Pengendalan Intern Terhadap Gaji Dan Upah Pada PT Bank Sumut Cabang Medan Iskandar Muda

(1)

TUGAS AKHIR

PENGENDALAN INTERN TERHADAP GAJI DAN UPAH PADA PT BANK SUMUT CABANG MEDAN

ISKANDAR MUDA

Oleh :

RINI WILIANDARI 112102177

PROGRAM STUDI D3 AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2014


(2)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS MEDAN

PERSETUJUAN ADMINISTRASI AKADEMIK

NAMA : RINI WILIANDARI

NIM : 112102177

PROGRAM STUDI : DIPLOMA III AKUNTANSI

JUDUL TUGAS AKHIR : PENGENDALAN INTERN TERHADAP GAJI DAN UPAH PADA PT BANK SUMUT CABANG MEDAN ISKANDAR MUDA Tanggal 2014 Dosen Pembimbing Tugas Akhir

( Drs. Rasdianto, M.Si, Ak ) NIP.1955 09081981035 1 005

Tanggal 2014 Ketua Prodi Diploma III Akuntansi

( Drs. Rustam, M.Si, Ak, CA) NIP.195111114 198203 1 002

Tanggal 2014 Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU

(Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec, Ac, Ak, CA) NIP.19560407 198002 1 001


(3)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS MEDAN

PENANGGUNG JAWAB TUGAS AKHIR

NAMA : RINI WILIANDARI

NIM : 112102177

PROGRAM STUDI : DIPLOMA III AKUNTANSI

JUDUL TUGAS AKHIR : PENGENDALAN INTERN TERHADAP GAJI DAN UPAH PADA PT BANK SUMUT CABANG MEDAN ISKANDAR MUDA

Medan, 2014

(RINI WILIANDARI) NIM.112102177


(4)

KATA PENGANTAR

Bismillahirahmanirrahim

Syukur Alhamdulilah penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, berkat, dan karunia serta hidayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan tugas akhir ini. Tugas akhir ini berjudul “Pengendalian Intern Terhadap Gaji dan Upah pada PT. Bank SUMUT Cabang Medan Iskandar Muda.”

Dalam menyelesaikan tugas akhir ini, penulis menyadari bahwa masih jauh dari kata sempurna baik dari segi tata bahasa ataupun dari tata cara penulisannya karena kemampuan dan keterbatasan yang penulis miliki. Oleh karena itu, dengan senang hati penulis akan menerima kritik dan saran pembaca yang bersifat membangun.

Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini tidak akan dapat diselesaikan dengan baik tanpa adanya bantuan moril maupun materil dari banyak pihak. Maka dalam kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya atas bantuan dan bimbingan yang diberikan dalam menyelesaikan tugas akhir ini. Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec, Ac, Ak, CA selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Drs. Rustam, M.Si, Ak, CA selaku Ketua Jurusan Program Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara .


(5)

3. Bapak Drs. Rasdianto, M.Si, Ak selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak memberikan waktunya untuk membimbing penulis, memberikan saran dan masukan, serta nasehat dalam penyempurnaan tugas akhir ini dari awal sampai selesainya tugas akhir ini.

4. Pimpinan dan seluruh staf PT. Bank SUMUT Cabang Medan Iskandar Muda, yang telah banyak membantu penulis untuk memberikan izin dan menyediakan data-data yang diperlukan dalam menyusun Tugas Akhir ini. 5. Orang tua saya, Ibunda Lilik Ismiati, tante saya Evi Safriana Hadriani dan

nenek saya Meydiana Zein.Terimakasih untuk cinta, kasih sayang dan pengorbanan yang telah diberikan selama ini, semoga ananda kelak menjadi orang yang berguna dan menjadi orang berhasil.

6. Romy M. Ginting yang telah memberikan semangat dan motivasi serta teman-teman penulis di grup D khusus nya Rahmi Utami Siregar,Darmawati Simamora yang turut memberikan semangat dan dukungan kepada penulis. Penulis sadar bahwa tugas akhir ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bermanfaat untuk perbaikan tugas akhir ini.

Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih dan semoga tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi rekan-rekan mahasiswa dan pembaca lainnya.

Medan, Juni 2014 Penulis

Rini Wiliandari 112102177


(6)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR GAMBAR ... v

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR LAMPIRAN ... vii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

C. Tujuan dan Manfaat Penelitan ... 3

D. Rencana Penulisan ... 4

1. Jadwal Survei/Observasi ... 4

2. Rencana Isi ... 5

BAB II PT BANK SUMUT CABANG MEDAN ISKANDAR MUDA .... 7

A. Sejarah Singkat Perusahaan ... 7

1. Fungsi, Visi, dan Misi PT Bank SUMUT ... 8

2. Statement Budaya Perusahaan PT Bank SUMUT ... 9

3. Logo dan Makna dari Logo Bank SUMUT ... 10

B. Struktur Organisasi PT Bank SUMUT cabang Medan Iskandar Muda ... 11


(7)

C. Job Description PT Bank Sumut cabang Medan Iskandar Muda . 12

D. Jaringan usaha ... 23

E. Kinerja Usaha ... 25

F.Rencana Usaha ... 26

BAB III PENGENDALIAN INTERN TERHADAP GAJI DAN UPAH PADA PT BANK SUMUT CABANG MEDAN ISKANDAR MUDA ... 27

A. Pengertian Pengendalian Intern ... 27

1. Tujuan Pengendalian Intern ... 30

2. Komponen-komponen Pengendalian Intern ... 31

3. Keterbatasan Pengendalian Intern ... 34

B. Pengertian Gaji dan Upah ... 34

C. Pengendalian Intern Penggajian ... 37

D. Bagian yang Terlibat dalam Penggajian dan Pengupahan ... 38

E. Dokumen yang Digunakan ... 46

F. Prosedur Penggajian dan Pengupahan ... 47

G. Pengendalian Intern Gaji dan Upah ... 50

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ... 53

A. Kesimpulan ... 53

B. Saran ... 54

DAFTAR PUSTAKA ... 55


(8)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman


(9)

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

I.1 Jadwal Penelitian ... 5 II.1 Kinerja Bank Sumut cabang Medan Iskandar Muda ... 25


(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Judul Halaman

1. Struktur Organisasi PT Bank SUMUT Cabang

Medan Iskandar Muda ... 56 2. Surat Riset Penelitian Bank SUMUT ... 57


(11)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Masalah kebijakan dan sistem penggajian/pengupahan karyawan dan pekerja perusahaan yang tepat tetap menjadi topik hangat pada setiap forum diskusi, seminar, maupun karya ilmiah yang menghadirkan para pelaku bisnis yang terlibat langsung atau tidak langsung dalam proses usaha yaitu pimpinan perusahaan, pekerja, dan Departemen Tenaga Kerja. Tujuan utama yang dapat dicapai oleh sebuah perusahaan melalui kebijakan dan sistem penggajian/pengupahan yang tepat adalah untuk menjamin bahwa perusahaan itu dapat mampu menarik, mempertahankan dan memotivasi karyawan yang berkualitas tinggi. Dengan mempunyai dan menerapkan sistem yang tepat reputasi perusahaan akan naik dan sumber daya manusia yang berkualitas akan melamar kerja ke perusahaan itu.

Bank memiliki kegiatan usaha yang berbeda dengan perusahaan umum lainnya yaitu memberikan jasa keuangan kepada masyarakat. Secara sederhana bank dapat diartikan sebagai lembaga keuangan yang kegiatan usahanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana tersebut ke masyarakat serta memberikan jasa-jasa bank lainnya. Hingga saat ini telah banyak bank-bank yang menawarkan berbagai jasa pelayanan perbankan, mulai dari penyetoran dan pengambilan uang oleh nasabah, pentransferan uang, penjamin emisi sampai dengan investasi.Hal ini dapat dicontohkan seperti pengambilan uang dari ATM yang sistemnya relatif


(12)

mudah, dimana nasabah tidak perlu datang ke bank, sampai dengan pemberian suku bunga yang mengiurkan dan lain sebagainya.

PT. Bank SUMUT merupakan alat kelengkapan otonomi daerah di bidang perbankan yang berfungsi sebagai penggerak dan pendorong laju pembangunan daerah, bertindak sebagai pemegang kas daerah yang melaksanakan penyimpanan uang daerah serta sebagai salah satu sumber pendapatan asli daerah dengan melakukan kegiatan usaha sebagai bank umum.

Faktor yang mempengaruhi berhasil atau tidaknya suatu bank dalam mencapai tujuan yang diharapkan adalah faktor tenaga kerja, karena pelaksanaan kegiatan perusahaan tidak terlepas dari sumber daya manusia. Operasional suatu bank baru dapat berjalan apabila ada tenaga kerja. Satu-satunya jalan untuk paling sedikit survive dalam persaingan adalah dengan berusaha meningkatkan produktivitas dan efisiensi bank. Peningkatan produktivitas bank harus didahului dengan peningkatan kinerja sumber daya manusia, gaji dan upah harus dikaitkan dengan prestasi dan tingkat produktivitas. Produktivitas dihasilkan melalui perpaduan antara prestasi kerja dan dan teknologi yang digunakan.

Pada dasarnya tidak ada korelasi langsung antara upah/gaji dan produktivitas. Pada suatu saat jika ada keinginan untuk memperoleh upah/gaji yang lebih tinggi, maka orang-orang akan cenderung bekerja lebih keras untuk mendapatkannya, misalnya melalui sistem intensif dan bonus yang dikaitkan dengan prestasi. Oleh karena itu, upah/gaji dapat digunakan sebagai alat untuk mendorong motivasi hanya bila diciptakan kebijakan dan sistem yang


(13)

memberikan penghargaan kepada prestasi kerja yang tinggi.

Mengingat masalah gaji dan upah adalah merupakan masalah yang sensitif, maka untuk mengatasi masalah-masalah tersebut maka bank perlu mengembangakan suatu pengendalian gaji dan upah agar sistem penggajian tersebut masuk akal dan dapat dipertahankan.Dalam pengendalian intern gaji dan upah ini diupayakan terjadinya hubungan yang harmonis antara suatu bank dengan tenaga kerja. Bank berusaha merangsang motivasi kerja melalui pemberian gaji, tunjangan-tunjangan, insentif, bonus dan lain-lain Sehingga dengan demikian diharapkan tenaga kerja yang akan semakin produktif kemudian dengan adanya sistem pengendalian intern yang tegas dan objektif akan menciptakan suatu iklim perusahaan yang mendorong karyawan untuk semakin produktif dan bertindak jujur.

Berdasarkan uraian di atas maka penulis merasa tertarik untuk membahas gaji dan upah. Disini penulis tugas akhir ini dengan judul “Pengendalian Intern Gaji Dan Upah Pada PT. Bank SUMUT Medan Iskandar Muda”.

B. Rumusan Masalah

Pengendalian intern gaji dan upah sangatlah penting yaitu untuk meghindari kemungkinan terjadinya penyelewengan terhadap pemberian gaji dan upah yang dapat merugikan pihak perusahaan. Berdasarkan hal tersebut maka penulis mencoba untuk membahas permasalahan “ Apakah Sistem Pengendalian Intern Gaji dan Upah pada PT Bank SUMUT Cabang Medan Iskandar Muda telah dilaksanakan dengan baik ? “.


(14)

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan penelitian

Tujuan penelitian yang dapat diperoleh setelah melakukan penelitian adalah:

Untuk mengetahui apakah PT Bank SUMUT Cabang Medan Iskandar Muda telah menciptakan pengawasan intern gaji dan upah yang baik dan Memadai yang mendukung kelancaran operasional perusahaan.

2. Manfaat Penelitian

a. Bagi penulis bermanfaat untuk menerapkan ilmu yang didapat selama masa perkuliahan.

b. Dapat digunakan penulis lainnya sebagai pembanding untuk melakukan penelitian pada masa yang akan datang.

c. Bagi perusahaan itu sendiri dapat digunakan sebagai dasar untuk membuat perencanaan dan kebijakan yang tepat untuk masa yang akan datang.

D. Rencana Penulisan 1. Jadwal Penelitian

Tempat: PT Bank SUMUT Cabang Medan Iskandar Muda Jadwal: Tanggal 16 Juni sampai dengan 10 Juli 2014


(15)

Tabel I.1

Jadwal Survei / Observasi

No

Kegiatan JUNI

I II III IV

1. Pengesahan Tugas Akhir 2. Pengajuan Judul

3. Permohonan Izin riset

4. Penunjukan Dosen Pembimbing 5. Pengumpulan Data

6. Penyusunan Tugas Akhir 7. Bimbingan Tugas Akhir 8. Penyelesaian Tugas Akhir

2. Rencana Isi

Penulis akan membuat rencana isi secara terarah dalam penulisan tugas akhir, pembahasn tugas akhir ini terbagia tas empat (4) bab yang saling berkaitan yaitu:

BAB I : PENDAHULUAN

Dalam bab ini penulis menguraikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, dan rencana penulisan tugas akhir yang terdiri dari jadwal Survei/observasi dan rencana isi.

BAB II :PT BANK SUMUT CABANG MEDAN ISKANDAR MUDA

Pada bab ini meliputi sejarah singkat Perusahaan, struktur organisasi ,job description, jaringan usaha, kinerja usaha dan rencana usaha PT Bank Sumut cabang medan Iskandar muda.


(16)

BAB III :PENGENDALIAN INTERN TERHADAP UPAH DAN GAJI PADA PT BANK SUMUT CABANG MEDAN ISKANDAR MUDA

Pada bab ini penulis mencoba untuk menguraikan mengenai pengertian pengendalian intern, pengertian gaji dan upah, bagian yang terlibat dalam penggajian dan pengupahan, dokumen yang digunakan, prosedur penggajian dan pengupahan,dan pengendalian intern gaji dan PT Bank sumut cabang Medan Iskandar Muda

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN

Dalam bab ini penulis mencoba mengambil kesimpulan dan memberikan saran-saran berdasarkan dari pengumpulan data dan pembahasan yang dilakukan dimana diharapkan dapat memberikan masukan yang bermanfaat bagi PT Bank Sumut.


(17)

BAB II

PT BANK SUMUT CABANG MEDAN ISKANDAR MUDA A. Sejarah Ringkas Perusahaan

Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara (BPDSU), yang sekarang dikenal dengan nama Bank SUMUT merupakan bank devisa yang berkantor pusat di Jalan Imam Bonjol No.18 Medan.

Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara (BPDSU) didirikan pada tanggal 4 November 1961 dengan Akte Notaris Roesli Nomor 22 dalam bentuk Perseroan Terbatas (PT). Sesuai dengan ketentuan Pokok Bank Pembangunan Daerah Tingkat I Sumatera Utara maka pada tahun 1962 bentuk usaha diubah menjadi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dengan modal dasar pada saat itu sebesar Rp.100 Juta dengan sahamnya dimiliki oleh Pemerintah Daerah Tingkat I Sumatera Utara dan Pemerintah Daerah Tingkat II se Sumatera Utara.

Sehubungan dengan Program Rekapitalisasi, bentuk hukum BPDSU tersebut diubah dari PD (Perusahaan Daerah) menjadi PT (Perseroan Terbatas).

Tujuan perubahan bentuk hukum BPDSU tersebut agar Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dapat masuk untuk pengembangan di kemudian hari. Pada tanggal 16 April 1999, berdasarkan Peraturan Daerah Tingkat I Sumatera Utara Nomor 2 Tahun 1999, bentuk hukum BPDSU diubah menjadi Perseroan Terbatas dengan nama PT. Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara atau disingkat PT. Bank Sumut yang berkedudukan dan berkantor pusat


(18)

di Medan, Jl. Imam Bonjol No. 18 Medan. Perubahan tersebut dituangkan dalam Akte Pendirian Alina Hanum Nasution, S.H., dan telah mendapat pengesahan dari

Menteri Kehakiman Republik Indonesia dibawah Nomor C – 8224 HT. 01. 01 TH 99, serta diumumkan dalam berita Negara Republik Indonesia Nomor 54 tanggal 6 Juli 1999. Modal dasar pada saat itu menjadi Rp. 400 Milyar yang selanjutnya dengan pertimbangan kebutuhan proyeksi pertumbuhan Bank, di tahun yang sama modal dasar kembali ditingkatkan menjadi Rp. 500 Milyar.

Laju pertumbuhan Bank Sumut semakian menunjukkan perkembangan yang sangat signifikan dilihat dari kinerja dan prestasi yang di peroleh dari tahun ke tahun, tercatat total asset Bank Sumut mencapai 10,75 Trilyun pada taun 2009 dan menjadi 12,76 Trilyun pada tahun 2010. Didukung semangat menjadi Bank Profesional dan tangguh menghadapi persaingan dengan digalakkanya program to be the best yang sejalan dengan road map BPD Regional Champion 2014, tentunya dengan konsekuensi harus memperkuat permodalan yang tidak lagi mengandalkan peryertaan saham dari pemerintah daerah, melainkan juga membuka akses permodalan lain seperti penerbitan obligasi, untuk itu modal dasar Bank Sumut kembali ditingkatkan dari Rp. 1 Trilyun pada tahun 2008 menjadi Rp. 2 Trilyun pada tahun 2011 dengan total asset meningkat menjadi 18,95 Trilyun.

1. Fungsi, Visi, dan Misi PT Bank SUMUT a. Fungsi


(19)

Fungsi dari pendirian PT Bank SUMUT adalah sebagai alat kelengkapan otonomi daerah dibidang perbankan, PT Bank SUMUT berfungsi sebagai penggerak dan pendorong laju pembangunan di daerah, bertindak sebagai pemegang kas daerah yang melaksanakan penyimpanan uang daerah, serta sebagi salah satu sumber pendapatan asli daerah dengan melakukan kegiatan usaha sebagai Bank umum pada Undang - Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan sebagaimana telah diubah dengan Undang – Undang Nomor 10 Tahun 1998.

b. Visi

Visi dari PT Bank SUMUT adalah menjadi bank andalan untuk membantu dan mendorong pertumbuhan perekonomian dan pembangunan daerah di segala bidang serta sebagai salah satu sumber pendapatan daerah dalam rangka peningkatan taraf hidup rakyat.

c. Misi

Misi dari PT Bank SUMUT adalah mengelola dana pemerintah dan masyarakat secara professional yang didasarkan pada prinsip-prinsip compliance.

2. Statement Budaya Perusahaan pada PT Bank SUMUT

Statement Budaya Perusahaan atau sering dikenal dengan nama Motto dari PT Bank SUMUT adalah “Memberikan Pelayanan TERBAIK”. Makna dari TERBAIK yaitu:

Berusaha untuk selalu Terpercaya


(20)

Energik didalam melakukan setiap kegiatan Senantiasa bersikap Ramah

Membina Hubungan secara Bersahabat

Menciptakan suasana yang Aman dan nyaman Memiliki Integritas tinggi Integritas tingg

Komitmen penuh untuk memberikan yang terbaik

3. Logo dan Makna dari Logo Bank SUMUT 1. Logo PT Bank SUMUT

Gambar I.1 Logo PT Bank SUMUT Sumber : www.Banksumut.co.id

2. Makna Logo PT Bank SUMUT

Kata kunci dari logo PT Bank SUMUT adalah SINERGY yaitu kerjasama yang erat sebagai langkah lanjut dalam rangka meningkatkan taraf hidup yang lebih baik, berbekal kemauan keras yang didasari dengan profesionalisme dan memberikan pelayanan yang terbaik.

Bentuk Logo menggambarkan dua elemen dalam bentuk huruf


(21)

merupakan kata awal "SUMUT". Sebuah penggambaran bentuk kerjasama yang sangat erat antara Bank Sumut dengan masyarakat Sumatera Utara sebagaimana visi Bank Sumut. Warna Orange sebagai simbol suatu hasrat untuk terus maju yang dilakukan dengan energik yang dipadu dengan warba biru yang sportif dan profesional sebagaimana misi Bank Sumut.

Warna Putih sebagai ungkapan ketulusan hati untuk melayani sebagaimana statement Bank Sumut. Jenis huruf "Platino Bold" sederhana dan mudah dibaca. Penulisan Bank dengan huruf kecil dan SUMUT dengan huruf kapital guna lebih mengedepankan Sumatera Utara, sebagai gambaran keinginan dan dukungan untuk membangun dan membensarkan Sumatera Utara.

B. Struktur Organisasi PT Bank SUMUT Cabang Medan Iskandar Muda

PT Bank SUMUT Kantor Cabang Iskandar Muda digolongkan kepada Kantor Cabang Kelas Dua.Struktur organisasi merupakan mekanisme yang terformat dalam pengelolaan suatu organisasi. Struktur organisasi menunjukkan suatu susunan yang berupa bagan, dimana terdapat hubungan diantara fungsi bagian, status ataupun orang – orang yang menunjukkan tanggung jawab dan wewenang yang berbeda dalam organisasi tersebut.

uraian tentang struktur organisasi pada PT Bank SUMUT Kantor Cabang Iskandar Muda, Dilampirkan pada halaman tugas akhir ini.


(22)

C. Job Description PT Bank SUMUT Kantor Cabang Medan Iskandar Muda

a. Pemimpin Cabang

1. Memimpin, mengkoordinir, membimbing, dan mengawasi serta melakukan penilaian terhadap kinerja pejabat dan karyawan dilingkungan Kantor Cabang.

2. Membimbing dan mengarahkan kegiatan pelayanan kepada nasabah, penggunaan teknologi Informasi, administrasi kredit, pengelolaan likuiditas serta memantau dan mengendalikan kegiatan-kegiatan tersebut.

3. Membimbing dan mengarahkan kegiatan penghimpunan dana, penyaluran kredit, pemasaran jasa-jasa bank sesuai dengan ketentuan yang berlaku berdasarkan kebijakan direksi pada rencana kerja bank serta memantau dan mengendalikan kegiatan-kegiatan tersebut.

4. Membimbing dan mengarahkan penyusunan rencana kerja tahunan, jangka menengah dan jangka panjang untuk diajukan kepada direksi dan selanjutnya menyusun action plan, melakukan koordinasi atas pelaksanaan rencana kerja yang telah disetujui Direksi.

5. Melakukan evaluasi atas perfomance dan memberikan pengarahan dalam penyusunan program-program untuk meningkatkan performance sesuai target yang telah ditetapkan Direksi.

6. Menjalin dan meningkatkan hubungan dengan masyarakat terutama pemilik dana dan pengusaha-pengusaha swasta, pemerintah dan yayasan-yayasan.


(23)

7. Memimpin kegiatan kelompok pemutus kredit sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

8. Membimbing mengarahkan dan memonitor upaya-upaya penyelesaian kredit non lancar.

9. Mengelola dan mengamankan kunci pintu kluis penyimpanan uang dan penyimpanan surat berharga dan surat barang jaminan kredit serta seluruh inventaris kantor.

10.Menyelenggarakan acara serah terima jabatan dan pengambilan sumpah pejabat struktural di bawahnya sesuai ketentuan yang berlaku. 11.Mengadakan rapat-rapat untuk meningkatkan performance Cabang,

pelayanan kepada nasabah, kebersihan dan kerapian kantor dan pengamanan seluruh harta benda perusahaan.

12.Melakukan tugas-tugas lainnya yang berhubungan dengan aktivitas Kantor Cabang.

13.Memberikan saran dan pertimbangan kepada Direksi tentang langkah-langkah yang perlu diambil dibidang tugasnya.

b. Wakil Cabang

1. Memberikan saran dan pertimbangan kepada Pemimpin Cabang tentang langkah-langkah yang perlu diambil dibagian tugasnya.

2. Mensupervisi unit kerja di Kantor Cabang yang dibawahinya.

3. Membantu Pemimpin Cabang dalam membimbing dan mengawasi seluruh pekerjaan staf dan karyawan dilingkungan Kantor Cabang.


(24)

4. Membantu Pemimpin Cabang dalam mengevaluasi dan meningkatkan performance Kantor Cabang.

5. Melakukan upaya peningkatan pelayanan kepada nasabah.

6. Mengkoordinir penyusunan usulan rencana kerja dari unit kerja yang dibawahi.

7. Sebagai salah satu Ketua atau anggota Komite Pemutus Kredit Kantor Cabang sesuai dengan batas kewenangannya.

8. Mengkoordinir dan memeriksa pembuatan laporan-laporan, analisa serta memberikan saran antisipasi untuk tindak lanjutnya.

9. Melakukan pembinaan, pengawasan dan pengaturan seluruh kegiatan operasional Kantor Cabang termasuk Kantor Kas dan Kas Mobil. 10.Mengatur kebutuhan likuiditas Kantor Cabang setiap harinya.

11.Membantu Pemimpin Cabang dalam menjalin dan meningkatkan hubungan dengan masyarakat terutama pemilik dana.

12.Mengawasi penggunaan seluruh harta benda yang berada dilingkungan Kantor Cabang.

13.Memeriksa dan meneliti bilyet deposito dan sertifikat deposito serta surat berharga sesuai ketentuan yang berlaku.

14.Memeriksa kebenaran lampiran neraca dan saldo rekening.

c. Pemimpin Divisi Pengawasan

1. Memberikan saran dan pertimbangan kepada Pemimpin Cabang tentang langkah-langkah yang perlu diambil di bidang tugasnya dengan tembusan kepada Direksi cq. Divisi Pengawasan.


(25)

2. Membantu Pemimpin Cabang dalam kegiatan yang berhubungan dengan pengawasan transaksi dan administrasi.

3. Melakukan pemeriksaan dan kebenaran transaksi dan verifikasi nota serta memeriksa kelengkapan persyaratan administrasi sesuai ketentuan yang berlaku.

4. Memberitahukan segera kesalahan transaksi atau kekurangan persyaratan administrasi kepada kepala unit terkait untuk diperbaiki atau dilengkapi.

5. Melaporkan segera kepada Pemimpin Cabang atas penyimpangan transaksi yang ditemukan untuk segera diambil pindahkan dengan tembusan kepada Direksi cq. Divisi Pengawasan.

6. Membuat laporan hasil temuan penyimpangan kegiatan operasional Kantor Cabang kepada Pemimipin Cabang dengan tembusan kepada Direksi cq. Divisi Pengawasan dan kepada Seksi Terkait.

7. Membuat catatan atas setiap kesalahan dan penyimpangan yang terjadi, baik jenis maupun petugas dan pejabat yang melakukan dan secara rutin setiap bulan dilaporkan kepada Pemimmpin Cabang dengan tembusan kepada Direksi cq. Divisi Pengawasan.

d. Pemimpin Seksi Operasional

1. Mengatur, membimbing, mengarahkan dan mengawasi pegawai-pegawai di seksinya dalam melaksanakan tugasnya.

2. Memberikan saran dan pertimbangan kepada Wakil Pemimpin Cabang tentang langkah-langkah yang perlu diambil dibidang tugasnya.


(26)

3. Melakukan pembinaan, pengawasan dan pengaturan seluruh kegiatan operasional Pelaksana Transfer / Inkasso / Pajak, Pelaksana Kliring, Pelaksana Verifikasi, Pelaksana Akuntansi IT & Laporan, Pelaksana Umum & Kepegawaian serta Pelaksana Administrasi Kredit.

4. Mengajukan usulan rencana kerja, anggaran tahunan dan action program untuk Seksi Operasional.

5. Memeriksa kebenaran, kelengkapan dan pencatatan dokumen transaksi pengiriman uang, pembebanan biaya, test key dan mensahkannya. 6. Memeriksa kebenaran posting transaksi seluruh kegiatan di seksinya

yang diinput ke komputer sesuai ketentuan yang berlaku.

7. Menerima, memproses dan memeriksa bukti sehubungan dengan transfer / inkasso / LLG (Lalu Lintas Giro)

8. Memeriksa warkat-warkat yang akan dkliringkan dan Daftar Warkat Kliring.

9. Memeriksa kebenaran bukti-bukti penerimaan dan pembayaran berkenaan dengan rekening-rekening nasabah yang berhubungan dengan seksinya.

10.Mengadministrasikan daftar warkat yang akan dkliringkan dan daftar warkat pemindahbukuan.

11.Memeriksa surat keterangan penolakan warkat kliring.

12.Memeriksa dan mengawasi input data warkat-warkat kliring ke komputer Sistem Otomasi Kliring Lokal (SOKL).


(27)

13.Memeriksa neraca kliring, laporan – laporan dan peralatan lainnya yang berhubungan dengan tugasnya.

14.Melakukan verifikasi atas seluruh nota yang telah diinput ke komputer pada hari yang sama sebelum bukti transaksi tersebut disampaikan ke Kontrol Intern atau diarsipkan sesuai ketentuan yang berlaku.

15.Mengawasi dan memeriksa follow up surat – surat masuk dan keluar, baik dari ekstern maupun intern.

16.Mengawasi dan mengatur tata ruang, perawatan, kebersihan gedung/inventaris dan keamanan kantor.

17.Mencetak rekap mutasi gabungan serta posisi Neraca dan Laba Rugi harian untuk disampaikan ke unit yang memerlukan sesuai ketentuan yang berlaku.

18.Melakukan proses tutup hari transaksi dan mencetak rekap lampiran serta mencocokkannya dengan Neraca.

19.Mencetak rekening giro/kredit dan seluruh data yang dibutuhkan untuk keperluan laporan, pengarsipan dan lainnya serta mendistribusikannya ke seluruh unit yang memerlukan.

20.Mengkoordinir pembuatan perhitungan ongkos yang masih harus dibayar pada akhir tahun buku.

21.Menyusun laporan-laporan harian, mingguan, bulanan dan tahunan untuk kepentingan intern dan ekstern.


(28)

e. Pemimpin Seksi Pelayanan Nasabah

1. Memelihara persediaan kas pada tingkat yang efisien sehingga likuiditas tidak terganggu dalam rangka mengoptimalkan rentabilitas. 2. Mengelola dana Pemerintah Daerah dan menjaga agar tidak beralih ke

bank lain.

3. Menjalin dan memelihara hubungan dengan masyarakat dan instansi pemilik dana.

4. Mengawasi dana tunai yang dikuasai para teller agar tetap dalam batas yang diizinkan oleh ketentuan yang berlaku.

5. Mengawasi kepatuhan pegawai terhadap pelaksanaan Standar Opersional Prosedur di lingkungan kerja seksi pelayanan nasabah.

6. Mengawasi pelaksanaan tata kelola perusahaan oleh pegawai di lingkungan seksi pelayanan nasabah.

7. Mengawasi pelaksanaan standart layanan Bank SUMUT oleh pegawai di lingkungan seksi pelayanan nasabah.

8. Mengawasi penggunaan teknologi informasi oleh pegawai di lingkungan seksi pelayanan nasabah.

9. Mengajukan rencana anggaran, investasi, inventaris untuk seksi pelayanan nasabah yang akan dituangkan ke dalam rencana kerja anggaran tahun bank.

10.Menyusun program kerja seksi pelayanan nasabah sehubungan dengan upaya pencapaian target rencana kerja dan melakukan pemantauan serta mengevaluasi pelaksanaannya.


(29)

11.Menindaklanjuti hasil temuan dan rekomendasi dari Satuan Pemeriksaan Internal (SPI) / Pemeriksa Eksternal serta melaporkan tindak lanjut temuan kepada Pemimpin Cabang.

12.Memeriksa status calon nasabah simpanan giro dalam daftar hitam Bank Indonesia.

13.Mengadministrasikan pembukuan dan penutupan rekening serta membuat dan memelihara buku register nasabah dan daftar hitam (black list).

14.Melayani penjualan blangko Cek dan Bilyet Giro dan membebankan biaya yang berkenaan dengan hal tersebut serta biaya – biaya lainnya yang berhubungan dengan pembukuan dan penutupan rekening.

15.Membuat referensi bank, dana blokir dan sejenisnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

f. Pemimpin Analisis Penyelamatan Kredit (APK)

1. Mengawasi dan mengkoordinir seluruh kegiatan operasional di Seksi Penyelamatan Kredit.

2. Memberikan saran dan pertimbangan kepada Pemimpin Cabang tentang langkah-langkah yang perlu diambil dibidang tugasnya.

3. Membuat rencana kerja, anggaran tahunan dan action program dari Seksi Penyelamatan Kredit.

4. Membantu Pemimpin Cabang dalam penyelenggaraan kegiatan yang berhubungan dengan restrukturisasi kredit.


(30)

5. Melakukan wawancara investigasi dan negoisasi sehubungan dengan restrukturisasi kredit.

6. Melakukan pemantauan terhadap kredit yang telah direstrukturisasi (dengan menyusun laporan bulanan perkembangan usaha debitur yang memuat perincian perkembangan usaha, pelaksanaan rencana kegiatan atau action plan dan kemungkinan pembayaran kembali) guna memastikan kesanggupan debitur untuk melakukan pembayaran kembali sesuai persyaratan dalam akad kredit baru.

7. Mengevaluasi kredit yang telah direstrukturisasi setiap triwulan dan menghitung kembali kerugian yang terjadi serta melaporkannya ke Divisi Penyelamatan Kredit.

8. Menyusun jadwal kunjungan Tim Penyelamatan Kredit dan mengkoordinir penagihan tunggakan kredit.

9. Mengupayakan jalan keluar penyelamatan dan pelunasan tunggakan kredit.

10.Membuat laporan hasil penagihan kredit non lancar dan laporan – laporan lain yang sehubungan dengan seksi penyelamatan kredit. 11.Membuat surat peringatan dan surat panggilan kepada debitur kredit

non lancar.

12.Menata dan mengarsipkan dengan baik seluruh surat masuk dan surat keluar sehubungan dengan Seksi Penyelamatan Kredit.

13.Melakukan evaluasi atas kredit yang menjadi non performing agar diketahui penyebab terjadinya kredit menjadi nonperforming.


(31)

14.Mempersiapkan surat pengajuan penagihan dan penyelamatan kredit bermasalah kepada BUPLN atas izin Kantor Pusat.

g. Pemimpin Seksi Pemasaran

1. Memasarkan produk dana, kredit, jasa dan layanan syariah ( office channeling ) sesuai rencana kerja bank.

2. Melakukan analisa permohonan kredit dan bank garansi. 3. Meninjau lokasi usaha dan proyek yang akan dibiayai.

4. Memeriksa data calon debitur melalui Sistem Informasi Debitur. 5. Melaksanakan taksasi barang agunan.

6. Melakukan pemeriksaan keabsahan izin usaha, keaslian surat barang agunan dan keaslian Surat Perintah Kerja (SPK) maupun kontrak kerja pada instansi yang berwenang.

7. Membuat undangan rapat anggota pemutus kredit.

8. Membuat surat persetujuan dan penolakan pemberian kredit.

9. Mengawasi kepatuhan pegawai terhadap pelaksanaan Standar Operasional Prosedur di lingkungan seksi pemasaran.

10. Mengawasi pelaksanaan tata kelola perusahaan oleh pegawai di lingkungan seksi pemasaran.

11. Mengawasi pelaksanaan Standar Pelayanan Bank SUMUT oleh pegawai di lingkungan seksi pemasaran.

12. Mengawasi penggunaan teknologi informasi oleh pegawai dilingkungan seksi pemasaran.


(32)

13. Mengajukan rencana anggaran, investasi, inventaris seksi pemasaran untuk dituangkan ke dalam rencana kerja anggaran tahunan bank. 14. Menyusun program kerja seksi pemasaran sehubungan dengan upaya

pencapaian target rencana kerja dan melakukan pemantauan serta mengevaluasi pelaksanaannya.

15. Menindaklanjuti hasil temuan dan rekomendasi dari Satuan Pemeriksa Internak (SPI) serta melaporkantindak lanjut temuan kepada Pemimpin Cabang.

16. Melakukan kunjungan kepada debitur yang menunggak sebagai usaha pembinaan dan menggali informasi atas kendala yang dihadapi debitur untuk mencari solusi pemecahannya.

17. Memberikan saran atau pertimbangan kepada Pemimipin Cabang tentang langkah-langkah yang perlu diambil dibidang tugasnya.

18. Memeriksa setiap proses pengambilan keputusan dan memastikan resiko-resiko yang diambil atas setiap keputusan dalam batas toleransi yang tidak merugikan bank baik saat ini maupun masa yang akan datang.

19. Membuat laporan terkait operasional seksi pemasaran sesuai ketentuan yang berlaku.

D. Jaringan Usaha

Jaringan usaha PT BANK SUMUT Cabang Medan Iskandar Muda adalah :

a. Instansi yang Menjalin Kemitraan pada KMG (Kredit Multi Guna) :


(33)

2. SD Santo Ignatius Medan Johor 3. TK Aisyiyah Bustanul Atfhal Tj.Sari 4. YP.Katolik Don Bosco Kam

5. RSJD Propsu

6. SMP Santa Maria Medan 7. SMA Santa Maria medan 8. Fakultas Ekonomi Um I Medan 9. Yaspen Mulia Tanjung sari 10.Fakultas Ilmu Komputer Um I 11.Yayasan Pesantren Darulafah 12.SD Santo Yoseph I Medan

13.SMA Swasta Muhammadiyah 2 Tj.Sari 14.SMP Swasta Ikal Medan

15.SMK Muhammadiyah 4 Belawan 16.SD Swasta Ikal Medan

17.Fakultas Kedokteran USU Medan 18.TK Swasta Ikal Medan

19.Kantor Arsip Daerah Kota Medan 20.Dinas P&K Kec.Medan Helvetia 21.Dinas Tata Kota Kodya Medan 22.Unit KSDA Sumut-I Medan

23.Seksi Dinas P&K Kec.Medan Baru 24.Pesantren Ar-Raudhatul Hasanah


(34)

25.SD Swasta Advent 4

26.SD Swasta Antonius I Medan 27.Fakultas Keperawatan USU

28.SMK Swasta Muhammadiyah 8 Medan 29.akultas Pertanian UISU Kampung VI 30.Kantor Departemen Agama Kota Medan 31.SD Katolik Asisi Medan

32.SD Swasta ST.Antonius II 33.Fakultas Ekonomi Unimed

34.Badan Meteorologi Dan Geofisika 35.Rumah Sakit Haji Medan

b. Notaris

1. Diana Nainggolan 2. Mercy Rumisris Siregar 3. Nida Husna

c. Asuransi

1. ASKRIDA 2. ASKRINDO 3. JIWA SRAYA 4. JAMKRINDO d. Developer


(35)

E. Kinerja Usaha

Tabel II.1

Kinerja Usaha Bank SUMUT Cabang Medan Iskandar Muda

No. URAIAN APRIL 2014 MEI 2014

APRIL -MEI

(%) NOMINAL 1. DPK 216,814,282 211,134,544 2,69 % (5,679,738) 2. Kredit 131,583,727 130,347,680 0,94 % (1,236,047) 3. Kolektibilitas

Kredit BD

131,559,981 130,321,670 0,95 % (1,238,311)

4. Pendapatan 14,440,868 18,170,375 20,5 % 3,729507 5. Biaya/Beban 13,880,227 17,664,237 21,4 % 3,784010

Sumber : Bagian Divisi Operasional Bank Sumut

Keterangan:

DPK : Dana pihak ketiga yaitu terdiri dari Giro,Tabungan,Deposito Kredit : Gabungan dari KU, KMG,

KAL, KUR, KPUM SS I, KPUM SS II, KPR Siap Huni, KPR FLPP, KUPS Ang Prs

Kolektibilitas Kredit BD : Terdiri dari lancar,DPK,Kurang

Lancar,Diragukan,Macet

Pendapatan : Terdiri dari Bunga,Operasional lainnya,Non Operasional

Biaya/Beban : Terdiri dari Bunga,Operasional lainnya,Non Operasional


(36)

F. Rencana Usaha/Kegiatan

Kegiatan selanjutnya yang akan dilakukan PT Bank SUMUT diantaranya mempromosikan kembali produk dan jasa unggulan bank dan tetap

mengadakan undian berhadiah untuk meningkatkan jumlah nasabah serta berusaha untuk memperluas jaringan dengan adanya penambahan bangunan fisik perusahaan misalnya penambahan kantor cabang dan cabang pembantu agar lebih dekat dengan masyarakat.


(37)

BAB III

PENGENDALIAN INTERN TERHADAP GAJI DAN UPAH PADA PT BANK SUMUT CABANG MEDAN

ISKANDAR MUDA A. Pengertian Pengendalian Intern

Pengendalian intern menurut Messier (2005 : 250) adalah sebagai berikut: “Pengendalian intern adalah suatu proses yang dijalankan oleh dewan komisaris, manajemen, dan personal entitas lainnya yang didesain untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian tiga golongan tujuan berikut ini: (1) keandalan pelaporan keuangan, (2) efektivitas dan efisiensi operasi, (3) kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku”.

Setiap kegiatan dalam perusahaan memiliki dua tingkatan, yang berada dalam dua sistem. Pertama adalah sistem operasi, yang dirancang untuk memenuhi tujuan yang telah ditetapkan, seperti memproduksi barang yang memenuhi standar biaya, kualitas, dan jadwal. Yang lainnya adalah sistem kontrol, yang terdapat dalam sistem operasi. Sistem kontrol tersebut terdiri atas prosedur, aturan, dan instruksi yang dirancang untuk memastikan bahwa tujuan sistem operasi akan tercapai. Kontrol meningkatkan kemungkinan tercapainya tujuan manajemen.

Setiap perusahaan mempunyai tujuan yang hendak dicapai, baik itu tujuan jangka pendek, menengah maupun jangka panjang dimana tujuan dari tiap-tiap perusahaan mungkin berbeda. Namun untuk mencapai tujuan tersebut, setiap perusahaan membutuhkan sistem yang baik dan pengelolaan yang cermat. Dari definisi pengendalian intern tersebut terdapat beberapa konsep


(38)

dasar sebagai berikut:

1. Pengendalian intern merupakan suatu proses. Pengendalian intern merupakan suatu proses untuk mencapai tujuan tertentu. Pengendalian internal merupakan suatu rangkaian tindakan yang bersifat persuasif dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan, bukan hanya sebagai tambahan dari infrastruktur entitas.

2. Pengendalian intern dijalankan oleh orang. Pengendalian intern bukan hanya terdiri dari pedoman kebijakan formulir, namun dijalankan oleh orang setiap jenjang organisasi, yang mencakup dewan komisaris, manajemen dan personal lain.

3. Pengendalian intern diharapkan mampu memberikan keyakinan memadai. Bukan keyakian mutlak, bagi manajemen dan dewan komisaris entitas. Keterbatasan yang melekat dalam semua sistem pengendalian intern dan pertimbangan manfaat dan pengorbanan dalam mencapai tujuan pengendalian intern tidak dapat memberikan keyakinan mutlak.

4. Pengendaalian intern ditujukan untuk mencapai tujuan yang saling berkaitan yaitu pelaporan keuangan, kepatuhan dan operasional.

Untuk lebih memahami tentang pengendalian intern dengan baik, maka berikut akan dijelaskan pengertian, tujuan, dan komponen dari pengendalian intern.

Guy (2002 : 226) mendefinisikan pengendalian intern sebagai berikut: “Pengendalian intern merupakan alat untuk mengendalikan aktivitas entitas guna membantu menjamin bahwa aktivutas-aktivitas yang dilakukan pada


(39)

akhirnya dapat mencapai tujuan yang diharapkan.Meskipun pengendalian intern pada setiap entitas berbeda-beda, tergantung dari tujuan masing-masing perusahaan , namun pengendalian intern sering kali relevan terhadap audit laporan keuangan entitas”.

Pengendalian intern yang dilakukan membantu manajemen dalam mengkoordinasikan dan mengawasi semua sumber daya perusahaan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.Merupakan tanggung jawab direksi dan manajemen untuk membuat dan memelihara sistem pengendalian intern di dalam perusahaan.Namun pihak lain yang terkait seperti internal auditor dapat memberikan pertimbangan bagi manajemen dan direksi dalam merumuskan model pengendalian intern yang sesuai untuk dijalankan perusahaan.

Ikatan Auditor Internal (Institue of Internal Auditors – IIA), yang dikutip oleh

Sawyer (2005 : 59), mendefinisikan pengendalian intern sebagai berikut :

“setiap tindakan yang diambil manajemen untuk meningkatkan kemungkinan tercapainya tujuan dan sasaran yang ditetapkan. Kontrol bisa bersifat preventif (untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan), detektif (untuk mendeteksi dan memperbaiki hal-hal yang tidak diinginkan yang telah terjadi), atau direktif (untuk menyebabkan atau mengarahkan terjadinya hal yang diinginkan). Konsep sistem kontrol merupakan gabungan komponen kontrol yang terintegrasi dan aktivitas-aktivitas yang digunakan organisasi untuk mencapai tujuan-tujuan dan sasaran-sasarannya”.

Definisi di atas tentang pengendalian intern ataupun istilah sekarang yang sering disebut dengan kontrol, menggambarkan bahwa pengendalian intern dalam perusahaan mutlak dibutuhkan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.Pengendalian intern yang baik akan meningkatkan kemungkinan


(40)

dapat dicegah,diketahui, diungkapkan, dan diselesaikannya kesalahan yang terjadi dalam perusahaan.

1. Tujuan Pengendalian Intern

Menurut IAI yang dikutip oleh Agoes (2004 : 75) mendefinisikan: “pengendalian intern sebagai suatu proses yang dijalankan oleh dewan komisaris, manajemen dan persinel lain entitas yang didesain untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian tiga golongan tujuan berikut ini: (a) keandalan pelaporan keuangan, (b) efektivitas dan efisiensi operasi, dan (c) kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku”.

Dari definisi diatas dapat disimpulkan tujuan dilakukan pengendalian internal adalah sebagai berikut:

1. Keandalan Pelaporan Keuangan.

Manajemen bertanggung jawab menyediakan laporan keuangan untuk investor, kreditor dan pemakai lainnya baik secara hukum maupun profesionalnya untuk meyakinkan bahwa informasi tersebut disajikan secara wajar dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.

2. Keefektifan dan Efisiensi Operasi.

Pengendalian dalam suatu perusahaan merupakan alat untuk megurangi kegiatan dan pemborosan yang tidak perlu serta mengurangi penggunaan sumber daya yang tidak efektif dan efisien. Bagian penting lain dari efektivitas dan efisiensi adalah penggunaan aktiva dan catatan fisik perusahaan yang dapat dicuri, disalahgunakan atau dirusak apabila tidak dilindungi oleh pengendalian yang memadai. Kondisi yang sama juga


(41)

berlaku untuk aktiva non fisik seperti piutang usaha, dokumen-dokumen kontrak dan sebagaainya.

3. Kepatuhan terhadap Hukum dan Peraturan.

Dalam akuntansi tidak semua hukum dan undang-undang berhubungan dengan akuntansi. Hukum dan peraturan yang tidak berhubungan dengan akuntansi yaitu perlindungan terhadap lingkungan. Sedangkan hukum dan peraturan yang berhubungan dengan akuntansi yaitu peraturan tentang perpajakan.

Menurut Hall (2001 : 150), sistem kontrol internal merangkum kebijakan, praktik, dan prosedur yang digunakan oleh organisasi untuk mencapai empat tujuan utama, yaitu :

1. untuk menjaga aktiva perusahaan

2. untuk memastikan akurasi dan dapat diandalkannya catatan dan informasi akuntansi.

3. untuk mempromosikan efisiensi perusahaan.

4. untuk mengukur kesesuaian dengan kebijakan dan prosedur yang telah ditetapkan oleh manajemen.

2. Komponen-komponen Pengendalian Internal.

Agar dapat tercapainya tujuan perusahaan manajemen merancang pengendalian internal yang di dalamnya terdapat lima unsur yang saling berhubungan yang digunakan oleh manajemen untuk memberikan keyakinan yang memadai bahwa tujuan pengendalian internal dapat dipenuhi. Apabila salah satu unsur tidak mencukupi maka keseluruhan pengendalian internal


(42)

tidak akan efektif walaupun keempat unsur lainnya efektif.

Adapun komponen-komponen pengendalian internal dikemukakan oleh Messier (2005 : 252) sebagai berikut:

a. Lingkungan pengendalian, lingkungan pengendalian menetapkan corak suatu organisasi,memengaruhi kesadaran pengendalian orang-orangnya.Lingkungan pengendalian merupakan dasar untuk semua komponen pengendalian internal yang efektif,menyediakan disiplin dan

struktur.Lingkungan pengendalian termasuk tingkah laku,kewaspadaan,kebijakan,dan tindakan manajemen dan dewan komisaris,mengenai pengendalian internal entitas dan kepentingannya bagi entitas.

b. Proses penentuan resiko entitas, proses untuk mengidentifikasi dan menanggapi resiko bisnis dan hasilnya.untuk tujuan pelaporan keuangan,proses penentuan resiko entitas termasuk bagaimana manajemen mengidentifikasi resiko yang relevan terhadap persiapan laporan keuangan yang disajikan secara wajar sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum,memperkirakan signifikansinya,menentukan kemungkinan kejadiannya,dan memutuskan tindakan untuk mengelolanya.

c. Sistem informasi entitas dan proses bisnis yang terkait yang relevan terhadap peleporan keuangan dan komunikasi, sistem informasi yang relevan terhadap tujuan pelaporan keuangan,termasuk sistem akuntansi,terdiri atas prosedur, apakah otomatis atau manual,dan catatan yang ditetapkan untuk memulai,mencatat,memproses serta melaporkan


(43)

transaksi entitas dan untuk mempertahankan akuntabilitas aktiva,kewajiban dan ekuitas terkait.komunikasi melibatkan pemahaman atas peran dan tanggung jawab individu yang berkaitan dengan pengendalian internal atas pelaporan keuangan.

d. Prosedur Pengendalian, prosedur oengendalian adalah kebijakan dan prosedur yang membantu menjamin bahwa arahan manajemen dilaksanakan,misalakan tindakan yang perlu dilakukan untuk menyikapi resiko terhadap pencapaian sasaran entitas.prosedur pengendalian apakah otomatis atau manual.memiliki berbagai tujuan dan diterapkan pada berbagai tingkat organisasional dan fungsional.

e. Pemantauan pengendalian, suatu proses untuk menentukan kualitas kinerja pengendalian internnal sepanjang waktu.pengawasan atas pengendalian melibatkan penentuan rancangan dan operasi pengendalian secara tepat waktu dan mengambil tindakan koreksi yang dilakukan.

Berdasarkan penjelasan yang telah diuraikan di atas mengenai pengendalian intern perusahaan maka jelas bahwa pengendalian tersebut harus berjalan sebaik-baiknya demi tercapai tujuan perusahaan. Untuk menentukan sampai di mana pengendalian intern perusahaan dapat dipercaya telah memadai, maka manajemen memerlukan peran internal auditor untuk menilainya. Agar dapat berjalan dengan baik maka pelaksanaan pengendalian dalam perusahaan memerlukan komitmen dari semua pihak. Ch Narotama dan Wirawan yang dikutip oleh Feriska (2008 : 19) menyatakan bahwa perusahaan yang memiliki pengendalian cukup baik ditandai dengan beberapa ukuran


(44)

sebagai berikut :

1. Semakin berkurangnya temuan-temuan yang tidak sesuai dengan standar akuntansi dan kebijakan-kebijakan manajemen perusahaan.

2. Semakin berkurangnya peran direksi dalam memecahkan masalah yang dihadapi oleh satuan pengawas internal.

3. Laporan satuan pengawas internal yang tepat waktu. 4. Meningkatnya efisiensi dan efektivitas perusahaan.

3. Keterbatasan Pengendalian Internal

Menurut Agoes (2004 : 81) mengenai keterbatasan dari pengendalian internal adalah:

“Terlepas dari bagaimana bagusnya desain dan operasinya,pengendalian intern hanya dapat memberikan keyakinan memadai bagi manajemen dan dewan komisaris berkaitan dengan pencapaian tujuan pengendalian intern entitas.kemungkinan pencapaian entitas tersebut dipengaruhi oleh keterbatasan yang melekat dalam pengendalian intern.Hal ini mencakup kenyataan bahwa pertimbangan manusia dalam pengambilan keputusan dapat salah dan bahwa pengendalian intern dapat dirusak karena kegagalan yang bersifat manusiawi tersebut seperti kekeliruaan atau kesalahan yang bersifat sederhana. Disamping itu pengendalian dapat tidak efektif karena adanya kolusi diantara dua orang atau lebih atau manajemen mengesampingkan pengendalian internal.Faktor lain yang membatasi pengendalian intern adalah biaya pengendalian intern entitas tidak boleh melebihi manfaat yang diharapkan dari pengendalian

tersebut.meskipun hubungan manfaat-biaya merupakan kriteria utama yang harus dipertimbangkan dalam pendesainan pengendalian intern , pengukuran secara tepat biaya dan manfaat umumnya tidak mungkin dilakuka. Oleh karena, itu manajemen melakukan estimasi kualitatif dan kuantitatif serta pertimbangan dalam menilai hubungan biaya manfaat tersebut”.

B. Pengertian Gaji dan Upah

Ada banyak pemahaman yang dikemukakan tentang gaji dan upah. Menurut Mulyadi (2001 : 373) pengertian gaji dan upah adalah sebagai


(45)

berikut:

“Gaji umumnya merupakan pembayaran atas penyerahan jasa seseorang yang dilakukan oleh karyawan yang mempunyai jenjang jabatan manajer, Sedangkan upah adalah umumnya merupakan pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan pelaksana (buruh). Umumnya gaji dibayarkan secara tetap per bulan, sedangkan upah dibayarkan berdasarkan hari kerja, jam kerja atau satuan jumlah produk yang dihasilkan oleh karyawan”.

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa gaji adalah balas jasa yang diberikan secara berkala kepada tenaga kerja yang mempunyai jenjang jabatan yang lebih tinggi, seperti staf, sesuai dengan perjanjian yang telah ditetapkan saat karyawan diterima bekerja dan nilainya tetap serta tergantung pada prestasi yang diberikan oleh karyawan tersebut. Sedang upah adalah suatu penghargaan kepada karyawan berdasarkan prestasi kerja, unit produksi yang dihasilkannya berdasarkan waktu.

Disamping itu terdapat dua hal yang saling berhubungan yaitu mengenai hak dan kewajiban baik untuk pihak perusahaan maupun bagi pihak karyawan. Perusahaan harus memenuhi kewajibannya yaitu dengan memberikan imbalan sesuai dengan prestasi yang diberikan karyawan pada perusahaan, sebaliknya karyawan juga harus memberikan hasil kerja yang baik pada perusahaan.

Prosedur sistem gaji dan upah menurut Ruky (2002 : 35) adalah sebagai berikut:


(46)

1. Sistem dan prosedur penempatan karyawan (employment procedure) Sistem dan prosedur ini merupakan kegiatan bagian personalia yang terdiri dari kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

mencari karyawan baru, terdiri dari kegiatan sebagai berikut : membuat catatan karyawan yang berhenti / diberhentikan, memelihara hubungan dengan sumber tenaga kerja, memasang iklan. mengadakan wawancara, mengeluarkan surat pengangkatan, melaksanakan macam-macam tugas lainnya, seperti: membuat catatan mengenai pengalokasian karyawan, membuat catatan mengenai potongan-potongan pembayaran, membuat catatan mengenai sebab berhentinya karyawan, membuat daftar cuti karyawan.

2.Sistem dan prosedur pencatatan waktu (time keeping procedure) Prosedur pencatatan waktu hadir terbagi menjadi dua, yaitu:

pencatat waktu hadir, meliputi menyusun kartu waktu hadir yang berisi nama karyawan, nomor kartu, mengawasi kartu-kartu yang dicap, melakukan pemeriksaan, misalnya pengawasan tentang tepatnya waktu, menentukan tarif yang layak, menghitung dan menjumlahkan waktu yang hadir, mencocokkan waktu kehadiran dengan catatan waktu kerja, membuat laporan ke bagian pembayaran gaji dan upah, membuat perhitungan gaji dan upah dimuka, mengawasi lemari pakaian karyawan.

3. pencatatan waktu kerja, meliputi membuat job ticket, mengecek karyawan ketika mereka bekerja dalam waktu kerja, mencocokkan


(47)

catatan waktu hadir dengan waktu kerja dan membuat penyesuaian jika ada perbedaan, menjumlahkan jam kerja yang sesungguhnya untuk tiap operasi, mengalikan jumlah produksi dengan jumlah jam menurut standar, membuat laporan hasil produksi setiap karyawan dalam tiap bagian.

C. Pengendalian Intern Penggajian

Suatu pengendalian intern penggajian mempunyai suatu tujuan yaitu untuk menentukan kelebihan jumlah yang dibayarkan kepada setiap pegawai atau karyawan untuk menjamin bahwa jumlah yang dibayarkan kepada setiap yang berhak menerimanya atau untuk menjaga kebenaran jumlah karyawan yang ada.

Midjan dan Susanto (2001 : 259) mengemukakan prinsip pengendalian intern penggajian yaitu:

1. Harus terdapat organisasi intern yang memadai, dimana terdapat pemisahan fungsi yang serasi antara:

Fungsi penguasaan yang berwenang untuk menyetujui penetapan besarnya gaji dan upah oleh kepala bagian personalia, Fungsi pencatatan yang melakukan pencatatan atas absensi, Fungsi penghitungan atas gaji oleh bagian akuntansi gaji, bagian akuntansi umum, baik gaji kotor maupun gaji bersih, Fungsi pembayaran gaji oleh bagian keuangan dan juru bayar (pay master). 2. Harus dapat ditentukan jumlah pembayaran yang jumlahnya tepat untuk

karyawan sumber daya manusia yang tepat juga harus dapat dihindari adanya pembayaran kepada sumber daya manusia fiktif, waktu kehadiran fiktif maupun jumlah yang kurang bayar.


(48)

3. Harus terdapat budget atau standar atau norma kerja dan tarif gaji yang memadai.

4. Secara periodik dan surprise harus dilakukan pengamatan atau pembayaran gaji dan upah dan pencatatan kehadiran.

5. Harus ada prosedur yang baik mengenai pembayaran gaji.

6. Dikembangkan pengawasan fisik ketiga oleh karyawan sendiri mengenai kabenaran gaji yang diterimanya dengan prestasi yang diberikan.

7. Untuk mengembangkan internal check yang baik, sistem pencatatan absensi menggunakan absensi.

8. Tunjangan dan potongan berikutnya penjumlahan telah benar dan telah melalui pengecekan.

9. Sedapat mungkin petugas kas meneliti tiap karyawan yang akan mengambil gaji baik mengenai orangnya maupun tanda tangannya.

10.Harus dicek bahwa karyawan yang tercantum di dalam daftar gaji itu, memang berhak untuk dicantumkan dalam daftar gaji.

11.Perlu dicek bahwa potongan-potongan yang dilakukan dari gaji adalah benar dan dapat dipertanggung jawabkan.

D. Bagian yang Terlibat dalam Penggajian dan Pengupahan

Bagian-bagian yang terlibat dalam penggajian dan pengupahan yang memegang peranan penting dalam menunjang berhasil atau tidaknya suatu struktur pengendalian intern, karena di dalamnya tercakup tindakan, kebijaksanaan, dan prosedur yang mencerminkan sikap keseluruhan


(49)

manajemen puncak, dewan direksi, komisaris, dan pemilik satuan usaha terhadap pengendalian dan kepentingannya terhadap satuan usaha tersebut. Unsur lingkungan pengendalian merupakan unsur yang bersifat umum dan berlaku untuk semua siklus kegiatan perusahaan termasuk penggajian dan pengupahan.

Pemisahan fungsi yang berkaitan dengan penggajian dan pengupahan pada PT Bank SUMUT adalah:

1. Fungsi Penerimaan Dan Pemberhentian Karyawan

Penerimaan dan pemberhentian karyawan dilakukan oleh bagian personalia. Jika ada bagian yang memerlukan pegawai maka bagian tersbut membuat suatu permintaan kepada bagian personalia, dengan membuat suatu formulir yang berisikan karyawan yang dibutuhkan, tingkat kecakapan, kapan dibutuhkan, dan bagian mana yang membutuhkan.

Pekerjaan yang terdapat pada perusahaan ini terdiri dari dua golongan besar yaitu pegawai staff dan pegawai no staff. Penerimaan pegawai dilakukan dengan dua cara yaitu mengangkat orang dari dalam perusahaan dan menerima dari luar.

Mencari pegawai dari dalam perusahaan yaitu memilih pegawai yang dianggap mampu dari pegawai yang ada dalam perusahaan berdasarkan promosi dari kepada bagiannya. Mencari pegawai dari luar perusahaan dibenarkan apabila ada lowongan dan sesuai dengan anggaran tahunan yang telah ditetapkan. Perekrutan pegawai dari luar dilakukan melalui surat lamaran, seleksi, wawancara, dan psikotest.


(50)

Surat lamaran yang termasuk harus melampirkan :

• Surat permohonan

• Photo Copy Ijazah Terakhir • Photo Copy KTP

• Pas Photo

• Daftar Riwayat Hidup

Sesuai dengan kebijakan perusahaan, penerimaan pegawai staff harus menjalani masa percobaan sebelum diangkat menjadi pegawai penuh. Lama masa percobaan yang ditetapkan oleh perusahaan bagi setiap pegawai tersebut adalah 3 bulan, namun bila pegawai yang bersngkutan dianggap belum mampu masa percobaan akan ditambah kembali oleh perusahaan selama 3 bulan, dan begitu seterusnya.

Pengangkatan pegawai dilakukan melalui surat pengangkatan yang dibuat oleh bagian personalia yang diketahui oleh direksi. Surat tersbut dikirim ke bagian pegawai tersbut ditempatkan, bagian keuangan dan disimpan oleh bagian personalia sebagai arsip.

Pemberhentian pegawai dapat dilakukan atas dasar :

• Diberhentikan karena merugikan bank, misalnya : melanggar peraturan,

pencurian, tidak hadir dalam waktu melebihi batas yang ditetapkan dan lainnya,

• Permohonan sendiri, pegawai bersangkutan mengajukan surat

permohonan berhenti kepada bagian personalia dan karyawan tersebut diberikan pesangon sesuai peraturan Depnaker,


(51)

• Pensiun, telah sampai usia 55 tahun atau dengan permohonan pensiun.

2. Fungsi Pencatatan Waktu Hadir

Pencatatan waktu hadir bagi pegawai baik pegawai staff maupun nonstaff dikantor direksi dilakukan oleh bagian personalia. Pencatatan daftar hadir dilakukan secara terbuka, artinya seluruh karyawan dapat melihat daftar hadir tersebut.Jika ada karyawan yang sakit harus cepat diberitahu kepada pihak yang berkepentingan.Jika tidak ada pemberitahuan maka karyawan tersebut dianggap mangkir.Dari dokumen ini dapat diketahui apakah karyawan bekerja penuh, lembur, atau mangkir.Sehingga dapat diketahui jumlah gaji dan upah yang diterima oleh karyawan.

3. Fungsi Pembuatan Daftar Gaji Dan Upah

Berdasarkan daftar hadir, daftar lembur, dan dokumen lainnya yang dibuat oleh bagian personalia, maka diadakan perhitungan gaji dan upah ditambah dengan tunjangan-tunjangan, dan unsur-unsur penambah gaji dan upah lainnya, dan dikurangi dengan potongan-potongan yang mengurangi gaji dan upah. Fungsi ini dilaksanakan oleh taxation section, dimana salah satu bagian dari accounts department( departemen akuntansi) ini juga bertanggung jawab membuat daftar gaji dan upah dan juga mencatat semua yang berhubungan dengan gaji dan upah.

4. Fungsi Pembayaran Gaji Dan Upah

Fungsi pembayaran gaji dan upah dilakukan oleh Account Administration Section. Salah satu bagian dari Account Department ini mengeluarkan sejumlah dana berdasarkan daftar gaji dan upah yang dibuat


(52)

oleh Taxation section dan otorisasi dari Director Accounts (Direktur Keuangan). Pembayaran gaji dan upah dilakukan pada tanggal 25 setiap bulannya.Pembayaran gaji pegawai staff dan non staff dilakukan dikantor oleh Account Administration Section dimana setiap pegawai mengambil gajinya masing-masing di rekening tabungan.

5. Fungsi Akuntansi

Dalam sistem akuntansi penggajian dan pengupahan, fungsi akuntansi bertanggung jawab untuk mencatat kewajiban yang timbul dalam hubungannya dengan pembayaran gaji dan upah karyawan ( misalnya utang gaji dan upah karyawan ).

Adapun Faktor-faktor yang mempengaruhi basarnya gaji dan upah pada PT Bank SUMUT Cabang Medan Iskandar Muda adalah:  Kemampuan Dan Kesediaan Perusahaan

Apabila kemampuan dan kesediaan perusahaan untuk membayar semakin baik maka tingkat gaji dan upah akan semakin besar. Tetapi sebaliknya jika kemampuan dan kesediaan perusahan untuk membayar kurang maka tingkat gaji dan upah relative kecil.

 Produktivitas Kerja Karyawan

Jika produktivitas kerja karyawan baik dan makin banyak maka kompensasi akan semakin besar. Sebaliknya kalau produtivitas kerjanya buruk serta sedikit maka gaji dan upahnya kecil.

 Pemerintah Dengan Undang-Undang dan Keppres


(53)

batas gaji dan upah minimum.  Posisi Jabatan Karyawan

Karyawan yang menduduki jabatan lebih tinggi akan menerima gaji lebih besar. Sebaliknya karyawan yang menduduki jabatan yang lebih rendah akan memperoleh gaji yang lebih kecil.

Prosedur perhitungan Gaji dan Upah pada PT. Bank SUMUT dilakukan dengan prosedur yaitu:

Perhitungan gaji untuk karyawan yang berlaku pada PT. Bank SUMUT : Gaji pokok : Rp. xxx

Tunjangan Jabatan : Rp. xxx Tunjangan Keahlian : Rp. xxx

Lembur : Rp. xxx

Total Gaji Kotor : Rp. xxx

Potongan Uang makan : (Rp. xxx)

Bon-bon : (Rp. xxx)

PPh : (Rp. xxx)

Total Gaji Bersih : Rp. xxx

Fasilitas-fasilitas lain yang bisa menambah pendapatan karyawan misalnya:

a. Uang Makan

Uang yang dibayarkan kepada karyawan sebagai fasilitas tambahan setiap bulanya.


(54)

b. Transportasi

Uang yang dibayarkan setiap bulan sebagai tambahan pendapatan bagi karyawan.

c. Lembur (Overtime)

Upah yang dibayarkan kepada karyawan apabila bekerja melebihi jam kerja normal yang telah disebutkan diatas. PT. Bank SUMUT membagi lemburnya atas 2 jenis yaitu: Lembur Biasa yaitu lembur dilakukan pada hari kerja dari hari senin sampai dengan hari jum’at dan Lembur Khusus adalah lembur yang dilakukan pada hari libur yaitu hari sabtu dan hari minggu.

d. Bonus

Bonus adalah pendapatan yang diberikan perusahaan kepada karyawan apabila perusahaan mendapatkan keuntungan pada satu tahun fiskal, besarnya pemberian bonus ini ditetapkan sesuai dengan kebijakan perusahaan dengan tujuan untuk memicu semangat kerja dan produktifitas karyawan sehingga para karyawan bisa bekerja dan termotivasi untuk dapat bekerja dengan lebih baik lagi.

e. Premi (Insentif)

Pendapatan yang diberikan kepada keryawan, karena karyawan tersebut menunjukan kedisiplinan yang baik dengan datang tepat waktu setiap harinya dan mematuhi semua peraturan perusahaan dengan semestinya.Premi dibayarkan 10% dari gaji pokok selama sebulan.

f. Tunjangan-Tunjangan


(55)

Tunjangan yang diberikan kepada karyawan yang merayakan hari besar agamanya.Besarnya adalah satu bulan gaji dan diberikan 2 minggu sebelum hari raya.

• Tunjangan Kesehatan

Perusahaan memberikan kepada karyawan asuransi jiwa. Jadi setiap karyawan sudah mendapatkan jaminan biaya kesehatan.

Pembayaran gaji karyawan dilaksanakan setiap tanggal 25 setiap bulannya. Adapun besarnya gaji yang diterima setiap karyawan yang bekerja selain berdasarkan jenjang jabatanya adalah sesuai dengan Upah Minimum Propinsi (UMP) yang telah ditetapkan oleh pemerintah daerah.

Jadwal kerja perusahaan adalah sebagai berikut  Masuk Kerja Pukul : 08.00 – 13.00  Istirahat : 13.00 – 14.00  Masuk Kembali : 14.00 – 17.00

Hari kerja aktif adalah 5 (lima) hari dalam satu minggu yaitu mulai hari senin sampai dengan hari jum’at dan libur pada hari sabtu dan minggu, serta hari libur yang telah ditetapkan pemerintah atau ada hari libur khusus yang dibuat oleh perusahaan.

PT Bank SUMUT juga memberikan cuti khusus terhadap karyawannya untuk tidak bekerja dan akan tetap mendapatkan gaji penuh. Cuti tersebut meliputi:

 Cuti sakit

Cuti yang diberikan kepada karyawan karena sakit. Cuti ini harus disertai


(56)

dengan surat keterangan dari dokter yang menyatakan bahwa karyawan tersebut memang sakit adanya,

 Cuti khusus

Cuti yang diberikan kepada karyawan karena pernikahan, melahirkan, kemalangan, atau hal-hal yang sifatnya dianggap sangat mendesak.

E. Dokumen Yang Digunakan

Ada beberapa dokumen, formulir dan catatan-catatan yang digunakan oleh PT. Bank SUMUT dalam sistem penggajian ini, antara lain:

1. Kartu Jam Hadir

Kartu jam hadir adalah dokumen yang digunakan sebagai pencatat waktu. Kartu ini berisi pengenal karyawan, bagaimana dia bekerja, jam masuk dan jam keluar pada pagi hari, siang hari, malam hari dan pada saat karyawan lembur,

2. Laporan Absensi Atau Bukti Kehadiran ( Buku Asisten), 3. Slip Gaji Dan Upah

Slip gaji dan upah adalah lembaran yang mencantumkan jumlah gaji dan upah pokok, tunjangan tunjangan, potongan-potongan dan jumlah gaji dan upah bersih karyawan. Lembar ini harus ditandatanagani karyawan pada saat mengambil gaji dan upah,

4. Daftar Lembur Karyawan

Setiap slip gaji yang menyatukan permohonan untuk mendapatkan iziz lembur dari bagian yang berwenang disetujui yang membuat jam lembur dan yang diperlukan untuk kerja lembur, maka dibuat daftar lembur


(57)

karyawan, izin ini harus disetujui oleh pimpinan, 5. Buku Harian

Buku harian merupakan buku yang mencatat semua transaksi yang berhubungan gaji dan upah karyawan,

6. Surat Kesepakatan Kerja

Surat kesepakatan kerja ini merupakan bukti bahwa karyawan adalah bahagian dari perusahaan. Dokumen ini memuat identitas karyawan dan jabatan. Surat ini ditandatangani oleh karyawan yang berarti telah disetujui.

F. Prosedur Penggajian Dan Pengupahan

1. Prosedur penggajian yang dilakukan oleh PT Bank SUMUT adalah sebagai berikut:

a. Prosedur Pencatatan Waktu Hadir

Pencatatan waktu hadir dilakukan pada bagian operasional dengan menggunakan sistem finger scan yang di isi secara otomatis dengan langsung masuk ke komputer pencatat waktu. Bagi karyawan tetap memperoleh gaji pada setiap bulan yang jatuh pada tanggal yang sudah di tentukan pada tanggal 25 akhir bulan. Daftar hadir ini juga berfungsi untuk menentukan apakah karyawan bekerja di perusahaan dalam jam biasa hari kerja atau jam lembur sehingga menentukan karyawan menerima gaji saja atau menerima tunjangan lembur.

b. Prosedur Pembuatan Daftar Gaji Dan Upah

Surat-surat keputusan mengenai pengangkatan karyawan baru,


(58)

kenaikan pangkat bagi karyawan, pemberhentian karyawan, daftar gaji sebelumnya adalah merupakan sumber data yang dipakai untuk pembuatan daftar gaji dan upah berupa potongan PPh 21. Perhitungan PPh pasal 21 dicantumkan dalam daftar gaji.

c. Prosedur Pembayaran Gaji Dan Upah

Fungsi personalia dan fungsi akuntansi. Fungsi personalia yang menghitung perhitungan gaji dan melaporkan kepada fungsi akuntansi untuk mengeluarkan sejumlah uang. Pembayaran gaji karyawan dilakukan lewat rekening bank.

2. Prosedur pengupahan yang dilakukan oleh PT Bank SUMUT adalah sebagai berikut:

a. Prosedur Pencatatan Waktu Hadir

Pencatatan waktu hadir dilakukan pada bagian personalia dengan menggunakan mesin sistem clock card yang diisi secara otomatis dengan menggunakan mesin pencatat waktu (time recorder machine). Bila karyawan tidak masuk kerja maka ada potongan-potongan yang mengurangi gaji. Daftar hadir ini juga berfungsi untuk menentukan apakah karyawan bekerja di perusahaan dalam jam biasa hari kerja atau jam lembur sehingga menentukan karyawan menerima gaji saja atau menerima tunjangan lembur.

b. Prosedur Pembuatan Daftar Gaji Dan Upah

Surat – surat keputusan mengenai pengangkatan karyawan baru, kenaikan pangkat bagi karyawan, pemberhentian karyawan, daftar gaji


(59)

sebelumnya adalah merupakan sumber data yang dipakai untuk pembuatan daftar gaji dan upah. Fungsi personalia juga menghitung potongan gaji dan upah berupa potongan PPh 21 pasal 21. perhitungan PPh pasal 21 dicantumkan dalam daftar upah.

c. Prosedur Pembayaran Upah

Prosedur pembayaran upah sama dengan prosedur pembayaran gaji hanya saja dalam pengupahan tidak melakukan distribusi biaya upah.

Berikut ini diuraikan sistem penggajian yang merupakan sistem pembayaran atas jasa yang diserahkan oleh karyawan yang gajinya bulanan Oleh karna itu dalam sisten penggajian tanda terima gaji karyawan dibuktikan dengan penandatanganan oleh karyawan saat pengambilan slip gaji, sehingga setiap karyawan hanya dapat melihat gajinya masing-masing. Informasi gaji merupakan informasi pribadi yang bersifat rahasia. Bagan sistem penggajian dapat dilihat pada gambar di bawah:

Bagian Pencatat Waktu

Mulai Time

Membuat Finger

record

scan daftar

hadir

Bagian pencatat waktu melihat kehadiran karyawan hanya melalui komputer dengan finger scan yang di sediakan perusahaan agar mempermudah melihat time record dan membuat daftar hadir karyawan yang akan di buat oleh bagian pencatat waktu.


(60)

Bagian Gaji dan Upah

Pada bagian gaji dan upah setelah mendapatkan daftar hadir yang telah di serahkan oleh bagian pencatat waktu membuat daftar gaji dan kemudia input gaji ke rekening masing-masing karyawan.

G. Pengendalian Intern Gaji Dan Upah

Pengendalian intern pada prinsipnya bertujuan untuk menciptakan suatu keadaan yang baik, dimana segala sesuatunya diatur sedemikian rupa sehingga prosedur kerja yang dilaksanakan dapat menghindari penyelewengan, penggelapan dan pencurian, serta gaji dan upah diterima oleh orang-orang yang berhak menerimanya.

Penerapan pengendalian intern pada PT Bank SUMUT tidak banyak mengalami kesulitan karena gaji yang dibayarkan setiap bulannya adalah tetap, sehinnga tidak mungkin terjadi penyelewengan. Para Karyawan dengan sendirinya sudah mengetahui jumlah gaji yang akan diterimanya, karena gaji yang akan mereka terima tidak akan jauh berbeda dengan jumlah yang sudah diterima sebelumnya.

Adapun pengendalian intern yang dilakukan atas gaji dan upah pada PT Bank SUMUT adalah:

1. Kartu jam hadir

Daftar Membuat Input gaji

hadir daftar gaji ke

rekening masing- masing karyawan


(61)

Kartu jam hadir adalah dokumen yang digunakan sebagai pencatat waktu. Kartu ini berisi pengenal karyawan, bagaimana dia bekerja, jam masuk dan jam keluar pada pagi hari, siang hari, malam harridan pada saat karyawan lembur,

2. Slip gaji dan upah

Slip gaji dan upah adalah lembaran yang mencantumkan jumlah gaji dan upah pokok, tunjangan tunjangan, potongan-potongan dan jumlah gaji dan upah bersih karyawan. Lembar ini harus ditandatanagani karyawan pada saat mengambil gaji dan upah,

3. Daftar lembur karyawan

Setiap slip gaji yang menyatukan permohonan untuk mendapatkan izin lembur dari bagian yang berwenang disetujui yang membuat jam lembur dan yang diperlukan untuk kerja lembur, maka dibuat daftar lembur karyawan, izin ini harus disetujui oleh pimpinan,

4. Buku Harian

Buku harian merupakan buku yang mencatat semua transaksi yang berhubungan gaji dan upah karyawan,

5. Surat Kesepakatan Kerja

Surat kesepakatan kerja ini merupakan bukti bahwa karyawan adalah bahagian dari perusahaan. Dokumen ini memuat identitas karyawan dan jabatan. Surat ini ditandatangani oleh karyawan yang berarti telah disetujui.

Bagian yang terlibat dalam pelaksanaan pengendalian intern gaji dan


(62)

upah pada PT Bank SUMUT adalah bagian Administrasi dan Keuangan yang mempunyai tugas selain menyiapkan konsep-konsep surat dan pembukuan keuangan proyek juga menghitung gaji dan upah dan menyiapkan segala konsep penggajian untuk diperiksa oleh Manager.

Pengendalian intern Gaji dan Upah sangat membantu pimpinan dalam melaksanakan tugasnya yang dapat mencegah dan menghindari terjadinya kesilapan, kecurangan, penyelewengan dan manipulasi lainnya. Dengan adanya pengendalian intern dapat memberikan keyakinan bahwa apa yang dilaporkan benar serta dapat dipercaya.


(63)

(64)

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan dalam bab sebelumnya, penulis dapat menyimpulkan, bahwa prosedur penggajian yang dilaksanakan pada PT Bank SUMUT Cabang Medan Iskandar Muda telah berperan dalam meningkatkan pengendalian intern penggajian. Hal-hal yang mendukung kesimpulan tersebut sebagai berikut:

1. Pelaksanaan prosedur penggajian pada perusahaan sudah cukup baik. Hal ini dapat dilihat dari:

Kebijakan mengenai penggajian telah sesuai dengan UMR (Upah Minimum Regional) yang telah ditetapkan oleh pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan karyawan dilihat dari adanya pemberian tunjangan-tunjangan, biaya kesehatan, uang lembur dan lain sebagainya. Prosedur penggajian telah terlaksana dengan baik, hal ini dapat dilihat dari adanya pemisahan fungsi yang jelas, sehingga karyawan PT Bank SUMUT Cabang Medan Iskandar Muda dapat melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawabnya masing-masing.

2. Pelaksanaan pengendalian intern penggajian pada perusahaan sudah cukup baik dilihat dari adanya:

Terdapat sistem otorisasi dan prosedur pencatatan yang telah diterapkan, sehingga prosedur penggajian secara jelas dapat terlihat dalam uraian tugas dan wewenang yang dapat dimengerti dan terlaksana dengan


(65)

baik.Terlaksananya praktek yang sehat oleh perusahaan khususnya pihak yang terkait dengan proses penggajian.Terdapatnya pegawai yang cakap dan melaksankan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab pada bagiannya masing-masing.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, maka penulis menyarankan hal-hal sebagai berikut:

1. Hendaknya pengendalian intern penggajian yang telah diterapkan itu dapat dipertahankan dan dapat ditingkatkan untuk penyempurnaan kearah yang lebih baik, sehingga dapat mencapai sasaran yang diharapkan perusahaan. 2. Hendaknya dibentuk bagian atau satu team pengawas yang secara khusus

melaksanakan tugas mengawasi dan mengevaluasi segala kegiatan perusahaan secara menyeluruh sehingga dapat mengurangi kemungkinan terjadinya kecurangan-kecurangan yang mungkin dilakukan oleh karyawan.


(66)

DAFTAR PUSTAKA

Guy, Dan M, (2002), Auditing, Jilid II, Edisi 5, Penerjemah Sugiyarto, Erlangga: Jakarta.

Hall, James A, (2001), Sistem Informasi Akuntansi, Buku I, Salemba Empat: Jakarta.

Messier, William F. Jr, (2005), Auditing & Assurance Service A Systematic Approach, Buku 2, Edisi Keempat, Penerjemah Nuri Hinduan, Salemba Empat:Jakarta.

Midjan, La., dan Azhar Susanto, (2001), Sistem Informasi Akuntansi, Lingga Jaya: Bandung.

Mulyadi, (2001), Auditing, Buku Satu, Salemba Empat: Jakarta.

Narotama, wirawan, (2001), Sistem Pengendalian Internal dalam Organisasi, Adicita Karya Nusa: Jogyakarta.

Sukrisno, Agoes, (2004), Auditing (Pemeriksaan Akuntan) oleh Kantor Akuntan Publik, Jilid 1 dan 2, Edisi Ketiga, Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia: Jakarta.

Sawyer, Dittenhofer, Scheiner, (2005), Internal Auditing, Buku 1, 2 dan 3, Edisi Kelima, Penerjemah DesiAdhariani, Salemba Empat: Jakarta.

S. Ruky, ahmad. (2002), Manajemen Penggajian dan Pengupahan untuk Karyawan Perusahaan,penerbit PT Gramedia Pustaka Utama: Jakarta. Website PT Bank SUMUT, http//www.Banksumut.co.id

Wasty, Soemanto, (2008), Pedoman Teknik Penulisan Skripsi, Bumi Aksara : Jakarta


(67)

(1)

upah pada PT Bank SUMUT adalah bagian Administrasi dan Keuangan yang mempunyai tugas selain menyiapkan konsep-konsep surat dan pembukuan keuangan proyek juga menghitung gaji dan upah dan menyiapkan segala konsep penggajian untuk diperiksa oleh Manager.

Pengendalian intern Gaji dan Upah sangat membantu pimpinan dalam melaksanakan tugasnya yang dapat mencegah dan menghindari terjadinya kesilapan, kecurangan, penyelewengan dan manipulasi lainnya. Dengan adanya pengendalian intern dapat memberikan keyakinan bahwa apa yang dilaporkan benar serta dapat dipercaya.


(2)

(3)

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan dalam bab sebelumnya, penulis dapat menyimpulkan, bahwa prosedur penggajian yang dilaksanakan pada PT Bank SUMUT Cabang Medan Iskandar Muda telah berperan dalam meningkatkan pengendalian intern penggajian. Hal-hal yang mendukung kesimpulan tersebut sebagai berikut:

1. Pelaksanaan prosedur penggajian pada perusahaan sudah cukup baik. Hal ini dapat dilihat dari:

Kebijakan mengenai penggajian telah sesuai dengan UMR (Upah Minimum Regional) yang telah ditetapkan oleh pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan karyawan dilihat dari adanya pemberian tunjangan-tunjangan, biaya kesehatan, uang lembur dan lain sebagainya. Prosedur penggajian telah terlaksana dengan baik, hal ini dapat dilihat dari adanya pemisahan fungsi yang jelas, sehingga karyawan PT Bank SUMUT Cabang Medan Iskandar Muda dapat melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawabnya masing-masing.

2. Pelaksanaan pengendalian intern penggajian pada perusahaan sudah cukup baik dilihat dari adanya:

Terdapat sistem otorisasi dan prosedur pencatatan yang telah diterapkan, sehingga prosedur penggajian secara jelas dapat terlihat dalam uraian tugas dan wewenang yang dapat dimengerti dan terlaksana dengan


(4)

baik.Terlaksananya praktek yang sehat oleh perusahaan khususnya pihak yang terkait dengan proses penggajian.Terdapatnya pegawai yang cakap dan melaksankan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab pada bagiannya masing-masing.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, maka penulis menyarankan hal-hal sebagai berikut:

1. Hendaknya pengendalian intern penggajian yang telah diterapkan itu dapat dipertahankan dan dapat ditingkatkan untuk penyempurnaan kearah yang lebih baik, sehingga dapat mencapai sasaran yang diharapkan perusahaan. 2. Hendaknya dibentuk bagian atau satu team pengawas yang secara khusus

melaksanakan tugas mengawasi dan mengevaluasi segala kegiatan perusahaan secara menyeluruh sehingga dapat mengurangi kemungkinan terjadinya kecurangan-kecurangan yang mungkin dilakukan oleh karyawan.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Guy, Dan M, (2002), Auditing, Jilid II, Edisi 5, Penerjemah Sugiyarto, Erlangga: Jakarta.

Hall, James A, (2001), Sistem Informasi Akuntansi, Buku I, Salemba Empat: Jakarta.

Messier, William F. Jr, (2005), Auditing & Assurance Service A Systematic Approach, Buku 2, Edisi Keempat, Penerjemah Nuri Hinduan, Salemba Empat: Jakarta.

Midjan, La., dan Azhar Susanto, (2001), Sistem Informasi Akuntansi, Lingga Jaya: Bandung.

Mulyadi, (2001), Auditing, Buku Satu, Salemba Empat: Jakarta.

Narotama, wirawan, (2001), Sistem Pengendalian Internal dalam Organisasi, Adicita Karya Nusa: Jogyakarta.

Sukrisno, Agoes, (2004), Auditing (Pemeriksaan Akuntan) oleh Kantor Akuntan Publik, Jilid 1 dan 2, Edisi Ketiga, Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia: Jakarta.

Sawyer, Dittenhofer, Scheiner, (2005), Internal Auditing, Buku 1, 2 dan 3, Edisi Kelima, Penerjemah Desi Adhariani, Salemba Empat: Jakarta.

S. Ruky, ahmad. (2002), Manajemen Penggajian dan Pengupahan untuk Karyawan Perusahaan, penerbit PT Gramedia Pustaka Utama: Jakarta. Website PT Bank SUMUT, http//www.Banksumut.co.id

Wasty, Soemanto, (2008), Pedoman Teknik Penulisan Skripsi, Bumi Aksara : Jakarta


(6)