GAMBARAN UMUM TENTANG Penggunaan Partikel De Dalam Kalimat Bahasa Jepang

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG

PARTIKEL 2.1 Pengertian Partikel Menurut Iwabuchi Tadasu 1989:150, partikel atau joshi memiliki beberapa pengertian. Salah satu pengertian joshi dapat dilihat dari penulisannya. Istilah joshi ditulis dengan dua buah huruf kanji, yang pertama dibaca jo dapat juga dibaca tasukeru yang berarti bantu, membantu, atau menolong. Sedangkan yang kedua dibaca shi memiliki makna yang sama dengan dengan istilah kotoba yang berarti kata, perkataan, atau bahasa. Oleh karena itu, dari kedua huruf kanji ini dapat diterjemahkan joshi dengan istilah kata bantu. Namun ada juga yang menerjemahkan joshi ke dalam bahasa Indonesia dengan istilah postposisi. Istilah postposisi ini berdasarkan pada letak joshi pada kalimat yang selalu menempati posisi di belakang setelah kata yang lain. Sebagai contoh kalimat “Watashi wa kyoushitsu de Menurut Iwabuchi Tadasu 1989:157 karena joshi dengan sendirinya tidak dapat membentuk sebuah bunsetsu. Joshi tidak mengalami perubahan konjugasideklinasi. Kelas kata seperti ini dalam bahasa Inggris biasanya dipakai Nihongo o benkyoushimashita”. Yang terdiri dari lima bunsetsu yakni watashi wa, kinoo, kyoushitsu de, Nihongo o, benkyoushimashita. Joshi dalam bunsetsu-bunsetsu pada kalimat ini adalah wa, de, dan o. Joshi wa menempati posisi setelah nomina watashi, joshi de menempati posisi setelah nomina kyoushitsu, dan joshi o menempati posisi setelah nomina Nihongo. Universitas Sumatera Utara sebelum nomina atau sebelum kelas kata lain. Contoh kalimat yang disebutkan diatas, “Watashi wa kinoo kyoushitsu de Nihongo o benkyoushimashita”. Partikel-partikel wa, de , dan o tidak memiliki arti bila tidak digabungkan dengan kata-kata lain dalam suatu konteks kalimat. Partikel-partikel tersebut akan menunjukkan makna yang jelas setelah digabungkan dengan kata lain yang dapat berdiri sendiri dan dapat membentuk sebuah bunsetsu. Kelas kata lain yang termasuk fuzokugo adalah jodooshi verba bantu. Menurut Iwabuchi Tadasu dan Yone Tanaka 1996 : 34, perbedaan joshi dengan jodooshi diantaranya joshi tidak mengalami perubahan sedangkan jodooshi mengalami perubahan. 2.2 Jenis-jenis Partikel Menurut Iwabuchi Tadasu 1989:158, berikut ini klasifikasi joshi berdasarkan penggunaannya dalam kalimat bahasa Jepang, yaitu kakujoshi, fukujoshi, shujoshi dan setsuzokujoshi. 2.2.1 Kakujoshi Kakujoshi adalah partikel atau joshi untuk menyatakan hubungan satu bunsetsu dengan bunsetsu lainnya. Kakujoshi biasanya dipakai setelah taigen Tadasu,1989:48. Joshi yang termasuk kakujoshi, yaitu de. Ada dua cara pemakaian partikel yang termasuk kakujoshi, partikel de, dipakai untuk menyatakan hubungan nomina yang ada sebelumnya dengan predikat pada kalimat itu. Universitas Sumatera Utara Contoh 私 は 学校 で 日本語 を 勉強 する Watashi wa gakkou de nihongo o benkyou suru. Saya belajar bahasa Jepang di sekolah. Di dalam kakujoshi ini partikel de menunjukkan tempat beraktivitas 2.2.2 Fukujoshi Fukujoshi berfungsi untuk menghubungkan kata-kata yang ada sebelumnya dengan kata – kata yang ada pada bagian berikutnya. Yang termasuk ke dalam kelompok ini adalah kata bantu bakari, mo, dake, wa, sae, mada, shika, hodo, kurai, nado. Dan joshi yang termasuk kelompok fukujoshi biasa dipakai setelah nomina, verba, kata sifat i, kata sifat na. Contoh 私 は 漢字 を 三百 字 だけ しって いる Watashi wa kanji o sanbyaku ji dake shitte iru. Saya mengenal kanji kira-kira 300 huruf. Contoh 私 は 日本話 しか わからない Watashi wa nihongo shika wakaranai. Saya hanya mengerti bahasa jepang tidak ada bahasa yang lain. Partikel shika menjelaskan bentuk penegasan yang dipakai dalam kalimat negatif, untuk menegaskan adanya keterbatasan atau jumlah suatu benda, aktivitas, atau keadaan. Universitas Sumatera Utara 2.2.3 Shuujoshi Shuujoshi adalah joshi yang digunakan pada akhir kalimat atau akhir bagian kalimat. Fungsinya untuk menyatakan perasaan pembicara, seperti rasa heran, keragu – raguan, harapan, haru dan lainnya. Yang termasuk kedalam shuujoshi adalah kashira, ka, kke, nenee, nanaa, no, sa, tomo, wa, yo, ze, dan zo. Contoh 彼 は 病気 な の かしら Kare wa byouki na no kashira Apa dia sakit? Contoh この シャツ は 二 枚 とも L サイズ で ある Kono shatsu wa ni mai tomo L saizu dearu. Kemeja ini kedua-duanya ukuran L. Partikel no di letakan di sini menjelaskan kalimat tanya yang digabungkan dengan kashira. Sedangkan kashira menjelaskan perasaan. Partikel tomo menjelaskan ke-nya yang menyatakan kepastian dan keyakinan dalam suatu kalimat. Universitas Sumatera Utara 2.2.4 Setsuzokujoshi Joshi yang berfungsi untuk menghubungkan kalimat. Umumnya dipakai setelah yoogen verba,kata sifat i, kata sifat na. Yang termasuk ke dalamnya adalah joshi ba, ga, kara, keredomo, nagara, node, noni, shi, tari, te, temo, dan to. Contoh 夕食 を 食べながら , テレビ を 見る Yuushoku o tabenagara, terebi o miru. Nonton televisi sambil makan malam. 日曜日 に 家 で そうじしたり, せんたくしたり する Nichiyooubi ni ie de soujishitari, sentakushitari suru. Pada hari minggu saya membersihkan rumah, mencuci dan lain-lain. Partikel tari menjelaskan suatu kegiatan lebih dari satu kegiatan yang dikerjakan dalam waktu bersamaan. Universitas Sumatera Utara 2.3 Partikel 「 de 」 Partikel de adalah kata bantu dalam bahasa Jepang, partikel de di dalam kalimat digunakan sebagai petunjuk kata keterangan yang mempunyai arti bermacam-macam sesuai makna dan tujuan kalimat tersebut. Contoh 手紙 を ボ-ルペン で 書く Tegami o boorupen de kaku Menulis surat dengan pulpen 2.3.1 Partikel 「 de 」 sebagai kakujoshi Partikel de sebagai kakujoshi terdiri atas, partikel 「 de 」 yang menyatakan cara atau alat yang digunakan, partikel 「 de 」 yang menyatakan tempat melakukan aktivitas, partikel 「 de 」 yang menyatakan menggunakan bahasa , partikel 「 de 」 yang menyatakan bahan-bahan untuk membuat sesuatu, partikel 「 de 」 yang menyatakan batas, ruang lingkup, atau lingkungan, partikel 「 de 」 yang menyatakan individu, partikel 「 de 」 yang menyatakan standar, partikel 「 de 」 yang menyatakan kesempatan sesuatu hal dan partikel 「 de 」 yang menyatakan keterangan bilangan atau waktu. . Universitas Sumatera Utara 2.3.2 Partikel 「 de 」 sebagai Setsuzokujoshi Partikel de sebagai Setsuzokujoshi menunjukkan sebab-akibat di dalam sebuah kalimat, yang artinya terjadi peristiwa diantara pembicara dan pendengar.Partikel de ini biasa menggunakan pola partikel de yang menyatakan sebab-sebab atau alasan. Universitas Sumatera Utara

BAB III PENGGUNAAN “PARTIKEL DE” DALAM BAHASA JEPANG