.136.831.438,08) 1.354.750.845.101,96–886.401.852.068,39 -
BEP =
(FC+WC) =
Future Value Analysis : (FCI + WC) (1 + i) n = Wc + Sv + C {(1+i) n-1 + (1+i) n-2 + …+ (1+i) + 1} dengan trial solution diperoleh nilai i (%). (Peters & Timmerhause. 2003) Future Value Analysis : Persamaan :
(FCI + WC) (1 + i) n = Wc + Sv + C {(1+i) n-1 + (1+i) n-2 + …+ (1+i) + 1} dengan : FCI
= Fixed capital = Rp. 309.913.947.155,34
C = Annual cost = Profit after tax + depreciation + finance = Rp. 164.548.185.328,89
SV
= Salvage value = Rp. 0.-
WC
= Working capital = Rp. 147.837.602.245,20
Diperkirakan umur pabrik (n) = 10 tahun Diperoleh nilai i
Modal ( Manufacturing Cost dan General Expense )yang dibutuhkan untuk menghasilkan 1 kg produk Vinyl Acetate Monomer ( VAM ) adalah :
kg/jam
1 tahun 330 hari
1 hari
24 jam
= $ 1,204 / kg VAM
G. ENERGI YANG DIBUTUHKAN Energi yang dibutuhkan untuk menghasilkan 1 kg produk Vinyl Acetate Monomer ( VAM ) adalah : Energi yang dibutuhkan
= 1550 kW
= 1550 kWh x 3.600.000 J/kWh = 5.580.000.000 J/jam
1 J = 0,24 kalori Energi yang dibutuhkan ( kalori )
= 5.580.000.000 J/jam x 0,24 kalori/J = 1.339.200.000 kalori/jam
Jadi, banyaknya energy yang dibutuhkan tiap kg produk adalah
1. 339.200.000 kalori/jam 12626,26 kg/jam
= 106.064,66 kalori/kg VAM = 106,06 kkal/kg VAM
Sa
Keterangan gambar : Fa : Fixed Cost Ra
: Regulated Cost Sa
: Sales Va : Variable Cost
Gambar 6.2 Grafik Analisa Kelayakan
Kapasitas Produksi (%)
Fa
Pabrik vinyl acetate monomer ( VAM ) ini merupakan industri dengan resiko yang tinggi. Dari analisa ekonomi yang dilakukan diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel 6.6 Analisis Kelayakan No. Keterangan
Perhitungan
Batasan
1. Percent Return On Investment (%ROI) ROI sebelum pajak ROI setelah pajak
48,67 % 36,50 %
min 44 % (resiko tinggi)
2. Pay Out Time (POT) POT sebelum pajak POT setelah pajak
20 bulan
26 bulan
maks. 2 tahun (resiko tinggi)
3. Break Even Point (BEP)
45,44 %
40 – 60 %
4. Shut Down Point (SDP)
29,75 %
5.Discounted Cash Flow (DCF)
34,02 %
Diatas bunga pinjaman bank di Indonesia ( 14,47 % )
Dai hasil analisa yang dilakukan diatas dapat dihitung bahwa Pabrik vinyl acetate monomer (VAM) dengan kapasitas 100.000 ton/tahun layak untuk didirikan.