BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Isolator yang digunakan di ruang terbuka akan dilapisi oleh polutan yang berasal dari lingkungan di sekitarnya. Konduktivitas polutan ini akan
menyebabkan turunnya tahanan permukaan isolator. Turunnya tahanan permukaan isolator ini akan mempengaruhi tegangan flashover lewat denyar
isolator. Lewat denyar adalah peristiwa kegagalan isolator mengisolir konduktor bertegangan dengan konduktor lain sehingga terjadi aliran arus
melalui udara di sekitar permukaan isolator. Oleh karena itu, kondisi permukaan isolator dan kondisi udara mempengaruhi tegangan lewat denyar
isolator seperti adanya polutan yang menempel pada permukaan isolator tersebut dan kelembaban udara yang membuat kekuatan dielektrik udara
turun. Turunnya kekuatan dielektrik udara membuat tegangan lewat denyar isolator semakin rendah.
Kelembaban yang tinggi juga akan menyebabkan polutan-polutan tersebut basah dan membentuk larutan elektrolit sehingga konduktivitas
polutan naik. Akibatnya tahanan permukaan isolator semakin rendah. Hal ini akan membuat medan listrik naik pada permukaan isolator sehingga tegangan
lewat denyar isolator semakin rendah.
1.2 TUJUAN
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah mencari hubungan tegangan flashover AC isolator yang dilapisi polutan dengan kelembaban udara, dan
juga memberikan informasi tentang syarat lokasi pemasangan isolator piring ditinjau dari tingkat polusi dan kelembaban udara.
1.3 BATASAN MASALAH
Universitas Sumatera Utara
Dilihat dari bahannya, isolator piring terdiri dari dua jenis yaitu porselin dan kaca. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah isolator
piring berbahan porselin. Dilihat dari kekuatan mekaniknya, isolator piring dibagi menjadi isolator dengan kekuatan mekanik 70, 100, 120, 160, dan 210
kN. Adapun yang diteliti adalah isolator dengan kekuatan mekanik 70 kN. Dilihat dari dimensinya, isolator piring berkekuatan mekanik 70 kN terbagi
menjadi isolator berdiameter maksimal 255 mm dan berdiameter maksimal 280 mm. Adapun yang diteliti adalah isolator dengan diameter maksimal 255
mm. Dilihat dari jarak spasinya,isolator piring berdiameter 255 mm dibagi menjadi isolator dengan jarak spasi 127 mm dan isolator dengan jarak spasi
146 mm. Adapun yang diteliti adalah isolator dengan jarak spasi 146 mm. Isolator piring yang terpasang biasanya lebih dari satu buah tergantung
dari tegangan saluran dan spesifikasi isolator itu sendiri. Jumlah isolator yang diuji adalah satu buah.
Ada beberapa jenis material polutan yang menempel pada permukaan suatu isolator. Dalam penelitian ini, polutan yang digunakan adalah polutan
buatan berupa lapisan garam.
1.4 METODE PENULISAN