Gawat Janin

2. Gawat Janin

a. Pengertian gawat janin Gawat janin adalah apabila ditemukan denyut jantung janin diatas 160/menit (takhikardia), atau dibawah 100/menit (bradikardia), denyut

jantung tidak teratur, atau keluarnya mekonium yang kental atau hijau kental pada awal persalinan.

b. Diagnosis gawat janin Diagnosis gawat janin didasarkan pada denyut jantung janin yang

abnormal. Diagnostik lebih pasti jika disertai air ketuban hijau kental atau kental. Gawat janin dapat terjadi pada perdarahan, infeksi, insufisiensi plasenta, ibu DM, kehamilan preterm, posterm, prolabsus tali pusat, partus lama, dan induksi persalinan.

c. Penanganan gawat janin Peran bidan untuk mengenal mendeteksi dini adanya tanda gawat janin dan segera melakukan pertolongan pertama dan merujuk ke Rumah Sakit. Penanganan umum apabila menghadapi kasus gawat janin adalah

melakukan resusitasi intrauterine sebagai berikut:

 Ibu dimiringkan kekiri untuk memperbaiki sirkulasi plasenta.  Memberikan Oksigen menggunakan masker 6-8 lt/menit.  Bila ibu hipotensi segera lakukan pemasangan inful RL.

Rangkuman

1. Gerak janin tidak dirasakan adalah ibu hamil merasakan adanya

perubahan frekuensi gerakan janin kurang dari standar normal, berkurang dari biasanya, mengalami perubahan frekuensi/intensitasnya atau ibu

tidak merasakan gejala merasakan gerakan janin sesudah kehamilan 22 minggu atau selama persalinan.

2. Gawat janin adalah apabila ditemukan denyut jantung janin diatas 160/menit (takhikardia) atau dibawah 100/menit (bradikardia), denyut

jantung tidak teratur, atau keluarnya mekonium yang kental atau hijau kental pada awal persalinan.

3. Peran bidan untuk mengenali, mendeteksi dini adanya tAnda gawat janin dan segera melakukan pertolongan pertama dan merujuk ke RS. Penanganan umum apabila menghadapi kasus gawat janin adalah

melakukan resusitasi intrauterine.

4. Gambaran klinik solusi placenta: gerakan janin berkurang atau hilang, nyeri perut hilang-timbul atau menetap. Perdarahan pervaginam sesudah

hamil 22 minggu.

5. Gambaran klinik rupture uteri: gerakan janin dan DJJ tidak ada, perdarahan, nyeri perut hebat, syok, perut kembung/cairan bebas intra

abdominan, kontur uterus abnormal, abdomen nyeri, bagian-bagian janin

teraba dan denyut nadi ibu cepat.

6. Gambaran klinik gawat janin : gerakan janin berkurang atau hilang, DJJ abnormal (<100/menit) atau (>180/menit), kadang-kadang ditemukan

cairan ketuban bercampur mekonium.

7. Gambaran klinik kematian janin intra uterin : gerakan janin/DJJ hilang, tanda-tanda kehamilan berhenti, tinggi fundus uterus berkurang dan

pembesaran uterus berkurang.

Evaluasi Formatif

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan memilih salah satu alternative jawaban yang dianggap paling benar.

1. Seorang perempuan hamil, G1P0A0, datang periksa ke RB, umur ibu 15 tahun, umur kehamilan 28 minggu, ibu mengeluh gerakan janin berkurang dari biasanya, ibu merasakan frekuensi gerakan janin berkurang. apakan analisa pada kasus tersebut?

A. Gerakan janin tidak dirasakan

B. Pertumbuhan janin terhambat

C. Gawat janin

D. Janin mati

E. Janin kecil

2. seorang perempuan hamil, G1P0A0, datang periksa ke RB, umur ibu 25 tahun, umur kehamilan 28 minggu, ibu mengeluh gerakan janin berkurang dari biasanya, ibu merasakan frekuensi gerakan janin berkurang. Apakah penatalaksanaan awal yang tepat dilakukan bidan pada kasus tersebut?

A. Penilaian DII, pasang infuse dan rawat inap di RB

B. Pasang infuse, beri sedative dan tirabaring total

C. Dukungan psikologis, beri sedative dan rawat inap di RB

D. Atur posisi trendelenbung, pasang infuse, rawat inap di RB

E. Penilaian DII, dukungan psikologis dan lakukan rujukan.

3. Apakan pendidikan kesehatan pada ibu hamil tentang indikator sederhana untuk pergerakan janin, yang bisa diberikan oleh bidan ?

A. Minimal 10 kali gerakan janin dalam 12 jam

B. Minimal 10 kali gerakan janin dalam 24 jam

C. Minimal 12 kali gerakan janin dalam 24 jam

D. Minimal 24 kali gerakan janin dalam 24 jam

E. Minimal 10 kali gerakan janin dalam 48 jam

4. Seorang perempuan hamil, G1P0A0, datang periksa ke BPM, umur ibu 25 tahun, umur kehamilan 28 minggu, ibu mengeluh mengeluarkan bercak darah berwarna merah tua, nyeri perut, gerakan janin berkurang, DJJ 116x/menit, tidak teratur. Apakah diagnose pada kasus tersebut?

A. Solutio placenta dan gawat janin

B. Placenta previa dan gawat janin

C. Ruptur uteri dan gawat janin

D. Inpartu dan gawat janin

E. Kehamilan ektopik terganggu

5. Seorang perempuan hamil, G2P1A0, datang ke RB, umur ibu 27 tahun, umur kehamilan 32 minggu, ibu mengeluh gerakan janin tak dirasakan, DJJ

96x/menit, tidak teratur. Apakah diagnosa kasus tersebut?

A. Syok

B. Gawat janin

C. Solutio placenta

D. Placenta previa

E. Ruptur uteri

6. Seorang perempuan ibu hamil, G2P1A0, datang ke RB, umur ibu 27 tahun, umur kehamilan 38 minggu, ibu mengeluh gerakan janin tak dirasakan, perut terasa nyeri hebat, tekanan darah 90/60 mmHg, nadi teraba kecil 100x/menit, suhu 36˚C, respirasi 18x/menit, palpasi abdomen bagian-bagian

janin jelas teraba, auskultasi DJJ negative. Apakah diagnosa pada kasus tersebut?

A. Syok

B. Vasa previa

C. Ruptur uteri

D. Solutio placenta

E. Placenta previa

7. Seorang perempuan hamil, G2P1A0, datang ke RB, umur ibu 25 tahun, umur kehamilan 27 minggu, ibu mengeluh gerakan janin tak dirasakan, riwayat ibu mengalami trauma jatuh 1 minggu yang lalu, TFU 3 jari bawah simfisis, pembesaran uterus berkurang, auskultasi DJJ negative. Apakah diagnosa

kemungkinan pada kasus tersebut?

A. Syok

B. Ruptur uteri

C. Kematian janin

D. Placenta previa

E. Solutio placenta

8. Seorang perempuan hamil, G2P1A0, datang ke RB, umur ibu 25 tahun, umur kehamilan 27 minggu, ibu mengeluh gerakan janin tak dirasakan, riwayat ibu mengalami trauma jatuh 1 minggu yang lalu, TFU 3 jari bawah simfisis, pembesaran uterus berkurang, auskultasi DJJ negative. Apakah

penatalaksanaan awal yang tepat yang dilakukan bidan pada kasus tersebut?

A. Kaji keadaan janin, dukungan psikologis dan rujuk ke RS

B. Pasang infuse, kaji keadaan janin, rawat inap di RB

C. Pasang infuse, dukungan psikologis, rawat inap di Rb

D. Kaji keadaan janin, dukungan psikologis, rawat inap di RB

E. Kaji keadaan janin, beri terapy sedative, tirah baring total di RB

9. Seorang perempuan hamil G2P1A0, datang ke RB, umur ibu 27 tahun, umur kehamilan 37 minggu, ibu mengeluh gerakan janin tidak dirasakan, DJJ 96x/menit tidak teratur. Apakah kategori DJJ pada kasus tersebut?

A. Bradikaridi

B. Takhikardi

C. Bradipnoe

D. Takhinoe

E. Apnoe

10. Seorang perempuan hamil G2P1A0, datang ke RB, umur ibu 27 tahun, umur kehamilan 37 minggu, ibu mengeluh gerakan janin tidak dirasakan, DJJ 110x/menit tidak teratur. Apakah kategori DJJ pada kasus tersebut?

A. Bradikaridi

B. Takhikardi

C. Bradipnoe

D. Takhinoe

E. Apnoe

11. Seorang perempuan hamil G2P1A0, datang ke RB, umur ibu 27 tahun, umur kehamilan 37 minggu, ibu mengeluh gerakan janin tidak dirasakan, DJJ 110x/menit tidak teratur. Apakah penanganan awal yang paling tepat dilakkan bidan pada kasus tersebut?

A. Kaji tanda gawat janin, lakukan resusitasi intrauterin dan rujuk ke RS

B. Kaji tanda gawat janin, lakukan resusitasi intrauterin dan rawat inap di RB

C. Kaji tanda gawat janin, anjurkan tirah baring total dan rawat inap di RB

D. Lakukan resusitasi intrauterin dan rawat inap di RB

E. Lakukan pertolongan persaninan dan rawat inap di RB

12. Bagaimana penatalaksanaan resusitasi intrauterin pada ibu hamil yang tepat?

A. Atur posisi miring ke kanan, beri oksigen 6-8 L/menit, pasang infus RL

B. Atur posisi miring ke kiri, beri oksigen 1-2 L/menit, pasang infus RL

C. Atur posisi trendelen burg, beri oksigen 1-2 L/menit, pasang infus RL

D. Atur posisi dorsal recumben, beri oksigen 6-8 L/menit, pasang infus RL

E. Atur posisi miring ke kiri, beri oksigen 6-8 L/menit, pasang infus RL

Tugas Mandiri

Kerjakan tugas mandiri berikut ini:

 Identifikasilah diagnosis dan gambaran klinik yang terkait gerakan janin!  Jelaskan penanganan umum pada kasus gerakan janin tidak dirasakan!  Jelaskan penatalaksanaan resusitasi intaruterin pada kasus gawat janin!