bersih setelah pajak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi ROA berarti kinerja perusahaan semakin efektif, sehingga Struktur Modal perusahaan
dapat mencerminkan aktivitas pembiayaan dengan tingkat pengembalian atau laba yang didapat.
2.2 Penelitian Terdahulu
Nugroho 2006 dalam penelitiannya yang berjudul “Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi Struktur Modal Perusahaan Properti yang Go-Public di Bursa
Efek Jakarta”. Periode penelitian yang dilakukan ialah tahun 1994 sampai dengan 2004. Tujuan penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah operating
leverage, likuiditas, struktur aktiva, pertumbuhan perusahaan, price earning ratio PER, dan profitabilitas Return on Assets berpengaruh terhadap struktur modal
perusahaan properti di Bursa Efek Jakarta. Sampel yang digunakan pada penelitian berjumlah 23 perusahaan. Metode pengambilan sampel menggunakan purposive
sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara serempak dan parsial variabel operating leverage, likuiditas, struktur aktiva, pertumbuhan perusahaan, price
earning ratio PER, dan profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap variabel DER yang mewakili struktur modal.
Dwiwinarno 2010 dalam penelitiannya yang berjudul “Faktor-faktor yang mempengaruhi Struktur Modal Studi Kasus pada perusahaan-perusahaan Manufaktur
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia”. Periode penelitian yang dilakukan dari tahun 2005-2007 yang berjumlah 145 perusahaan. Tujuan penelitian untuk
Universitas Sumatera Utara
mengetahui apakah struktur aktiva, tingkat penjualan, profitabilitas, deviden payout, inflasi dan suku bunga berpengaruh terhadap struktur modal perusahaan manufaktur
di Bursa Efek Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial tingkat penjualan, profitabilitas, deviden payout dan suku bunga tidak mempunyai pengaruh
secara signifikan terhadap struktur modal perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia.
2.3 Kerangka Konseptual
Debt to Equity Ratio DER menggambarkan perbandingan hutang dengan ekuitas dalam pendanaan perusahaan dan menunjukkan kemampuan modal sendiri
perusahaan untuk memenuhi kewajibannya. DER merupakan salah satu rasio yang dibutuhkan oleh investor. Investor perlu mengetahui kesehatan perusahaan melalui
perbandingan antara modal pinjaman dan modal sendiri. Jika modal sendiri lebih besar daripada modal pinjaman, maka perusahaan itu sehat dan tidak mudah
bangkrut. Jadi investor harus selalu mengikuti perkembangan rasio ekuitas terhadap hutang.
Bunga adalah kompensasi atas penggunaan uang yang dipinjam. Sehingga bunga bisa dikatakan merupakan imbalan jasa untuk penggunaan uang atau modal
yang dibayar pada waktu tertentu berdasarkan ketetntuan atau kesepakatan, umumnya dinyatakan sebagai persentase dari modal pokok. Pada waktu perusahaan
merencanakan pemenuhan kebutuhan modal, perusahaan akan lebih beruntung
Universitas Sumatera Utara
menggunakan sumber modal berupa hutang yang lebih banyak, karena menghasilkan laba per saham yang makin banyak, bila biaya hutang murah.
Profitabilitas atau kemampuan memperoleh laba adalah suatu ukuran dalam persentase yang digunakan untuk menilai sejauh mana perusahaan mampu
menghasilkan laba pada tingkat yang dapat diterima. Menurut Brigham dan Houston 2001 : 40 menyebutkan bahwa perusahaan dengan tingkat pengembalian yang
tinggi atas investasi menggunakan hutang relatif kecil. Tingkat pengembalian yang tinggi memungkinkan untuk membiayai sebagian besar kebutuhan pendanaan dengan
dana yang dihasilkan secara internal. Rasio profitabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah Return on Assets ROA.
Return on Assets ROA yang sering disebut juga sebagai Return on Invesment ROI digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam
menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan aktiva yang dimilikinya. Rasio ini merupakan rasio yang terpenting diantara rasio profitabilitas yang lainnya. ROA atau
ROI diperoleh dengan cara membandingkan antara laba bersih setelah pajak terhadap total aktiva. Semakin besar ROA atau ROI menunjukkan kinerja yang semakin baik,
karena tingkat kembalian akan semakin besar. Berdasarkan uraian teori-teori yang dikemukakan sebelumnya, maka kerangka
konseptual dari penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual 2.4 Hipotesis
Berdasarkan perumusan masalah, maka peneliti mengajukan hipotesis bahwa Tingkat Bunga dan Profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap Struktur Modal
perusahaan sektor pertambangan di Bursa Efek Indonesia.
Tingkat Bunga X
1
Return on Assets X2
Debt to Equity Ratio Y
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Penelitian kuantitatif digunakan untuk meneliti pada populasi dan sampel tertentu.
Pengumpulan data menggunakan analisis data bersifat kuantitatifstatistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Bursa Efek Indonesia melalui media internet dengan situs
www.idx.co.id dan
www.businessweek.com Penelitian dilakukan mulai
dari bulan September 2011 sampai dengan Maret 2012.
3.3 Batasan Operasional
Adapun batasan operasional penelitian ini: a. Tingkat Bunga dan Profitabilitas Return on Assets sebagai variabel independen
dan Struktur Modal Debt to Equity Ratio sebagai variabel dependen. b. Pada perusahaan sektor pertambangan yang terdaftar di BEI yang
mempublikasikan laporan keuangan dari periode 2007-2010.
Universitas Sumatera Utara