Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Definisi Konsep

16 yang terjadi pada warga masyarakat yang terdiri dari berbagai macam etnis seperti Cina, India, dan Karo.

1.2 Perumusan Masalah

Hal yang sangat penting untuk memulai suatu penelitian adalah adanya masalah yang akan diteliti. Agar penelitian dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya, maka peneliti harus merumuskan masalahnya dengan jelas sehingga akan jelas bagi peneliti dari mana harus mulai, ke mana harus pergi dan dengan apa Arikunto, 2006:24. Berdasarkan kajian yang telah dikemukakan di atas, maka yang menjadi perumusan masalah dalam penelitian ini, yaitu : “ Bagaimana bentuk dan faktor- faktor yang memengaruhi solidaritas pada masyarakat pluralis yang sering mengalami banjir pada etnis Cina, India, dan Karo di Kota Medan, khususnya di kawasan Kelurahan Polonia?”

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah di atas maka yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui bentuk dan pola solidaritas pada masyarakat yang sering mengalami banjir pada berbagai etnis yang tinggal bersama di suatu kawasan.

1.4. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut : 1.4.1. Manfaat Teoritis Universitas Sumatera Utara 17 Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan kajian ilmiah bagi mahasiswa khususnya mahasiswa sosiologi serta dapat memberikan sumbangsih dan kontribusi bagi ilmu sosial, masyarakat, pemerintah, khususnya bagi bidang studi sosiologi perkotaan. 1.4.1. Manfaat Praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan penulis dalam membuat karya tulis ilmiah tentang bentuk dan faktor-faktor yang memengaruhi solidaritas pada masyarakat yang sering mengalami banjir yang dihadapi oleh etnis Cina, India, dan Karo di Kecamatan Medan Polonia.

1.5. Definisi Konsep

1.5.1. Solidaritas Konsep solidaritas sosial merupakan konsep sentral Emile Durkheim 1858-1917 dalam mengembangkan teori sosiologi. Durkheim menyatakan bahwa solidaritas sosial merupakan suatu keadaan hubungan antara individu dan atau kelompok yang didasarkan pada kepercayaan yang dianut bersama dan diperkuat oleh pengalaman emosional bersama. Solidaritas menekankan pada keadaan hubungan antar individu dan kelompok dan mendasari keterikatan bersama dalam kehidupan dengan didukung nilai-nilai moral dan kepercayaan yang hidup dalam masyarakat. Wujud nyata dari hubungan bersama akan melahirkan pengalaman emosional, sehingga memperkuat hubungan antar mereka. Berkaitan dengan perkembangan masyarakat, Durkheim melihat bahwa masyarakat berkembang dari masyarakat sederhana menuju masyarakat modern. Salah satu komponen utama masyarakat yang menjadi pusat perhatian Durkheim dalam memperhatikan perkembangan masyarakat adalah bentuk solidaritas sosialnya. Universitas Sumatera Utara 18 Masyarakat sederhana memiliki bentuk solidaritas sosial yang berbeda dengan bentuk solidaritas sosial pada masyarakat modern. Masyarakat sederhana mengembangkan bentuk solidaritas sosial mekanik, sedangkan masyarakat modern mengembangkan bentuk solidaritas sosial organik. Jadi, berdasarkan bentuknya, solidaritas sosial masyarakat terdiri dari dua bentuk yaitu: 1.Solidaritas sosial mekanik. Pada saat solidaritas mekanik memainkan peranannya, kepribadian tiap individu boleh dikatakan lenyap, karena ia bukanlah diri indvidu lagi, melainkan hanya sekedar mahluk kolektif. Jadi, masing-masing individu diserap dalam kepribadian kolektif. 2.Solidaritas sosial organik Solidaritas organik berasal dari semakin terdiferensiasi dan kompleksitas dalam pembagian kerja yang menyertai perkembangan sosial. Durkheim merumuskan gejala pembagian kerja sebagai manifestasi dan konsekuensi perubahan dalam nilai-nilai sosial yang bersifat umum. 1.5.2. Masyarakat Pluralis Masyarakat adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup atau semi terbuka, dimana sebagian besar interaksi adalah antara individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut. Lebih abstraknya, sebuah masyarakat adalah suatu jaringan hubungan- hubungan antar entitas-entitas. Umumnya, istilah masyarakat digunakan untuk mengacu sekelompok orang yang hidup bersama dalam satu komunitas yang teratur. Masyarakat pluralis berarti masyarakat yang memiliki keberagaman budaya dan suku yang menjadi latar belakangnya. Suatu kawasan yang ditempati oleh masyarakat pluralis berarti kawasan tersebut Universitas Sumatera Utara 19 terdiri dari penduduk yang berbeda budaya seperti India, Cina, dan Karo. Ada berbagai faktor penarik masyarakat pluralis yang menempati suatu kawasan tempat tinggal. Lokasi tempat tinggal yang strategis dapat menarik perhatian masyarakat termasuk masyarakat pluralis. Setelah menempati lokasi itu, masyarakat pluralis biasanya berbaur dengan tetangga yang berada di sebelah dan di dekat rumahnya. Selain itu, asimilasi juga merupakan faktor utama masyarakat pluralis tinggal di kawasan tempat tinggal yang terdiri dari penduduk yang berasal dari budaya dan suku yang berbeda. Perkawinan campuran yang dilakukan membuat mereka dapat berbaur dengan mudah di kawasan tempat tinggal yang juga terdiri dari berbagai masyarakat pluralis. Kesadaran sebagai makhluk sosial yang saling membutuhkan satu dengan yang lain membuat masyarakat pluralis biasanya mau berbaur dengan dengan tetangganya meskipun berbeda etnis. Berbagai kegiatan yang dilakukan di kawasan tempat tinggal juga membuat masyarakat pluralis semakin mengenal tetangga yang ada di sekitar rumahnya. Kegiatan yang rutin dilakukan di kawasan tempat tinggal masyarakat pluralis seperti kerja bakti dan olahraga. Kerja bakti yang bisanya dilakukan pada jangka waktu tertentu memberikan kesempatan kepada masyarakat pluralis untuk saling berbaur dan lebih mengenal orang lain. Kegiatan olahraga yang dilakukan oleh masyarakat pluralis juga dapat semakin menumbuhkan sikap sportif yang menerima apapun hasil dari olahraga yang mereka lakukan. Sikap yang dimunculkan dari berbagai kegiatan yang dilakukan dapat menimbulkan rasa saling menghargai dan menghormati atas berbagai perbedaan yang dihadapi oleh masyarakat pluralis dalam kehidupannya sehari- hari. Universitas Sumatera Utara 20 1.5.3. Masyarakat Banjir Masyarakat banjir adalah masyarakat yang sering mengalami banjir di kawasan tempat tinggalnya. Masyarakat banjir biasanya mengetahui kapan banjir akan terjadi dan telah terbiasa menghadapi banjir tersebut. Berbagai faktor mempengaruhi terjadinya banjir di tempat tinggal mereka seperti tanah tempat tinggal mereka yang rendah. Akibatnya apabila hujan turun terus- menerus, banjir akan menggenangi jalanan yang berada di depan rumah masyarakat ini bahkan sampai masuk ke dalam halaman bahkan rumah. Masyarakat banjir yang menghadapi hal ini biasanya akan selalu bersiap apabila hujan deras turun dan menyediakan peralatan yang dapat digunakan untuk membuang air yang telah masuk tersebut. Seringnya kejadian yang mereka hadapi ini membuat masyarakat banjir menjadi terbiasa melakukan kegiatan itu setelah hujan reda. Ada juga beberapa warga yang akhirnya memutuskan untuk merenovasi bagian depan rumah mereka menjadi lebih tinggi sehingga pada saat hujan turun air tidak akan masuk lagi ke rumah warga. Selain itu, sampah biasanya menjadi penyebab banjir yang terjadi di sekitar lingkungan tempat tinggal masyarakat banjir. Masyarakat banjir harus lebih memperhatikan kondisi kebersihan lingkungan tempat tinggal mereka terutama masalah sampah yang menjadi penyebab banjir apabila hujan turun. Sampah yang dibuang sembarangan ke sungai atau saluran air yang berada di sekitar rumah masyarakat banjir tentu akan semakin membuat banjir yang terjadi di kawasan tempat tinggal mereka semakin besar. Masyarakat banjir biasanya melakukan kegiatan membersihkan lingkungan tempat tinggal mereka secara rutin agar apabila hujan turun mereka sudah mempersiapkan lingkungan tempat tinggal yang lebih bersih dan meminimalkan adanya sampah. Universitas Sumatera Utara 21 Kerugian yang dialami oleh masyarakat banjir apabila banjir sudah terjadi di rumah mereka yaitu perabotan rumah yang terbuat dari kayu menjadi rusak akibat terkena banjir. Banjir yang sering terjadi dan masuk ke dalam rumah warga membuat perabotan rumah seperti kursi dan meja menjadi rusak. Selain itu masyarakat banjir harus membersihkan sampah yang dibawa oleh arus air. Selain sampah, lumpur juga sering masuk ke dalam rumah warga dan pada saat air surut warga harus membersihkan sampah- sampah yang berserakan dan lumpur yang mengotori halaman depan atau belakang rumah warga serta lantai rumah. Kerugian lain yang dialami masyarakat banjir pada saat banjir sudah terjadi yaitu aktivitas masyarakat yang terganggu. Aktivitas masyarakat terganggu karena jalan yang mereka lewati biasanya masih tergenang air apabila banjir belum surut. Akibatnya masyarakat dapat terlambat pergi ke kantor dan bagi anak- anak yang sekolah juga dapat terlambat tiba di sekolahnya.Selain itu banjir yang sering terjadi apabila musim hujan telah tiba biasanya akan merusak jalan sehingga masyarakat yang menggunakan kendaraan akan mengalami kesulitan dalam bertransportasi di kawasan tempat tinggal mereka tersebut. Masyarakat banjir juga biasanya harus berhati- hati dengan segala penyakit yang muncul pada saat banjir terjadi dan air yang tergenang di saluran air rumah warga masih tergenang. Berbagai kerugian dialami masyarakat banjir apabila banjir mulai terjadi, apalagi sekarang hujan sering turun karena dipengaruhi faktor iklim cuaca yang tidak menentu. Masyarakat banjir perlu meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi banjir agar masing- masing individu dapat bertindak dengan cepat ketika banjir terjadi. Masyarakat banjir dapat membuat pertemuan dengan masyarakat lain yang tinggal di lingkungan tempat tinggalnya untuk membahas pengalaman banjir yang mereka hadapi selama ini. Pengalaman banjir yang telah dialami oleh masyarakat banjir akan membuat masyarakat bertindak cepat ketika banjir Universitas Sumatera Utara 22 terjadi, seperti mengangkat perabotan yang memungkinkan untuk diamankan ketika banjir terjadi. Tindakan tersebut dilakukan untuk meminimalkan segala bentuk kerugian yang terjadi pada saat banjir terjadi. Selain itu melalui pertemuan ini masyarakat yang sering mengalami banjir juga dapat membahas masalah kebersihan lingkungan yang juga mempengaruhi terjadinya banjir di lingkungan tempat tinggal mereka. Bersama dengan kepala lingkungan yang ada di lingkungan tempat tinggal, masyarakat dapat merencanakan kegiatan kerja bakti yang waktu pelaksanaannya disepakati oleh seluruh warga dan dapat dilaksanakan secara rutin. Masyarakat juga harus memperhatikan kebersihan sungai apabila terdapat sungai di sekitar lingkungan tempat tinggal. Kebersihan bantaran sungai dan sampah yang berada di sekitar sungai harus diperhatian. Banjir kiriman juga sering terjadi dan membuat banjir besar sering dialami oleh masyarakat banjir.

1.6. Metode Penelitian