TA : Rancang Bangun Aplikasi Pengelolaan Pada Apotek Sinar Jaya.
RANCANG BANGUN APLIKASI PENGELOLAAN PADA APOTEK SINAR JAYA
TUGAS AKHIR
Program Studi S1 Sistem Informasi
Oleh:
MICHAEL RICHIE PANJAYA 10.41011.0008
FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA
INSTITUT BISNIS DAN INFORMATIKA STIKOM SURABAYA 2016
(2)
TUGAS AKHIR
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana Komputer
Oleh:
Nama : Michael Richie Panjaya NIM : 10.41011.0008
Program : S1 (Strata Satu)
Jurusan : Sistem Informasi Kekhususan Komputerisasi Akuntansi
FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA
INSTITUT BISNIS DAN INFORMATIKA STIKOM SURABAYA 2016
(3)
x
KATA PENGANTAR ...viii
DAFTAR ISI ... x
DAFTAR GAMBAR ...xiv
DAFTAR TABEL ...xix
DAFTAR LAMPIRAN ...xxii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 3
1.3 Batasan Masalah ... 3
1.4 Tujuan ... 3
1.5 Manfaat Penelitian ... 4
1.6 Sistematika Penulisan ... 4
BAB II. LANDASAN TEORI ... 6
2.1 Apotek ... 6
2.2 Penjualan... 7
2.2.1 Penjualan Tunai ... 7
2.2.2 Penjualan Kredit ... 8
2.3 Persediaan Obat ... 8
2.3.1 Peranan Persediaan ... 8
2.4 Jurnal ... 9
(4)
xi
BAB III. ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ... 20
3.1 Analisis Sistem ... 20
3.1.1 Identifikasi Masalah ... 20
3.1.2 Alur Sistem Persediaan Obat pada apotek Sinar Jaya ... 22
3.1.3 Alur Sistem Penjualan Obat pada apotek Sinar Jaya ... 23
3.1.4 Analisa Kebutuhan sistem ... 24
3.2 Perancangan Sistem ... 25
3.2.1 Input-Process-Output Diagram... 26
3.2.2 System Flow Diagram ... 29
3.2.3 Context Diagram Aplikasi Pengelolaan Apotek Sinar Jaya ... 33
3.2.4 Data Flow Diagram LeveI(DFD) Level 0 ... 34
3.2.5 DFD Level 1 Sub-Proses Persediaan Pada Obat ... 35
3.2.6 DFD Level 2 Sub-Proses Penjualan Pada Obat ... 35
3.2.7 Conceptual Data Model ... 36
3.2.8 Physical Data Model ... 37
3.2.9 Struktur Tabel ... 37
3.2.10 Desain Input/Output ... 40
A. Desain Input ... 40
B. Desain Output ... 44
3.3 Rancangan Pengujian dan Evaluasi Sistem ... 50
(5)
xii
4.2.1 Form Aplikasi Log In ... 61
4.2.2 Form Aplikasi Halaman Utama ... 61
4.2.3 Form Aplikasi Master data Pelanggan ... 62
4.2.4 Form Aplikasi Master data Obat ... 63
4.2.5 Form Aplikasi Stok Obat ... 64
4.2.6 Form Aplikasi Penjualan obat ... 65
4.2.7 Form Aplikasi Laporan Master data Obat ... 66
4.2.8 Form Aplikasi Laporan Pelanggan ... 67
4.2.9 Form Aplikasi Laporan Stok obat ... 68
4.2.10 Form Aplikasi Laporan Penjualan Obat ... 68
4.2.11 Form Aplikasi Laporan Kadaluarsa Obat ... 68
4.2.12 Form Aplikasi Laporan pengguna ... 69
4.2.13 Form Aplikasi Filter Penjualan ... 69
4.2.14 Form Aplikasi Laporan Barang Laku ………... 70
4.2.15 Form Aplikasi Laporan Barang Tidak Laku ……… 70
4.3 Evaluasi Sistem ... 71
4.3.1 Uji Coba Fungsi Sistem ... 71
BAB V. PENUTUP ... 95
5.1 Kesimpulan ... 95
5.2 Saran ... 95
(6)
(7)
xiv
Gambar 3.2 Document flow Persediaan obat ... 25
Gambar 3.3 Document Flow Penjualan obat pada Apotek Sinar Jaya ... 27
Gambar 3.4 Blok Diagram Aplikasi Pengelola Apotek Sinar Jaya ... 29
Gambar 3.5 System flow Persediaan Gudang ... 34
Gambar 3.6 System flow Penjualan ... 35
Gambar 3.7 Context Diagram Aplikasi Pengelolaan pada Apotek Sinar Jaya .... 36
Gambar 3.8 DFD level 0 Aplikasi Pengelolaan pada Apotek Sinar Jaya ... 37
Gambar 3.9 DFD level 1 sub-proses Persediaan Obat ... 38
Gambar 3.10 DFD level 2 sub-proses Penjualan Obat ... 38
Gambar 3.11 CDM ... 39
Gambar 3.12 PDM ... 40
Gambar 3.13 Desain login... 42
Gambar 3.14 Desain Tampilan utama ... 43
Gambar 3.15 Desain Pelanggan ... 43
Gambar 3.16 Desain Master Obat ... 44
Gambar 3.17 Desain Stok obat... 44
Gambar 3.18 Desain Penjualan ... 45
Gambar 3.19 Desain Output Laporan Master obat ... 46
Gambar 3.20 Desain Output Pelanggan ... 46
Gambar 3.21 Desain Output Laporan Stok obat ... 47
(8)
xv
Gambar 4.3 Form Master Data Pelanggan ... 57
Gambar 4.4 Form Master Data Obat ... 58
Gambar 4.5 Form Aplikasi Stok obat ... 59
Gambar 4.6 Form Aplikasi Penjualan obat ... 60
Gambar 4.7 Output Master Data Obat ... 61
Gambar 4.8 Output Data Pelanggan ... 62
Gambar 4.9 Output Data Stok Obat ... 62
Gambar 4.10 Output Penjualan Obat ... 63
Gambar 4.11 Output Kadaluarsa pada Obat ... 63
Gambar 4.12 Output Pengguna ... 64
Gambar 4.13 Output Filter Penjualan ... 64
Gambar 4.14 Hasil uji coba Log in ... 66
Gambar 4.15 Hasil uji Log in Berhasil Sesuai Hak Akses ... 66
Gambar 4.16 Hasil Peringatan Log in gagal ... 66
Gambar 4.17 data pelanggan tersimpan dan tampil di datagridview ... 68
Gambar 4.18 Hasil uji button Hapus data pelanggan ... 68
Gambar 4.19 Hasil uji button Cetak data pelanggan ... 68
Gambar 4.20 Hasil uji button tambah data pelanggan ... 69
Gambar 4.21 Hasil uji button cari data pelanggan ... 69
Gambar 4.22 Hasil uji button refresh data pelanggan... 70
(9)
xvi
Gambar 4.27 Hasil uji button cari Master data obat ... 73
Gambar 4.28 Hasil uji button refresh Master data obat ... 73
Gambar 4.29 Hasil uji button simpan stok obat ... 74
Gambar 4.30 Hasil uji button hapus stok obat ... 75
Gambar 4.31 Hasil uji button cetak stok obat ... 75
Gambar 4.32 Hasil uji button simpan stok obat ... 76
Gambar 4.33 Hasil uji button simpan Transaksi Penjualan ... 77
Gambar 4.34 Hasil uji button hapus Transaksi Penjualan ... 78
Gambar 4.35 Hasil uji button cetak Transaksi Penjualan ... 78
Gambar 4.36 Hasil uji button Tambah Tranksasi Penjualan ... 78
Gambar 4.37 Hasil uji button cari Pelanggan pada Transaksi Penjualan ... 79
Gambar 4.38 Hasil uji button tambah pelanggan pada Transaksi Penjualan ... 79
Gambar 4.39 Hasil uji button check stok pada Transaksi Penjualan ... 79
Gambar 4.40 Hasil uji Laporan Master Obat ... 80
Gambar 4.41 Hasil uji Laporan Pelanggan ... 81
Gambar 4.42 Hasil uji Laporan stok obat ... 82
Gambar 4.43 Hasil uji Laporan List Penjualan ... 83
Gambar 4.44 Hasil uji Laporan List Penjualan ... 83
Gambar 4.45 Hasil uji Laporan Obat Kadaluarsa ... 84
Gambar 4.46 Hasil uji Laporan Pengguna ... 85
(10)
(11)
xviii
Tabel 3.2 Tabel Obat ... 41
Tabel 3.3 Tabel Stok obat ... 41
Tabel 3.4 Tabel Penjualan ... 41
Tabel 3.5 Desain uji coba form log in ... 49
Tabel 3.6 Desain uji coba form pelanggan ... 50
Tabel 3.7 Desain uji coba Master obat ... 51
Tabel 3.8 Desain uji coba form stok obat ... 52
Tabel 3.9 Desain uji coba form penjualan ... 53
Tabel 3.10 Desain uji coba Laporan ... 54
Tabel 4.1 Uji Coba Log In ... 65
Tabel 4.2 Uji Coba Master Data Pelanggan ... 67
Tabel 4.3 Uji Coba Master Data obat ... 71
Tabel 4.4 Uji Coba Stok obat ... 74
Tabel 4.5 Uji Coba Transaksi Penjualan ... 76
Tabel 4.6 Uji Coba Laporan Master Obat ... 80
Tabel 4.7 Uji Coba Laporan Pelanggan ... 81
Tabel 4.8 Uji Coba Laporan Stok Obat ... 82
Tabel 4.9 Uji Coba Laporan Penjualan ... 83
Tabel 4.10 Uji Coba Laporan Obat Kadaluarsa ... 84
Tabel 4.11 Uji Coba Laporan Pengguna ... 85
(12)
xix
(13)
1 1.1. Latar Belakang Masalah
Apotik Sinar Jaya yang bertempat di ruko Oktoiskandar No.2 Samarinda awalnya adalah sebuah Toko Sinar Jaya yang didirikan pada tahun 1968 yang bertempat di jalan Jelawat No.1 Samarinda yang merupakan perdagangan obat tradisional China dan menjual obat lokal.
Kegiatan yang ada pada Apotik Sinar Jaya yaitu Proses penjualan pada Apotik Sinar Jaya yaitu pelanggan melakukan pesanan kepada bagian penjualan, bagian penjualan memberikan permintaan pelanggan kepada bagian gudang untuk memeriksa permintaan obat tersebut, apabila obat yang di minta tersedia, maka bagian gudang akan memberikan kepada bagian penjualan, bagian penjualan akan membuat nota rangkap dua, satu lembar akan di berikan kepada pelanggan serta obat yang diminta. Satu lembar lagi disimpan sebagai arsip.
Proses persediaan pada Apotik Sinar Jaya, pada saat bagian gudang memeriksa stok obat pada persediaan barang di gudang, apabila stok obat tersisa sedikit maka bagian gudang akan melakukan permintaan pembelian. Berdasarkan permintaan pembelian pada bagian gudang, bagian pembelian akan membuat surat pesanan atau purchase order kepada supplier. Supplier akan mengirimkan barang pesanan tersebut ke bagian penerimaan barang apotik sinar jaya. Setelah diperiksa, bagian penerimaan akan memberikan barang tersebut kepada bagian gudang dan bagian gudang akan memasukan barang tersebut ke stok obat.
(14)
pada apotik, yaitu pada bagian gudang belum memiliki standar dalam pencatatan stok obat, belum mempunyai minimum stock dalam pengendalian stok obat digudang karena bagian gudang hanya memesan barang tersebut apabila jumlah stok tersisa sedikit. Laporan pada penjualan masih di catat menggunakan excel. Berdasarkan hasil analisis laporan penjualan pada bulan november dan desember tahun 2014 memiliki presentase 32% barang yang sering laku tetapi stok barang tersebut kosong, barang yang tidak laku terdapat 10% dan sisa 59% barang yang ada terdapat pada stok obat.
Dari kendala – kendala yang ada serta dengan jumlah kebutuhan obat yang begitu banyak dan bervariasi, maka apotik sinar jaya membutuhkan sebuah sistem Pengelolaan pada penjualan obat yang dapat menentukan minimum stock pada obat, agar tiap jenis obat memiliki batas minimum stok yang berbeda – beda. Informasi yang diberikan berupa laporan detail mengenai laporan penjualan pada obat dan informasi mengenai barang yang laku dijual sehingga kegiatan apotik dapat berjalan dengan baik dan dapat membantu dalam kinerja penjualan, pemantauan dan pengontrolan yang akan dilakukan pada bagian gudang.
(15)
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan masalah yaitu bagaimana merancang bangun aplikasi pengelolaan apotik pada Apotik Sinar Jaya dalam menghasilkan informasi yang berguna bagi bagian penjualan serta pengontrolan pada stok obat dan pencatatan pada tiap - tiap obat.
1.3. Pembatasan Masalah
Adapun batasan-batasan masalah diatas, maka batasan masalah yang digunakan adalah sebagai berikut:
a. Data yang digunakan sebagai analisis adalah laporan penjualan pada bulan november dan desember tahun 2014.
b. Tidak membahas Pembelian pada obat. c. Tidak membahas Retur penjualan pada obat.
d. Tidak membahas Keuangan pada Apotek Sinar Jaya
e. Bahasa pemrograman yang dipakai adalah Visual Basic 2010. Dan Sistem
Database menggunakan MySQL.
f. Metode yang digunakan pada persediaan obat adalah metode perpetual.
1.4. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan masalah yaitu merancang bangun aplikasi pengelola apotik pada Apotik Sinar Jaya dalam menghasilkan informasi yang berguna bagi bagian penjualan serta pengontrolan pada stok obat dan pencatatan pada tiap - tiap obat.
(16)
1.5. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari tugas akhir ini, adalah:
a. Dapat mengontrol stok obat pada bagian gudang dengan cara menentukan minumum stok pada tiap obat, sehingga persediaan pada tiap – tiap obat dapat terpenuhi dengan baik.
b. Dapat membantu mempercepat proses pembuatan laporan pada penjualan. c. Diharapkan dapat memberikan peningkatan kinerja dalam administrasi
penjualan obat pada Apotek sinar jaya.
1.6. Sistematika Penulisan
Untuk memudahkan pemahaman persoalan dan pembahasannya, penulisan laporan tugas akhir ini dibuat dengan sistematika penulisan sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini akan dikemukakan hal-hal yang menjadi latar belakang, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan yang ingin dicapai serta sitematika penulisan laporan tugas akhir ini:
BAB II LANDASAN TEORI
Pada bab ini akan membahas secara singkat teori-teori yang berhubungan dan mendukung pembuatan tugas akhir ini. Teori-teori yang dibahas adalah Apotek, persediaan obat, penjualan, laporan keuangan, metode persediaan, Aplikasi, dan system
(17)
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
Pada bab ini membahas mengenai gambaran umum dan perancangan dari sistem yang dibuat. Perancangan sistem meliputi analisa masalah, identifikasi masalah, document flow, data fungsional, system flow, context diagram, data flow diagram,
conceptual data model, physical data model, desain input output,
kebutuhan perangkat keras dan kebutuhan perangkat lunak. BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM
Pada bab ini dibahas tentang implementasi dari sistem yang dibuat secara keseluruhan, penggunaan sistem dalam proses bisnis serta pengujian untuk mengetahui apakah sistem yang dibangun dapat menyelesaikan permasalahan yang dihadapi sesuai dengan yang diharapkan. Pengujian sistem dilakukan pada validasi input dan
output serta evaluasi kesesuaian hasil akhir sistem.
BAB V PENUTUP
Pada bab ini akan dibahas tentang kesimpulan dan saran. Kesimpulan dan saran yang ada pada bab ini didapatkan dari hasil evaluasi sistem, sedangkan saran akan menjelaskan saran atau masukan guna pengembangan sistem informasi lebih lanjut.
(18)
6
Dalam proses penyelesaian masalah yang telah diuraikan, maka tugas akhir ini menggunakan beberapa teori yang akan dijelaskan seperti dibawah ini: 2.1 Apotek
Apotek (berasal dari bahasa Belanda: Apotheek) adalah tempat menjual dan kadang membuat atau meramu obat. Apotek juga merupakan tempat apoteker melakukan praktik profesi farmasi sekaligus menjadi peritel. Kata ini berasal dari
kata bahasa Yunani apotheca yang secara harfiah berarti “penyimpanan”. Apotik
kalau kata orang awam nya yaitu tempat membelinya obat yang telah di resepkan oleh dokter.
Sedangkan menurut Soeto (2001) Apotek adalah tempat menjual dan kadang membuat atau meramu obat. Apotek juga merupakan tempat apoteker melakukan praktik profesi farmasi.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No.25 tahun 1980, tugas dan fungsi apotek adalah sebagai berikut :
1. Tempat pengabdian profesi apoteker yang telah mengucapkan sumpah jabatan. 2. sarana farmasi yang telah melaksanakan peracikan, pengubahan bentuk,
pencampuran, dan penyerahan obat atau bahan obat.
3. sarana penyaluran perbekalan farmasi yang harus menyalurkan obat yang diperlukan masyarakat secara luas dan merata.
4. sebagai sarana pelayanan informasi obat dan perbekalan farmasi lainnya kepada masyarakat.
(19)
2.2 Penjualan
Menurut (Himayati, 2008) Penjualan adalah suatu transaksi yang bertujuan untuk mendapatkan suatu keuntungan, dan merupakan suatu jantung dari suatu perusahaan. Penjualan bisa dilakukan dengan jasa atau barang, baik credit ataupun cash.
Penjualan merupakan bagian yang memegang peranan penting dalam suatu perusahaan karena hasil dari penjualan merupakan sumber kelangsungan usaha. Penjualan biasa terbagi menjadi dua, yaitu penjualan barang dagangan dan penjualan jasa.
Sedangkan menurut Tanujaya (2007) Penjualan biasanya berpengaruh pada pendapatan kas jika dilakukan secara tunai, atau pada piutang usaha, jika penjualan dilakukan secara kredit. Karena aktivitas yang berhubungan dengan penjualan ini sangat penting, maka perusahaan harus mencatatnya dengan tepat dan akurat.
2.2.1 Penjualan Tunai
Menurut Mulyadi (2001) Transaksi penjualan tunai yaitu penjualan yang dilakukan dengan cara konsumen melakukan pembayaran harga barang terlebih dahulu sebelum barang diserahkan oleh perusahaan kepada pembeli. Setelah uang diterima oleh perusahaan, barang kemudian diserahkan kepada pembeli dan transaksi penjualan tunai kemudian dicatat oleh perusahaan.
(20)
2.2.2 Penjualan Kredit
Sedangkan menurut Mulyadi (2001), penjualan kredit adalah, perusahaan mengirimkan barang sesuai dengan order yang diterima dari pembeli dan untuk jangka waktu tertentu perusahaan mempunyai tagihan kepada pembeli tersebut.
2.3 Persediaan Obat
Menurut Soemarso (2004) persediaan adalah barang - barang yang dimiliki
oleh perusahaan untuk dijual kembali”. Persediaan terjadi apabila jumlah bahan
atau barang yang diadakan (dibeli atau dibuat sendiri).
Sedangkan menurut Menurut M. Arief (2008) Persediaan obat adalah semua bahan tunggal atau campuran yang dipergunakan oleh semua makhluk untuk bagian dalam dan luar tubuh guna mencegah, meringankan, dan menyembuhkan.
dapat disimpulkan bahwa yang dinamakan persediaan obat adalah semua bahan atau campuran bahan untuk dipergunakan dalam menentukan diagnosi, mencegah, mengurangi, menghilangkan, menyembuhkan penyakit atau gejala penyakit, luka atau kelainan jasmani ataupun rohani pada manusia atau hewan.
2.3.1. Peranan Persediaan
Pada dasarnya persediaan rnempermudah jalannya opcrasi perusahaan yang dilakukan secara berturur-turur untuk menyediakan barang. Menurur Sujadi (2000), persediaan diadakan mulai dari bahan baku sarnpai barang jadi, antara lain berguna untuk :
(21)
1. Mengurangi resiko keterlambatan darangnya bahan-bahan yang dibutuhkan untuk menunjang proses produksi perusahaan.
2. Mengurangi resiko penerimaan bahan baku yang dipesan tetapi tidak sesuai dengan pesanan sehingga harus dikembalikan
3. Menyimpan bahan/barang yang dihasilkan secara musiman sehingga dapat digunakan seandainya bahan/barang itu tidak tersedia dipasaran.
4. Mempertahankan stabilitas operasi produksi perusahaan, yang berarti menjamin kelancaran proses produksi.
5. Upaya penggunaan mesin yang optimal, karena terhindar dari terhentinya operasi produksi karena ketidakadaan persediaan (stock out).
6. Memberikan pelayanan yang baik kepada konsumen dengan baik, dimana keinginan konsumen pada suatu waktu dapat dipenuhi dengan memberikan jaminan tetap tersediaannya barang jadi tersebut.
2.4 Jurnal
Jurnal adalah semua transaksi keuangan suatu badan usaha atau organisasi yang dicatat secara kronologis dan bertujuan untuk pendataan, termasuk di dalamnya jumlah transaksi, nama-nama transaksi baik memengaruhi atau dipengaruhi, dan waktu transaksi berjalan. Proses pencatatan ini disebut penjurnalan. Jurnal dikenal juga sebagai buku pemasukan utama books of original
entry karena menjadi tempat terjadinya pencatatan transaksi pertama atau
penyesuaian pemasukan adjusting entries
(22)
a) Fungsi pencatatan , artinya semua transaksi yang terjadi berdasarkan bukti dokument yang ada harus dicatat seluruhnya,
b) Fungsi historis artinya transaksi dicatat sesuai kejadian waktunya.
c) Fungsi analisis artinya setiap transaksi yang dicatat dalam juranal harus merupakan analisis dari bukti bukti transaksi.
d) Fungsi instruktif artinya pencatatan dala jurnal merupakan instruksi atau perintah untukmelakukan posting debet/kredit ke dalam buku besar.
e) Fungsi informatif artinya jurnal dapat memberikan informasi transaksi yang terjadi.
2.5 Metode persediaan
Metode yang dapat menetapkan nilai persediaan pada akhir periode terdapat 2 macam, yaitu:
1. Metode Periodik (Fisik)
Menurut Jusup (2005), metode persediaan periodik pada umumnya digunakan pada perusahaan yang menjual barang yang harganya relatif murah, tetapi frekuensi penjualannya sangat sering. Apabila perusahaan menggunakan metode persediaan periodik, maka rekening persediaan tidak didebet untuk mencatat pembelian, dan tidak dikredit apabila terjadi penjualan. Dalam metode ini, pembelian dicatat dengan mendebet rekening Pembelian (dan dikredit ke rekening Kas atau Hutang Dagang), sedangkan jika terjadi penjualan maka yang didebet adalah rekening Kas atau Piutang Dagang dan dikredit ke rekening Penjualan. Jadi dalam metode persediaan periodik, rekening
(23)
Persediaan tidak digunakan untuk mencatat pertambahan persediaan karena adanya transaksi pembelian, dan tidak digunakan untuk mencatat pengurangan persediaan karena adanya transaksi penjualan. Informasi mengenai persediaan yang ada pada suatu saat tertentu, tidak dapat diperoleh dari rekening Persediaan, demikian pula harga pokok barang yang dijual tidak dapat diketahui untuk setiap transaksi penjualan yang terjadi.
Kelemahan yang terdapat pada pencatatan persediaan dengan menggunakan metode periodik yaitu jika diinginkan menyusun laporan jangka pendek, sedangkan persediaan memiliki jenis dan jumlah yang banyak, maka perhitungan fisik akan memakan waktu yang lama.
Kelebihan yang terdapat pada pencatatan persediaan dengan menggunakan metode periodik:
a. Praktis dan sederhana dalam pencatatan pembelian dan penjualan.
b. Cocok jika digunakan oleh perusahaan dimana omzet maupun persediaannya tidak begitu besar.
2. Metode Perpetual
Dalam metode ini, mutasi persediaan dicatat dalam rekening persediaan. Dengan demikian baik pembelian maupun penjualan akan mempengaruhi pencatatan persediaan, sehingga jumlah dan harga pokok persediaan yang ada setiap saat dapat diketahui tanpa harus mengadakan stok opname.
Dalam Metode Perpetual, pada waktu membeli barang dibuat jurnal yang men-debet rekening Persediaan Barang Dagangan dan meng-kredit rekening Hutang atau Kas. Pada waktu menjual barang dibuat jurnal yang mendebet
(24)
rekening Harga Pokok Penjualan (HPP) dan mengkredit rekening Persediaan sehingga rekening Persediaan akan menunjukkan harga pokok dari persediaan yang ada di gudang. Serta jurnal yang mendebet rekening Kas untuk penjualan tunai atau Piutang Dagang untuk penjualan kredit, dan mengkredit rekening Penjualan.
Metode pencatatan persediaan ada tiga macam model yaitu: 1. FIFO (First In First Out):
Barang yang dibeli lebih awal dianggap akan dijual lebih awal pula. Oleh karena itu, harga perolehan barang yang dibeli lebih awal akan dibebankan lebih dahulu sebagai HPP.
2. LIFO (Last In First Out),
Barang yang terakhir masuk dianggap yang pertama kali keluar, sehingga persediaan akhir terdiri dari pembelian yang paling awal.
3. Rata-rata (Average),
Pengeluaran barang secara acak dan harga pokok barang yang sudah digunakan maupun yang masih ada ditentukan dengan cara dicari rata- ratanya.
Kelemahan yang terdapat pada pencatatan persediaan dengan menggunakan metode perpetual yaitu lebih banyak waktu, tenaga, dan biaya yang diperlukan untuk melakukan pencatatan persediaan. Namun, dengan metode ini diharapkan kelemahan apabila menggunakan metode periodik bisa teratasi.
Kelebihan yang terdapat pada pencatatan persediaan dengan menggunakan metode perpetual:
(25)
b. Laporan keuangan dapat disusun tanpa melakukan stock opname,
c. Dapat mengetahui besarnya laba kotor atas penjualan setiap terjadi transaksi, d. Berguna untuk mengawasi persediaan yang dimiliki.
Dari kedua metode ini, metode persediaan perpetual yang lebih tepat digunakan karena dilihat dari segi ketepatan dan kecepatan informasi yang dihasilkan, atau dengan kata lain metode persediaan perpetual lebih unggul.
2.6 Aplikasi
Aplikasi adalah perangkat lunak yang digunakan oleh user untuk melaksanakan pekerjaan atau aplikasi tertentu seperti mengetik, menggambar, menghitung, mendengarkan musik, dan lain-lain. Aplikasi yang dimaksud adalah semua perangkat lunak selain sistem operasi, diantaranya program aplikasi perkantoran, bahasa pemrograman, virus, utility, dan lain-lain. (Departemen Pendidikan Nasional, 2004).
Sedangkan menurut Maryono & Istiana (2007) aplikasi merupakan program yang dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan pengguna dalam menjalankan pekerjaan tertentu. Perangkat lunak aplikasi dibedakan menjadi beberapa macam berdasarkan kegunaanya, antara lain sebagai berikut:
a. Program aplikasi pengolah kata, seperti Microsoft Word. b. Program aplikasi pengolah angka, seperti Microsoft Excel. c. Program aplikasi pengolah gambar teknis, seperti AutoCad. d. Program aplikasi pengolah grafis, seperti CorelDraw. e. Program aplikasi pengolah foto, seperti Adobe Photoshop.
(26)
f. Program aplikasi pengolah video, seperti Adobe Premiere. g. Program aplikasi multimedia seperti Winamp.
h. Program aplikasi utility, seperti Norton Utility.
i. Software bahasa pemrograman untuk membuat atau merancang program,
seperti Visual Basic.
2.7 System Development Life Cycle (SDLC)
System Development Life-Cycle adalah proses mengembangkan atau
mengubah suatu sistem dengan mengunakan model-model baru atau yang telah digunakan oleh orang lain dalam mengembangkan perangkat lunak (Pressman, 2002).
Tahapan-tahapan dalam metode SDLC adalah sebagai berikut. 1. Analis Sistem (System Analyst)
Analisis sistem (system analyst) adalah orang yang dididik khusus untuk mengembangkan sistem secara profesional. Alasan menggunakan SDLC dalam penggunaaan ini adalah karena metode ini digunakan untuk mengembangkan sistem teknologi informasi yang kompleks.
Tahapan di analisis sistem terdiri dari kegiatan-kegiatan sebagai berikut ini:
a) Studi pendahuluan
Kegiatan awal dari analisi sistem adalah studi awal atau studi pendahuluan tentang jenis, ruang lingkup dan pemahaman awal dari proyek sistem teknologi
(27)
informasi. Studi pendahuluan ini menghasilkan sistem secara awal, perkiraan biaya yang dibutuhkan dan waktu yang diperlukan.
b) Studi kelayakan
Setelah mengumpulkan data dan mendokumentasikan fakta, sistem analisis mengetahui apa yang sesungguhnya dilakukan oleh sistem, Selanjutnya, sistem analis melakukan study kelayakan untuk memperhitungkan apakah organisasi atau instansi di mana sistem tersebur dibuat dapat melanjutkan ketahap berikutnya dalam proses pengembangan sistem atau tidak. Studi kelayakan merupakan suatu tinjauan sekilas pada faktor-faktor utama yang akan mempengaruhi kemampuan sistem untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
c) Mengidentifikasi permasalahan dan kebutuhan pemakai
Langkah selanjutnya adalah mengidentifikasi masalah disistem lama supaya dapat diperbaiki di sistem yang baru. Mengidentifikasi masalah dilakukan dengan penyebab masalahnya. Penyebab masalahnya merupakan sumber dari permasalahan yang harus diperbaiki. Selanjutnya memahami sistem yang ada untuk mendapatkan data dan menganalisis permasalahannya.
d) Memahami sistem yang ada
Langkah selanjutnya adalah mengidentifikasi masalah di sistem lama supaya dapat diperbaiki di sistem yang baru. Mengidentifikasi masalah dilakukan dengan penyebab masalahnya. Penyebab masalahnya merupakan sumber dari permasalahan yang harus diperbaiki. Selanjutnya memahami sistem yang ada untuk mendapatkan data dan menganalisis permasalahannya.
(28)
Langkah selanjutnya menganalisis hasil penelitian. Menganalisis hasil penelitian adalah menemukan penyebab permasalahan sistem yang tidak berfungsi sehingga dapat cepat digantikan dengan sistem yang baru.
2. Perancangan sistem (System Design)
Tahap perancangan sistem mempunyai dau tujuan yaitu; a) Perancangan sistem secara umum
Memberikan gambaran umum kepada pemakai sistem tentang sistem teknologi informasi yang baru. Perancangan sistem secara umum lebih diarahkan kepada pemakai sistem untuk menyetujuinya ke perancangan sistem selanjutnya. Yang dirancang di tahap perencanaan sistem secara umu adalah menggambarkan bentuk dari sistem teknologi informasinya secara logika atau secara konsep dan mengidentikasikan komponen-komponen dari sistem teknologi informasi.
b) Perancangan sistem terinci
Menggambarkan bentuk secara fisik dari komponen-komponen sistem teknologi informasi yang akan dibangun oleh pemrogam dan ahli teknik lainnya.
3. Implementasi sistem (System Implementation)
Tahap ini merupakan tahap meletakkan sistem supaya siap dioperasikan. Implementasi sistem juga merupakan proses mengganti atau meninggalkan sistem yang lama dengan mengganti sistem yang baru. Untuk menggantikan sistem yang lama ke sistem yang baru diperlukan suatu pendekatan atau strategi supaya berhasil.
(29)
4. Operasi dan perawatan sistem (System Operation And Maintenance) Setelah sistem diiplementasi dengan berhasil, sistem akan dioperasikan dan di rawat. Sistem perlu dirawat karena beberapa hal, yaitu
a) Sistem mengandung kesalahan yang belum diperbaiki,sehingga kesalahan sistem perlu diperbaiki.
b) Sistem mengalami perubahan karena permintaan baru dari pemakaian sistem. c) Sistem mengalami perubahan karena perubahan lingkungan luar.
Biaya perawatan sistem sering diabaikan karena biaya perawatan sistem merupakan biaya yang cukup besar, maka sebisa mungkin kita harus merawatnya dengan teliti agar suatu sistem dapat bertahan dengan lama.
2.8 Model Waterfall
Menurut Pressman (2002) Model Waterfall atau disebut juga Linear
Sequential Model merupakan model yang paling banyak digunakan dalam Software Engineering. Model ini melakukan pendekatan secara sistematis dan
sekuensial yang dimulai dari tahap software requirement analysis, design, coding,
testing, dan maintenance.Disebut Waterfall karena setiap tahap yang dilalui harus
menunggu selesainya tahap sebelumnya dan berjalan berurutan. Berikut ini adalah penjelasan dari tahap – tahap yang dilakukan didalam model Waterfall menurut Pressman :
1. Software Requirements Analysis
Proses pengumpulan kebutuhan diintensifkan dan difokuskan, khusus nya pada software. Untuk memahami sifat program yang dibangun,
(30)
Software Engineer harus memahami information domain, behavior, performance dan interface yang diperlukan. Kebutuhan untuk sistem dan software didokumentasikan dan diperlihatkan kepada pelanggan.
2. Design
Software design sebenarnya adalah proses multi langkah yang
berfokus pada empat atribut sebuah program yang berbeda: data structure,
software architecture, interface representations and procedural (algorithmic) detail. Proses desain menerjemahkan syarat/kebutuhan ke
dalam sebuah representasi software yang dapat diperkirakan demi kualitas sebelum coding dimulai. Sebagaimana persyaratan, desain didokumentasikan dan menjadi bagian dari konfigurasi software.
3. Coding
Design harus diterjemahkan kedalam bentuk form yang bisa dibaca
oleh mesin. Tahap coding melakukan tugas ini. Jika desain dilakukan dengan cara yang lengkap, maka coding dapat diselesaikan secara mekanis.
4. Testing
Setelah coding dilakukan, testing program dimulai. Proses testing berfokus pada logika internal software, memastikan bahwa semua pernyataan sudah diuji, dan pada eksternal fungsional; yaitu mengarahkan
testing untuk menemukan kesalahan – kesalahan dan memastikan bahwa input yang dibatasi akan memberikan hasil aktual yang sesuai dengan hasil yang dibutuhkan.
(31)
5. Maintenance
Softwareakan mengalami perubahan setelah disampaikan kepada
pelanggan. Perubahan akan terjadi karena kesalahan – kesalahan ditentukan, karena software harus disesuaikan untuk mengakomodasi perubahan – perubahan di dalam lingkungan eksternalnya, atau karena pelanggan membutuhkan perkembangan fungsional atau unjuk kerja.
Software maintenance mengaplikasikan lagi setiap fase program
(32)
20 3.1 Analisis Sistem
Tahap analisis digunakan untuk melakukan kajian terhadap sebuah permasalahan yang terdapat pada Apotek Sinar Jaya. Tahap ini merupakan tahap yang kritis dan sangat penting, karena jika terjadi kesalahan dalam tahap ini maka kesalahan akan terjadi berikutnya.
Untuk memperoleh informasi secara mendalam akan kondisi perusahaan saat ini, maka dilakukan metode pengumpulan data dengan cara wawancara terhadap bagian penjualan dan persediaan. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan informasi berupa alur proses bisnis yang terjadi pada perusahaan, deskripsi pekerjaan masing-masing bagian dalam perusahaan, hingga kendala yang dihadapi perusahaan dalam operasional usahanya saat ini.
3.1.1. Identifikasi Masalah
Kegiatan yang ada pada Apotik Sinar Jaya yaitu Proses penjualan pada Apotik Sinar Jaya yaitu pelanggan melakukan pesanan kepada bagian penjualan, bagian penjualan memberikan permintaan pelanggan kepada bagian gudang untuk memeriksa permintaan obat tersebut, apabila obat yang di minta tersedia, maka bagian gudang akan memberikan kepada bagian penjualan, bagian penjualan akan membuat nota rangkap dua, satu lembar akan di berikan kepada pelanggan serta obat yang diminta. Satu lembar lagi disimpan sebagai arsip.
(33)
memeriksa stok obat pada persediaan barang di gudang, apabila stok obat tersisa sedikit maka bagian gudang akan melakukan permintaan pembelian. Berdasarkan permintaan pembelian pada bagian gudang, bagian pembelian akan membuat surat pesanan atau purchase order kepada supplier. Supplier akan mengirimkan barang pesanan tersebut ke bagian penerimaan barang apotik sinar jaya. Setelah diperiksa, bagian penerimaan akan memberikan barang tersebut kepada bagian gudang dan bagian gudang akan memasukan barang tersebut ke stok obat.
Fakta di atas tentu terdapat beberapa kendala pada proses penjualan obat pada apotik, yaitu pada bagian gudang belum memiliki standar dalam pencatatan stok obat, belum mempunyai minimum stock dalam pengendalian stok obat digudang karena bagian gudang hanya memesan barang tersebut apabila jumlah stok tersisa sedikit. Laporan pada penjualan masih di catat menggunakan excel.
(34)
Berikut ini merupakan alur sistem persediaan obat pada apotek sinar jaya. Dimana hasilnya terdapat dilihat pada gambar 3.2.
PERSEDIAAN OBAT
Pembelian
Gudang Manajer Supplier
P h a s e Mulai Stok obat ≤ 5 Tidak Daftar permintaan pembelian stok barang PO
Nota + Barang
Nota + Barang
Memeriksa kesesuaian dengan PO
Sesuai ?
Nota + Barang
Nota + Barang
Selesai
Iya
Tidak Daftar permintaan
pembelian stok obat
PO
ACC PO
Nota + Barang Memeriksa Stok obat Membuat permintaan pembelian iya Membuat
PO nota barangMembuat
Mencatat obat masuk PO Verifikasi PO Setujui ACC PO TTD PO ya
ACC POACC PO
A
tidak A
(35)
memeriksa stok obat pada persediaan barang di gudang, apabila stok obat tersisa sedikit maka bagian gudang akan melakukan permintaan pembelian. Berdasarkan permintaan pembelian pada bagian gudang, bagian pembelian akan membuat surat pesanan atau purchase order kepada supplier. Supplier akan mengirimkan barang pesanan tersebut ke bagian penerimaan barang apotik sinar jaya. Setelah diperiksa, bagian penerimaan akan memberikan barang tersebut kepada bagian gudang dan bagian gudang akan memasukan barang tersebut ke stok obat.
3.1.3. Alur Sistem Penjualan obat pada Apotek Sinar Jaya
Adapun penjelasan pada Proses penjualan pada Apotik Sinar Jaya yaitu pelanggan melakukan pesanan kepada bagian penjualan, bagian penjualan memberikan permintaan pelanggan kepada bagian gudang untuk memeriksa permintaan obat tersebut, apabila obat yang di minta tersedia, maka bagian gudang akan memberikan kepada bagian penjualan, bagian penjualan akan membuat nota rangkap dua, satu lembar akan di berikan kepada pelanggan serta obat yang diminta. Satu lembar lagi disimpan sebagai arsip. Berikut ini merupakan alur sistem penjualan obat pada apotek sinar jaya. Dimana hasilnya terdapat dilihat pada gambar 3.3.
(36)
Pelanggan Penjualan Gudang
P
h
a
s
e
Start
Permintaan obat
Permintaan obat Catatan permintaan obat
End Nota dan Obat
Mencatat Permintaan
obat
Menyiapkan obat
Nota dan Barang Nota dan Barang
Membuat nota pembayaran
obat
Nota dan Barang Nota dan Obat Catatan Permintaan
obat
Nota dan Barang Resep
Gambar 3.3 Document Flow Penjualan obat pada Apotek Sinar Jaya
3.1.4. Analisa Kebutuhan sistem
Untuk membuat perancangan dibutuhkan suatu kebutuhan sistem. Dalam kebutuhan sistem ini dikumpulkan beberapa informasi yang dibutuhkan. Kebutuhan informasi tersebut sebagai sebagai berikut :
(37)
menentukan minimum stok pada tiap – tiap obat sehingga obat dapat dipersiapkan apabila tersisa sedikit.
2. Informasi barang yang paling menguntungkan perusahaan dapat membantu pemilik Apotek Sinar Jaya dalam memutuskan barang mana yang harus tetap dipertahankan penjualannya meskipun jumlah yang laku sedikit, tetapi keuntungan untuk perusahaan banyak.
3. Informasi barang kadaluarsa yang menghasilkan laporan untuk memantau obat yang akan kadaluarsa, sehingga bagian gudang dapat di re-order kembali apabila di butuhkan.
Dalam pembuatan sistem ini, programmer menggunakan SQL Server 2012 untuk pengolahan database-nya dan menggunakan bahasa pemrograman
Visual Basic .NET 2010. Alasan pemilihan SQL Server 2012 sebagai aplikasi database karena bersifat enterprise-level dan alasan pemilihan bahasa
pemrograman Visual Basic .NET 2010 karena merupakan salah satu teknologi pilihan dalam pembuatan program berbasis desktop.
3.2 Perancangan Sistem
Sebelum membuat program sistem informasi ini, terlebih dahulu dilakukan proses perancangan sistem. Hal ini dilakukan dengan tujuan supaya program sistem informasi yang dibuat dapat berfungsi sesuai dengan yang diharapkan, yaitu dapat membantu manajemen untuk melakukan analisa data dan mengambil keputusan yang lebih baik. Sistem informasi ini dibangun berbasis desktop dan menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic .NET
(38)
dilakukan. Adapun tahapan-tahapan dalam perancangan sistem yang dilakukan adalah pembuatan Input-Proses-Output Diagram, Context Diagram, Data Flow
Diagram (DFD), Entity Relationship Diagram (ERD), dan Struktur Database
yang digunakan dalam program sistem informasi ini.
3.2.1. Input-Process-Output Diagram
Dalam tahap ini menjelaskan tentang sistem yang akan dirancang dan dibangun untuk membantu apotik dalam menangani pembelian dalam standar pencatatan, pengontrolan pada stok obat serta pembuatan laporan pembelian dan mengatur minimum stok obat pada gudang. Penjelasan mengenai kebutuhan perangkat lunak dapat digambarkan input, proses, output-nya seperti pada Gambar 3.5.
Input Proses Output
Data Resep Data Stok Obat
Transaksi Penjualan
Nota Penjualan
Informasi Barang Laku dan tidak
laku
Laporan Penjualan Pengelolaan
Persediaan obat Data Obat
Data Karyawan
Data Stok Obat
Informasi Barang kadaluarsa
(39)
blok diagram di atas. a. Input
Berikut input yang di butuhkan dalam proses penjualan : 1. Data Obat
Data obat adalah informasi dari obat masuk yang berisi nama obat, merk obat, jumlah obat, satuan, jenis obat, tanggal kadaluarsa obat dan keterangan.
2. Data Karyawan
Data karyawan adalah informasi mengenai karyawan yang bertanggung jawab pada bagian gudang, yang berisi nama karyawan, alamat karyawan, nomor telepon, dan jabatan.
3. Data stok obat
Data stok obat adalah informasi stok obat pada bagian gudang, yang berisi kode obat, nama obat, merk obat, stok, tanggal kadaluarsa obat dan satuan.
4. Data resep
Data resep adalah data yang didapat dari permintaan obat pada pelanggan, yang berisi nama pelanggan, nama obat, jumlah obat, satuan dan keterangan.
b. Proses
Berikut adalah penjelasan dari setiap proses pada sistem aplikasi penjualan : 1. Pengelolaan data awal
Proses Pengelolaan data awal ini berfungsi untuk mencatat atau mengupdate obat masuk dari data obat. Dari data obat tersebut di proses menjadi Data Stok obat.
(40)
tiap obat. 2. Penjualan
Proses penjualan ini berfungsi untuk mencatat transaksi penjualan dari data stok obat dan data resep. Semua data akan diproses menjadi nota penjualan, copy resep, laporan penjualan, laporan pendapatan, informasi barang laku atau tidak laku, dan informasi barang kadaluarsa. Selain itu, apotek sinar jaya juga menggunakan metode perpetual sebagai metode pencatatan pada stok obat.
c. Output
Berikut adalah output yang dihasilkan dari sistem aplikasi penjualan : 1. Data Stok obat
Data stok obat yang berisi seluruh stok obat yang terdapat pada gudang yang berisi kode obat, nama obat,merk obat, stok, tanggal kadaluarsa obat dan satuan. 2. Nota penjualan
Nota penjualan adalah nota yang berisi dari transaksi penjualan pada pelanggan yang berisi nomor nota, tanggal nota, nama pelanggan, keterangan, kode obat, nama obat, merk obat, harga, satuan, dan total.
3. Informasi barang laku atau kurang laku
Laporan untuk barang yang paling laku dan kurang laku di jual. Laporan ini digolongkan kode obat, nama obat, jenis obat, merk obat dan presentase penjualan.
(41)
Laporan yang berisi history transaksi dengan pelanggan dan hasil jual pada obat. Laporan penjualan ini berisi tanggal, kode obat, nama obat, merk obat, stok, dan stok keluar.
5. Informasi barang kadaluarsa
Laporan untuk pemantauan obat kadaluarsa, sehingga obat tersebut dapat di re-order kembali apabila di butuhkan. Laporan ini berisi kode obat, nama obat, tanggal kadaluarsa, jenis obat, dan merk obat.
3.2.2. Sistem Flow Diagram
Sistem flow adalah model sistem yang digunakan untuk menunjukkan kegiatan dan keputusan yang dieksekusi dalam sistem. Sistem flow berguna untuk memahami interaksi sistem yang kompleks karena secara visual yang akan menunjukkan interaksi bolak-balik antara sistem dengan percabangan sistem yang kompleks. System flow mirip dengan Process Flows. Namun, Flows digunakan untuk mendokumentasikan tindakan pengguna sedangkan System flow digunakan untuk mendokumentasikan tindakan sistem ini. Di bawah ini adalah gambar dari System flow Persediaan.
(42)
Pembelian
Gudang Manajer Supplier
P h a s e Mulai Stok Obat minimum Tidak Daftar permintaan pembelian stok barang PO PO
Nota + Barang
Nota + Barang
Sesuai ?
Nota + Barang
Nota + Barang
Selesai
Tidak Daftar permintaan
pembelian stok obat
PO
ACC PO
Nota + Barang Memeriksa Stok obat Membuat permintaan pembelian iya
Membuat PO Membuat nota bar ang
Input dan update Obat masuk PO Verifikasi PO Setujui ACC PO TTD PO ya ACC PO Stok Obat PO Daftar permintaan pembelian stok obat A
A
Input data barang baru dbeli PO Ya B B C tidak C Stok Obat Stok Obat
Gambar 3.5 System Flow Persediaan gudang
Pada gambar 3.5. proses System Flow pada persediaan gudang adalah bagian gudang memeriksa stok obat pada persediaan barang di gudang, apabila stok obat tersisa sedikit maka bagian gudang akan membuat permintaan pembelian yang kemudian akan diberikan kepada bagian pembelian. Berdasarkan permintaan
(43)
purchase order yang kemudian diberikan kepada manajer untuk memverifikasi purchase order tersebut dan apabila disetujui, bagian manajer akan memberikan ACC purcase order kebagian pembelian untuk dikirim ke supplier. Supplier akan mengirimkan barang pesanan tersebut ke bagian penerimaan barang apotik sinar jaya. Setelah diperiksa, bagian pembelian menginputkan data barang baru di beli untuk sebagai catatan dan memberikan barang tersebut kepada bagian gudang dan bagian gudang akan menginputkan barang tersebut ke dalam stok obat masuk.
Penjelasan pada gambar 3.6, proses System Flow penjualan pada Apotik Sinar Jaya adalah pelanggan melakukan pesanan kepada bagian penjualan, bagian penjualan menginputkan permintaan pelanggan kedalam database permintaan obat yang kemudian dicetak dalam bentuk dua lembar, satu sebagai arsip dan satu diberikan kepada bagian gudang untuk memeriksa permintaan obat tersebut, bagian gudang akan melakukan proses stok keluar dan mencetak dua rangkap, satu disimpan untuk arasip dan satu diberikan kepada bagian penjual, bagian penjualan akan membuat nota rangkap dua, satu lembar akan di berikan kepada pelanggan serta obat yang diminta. Satu lembar lagi disimpan sebagai arsip dan juga bagian penjualan membuat laporan penjualan yang akan diberikan kepada bagian manajer. Berikut Sistem flow penjualan pada Apotek Sinjar jaya.
(44)
Sysflow Penjualan
Pelanggan Penjualan Gudang Manajer
P h a s e Start Permintaan obat
Permintaan obat Catatan pemesanan obat pelanggan
Nota dan Obat
Catatan Permintaan obat pelanggan
Input dan cetak Stok keluar
Obat Obat
Nota dan Barang Nota dan Obat Input dan cetak Permintaan obat Membuat nota pembayaran obat Penjualan Catatan Permintaan obat pelanggan Catatan Permintaan obat pelanggan Obat Penjualan Buat Laporan Penjualan
Nota dan Barang Lap. Penjualan Lap. Penjualan End Obat Stok Obat Stok Obat Stok Obat A A Pelanggan
(45)
Pada context diagram ini menjelaskan tentang diagram proses alur data secara umum antara manajemen dengan program aplikasi yang dibuat. Context Diagram Aplikasi Pengelolaan Apotek Sinar Jaya ini terdapat empat entitas, yaitu : Pelanggan, Penjualan, Gudang dan Manajer. Sebagaimana ditunjukan pada gambar berikut.
Data Permintaan Obat
Data Permintaan obat Pelanggan
Obat
Nota Pembayaran
Laporan Penjualan Data Stok Keluar
Informasi Barang Kadaluarsa
Data Permintaan pembelian obat
Informasi Barang Laku dan Tidak Laku
Pelanggan
Aplikasi Pengelolaan Apotek Sinar Jaya Gudang
Manajer
0
(46)
Pada Data Flow Diagram (DFD) Level 0 yaitu diagram yang lebih rinci dari Context Diagram yang ada pada gambar 3.8.
Obat
Permintaan Obat
Laporan Penjualan Stok Masuk
Data Stok Obat
Nota Pembayaran
Data Permintaan Obat
Data Penjualan Data Stok Keluar
Informasi Barang Kadaluarsa
Informasi Barang yang laku dan tidak laku Lihat data obat
Permintaan Pembelian Obat Simpan Purcase Order
Data Pelanggan Gudang
Manajer Pelanggan
1.1 Pengelolaan Persediaan Obat
1.2 Transaksi Penjualan Stok Obat
Penjualan
Obat
PO
Pelanggan
Gambar 3.8 DFD Level 0 Aplikasi Pengelolaan Pada Apotek Sinar Jaya
3.2.5. DFD Level 1 Sub-Proses Persediaan pada Obat
Gambar 3.9 adalah sub-proses Persediaan pada obat yang ada pada DFD Level 0 Aplikasi Pengelolaan pada Apotek Sinar Jaya. Pada DFD Level 1 , menjelaskan proses persediaan obat pada pelanggan serta menginputkan obat yang masuk dan obat yang keluar.
(47)
Stok keluar
Lihat Data obat Update Stok
Simpan Purcase Order Permintaan Pembelian Obat
Stok masuk Gudang
Stok Obat
Obat Input dan cetak
Stok obat
PO Input Purchase
order
1.2
Gambar 3.9 DFD Level 1 sub-proses Persediaan obat 3.2.6. DFD Level 2 Sub-Proses Penjualan pada Obat
Gambar 3.10 adalah sub-proses Penjualan pada obat yang ada pada DFD
Level 0 Aplikasi Pengelolaan pada Apotek Sinar Jaya. Pada DFD Level 1 ,
menjelaskan proses penjualan pada pelanggan serta pembuatan laporan penjualan yang akan diberikan kepada manajer.
Permintaan Obat
Data Permintaan Obat Data Penjualan
Data Stok obat
Laporan Penjualan
Informasi Barang yang Laku dan tidak Laku Informasi Barang Kadaluarsa
Data Penjualan
Data obat Nota Pembayaran
Data Laporan penjualan
Data Pelanggan Pelanggan
Manajer
Stok Obat Penjualan
Input dan Cetak Permintaan Obat Proses Membuat nota pembayaran obat Proses Membuat Laporan Penjualan 2.1 2.2 2.3 Pelanggan
(48)
CDM menggambarkan konsep terstruktur basis data yang dirancang untuk suatu program atau aplikasi. CDM dapat dilihat pada Gambar 3.12.
Transaksi Penjualan
Mengurangi stok Entry Data
Tampil Data obat Lihat data obat
Entry PO Melakukan Pengguna ID_PENGGUNA NAMA USERNAME PASSWORD EMAIL HAK <pi> Integer
Variable characters (25) Variable characters (25) Variable characters (25) Variable characters (25) Integer <M> Key_1 <pi> Obat KODE_OBAT NAMA_OBAT STOK_MIN JENIS_OBAT SATUAN HARGA_BELI HARGA_JUAL
<pi> Variable characters (15) Variable characters (25) Decimal (5,0) Variable characters (6) Variable characters (15) Decimal (10,0) Decimal (10,0) <M> Key_1 <pi> Penjualan NO_NOTA JUMLAH TANGGAL KETERANGAN
<pi> Variable characters (25) Integer
Date
Variable characters (50) <M> Key_1 <pi> Stok_Obat ID_STOK STOK EXPIRED <pi> Integer Integer Date & Time
<M> Key_1 <pi> PO No_PO Supplier Tanggal Qyt <pi> Integer
Variable characters (25) Variable characters (25) Integer <M> Key_1 <pi> Pelanggan Kode_Pelanggan Nama_Pelanggan Alamat_Pelanggan Telpon <pi> Integer
Variable characters (25) Variable characters (25) Integer
<M>
Key_1 <pi>
Gambar 3.11 CDM
3.2.8. Physical Data Model
PDM menggambarkan secara detail konsep rancangan basis data yang dirancang untuk suatu program aplikasi. PDM merupakan hasil generate dari CDM. PDM dapat dilihat pada Gambar 3.13.
(49)
Transaksi Penjualan
Mengurangi stok Entry Data
Tampil Data obat
Entry PO
Melakukan
Lihat data obat Pengguna
ID_PENGGUNA NAMA USERNAME PASSWORD EMAIL HAK integer varchar(25) varchar(25) varchar(25) varchar(25) integer <pk> Obat KODE_OBAT ID_PENGGUNA NAMA_OBAT STOK_MIN JENIS_OBAT SATUAN HARGA_BELI HARGA_JUAL varchar(15) Int varchar(25) decimal(5,0) varchar(6) varchar(15) decimal(10,0) decimal(10,0) <pk> <fk> Penjualan NO_NOTA ID_PENGGUNA Kode_Pelanggan ID_STOK JUMLAH TANGGAL KETERANGAN varchar(25) integer integer integer integer date varchar(50) <pk> <fk1 <fk3 <fk2 Stok_Obat ID_STOK ID_PENGGUNA KODE_OBAT STOK EXPIRED integer integer varchar(15) integer timestamp <pk> <fk1> <fk2> ID_PENGGUNA Supplier Tanggal Qyt integer varchar(25) varchar(25) integer <fk> Pelanggan Kode_Pelanggan Nama_Pelanggan Alamat_Pelanggan Telpon integer varchar(25) varchar(25) integer <pk>
Gambar 3.12 PDM
3.2.9. Struktur Tabel
Struktur tabel yang digunakan dalam pembuatan Aplikasi Pengelolaan pada Apotek Sinar jaya ini adalah sebagai berikut:
a. Tabel Pengguna
Tabel Pengguna berfungsi untuk menyimpan data setiap pengguna yang mengakses aplikasi Pengelolaan.
Tabel 3.1 Pengguna
No. Field Type Length Key
1. ID_PENGGUNA INT Primary Key
2. NAMA Varchar 25
3. USERNAME Varchar 25
4. PASSWORD Varchar 25
(50)
Tabel obat adalah tabel master obat yang memiliki relasi dengan stok obat dan memiliki fungsi untuk menyimpan data tiap obat.
Tabel 3.2 Obat
No. Field Type Length Key
1. KODE_OBAT Varchar 15 Primary Key
2. ID_PENGGUNA INT Foreign Key
3. NAMA_OBAT Varchar 25
4. STOK_MIN Decimal 5,0
5. JENIS_OBAT Varchar 6
6. SATUAN Varchar 15
7. HARGA_BELI Decimal 10,0
8. HARGA_JUAL Decimal 10,0
c. Tabel Stok obat
Tabel Stok obat berfungsi untuk menyimpan stok obat yang masuk dan memiliki relasi tabel obat untuk menampilkan data obat.
Tabel 3.3 Stok Obat
No. Field Type Length Key
1. ID_STOK INT Primary Key
2. ID_PENGUNA INT Foreign Key (1)
3. KODE_OBAT Varchar 15 Foreign Key (2)
4. STOK INT
5. EXPIRED DATETIME
d. Tabel Penjualan
Tabel penjualan berfungsi untuk menyimpan data penjualan dan tabel penjualan memiliki relasi dengan tabel stok obat untuk menampilkan stok obat yang terdapat pada gudang.
Tabel 3.4 Penjualan
No. Field Type Length Key
(51)
3. ID_STOK INT Foreign Key (2)
4. JUMLAH INT
5. TANGGAL DATE
6. KETERANGAN Varchar 50
e. Tabel PO
Tabel PO berfungsi untuk menyimpan data Purchase Order dan tabel PO memiliki relasi dengan tabel Pengguna untuk Hak akses yang menjalankan Aplikasi PO.
Tabel 3.5 PO
No. Field Type Length Key
1. NO_PO Varchar 25 Primary Key
2. ID_PENGUNA INT Foreign Key
3. SUPPLIER Varchar
4. TANGGAL DATE
f. Tabel Pelanggan
Tabel Pelanggan berfungsi untuk menyimpan data Pelanggan yang menggunakan resep dan tabel Pelanggan memiliki relasi dengan tabel Penjualan untuk menginputkan nama pelanggan ke Transaksi Penjualan.
Tabel 3.6 Pengguna
No. Field Type Length Key
1. KODE_PELANGGAN INT 25 Primary Key
2. NAMA_PELANGGAN Varchar 25
3. ALAMAT_PELANGGAN Varchar 25
(52)
Desain input dan output merupakan acuan dalam menentukan desain komponen sistem informasi. Desain input dan output ini berupa rancangan form-form yang digunakan untuk membantu dalam rancang bangun sistem informasi penjadwalan produksi menggunakan aturan prioritas. Berikut ini adalah desain input dan output tersebut.
A. Desain Input a. Desain Login
Login
Enter Text
Enter Text Username
Login Password
Cancel
Gambar 3.13 Desain Login
Gambar 3.13 Desain Login berfungsi untuk login kedalam aplikasi. Pengguna yang terdaftar dalam sistem, dapat melakukan login dengan memasukan username dan password.
(53)
Sistem pengelolaan Apotek
Master data Transaksi Account Report
Gambar 3.14 Desain Tampilan Utama
Gambar 3.14 Desain Tampilan Utama adalah tampilan utama dalam Aplikasi yang memiliki menu dan sub – menu yang akan di jalankan.
c. Desain Pelanggan Pelanggan
Enter Text Enter Text Enter Text Enter Text Kode Pelanggan
Tambah Nama Pelanggan Alamat Pelanggan Telepon Pelanggan
Simpan Hapus Keluar Cetak
Gambar 3.15 Desain Pelanggan
Gambar 3.15 Desain Pelanggan berfungsi untuk menginputkan data pelanggan yang kemudian di simpan kedalam database dan dapat juga di cetak apabila diperlukan.
(54)
Master Data Obat
Enter Text Enter Text Enter Text Enter Text Enter Text Enter Text Enter Text Kode Obat
Tambah Nama Obat Satuan Obat Jenis obat
Simpan Hapus Keluar Cetak Stok Min
Harga Beli Harga Jual
Gambar 3.16 Desain Master Obat
Gambar 3.16 Desain master obat berfungsi sebagai input data obat dan dapat melakukan cetak apabila di perlukan untuk mendata pada obat.
e. Desain Stok obat
Stok Obat
Enter Text Enter Text Enter Text Nama Obat
Tambah Stok
Kadaluarsa
Simpan Hapus Keluar Cetak
Gambar 3.17 Desain Stok obat
Gambar 3.17 Desain stok obat berfungsi sebagai input data stok obat yang masuk dan pada tabel bawah adalah hasil dari inputan data stok obat.
(55)
Penjualan
Enter Text Enter Text Enter Text Enter Text Enter Text No Nota
Tambah Pelanggan Tanggal
Simpan Hapus Keluar Cetak
Nama Obat Jumlah
List Nota Penjualan
Pelanggan
Gambar 3.18 Desain Penjualan
Gambar 3.18 Desain penjualan berfungsi sebagai input transaksi penjualan pelanggan terhadap bagian penjual. Pada tabel bawah bagian kiri berfungsi untuk menampilkan data pelanggan dan tabel bawah bagian kanan berfungsi untuk menampilkan hasil inputan dari transaksi penjualan. Button pelanggan memiliki fungsi untuk memilih data pelanggan. Dari hasil transaksi penjualan tersebut dapat di cetak dengan menggunakan button cetak.
(56)
B. Desain Output
a. Desain Output Laporan Master Obat
APOTEK SINAR JAYA JL. OKTO ISKANDAR NO.1
SAMARINDA
Kode Nama Obat Jenis Stok Min. Satuan
1
Gambar 3.19 Desain Output Laporan Master Obat
Gambar 3.19 Desain Output laporan master obat adalah tampilan menyeluruh data obat yang hasil dari inputan Desain Obat dan fungsi dari laporan master obat sebagai catatan untuk bagian gudang.
(57)
APOTEK SINAR JAYA JL. OKTO ISKANDAR NO.1
SAMARINDA
Kode Alamat Telepon
1
APOTEK SINAR JAYA JL. OKTO ISKANDAR NO.1
SAMARINDA
Kode Nama Alamat Telepon
1
Gambar 3.20 Desain Output Pelanggan
Gambar 3.20 Desain Output Pelanggan adalah tampilan menyeluruh data pelanggan hasil dari inputan Desain Pelanggan dan fungsi dari output pelanggan sebagai catatan pada pelanggan yang menggunakan resep.
c. Desain output Laporan Stok obat
APOTEK SINAR JAYA JL. OKTO ISKANDAR NO.1
SAMARINDA
Kode Obat Alamat Telepon
1
APOTEK SINAR JAYA JL. OKTO ISKANDAR NO.1
SAMARINDA
Kode Obat Nama Obat Stok Kadaluarsa
1
(58)
data stok obat hasil dari inputan desain stok obat dan fungsi dari output laporan stok obat adalah bagian gudang dapat mengetahui stok obat yang sisa sedikit.
d. Desain Output Laporan Penjualan
1
Nota Penjualan Apotek Sinar Jaya
1 No Nota :
Tanggal : Pelanggan :
Kode Obat Nama Obat Qty Harga Rp Sub Total Rp
Total Rp.
Gambar 3.22 Desain output Laporan Penjualan
Gambar 3.22 Desain Output laporan Penjualan adalah tampilan menyeluruh data nota penjualan hasil dari inputan desain penjualan dan fungsi dari output laporan penjualan adalah bagian penjualan sebagai arsip dan bagian manajer memeriksa hasil penjualan pada tiap hari nya.
(59)
APOTEK SINAR JAYA JL. OKTO ISKANDAR NO.1
SAMARINDA
Kode Obat Alamat Telepon
1
APOTEK SINAR JAYA JL. OKTO ISKANDAR NO.1
SAMARINDA
Kode Obat Nama Obat Jumlah Kadaluarsa
1
Obat Kadaluarsa
Gambar 3.23 Desain Output Obat Kadaluarsa
Gambar 3.23 Desain Output obat kadaluarsa adalah tampilan menyeluruh data stok obat hasil dari inputan desain stok obat dan fungsi dari output obat kadaluarsa adalah agar bagian manajer dapat mengetahui obat mana saja yang mendekati kadaluarsa dan yang sudah kadaluarsa.
f. Desain Output Pengguna
APOTEK SINAR JAYA JL. OKTO ISKANDAR NO.1
SAMARINDA
Kode Obat Alamat Telepon
1
APOTEK SINAR JAYA JL. OKTO ISKANDAR NO.1
SAMARINDA
Kode PenggunaNam a Pengguna Username Password
1
Pengguna
Telep on Email
(60)
pengguna hasil dari inputan desain Pengguna dan fungsi dari output Pengguna adalah bagian manajer dapat mengetahui Pengguna atau user mana saja yang memiliki kendali atau hak akses dalam menggunakan aplikasi tersebut.
g. Desain Output Filter Penjualan
Filter Penjualan
Calender Calender
Cetak Keluar
Mulai Akhir
Gambar 3.25 Desain Output Filter penjualan
Kode Obat Alamat
LAPORAN PENJUALAN APOTEK SINAR JAYA
Kode Obat Nam a Obat Jumlah
Penanggung jawab :
(………..)
Dari tanggal : Ke tanggal :
(61)
penjualan obat pada tanggal yang diinginkan dan fungsi dari output filter penjualan adalah untuk mengetahui hasil penjualan obat yang terjual berdasarkan tanggal yang ditentukan.
h. Desain Output Barang laku
APOTEK SINAR JAYA JL. OKTO ISKANDAR NO.1
SAMARINDA
Kode Obat Alamat
1
APOTEK SINAR JAYA JL. OKTO ISKANDAR NO.1
SAMARINDA
Kode Obat Nama Obat Jumlah
1
Lapo ran Barang Laku
Gambar 3.27 Desain Output Barang laku
Gambar 3.27 Desain Output Barang laku adalah tampilan dari penjualan obat yang sering di beli oleh pelanggan dan fungsi dari output barang laku adalah bagian manajer dapat mengetahui obat mana yang laku terjual.
(62)
APOTEK SINAR JAYA JL. OKTO ISKANDAR NO.1
SAMARINDA
Kode Obat Alamat
1
APOTEK SINAR JAYA JL. OKTO ISKANDAR NO.1
SAMARINDA
Kode Obat Nama Obat Jumlah
1
Lapo ran Barang Tidak Laku
Gambar 3.28 Desain Output Barang tidak laku
Gambar 3.28 Desain Output Barang tidak laku adalah tampilan obat yang tidak laku terjual dan fungsi dari output Barang tidak laku adalah bagian manajer dapat mengetahui obat mana yang tidak laku terjual, sehingga bagian manajer dapat mengurangi atau tidak menjual kembali obat tersebut atau retur karena obat tidak laku.
3.3. Rancangan Pengujian dan Evaluasi Sistem 3.3.1. Desain Uji Coba
Desain uji coba dilakukan untuk dapat mengetahui apakah Aplikasi Pengelolaan telah sesuai dengan fungsi dan kebutuhan. Secara umum pengujian dilakukan pada data master, proses transaksi dan, pelaporan. Berikut ini adalah desain uji coba yang akan dilakukan.
(63)
Tabel 3.5 Desain uji coba form login Objek Pengujian Form Login
Keterangan Mengetahui tampilan dan fungsi yang terdapat dalam
form login dapat berjalan sesuai yang diharapkan.
Test Case ID
Tujuan Input Output Diharapkan Status 1. Menguji textbox
password Memasukkan password Karakter yang dimasukkan tampil dengan simbol 2. Validasi username
dan password
Tombol login Muncul pesan “login
sukses”
Muncul pesan
“username/password salah”
Menu utama sesuai dengan hak akses
masuk b. Desain uji coba form pelanggan
Tabel 3.6 Desain uji coba form pelanggan Objek Pengujian Form pelanggan
Keterangan Mengetahui tampilan dan fungsi yang terdapat dalam
form pelanggan dapat berjalan sesuai yang diharapkan.
Test Case ID
Tujuan Input Output Diharapkan Status 1. Menguji textbox
kode pelanggan, nama pelanggan, alamat dan telepon
Memasukkan nama pelanggan,
alamat dan telepon
Textbox dapat diisi
dengan huruf dan angka
Textbox pada kode
pelanggan terisi secara otomatis
2. Menguji button tambah
Button tambah Isi textbox dan
combobox pada form
akan kosong 3. Menguji button
simpan
Button simpan Textbox dan combobox
pada form yang sudah di isi akan tersimpan
(64)
Keterangan Mengetahui tampilan dan fungsi yang terdapat dalam
form pelanggan dapat berjalan sesuai yang diharapkan.
Test Case ID
Tujuan Input Output Diharapkan Status
datagridview
4. Menguji button hapus
Button hapus Hapus data yang terdapat pada tabel
datagridview, dengan
cara klik kolom yg di tuju.
5. Menguji button keluar
Button keluar Menutup form pelanggan 6. Menguji button
cetak
Button cetak Mencetak seluruh data pelanggan
c. Desain uji coba Master obat
Tabel 3.7 Desain uji coba Master obat Objek Pengujian Form Master obat
Keterangan Mengetahui tampilan dan fungsi yang terdapat dalam
form master obat dapat berjalan sesuai yang
diharapkan. Test
Case ID
Tujuan Input Output Diharapkan Status 1. Menguji textbox
Kode obat,stok min, harga beli dan
harga jual
Memasukkan kode obat, stok min, harga beli dan harga jual
Textbox hanya diisi
dengan menggunakan angka
2. Menguji button tambah
Button tambah Isi textbox dan
combobox pada form
akan kosong 3. Menguji button
simpan
Button simpan Textbox dan combobox
pada form yang sudah di isi akan tersimpan
(65)
Keterangan Mengetahui tampilan dan fungsi yang terdapat dalam
form master obat dapat berjalan sesuai yang
diharapkan. Test
Case ID
Tujuan Input Output Diharapkan Status
datagridview
4. Menguji button hapus
Button hapus Hapus data yang terdapat pada tabel
datagridview, dengan
cara klik kolom yg di tuju.
5. Menguji button keluar
Button keluar Menutup form master obat
6. Menguji button cetak
Button cetak Mencetak seluruh data master obat
d. Desain uji coba Stok obat
Tabel 3.8 Desain uji coba Stok obat Objek Pengujian Form Stok obat
Keterangan Mengetahui tampilan dan fungsi yang terdapat dalam
form stok obat dapat berjalan sesuai yang diharapkan.
Test Case ID
Tujuan Input Output Diharapkan Status
1. Menguji
combobox, textbox
dan datetime
Memilih pilihan nama obat yang terdapat pada
combobox yang
dimana nama obat sesuai dengan data master obat
Hasil pilihan nama obat dari combobox
Isi textbox menggunakan
angka
Isi yang berupa angka Memilih tanggal tanggal kadaluarsa pada
(66)
Keterangan Mengetahui tampilan dan fungsi yang terdapat dalam
form stok obat dapat berjalan sesuai yang diharapkan.
Test Case ID
Tujuan Input Output Diharapkan Status kadaluarsa pada
obat
obat 2. Menguji button
tambah
Button tambah Isi textbox dan
combobox pada form
akan kosong 3. Menguji button
simpan
Button simpan Textbox dan combobox
pada form yang sudah di isi akan tersimpan
dan tampil pada
datagridview
4. Menguji button hapus
Button hapus Hapus data yang terdapat pada tabel
datagridview, dengan
cara klik kolom yg di tuju.
5. Menguji button keluar
Button keluar Menutup form Stok obat
6. Menguji button cetak
Button cetak Mencetak seluruh data Stok obat yang telah
diisi e. Desain uji coba form penjualan
Tabel 3.9 Desain uji coba form Penjualan Objek Pengujian Form Penjualan
Keterangan Mengetahui tampilan dan fungsi yang terdapat dalam
form penjualan dapat berjalan sesuai yang diharapkan.
Test Case ID
Tujuan Input Output Diharapkan Status 1. Menguji textbox
dan combobox
Memilih pilihan nama obat yang terdapat pada
combobox yang
dimana nama obat
Hasil pilihan nama obat dari combobox
(67)
Keterangan Mengetahui tampilan dan fungsi yang terdapat dalam
form penjualan dapat berjalan sesuai yang diharapkan.
Test Case ID
Tujuan Input Output Diharapkan Status sesuai dengan
data master obat Isi textbox menggunakan
angka
Isi yang berupa angka Memilih tanggal
kadaluarsa pada obat
tanggal kadaluarsa pada obat
2. Menguji button tambah
Button tambah Isi textbox dan
combobox pada form
akan kosong 3. Menguji button
simpan
Button simpan Textbox dan combobox
pada form yang sudah di isi akan tersimpan
dan tampil pada
datagridview
4. Menguji button hapus
Button hapus Hapus data yang terdapat pada tabel
datagridview, dengan
cara klik kolom yg di tuju.
5. Menguji button keluar
Button keluar Menutup form Stok obat
6. Menguji button cetak
Button cetak Mencetak seluruh data Stok obat yang telah
diisi f. Desain uji coba Laporan Master obat.
Tabel 3.10 Desain uji coba Laporan Master Obat Objek Pengujian Form Laporan Master Obat
Keterangan Mengetahui tampilan dan fungsi yang terdapat dalam
(68)
Case ID
Tujuan Input Output Diharapkan Status 1. Menguji tampilan
crystal report
laporan master obat,
Tampilan crystal
repot laporan
master obat
Hasil laporan master obat yang sesuai dengan inputan form
master obat
g. Desain uji coba Laporan Pelanggan
Tabel 3.11 Desain uji coba Laporan Pelanggan Objek Pengujian Form Laporan Pelanggan
Keterangan Mengetahui tampilan dan fungsi yang terdapat dalam
form laporan dapat berjalan sesuai yang diharapkan.
Test Case ID
Tujuan Input Output Diharapkan Status 1. Menguji tampilan
crystal report
laporan Pelanggan
Tampilan crystal
repot pelanggan
Hasil laporan master obat yang sesuai dengan inputan form
Pelanggan h. Desain uji coba Laporan Stok obat
Tabel 3.12 Desain uji coba Laporan Stok obat Objek Pengujian Form Laporan Stok obat
Keterangan Mengetahui tampilan dan fungsi yang terdapat dalam
form laporan dapat berjalan sesuai yang diharapkan.
Test Case ID
Tujuan Input Output Diharapkan Status 1. Menguji tampilan
crystal report
laporan Stok obat
Tampilan crystal
repot laporan stok
obat
Hasil laporan Stok obat yang sesuai dengan inputan form Stok obat
(69)
Tabel 3.13 Desain uji coba Laporan Penjualan Objek Pengujian Form Laporan Penjualan
Keterangan Mengetahui tampilan dan fungsi yang terdapat dalam
form laporan dapat berjalan sesuai yang diharapkan.
Test Case ID
Tujuan Input Output Diharapkan Status 1. Menguji tampilan
crystal report
laporan Penjualan
Tampilan crystal
repot laporan
Penjualan
Hasil laporan Penjualan yang sesuai dengan inputan form Penjualan
j. Desain uji coba Laporan Kadaluarsa.
Tabel 3.14 Desain uji coba Laporan Kadaluarsa Objek Pengujian Form Laporan Kadaluarsa
Keterangan Mengetahui tampilan dan fungsi yang terdapat dalam
form laporan dapat berjalan sesuai yang diharapkan.
Test Case ID
Tujuan Input Output Diharapkan Status 1. Menguji tampilan
crystal report
laporan Obat Kadaluarsa
Tampilan crystal
repot laporan
Obat Kadaluarsa
Hasil laporan Obat Kadaluarsa yang sesuai
dengan inputan form Stok obat k. Desain uji coba Laporan Pengguna.
Tabel 3.15 Desain uji coba Laporan Pengguna Objek Pengujian Form Laporan Pengguna
Keterangan Mengetahui tampilan dan fungsi yang terdapat dalam
form laporan dapat berjalan sesuai yang diharapkan.
Test Case ID
Tujuan Input Output Diharapkan Status 1. Menguji tampilan
crystal report
laporan pengguna
Tampilan crystal
repot laporan
pengguna
Hasil laporan pengguna yang sesuai dengan inputan form pengguna
(70)
l. Desain uji coba Filter Penjualan.
Tabel 3.16 Desain uji coba Filter Penjualan Objek Pengujian Form Filter Penjualan
Keterangan Mengetahui tampilan dan fungsi yang terdapat dalam
form laporan dapat berjalan sesuai yang diharapkan.
Test Case ID
Tujuan Input Output Diharapkan Status 1. Menguji tampilan
Form Filter
Penjualan
Memilih tanggal Penjualan obat yang diinginkan
Hasil laporan Penjualan obat dari tanggal yang
sudah ditentukan
m. Desain uji coba Laporan Barang Laku.
Tabel 3.17 Desain uji coba Laporan Barang Laku Objek Pengujian Form Laporan Barang Laku
Keterangan Mengetahui tampilan dan fungsi yang terdapat dalam
form laporan dapat berjalan sesuai yang diharapkan.
Test Case ID
Tujuan Input Output Diharapkan Status 1. Menguji tampilan
crystal report
laporan barang laku
Tampilan crystal
repot laporan
barang laku
Hasil laporan barang laku yang sesuai dengan inputan form
Penjualan n. Desain uji coba Laporan Barang Tidak Laku.
Tabel 3.18 Desain uji coba Laporan Barang Tidak Laku Objek Pengujian Form Laporan Barang Tidak Laku
Keterangan Mengetahui tampilan dan fungsi yang terdapat dalam
form laporan dapat berjalan sesuai yang diharapkan.
Test Case ID
(71)
Keterangan Mengetahui tampilan dan fungsi yang terdapat dalam
form laporan dapat berjalan sesuai yang diharapkan.
Test Case ID
Tujuan Input Output Diharapkan Status 1. Menguji tampilan
crystal report
laporan Barang tidak laku
Tampilan crystal
repot laporan
Barang tidak laku
Hasil laporan Barang tidak laku yang sesuai
dengan inputan form Penjualan
(72)
60 4.1. Kebutuhan Sistem
Pada tahap ini dijelaskan mengenai implementasi dari perangkat keras dan lunak yang harus dipersiapkan oleh pengguna. Untuk perangkat keras dan perangkat lunak, minimal pengguna harus mempersiapkan spesifikasi sebagai berikut:
1. Komputer dengan processor CPU 2 GHz atau lebih tinggi 2. Minimal Memori 2 GB RAM
3. VGA 32 MB bit 4. Monitor
5. Keyboard 6. Printer 7. Mouse
8. Sistem Operasi Microsoft Windows XP / Vista / 7 / 8. 9. Xamp untuk pengolahan database-nya
10. Visual Basic .NET 2010
4.2. Implementasi Sistem
Setelah kebutuhan sistem terpenuhi, langkah selanjutnya adalah mengimplementasikan aplikasi Pengelolaan pada Apotik Sinar Jaya. Saat uji coba sistem ini akan menampilkan antarmuka pada setiap form dan menjelaskan cara menjalankan setiap form yang bersangkutan.
(73)
Gambar 4.1 Form Log In
Gambar 4.1 adalah form log in yang berfungsi untuk validasi pengguna aplikasi. Pengguna yang telah terdaftar dalam sistem, dapat masuk ke sistem dengan memasukkan username dan password. Jika pengguna memasukkan data dengan benar makan log in sukses, tetapi jika password/username salah maka pengguna tidak bisa masuk ke aplikasi ini.
4.2.2.Form Aplikasi Halaman Utama
Gambar 4.2 Form Halaman Utama
Gambar 4.2 adalah form halaman utama yang berfungsi sebagai tampilan awal dari pengguna yang log in dan memilih menu atau sub-menu apa yang akan dijalankan.
(74)
Gambar 4.3 Form Master Data Pelanggan
Gambar 4.3 adalah form input tambah pelanggan yang berfungsi untuk menyimpan data Pelanggan yang terdiri dari Kode_Pelanggan, Nama_Pelanggan, Alamat_Pelanggan, dan Telpon_Pelanggan. Apabila seluruh Textbox terisi, Klik tombol Simpan,maka data pelanggan akan tersimpan ke dalam database. Untuk mengubah data Pelanggan, klik pada tabel data yang akan diubah, kemudian tabel yang dipilih akan terisi di textbox , ubah pada isi yang diinginkan, dan klik kembali
button simpan, maka data akan berubah menjadi data yang baru (update data). Button hapus untuk menghapus data yang tidak diinginkan dengan cara klik pada
tabel data yang akan di hapus, kemudian tabel yang dipilih akan terisi di textbox, kemudian klik button hapus, maka data yang dipilih akan terhapus. Button keluar berfungsi untuk keluar dari form master data pelanggan. Button cetak berfungsi untuk mencetak seluruh data pelanggan yang tersimpan dalam database. Textbox cari nama pelanggan digunakan untuk mencari data pelanggan sesuai dengan nama
(75)
data pelanggan yang tersimpan dalam database.
4.2.4.Form Aplikasi Master Data Obat
Gambar 4.4 form aplikasi Master Data Obat
Gambar 4.4 adalah form input tambah Master data obat yang berfungsi untuk menyimpan data obat yang terdiri dari Kode_obat, Nama_obat, Satuan_Obat, Jenis_Obat, Stok Min., Harga beli Rp., dan Harga Jual Rp. Apabila seluruh Textbox terisi, Klik tombol Simpan, maka Master data obat akan tersimpan ke dalam database. Untuk mengubah Master data obat, klik pada tabel data yang akan diubah, kemudian tabel yang dipilih akan terisi di textbox , ubah pada isi yang diinginkan, dan klik kembali button simpan, maka data akan berubah menjadi data yang baru (update data). Button hapus untuk menghapus data yang tidak diinginkan dengan cara klik pada tabel data yang akan di hapus, kemudian tabel yang dipilih akan terisi
(1)
k. Uji Coba Laporan Pengguna
Uji coba laporan Pengguna bertujuan untuk menguji apakah fungsi Laporan Pengguna dapat berjalan sesuai fungsinya. Uji coba yang dilakukan, yaitu memilih menubar pada report dan klik Pengguna, maka laporan akan tampil seperti pada gambar 4.46.
Tabel 4.11 Uji Coba Laporan Pengguna
Test Case
ID
Tujuan Input Output yang diharapkan Status
1 Menguji laporan Pengguna
Menubar pada report dan klik Pengguna
Laporan mengenai list Pengguna
Uji berhasil (gambar 4.46)
Gambar 4.46 Hasil Uji Laporan Pengguna
l. Uji Coba Laporan Filter Penjualan
Uji coba laporan Filter Penjualan bertujuan untuk menguji apakah fungsi Laporan Pengguna dapat berjalan sesuai fungsinya. Uji coba yang dilakukan, yaitu memilih menubar pada report dan klik Filter Penjualan, maka akan tampil form Filter penjualan. Pada form penjualan terdapat pilihan hari, minggu, dan bulan serta
(2)
92
tanggal mulai dan akhir, yang berfungsi untuk mengetahui Penjualan obat pada per hari nya, minggu, dan bulan , sesuai dengan tanggal yang d pilih.
Tabel 4.5 Uji Coba Laporan Filter Penjualan
Test Case
ID
Tujuan Input Output yang diharapkan Status
1 Menguji laporan Filter Penjualan
Menubar pada report dan klik Filter Penjualan
Form Filter Penjualan dan Laporan Penjualan barang
Uji berhasil (gambar 4.47 dan
gambar 4.48)
Gambar 4.47 Hasil Uji form filter Penjualan
(3)
m. Uji Coba Laporan Barang Laku
Uji coba laporan barang laku bertujuan untuk menguji apakah fungsi Laporan Pengguna dapat berjalan sesuai fungsinya. Uji coba yang dilakukan, yaitu memilih menubar pada report dan klik Laporan Barang Laku, maka akan tampil Crystal Report Barang Laku.
Tabel 4.13 Uji Coba Laporan Barang Laku
Test Case
ID
Tujuan Input Output yang diharapkan Status
1 Menguji laporan Barang Laku
Menubar pada report dan klik Laporan Barang Laku
Crystal Report Laporan Barang Laku
Uji berhasil (gambar 4.49)
Gambar 4.49 Hasil Uji Laporan Barang Laku
n. Uji Coba Laporan Barang Tidak Laku
Uji coba laporan barang Tidak laku bertujuan untuk menguji apakah fungsi Laporan Pengguna dapat berjalan sesuai fungsinya. Uji coba yang dilakukan, yaitu
(4)
94
memilih menubar pada report dan klik Laporan Barang Tidak Laku, maka akan tampil Crystal Report Barang Tidak Laku.
Tabel 4.14 Uji Coba Laporan Barang Tidak Laku
Test Case
ID
Tujuan Input Output yang diharapkan Status
1
Menguji laporan Barang Tidak Laku
Menubar pada report dan klik Laporan Barang Tidak Laku
Crystal Report Laporan Barang Tidak Laku
Uji berhasil (gambar 4.50)
(5)
95
5.1. Kesimpulan
Dari hasil uji coba aplikasi yang telah dilakukan pada Apotek Sinar Jaya, maka kesimpulan yang dapat diambil adalah sebagai berikut:
1. Aplikasi telah menghasilkan informasi mengenai Sistem Administrasi pada bagian Penjualan berupa warning pada pemilihan obat apabila obat tersebut tersisa minimum stok dan bagian gudang dapat menentukan minimum stok pada tiap – tiap obat dan informasi yang dihasilkan yaitu laporan detail mengenai laporan pada penjualan obat, informasi barang yang laku di jual, dan pemantauan terhadap barang yang kadaluarsa.
2. Dengan adanya aplikasi Pengelolaan, maka Apotek Sinar Jaya dapat menggunakan informasi tersebut sebagai salah satu dasar dalam Administrasi penjualan pada Apotek.
3. Aplikasi telah memenuhi kebutuhan Apotek Sinar Jaya.
5.2. Saran
Berdasarkan uraian dari bab-bab sebelumnya dalam pembuatan aplikasi Pengelolaan pada Apotek Sinar Jaya, maka saran yang dapat disampaikan untuk pengembangan sistem ini adalah sebagai berikut:
1. Aplikasi dapat dikembangkan menjadi aplikasi Pembelian pada Obat, dengan tujuan untuk memperoleh barang atau jasa yang dibutuhkan dalam jumlah yang cukup dalam waktu dan tempat tertentu secara efektif dan efisien.
(6)
96
2. Aplikasi juga dapat dikembangkan menjadi aplikasi Pencatatan Kartu stok obat, sehingga Pihak Apotek dapat memeriksa secara perinci Keluar masuk stok, stok Opname, Laporan Pembelian obat dan Data Hutang dagang.