Drive Test dengan TEMS Investigation 8

3.8 Drive Test dengan TEMS Investigation 8

Sebelum melakukan drive test ada baiknya mempersiapkan terlebih dahulu peralatan yang akan digunakan seperti laptop yang telah terinstal TEMS, hanphone, GPS, dan scanner. Kemudian melakukan persiapan maping yang meliputi rute dan posisi site yang akan diuji. Langkah-langkah drive test meliputi: koneksi tools, parameter pengamatan, drive test, logfile preview dan reporting.

3.8.1 Koneksi Tools

Langkah awal yang harus dilakukan adalah menghubungkan tools yang akan digunakan seperti handphone atau GPS dengan laptop. Handphone dihubungkan melalui kabel data dan GPS dihubungkan melalui bluetooth. Gambar 3.12 memperlihatkan konfigurasi peralatan yang terhubung. Gambar 3.12 Konfigurasi Peralatan Apabila tools terhubung dengan baik maka akan terlihat device yang terdetect. Kemudian akan muncul tanda connect dan disconnect pada toolbar TEMS yang berwarna hijau atau merah. Gambar 3.13 memperlihatkan yang tanda koneksi peralatan. Universitas Sumatera Utara Gambar 3.13 Koneksi TEMS 3.8.2 Parameter Pengamatan Sebelum melakukan recording, blok parameter yang akan diamati terlebih dahulu di siapkan. Pada pengujian jaringan 3G maka parameter yang akan diamati meliputi perolehan sinyal, SN, throughput data transfer dan command sequence untuk mempermudah pengamatan layanan sehingga instruksi sequence dapat dijalankan secara otomatis. Blok map harus ada untuk mengetahui posisi dan pergerakan yang dilakukan kemudian blok even untuk mengamati even list yang terjadi. Parameter yang dimasukkan diambil dari toolbar. Gambar 3.14 memperlihatkan pengambilan servingactive set pada WCDMA 3G. Gambar 3.14 Pemasukkan blok WCDMA ServingActive Set + Neighbors Universitas Sumatera Utara Setelah dimasukkan akan tampil blok serving seperti ditunjukkan oleh Gambar 3.15. Gambar 3.15 WCDMA ServingActive Set + Neighbors Pada blok servingactive set akan terlihat sector dari BTS mana yang melakukan serving ditandai dengan SC pada type dan AS pada saat active memegang komunikasi. Sedangkan untuk neigbors yang akan menangani SHO shoft handover dilambang dengan MN pada type. Gambar 3.16 memperlihatkan blok serving ketika drive test dilakukan. Gambar 3.16 Blok Serving Ketika Drive Test Dilakukan 3.8.3 Drive Test Drive test adalah istilah yang digunakan untuk pengetesan yang dilakukan dengan drive mengemudi. Namun istilah drive test juga sudah umum digunakan untuk pengetesan dengan berjalan kaki walk test yang umumnya dilakukan pada Universitas Sumatera Utara pengetesan koneksi jaringan pada gedung-gedung bertingkat. Drive test adalah hal yang fundamental dalam optimasi jaringan telekomunikasi. Karena dengan drive test, seorang engineer dapat menentukan keunggulan jaringan yang dibangun serta meningkatkan performa jaringan. Mekanisme drive test ditentukan oleh apa yang ingin diamati dari kinerja site tersebut. Pada umumnya mekanisme drive test dibagi dalam dua bagian yaitu : 1. Statik Pengetesan statik adalah pengetesan yang dilakukan pada posisi diam. Pada pengetesan jaringan 3G dilakukan pengetesan untuk setiap sektornya. Setiap sektor diwakili oleh satu scrambling code SC dimana sebelumnya data BTS beserta neighbournya telah diketahui. Adapun hal yang dilakukan adalah pengetesanuji layanan. Pengetesan dilakukan dengan menggunakan dua mobile station dimana satu MS mendial voice ke MS dua. Pengetesan umumnya berupa sort call yang berulang dengan durasi singkat antara 40 sampai 80 detik dengan pengulangan sebanyak sepuluh kali atau lebih. Kemudian dilakukan test video call dengan cara yang sama. Hal ini dilakukan untuk melihat seberapa besar persentase kesuksesan panggilan yang diperoleh call setup succes rate. Pengetasan lainnya yang umumnya dilakukan adalah tes transfer data download dan upload dan setup connection PDP attach. 2. Mobility Pengetesan mobility adalah pengetesan dengan bergerak yang pada umumnya bergerak mengelilingi site untuk melihat intra cell handover atau bergerak ke arah neighbour untuk mengamati handover ke cell neighbour. Universitas Sumatera Utara Selain pengetesan SHO, mobility juga dilakukan untuk pengetesan kemampuan layanan pada saat bergerak. Secara umum ada dua mekanisme yang dilakukan pada saat uji SHO yaitu SHO pada kondisi kosong tanpa ada koneksi layanan, yang kedua adalah pada kondisi terkoneksi atau sedang melakukan layanan dedicated.

3.8.4 Logfile Preview

Setelah drive test dialkukan, logfile yang telah tersimpan diputar kembali untuk mengamati hasil yang diperoleh sebelum diproses lebih lanjut. Untuk memutar logfile yang tersimpan harus tidak ada tools yang berada dalam kondisi connect. Gambar 3.17 menunjukkan icon pada tems yang digunakan untuk memutar kembali logfile yang tersimpan. Gambar 3.17 Replay Logfile TEMS Icon 3.8.5 Reporting Setelah mengamati hasil drive test yang dilakukan maka langkah selanjutnya adalah reporting, yaitu mengambil data-data yang dibutuhkan untuk menentukan kualitas jaringan yang diuji. Ada beberapa hal yang dilihat dalam reporting untuk menganisa kualitas jaringan 3G antara lain: 1. Ploting Data yang di plot untuk diamati meliputi peneriamaan sinyal RSCP, kualitas sinyal EcNo, dan scrambling code SC untuk melihat coverage BTS. Untuk memplot hasil drive test, sebelumnya logfile di export ke map Universitas Sumatera Utara info dengan mengambil parameter yang ingin di plot dengan TEMS. Gambar 3.18 memperlihatkan export logfile pada TEMS. Gambar 3.18 Export Logfile Map info adalah software bantu yang juga dikeluarkan oleh perusahaan Ericcson yang sering berada dalam paket software TEMS sendiri bersama MCOM. Dimana Mapinfo dan MCOM digunakan untuk maping. Gambar 3.19 memperlihatkan MapInfo dan MCOM. Gambar 3.19 MapInfo dan MCOM Universitas Sumatera Utara 2. Call Setup Success Rate CSSR dan Average Throughput CSSR adalah parameter suksesnya layanan yang diberikan. Provider memiliki cara-cara tersendiri untuk melihat berapa persen CSSR yang diperoleh. Salah satu cara adalah dengan mempersentasekan berapa panggilan yang berhasil. Cara lain adalah dengan mengamati semua signaling seperti protokol acknowladge yang terjalin dimana semua Radio Resource Control RRC connection dihitung untuk melihat berapa banya RRC yang berulang yang biasanya akan berakibat pada jatuhnya panggilan baik block call ataupun drop call. Selain itu kuga diamati rata-rata transfer data yang diperoleh.

3.9 Analisa Jaringan dengan TEMS Investigation 8